BAB II FIX OK Pre Dan Post No
BAB II FIX OK Pre Dan Post No
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini
telah dikenal sejak tahun 600 SM. Pada daunnya yang berbentuk bulat
1
2
Aroma khas dari daun dan minyak sirih itu karena kandungan
chavicol tadi. Senyawa ini memiliki daya antiseptik yang kuat dan
daya bunuh bakterinya bisa sampai lima kali lipat dari fenol biasa.
memang belum terlacak. Yang pasti, dalam beberapa buku kuno India
membersihkan tenggorokan.
Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis.
dikembangkan.
tumbuhan obat, tanaman bernama latin Piper betle lynn ini juga punya
Indonesia.
dan Malaysia ini dipakai untuk mengatasi bau badan dan mulut,
pada wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun
pencernaan.
pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya
hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih
2.1.2.1 Kelebihan
a. Batuk
b. Sariawan
c. Bronchitis
d. Jerawat
e. Keputihan
g. Demam berdarah
7
h. Bau mulut
j. Asma
m. Membersihkan Mata
n. Bau ketiak
2.1.2.2 Kekurangan
pencernaan Anda.
a. Eksim
b. Luka bakar
c. Koreng (pyodermi)
d. Kurap kaki
e. Bisul
f. Mimisan
g. Sakit mata
h. Perdarahan gusi
j. Menghilangkan gatal
a. Batuk
b. Sariawan
masih segar.
c. Bronchitis
d. Jerawat
e. Keputihan
2,5 liter air, gunakan air rebusan yang masih hangat untuk
g. Bau mulut
dengan rutin.
h. Sakit jantung
i. Asma
alang alang, jeruk nipis, madu, dan air. Lalu daun sirih 25
dengan 1 liter air dalam api kecil hingga air tinggal 1/2 nya,
j. Radang tenggorokan
k. Gusi bengkak
l. Membersihkan mata
m. Bau badan
n. Eksim
cabe segar segenggam penuh, dan isi biji pinang muda dua
o. Luka bakar
luka bakar.
p. Koreng
q. Bisul
t. Perdarahan gusi
v. Menghilangkan gatal
gatal.
pengobatan ini sudah digunakan oleh para orang tua kita dan
a. Pilih dan petik daun sirih 5-15 daun sirih sesuaikan dengan
luas luka
anda mencampurnya.
luka.
benda asing pada daerah luka, atau bahkan karena ada penyakit
2.2.1 Definisi
dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi nilai normal yaitu
kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dL, dan kadar
gula darah puasa diatas atau sama dengan 126 mg/dL (Misnadiarly,
2006).
suatu proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati
(Tjokroprawiro, 2007).
17
adalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik yang melibatkan
yang cepat dan sering disertai dengan adanya infeksi, dan bila terjadi
Pada diabetes jenis ini, sel – sel beta pancreas yang dalam
lainnya
a. Pankreas
lambung.
1) Kelenjar pankreas
2) Fungsi pankreas
metabolisme karbohidrat.
terhadap protein.
empedu
sukrosa, laktosa)
4) Sel Endokrin
kumpulan sel kecil yang tersebar diseluruh sel organ. Ada 4 jenis
tersebut, yaitu :
gula darah.
setelah makan.
5) Insulin
untuk insulin manusia. Insulin terdiri atas dua rantai asam amino,
oleh konsentrasi glukosa darah. Akan tetapi asam amino darah dan
kali tingkat basal konsentrasi gula darah antara 300 dan 400 mg /
insulin.
glukosa darah. Berat molekul glukosa 3485 dan terdiri dari rantai 29 asam
amino.
25
b) Peningkatan glukoneogenesis.
2.2.4 Etiologi
a. Diabetes tipe I:
1) Faktor genetik
2) Faktor-faktor imunologi
endogen.
3) Faktor lingkungan
b. Diabetes Tipe II
Faktor-faktor resiko :
th)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
27
d. Diabetes gestational
2.2.5 Insiden
yaitu 5,8%.
28
2.2.6 Patofisiologi
puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di
samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan
lain), namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan terjadi
jaringan.
terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan
Diabetes Melitus yang berusia lebih dari 30 tahun dan obesitas. Akibat
polidipsia, luka pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina atau
glukosa darah. Jika penggunaan obat oral dengan dosis maksimal tidak
2.2.8 Komplikasi
a. Akut
1) Koma hipoglikemia
2) Ketoasidosis
3) Koma hiperosmolarnonketotik
b. Kronik
3) Neuropati diabetik.
