Acara 4 - Karbohidrat
Acara 4 - Karbohidrat
ANALISIS PANGAN
ACARA 4
KARBOHIDRAT
A. TUJUAN
Tujuan praktikum Acara 4 “Karbohidrat” adalah
1. Menentukan kadar gula reduksi dari sampel bahan pangan mi kering dari
berbagai merk dagang menggunakan metode Nelson Somogyi.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat menurut Makfoeld dkk. (2006) adalah senyawa
polihidroksi aldehida, polihidroksi keton, atau senyawa hasil hidrolisis dari
keduanya. Secara kimia , karbohidrat memiliki rumus empiris molekul
Cx(H2O)y yang tergolong stabil. Karbohidrat secara besar terbagi atas 3 grup
yaitu gula, pati dan polisakarida non-pati. Dan secara umu memiliki penyusun
dari yang terkecil yaitu monosakarida terdiri dari glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Berikutnya oligosakarida, merupakan kumpulan dari 3-15
monosakarida, contohnya adalah sukrosa (glukosa-fruktosa), laktosa
(glukosa-galaktosa), dan maltose (2 glukosa). Dan polimernya disebut
polisakarida, contohnya pati, selulosa, dan gum, yang biasa terdapat pada
bahan pangan (Linn dan Buttriss, 2007).
Beberapa analisis kadar karbohidrat beberapa diantaranya dengan
metode Nelson Somogyi (NS); 3,5-dinitrosalicylic acid (DNS); Anthrone dan
Fenol Asam Sulfat (PSA). Metode Nelson Somogyi adalah penentuan kadar
gula reduksi dengan menggunakan reagen nelson sebagai pereduksi Cu(I) dan
reagen arsenomolibdat, lalu dilakukan peneraan dengan Spektro UV-Vis pada
610 nm (Başkan et.al., 2015), prinsip dari metode NS adalah gula pereduksi
akan mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+, kemudian ion Cu+ akan mereduksi
senyawa arsenomolibdat membentuk komplek warna biru kehijauan. Metode
Anthrone berprinsip, gula redujksi /non-reduksi akan bereaksi dengan asam
sulfat pekat membentuk furfural, kemudia akan beraksi bentuk warna kuning
kehijauan dengan reagen anthrone (Al-kayyis dan Hari, 2016). Metode DNS
berprinsip, reagen DNS bereaksi dengan senyawa karbonil bebas dalam
suasana basa membentuk senyawa aromatik yang ditera pada 540 nm
(Gusakov et.al., 2011). Metode PSA memiliki prinsip 2 molekul gula
pereduksi. Gula sederhana oligosakarida dideteksi dengan fenol dalam asam
sulfat pekat yang hasilkan warna jingga kekuningan lalu ditera ada 490 nm
(Nurjannah dkk., 2017).
Menurut Mariyani (2011) dalam Kurniasari dkk. (2015), mi merupakan
produk pangan yang dijadikan sebagai makanan utama maupun makanan
selingan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Mi kering merupakan mi
mentah yang dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 8-10 %. Berdasarkan
SNI (1996) dalam Aliya dkk. (2016) dengan nomor SNI 01-2974-1996
tentang mi kering, syarat mutu untuk mi kering adalah untuk kadar air % w/b
mutu I maksimal 8% dan mutu II maksimal 10%. Kadar abu % w/b untuk
mutu I dan mutu II sebesar 3% lalu kadar proteinnya untuk mutu I min. 11%
dan mutu II min. 8%. Untuk cemaran logamnya tidak lebih dari 40 mg/kg
untuk mutu I maupun mutu II.
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Corong
b. Erlenmeyer 100 mL
c. Gelas beker 500 mL
d. Hot plate
e. Kertas saring Whattman
f. Labu takar 100 mL
g. Penjepit
h. Pipet volume
i. Propipet
j. Sendok Kecil
k. Spektrofotometer
l. Tabung reaksi
m. Timbangan Analitik
n. Vortex
2. Bahan
a. Aquades
b. Mie Burung Dara – Mie Telur urai original (D)
c. Mie Telor Gaga A1 (E)
d. Mie telur 3 ayam – mie bulat (A)
e. Mie telur 3 ayam – mie pipih (B)
f. Mie telur asli Atoom Bulan (C)
g. Reagensia arsenomolibdat
h. Reagensia Nelson
3. Cara Kerja
a. Penentuan Kurva Standar Larutan Glukosa
1 ml arsenomolibdat Penambahan
\\
7 ml aquades Penambahan
Pemvortexan
Sampel
o
Pendinginan hingga 25 C
1 ml arsenomolibdat Penambahan
\\
7 ml aquades Penambahan
Pemvortexan
E. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 4 “Karbohidrat” disimpulkan bahwa :
1. Kadar gula reduksi berdasarkan hasil praktikum sampel A1 0.000442%,
A2 0.002430 %, B1 0.000145 %, B2 0.001788%, C1 0.000102%, C2
0.000366%, D1 0.00000796%, D2 0.000076%, E1 0.0001197 %, E2
0.000171%. Kadar gula reduksi terendah oleh D1 dan kadar gula reduksi
tertinggi oleh A2..
