Faktor Faktor Korupsi
Faktor Faktor Korupsi
Korupsi di tanah negeri, ibarat, “warisan haram” tanpa surat wasiat. Ia tetap
lestari sekalipun diharamkan oleh aturan hukum yang berlaku dalam tiap orde yang
datang silih berganti.
Hampir semua segi kehidupan terjangkit korupsi. Apabila disederhanakan
penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal terjadi dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, rasa
malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan aspek sosial
seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup.
Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan atau gaji tidak
mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas politik, kepentingan politis,
meraih dan mempertahankan kekuasaan, aspek managemen dan aspek organisasi
yaitu ketiadaan akuntabilitas dan transparasi, aspek hukum, terlihat dalam buruknya
wujud perundang-undangan dan lemahnya penegakan hukum serta aspek sosial yaitu
lingkungan atau masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.
Study kasus.
Dalam study kasus ini kami mengambil tentang kasus Miftahudin dan mantan
Bupati Subang Imas Aryumningsih, dalam hal ini Diketahui, Miftahudin ditetapkan
sebagai tersangka oleh penyidik KPK lantaran diduga memberikan suap kepada
Bupati Subang Imas Aryumningsih. Selain Imas dan Miftahudin, KPK juga
menetapkan dua orang lain sebagai tersangka, yakni Data (pihak swasta) dan Asep
Santika Kabid Perizinan di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Satu Pintu
(DPMPSP) Subang.
Uang suap yang diberikan Miftahudin dari PT ASP bertujuan untuk mengurus
perizinan di Kabupaten Subang senilai Rp1,4 miliar. KPK menduga ada commitment
fee awal antara pemberi dengan perantara Rp4,5 miliar. Sedangkan commitment fee
antara bupati ke perantara adalah Rp1,5 miliar.
Panitera Muda (Panmud) Tipikor PN Kelas 1A Khusus Bandung M Tierre
mengatakan, berkas perkara Miftahudin telah dilimpahkan oleh penyidik KPK pekan
lalu, tepatnya Kamis 26 April 2018, dan sudah diregister dengan nomor
45/pidsus/Tpk/2018. PN Bdg. "Pekan lalu tim jaksa KPK melimpahkan berkas Miftah
ke sini," kata Tuerre kepada wartawan di ruang kerjanya, Jalan RE Martadinata, Rabu
(2/5/2018).
Berkas perkara Miftahudin tersebut sudah diserahkan ke meja Kepala PN
Bandung. Bahkan, tim majelis hakim yang akan menyidangkan sudah ditunjuk, yakni
Dahmiwirda, M Razad dan Jojo Jauhari.
Sementara untuk jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK yang menangani
perkara ini antara lain, Dodi Sukmoro. Dalam berkas tersebut, JPU menjerat
Miftahudin dengan pasal 5 dan pasal1 Jo pasal 55 Undang-undang Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor). "Untuk jadwal (sidang), masih diatur dan belum keluar," ujar dia.
Namun Tierre mengungkapkan, jadwal persidangan biasanya tidak akan lama
lagi digelar. Sebab, majelisnya sudah ditunjuk. Paling lama sepekan setelah majelis
yang menyidangkan sudah ditunjuk oleh pimpinan.
DAFTAR PUSTAKA