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Amit., Rashmi Chaurasia, Junaid Khan, Swarna, Sanjeev Sahu dan
Sandip Patel. 2011. Spectrophotometric Method Of Standard Curve
Preparation And Calculation For Metronidazole. International Journal Of
Pharma Professional’s Research, 2(1): 173-176.
Aliya, Lisana Shidiq., Yosfi Rahmi dan Setyawati Soeharto. 2016. Mi “Mocafle”
Peningkatan Kadar Gizi Mie Kering Berbasis Pangan Lokal Fungsional.
Indonesia Journal of Human Nutrition, 3(1) : 32-41.
Al-kayyis, Hasanul Kiyan dan Hari Susanti. 2016. Perbandingan Metode
Somogyi-Nelson Dan Anthrone-Sulfat Pada Penetapan Kadar Gula
Pereduksi Dalam Umbi Cilembu (Ipomea Batatas L.). Jurnal Farmasi Sains
dan Komunitas¸ 13(2): 81-89.
Başkan, Kevser Sözgen., Esma Tütem, Esin Akyüz, Seda Özen, Reşat Apak.
2017. Spectrophotometric Total Reducing Sugars Assay Based On Cupric
Reduction. Journal of Talanta, 147(2016): 162–168.
Gusakov, Alexander V., Elena G. Kondratyeva dan Arkady P. Sinitsyn. 2011.
Comparison Of Twomethods For Assaying Reducing Sugars In The
Determination Of Carbohydrase Activities. International Journal of
Analytical Chemistry, Volume 2011, Article ID 283658.
Kurniasari, Eliya., Sri Waluyo dan Cicih Sugianti. 2015. Mempelajari Laju
Pengeringan Dan Sifat Fisik Mie Kering Berbahan Campuran Tepung
Terigu Dan Tepung Tapioka. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4(1) : 1-8.
Linn, J. dan J. L. Buttriss. 2007. Carbohydrates And Dietary Fibre : Review.
Journal Compilation British Nutrition Foundation Nutrition Bulletin, 32 :
21-64.
Makfoeld, Djarir., Djagal Wiseso Marseno, Pudji Hastuti, Sri Anggrahani, Sri
Raharjo, Sudarmanto Sastrosuwignyo, dkk. 2006. Kamus Istilah Pangan
dan Nutrisi. Kanisius. Yogyakarta.
Mariyani,N. 2011. Studi Pembuatan Mie Kering Berbahan Baku Tepung
Singkong dan Mocaf (Modified cassava flour). Jurnal Sains Terapan, 1(1):
9-11.
Nurjannah, Laita., Suryani, Suminar Setiati Achmadi, Azmi Azhari. 2017.
Produksi Asam Laktat Oleh Lactobacillus Delbrueckii Subsp. Bulgaricus
Dengan Sumber Karbon Tetes Tebu. Jurnal Teknologi dan Industri
Pertanian Indonesia, 9(1) : 1-9.
Pontis, Horacio G. 2017. Methods for analysis of carbohydrate metabolism in
photosynthetic organisms. Elsevier : London.
Rachmasari, Ninda Aprilita dan R. Djarot Sugiarso K. S. 2017. Analisis Pengaruh
Ion Cd(II) Pada Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1,10-
Fenantrolin Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Jurnal Sains Dan Seni
Its, 6(1); 2337-3520.
Robinson, James W., Eileen M. Skelly Frame, George M. Frame II. 2005.
Undergraduate Intrumental Analysis. Marcel Dekker. New York.
Standar Nasional Indonesia. 1996. Mi Kering. (No SNI : 01-2974-1996).
Pope, J. Lon B.S, 1950. An Accurate Method For Glucose Determination.
American Journal of Clinical Pathology, 20(2) : 801-805.
LAMPIRAN
1. Perhitungan
a. Gula Reduksi Terlarut Lar. Glukosa (𝟐𝒎𝒈⁄𝟏𝟎𝒎𝒍 )
2 𝑚𝑔 2 𝑚𝑔
10 𝑚𝑙
𝑥 0 𝑚𝑙 = 0 𝑚𝑔 10 𝑚𝑙
𝑥 0.6 𝑚𝑙 = 0.12 𝑚𝑔
2 𝑚𝑔 2 𝑚𝑔
10 𝑚𝑙
𝑥 0.2 𝑚𝑙 = 0.04 𝑚𝑔 10 𝑚𝑙
𝑥 0.8 𝑚𝑙 = 0.16 𝑚𝑔
2 𝑚𝑔 2 𝑚𝑔
10 𝑚𝑙
𝑥 0.4 𝑚𝑙 = 0.08 𝑚𝑔 10 𝑚𝑙
𝑥 1 𝑚𝑙 = 0.20 𝑚𝑔
Y = 0.3204x + 0.053
0.3586
% 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 𝑥 10−1 𝑥 100%
2005.1
= 0.001788 %
2. Dokumentasi