4) Kaki diabetic
33
diagnosis DM (mg/dl).
kali pemeriksaan :
2.2.10 Penatalaksanaan
darah normal.
a. Diet
b. Latihan
c. Pemantauan
e. Pendidikan
tiga serangkai faktor utama yaitu neuropati, trauma kaki minor, dan
deformitas kaki ditemukan lebih besar dari 63%. Faktor pertama pada
darah pada area luka dan ekspresi abnormal growth factor serta sitokin
2.2.12 Patogenesis
utama dan dan tersering pada timbulnya ulkus kaki pasien diabetes.
c. Tekanan plantar
dibawah area ini, tetapi juga bisa terjadi di area kaki yang lain
terdiri dari 3 faktor; (1). disfungsi endotel, (2) disfungsi sel otot
2005).
study dan populasi. Laju amputasi kaki pasien diabetes 15-40 kali
Gambar 2.6 : Gambaran Skematik Beberapa Faktor yang terlibat dalam proses
Neuropati menuju trauma mekanik
49
2.2.14 Prognosis
tindakan amputasi.
dan faktor penyulit penyembuhan luka. Lebih dari 90% ulkus akan
luka dan menjaga luka agar selalu lembab (moist), penanganan infeksi,
penyembuhan luka.
tertentu.
dalam keadaan kotor atau tidak, ada apus atau ada jaringan
selanjutnya dibalut.
1) Persiapan Alat
a) Alat steril
(1)Pincet anatomi 1
(2)Pinchet chirurgie 1
(4)Kapas Lidi
(5)Kasa Steril
(1)Gunting pembalut
(2)Plaster
(4)Pembalut
(5)Alkohol 70 %
(6)Betadine 10 %
(7)Bensin/ Aseton
(9)NaCl 0,9 %
2) Persiapan pasien
a) Perkenalkan diri
b) Jelaskan tujuan
d) Persetujuan pasien
3) Prosedur pelaksanaan
j) Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup
l) Rapikan pasien.
Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka kronis. Prinsip pertama
cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-
pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi dengan air
irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti
air matang) atau NaCl 0,9 %. Jika memungkinkan bisa direndam selama 10
infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam proses
mengandung nanah, dan sulit sembuh. Untuk ini sebaiknya dipakai bubuk
norit halus bersih dari botol, bukan dari gerusan tablet. Dokter akan memberi
petunjuk lebih jauh tentang hal ini, atau memberi resep tersendiri sesuai
kondisi luka.
2009).
58
3. Memilih pembalut
Saat ini ada berbagai macam pembalut luka modern yang bisa dipakai
metronidazole. Dengan pembalut semacam ini, luka tidak perlu dibuka dan
Calsium alginate yang berbahan rumput laut, berubah menjadi gel jika
cairan, menghindari infeksi. Cocok untuk luka yang merah, bengkak, atau
tidak terlalu berlebihan, dan mengurangi bau tidak sedap. Tidak beda dengan
campuran calsium alginate dan karbon yang juga berfungsi menyerap cairan
jenis ini tidak boleh digunakan pada saat radiasi (Rahayu, 2009).
Tanpa pembalut-pembalut modern itu, kasa steril dan obat luka yang
Tetapi ada juga luka yang tidak perlu ditutup pembalut. Misalnya luka
garam, atau membuat sendiri obat kumur dari campuran ½ sendok teh baking
soda dan ½ sendok teh garam dilarutkan dalam segelas besar air hangat
(Rahayu, 2009).
Prinsip perawatan luka yang lain adalah tidak boleh membuat sebuah
luka menjadi luka baru (berdarah) lagi, karena itu berarti harus memulai
perawatan dari awal lagi. Juga, harus bisa mengontrol bau tidak sedap,
Lihat kondisi luka pasien, apakah luka yang dialami pasien dalam
keadaan kotor atau tidak, ada apus atau ada jaringan nekrotik (mati) atau
tidak. Setelah dikaji, barulah dilakukan perawatan luka. Untuk perawatan luka
sedikit demi sedikit sampai kondisi luka mengalami granulasi (jaringan baru
sinus ( luka dalam yang sampai berlubang) atau tidak. Bila terdapat sinus, ada
baiknya disemprot ( irigasi) dengan NaCl sampai pada kedalaman luka, sebab
Lakukan pembersihan luka sehari minimal dua kali ( pagi dan sore),
NaCl).
Setelah luka dibersihkan, lalu ditutup dengan kassa basah yang diberi
larutan NaCl lalu dibalut disekitar luas luka, dalam penutupan dengan kassa,
jaga agar jaringan luar luka tidak tertutup. Sebab jika jaringan luar luka ikut
Setelah luka ditutup dengan kassa basah bercampur NaCl, lalu ditutup
jaringan kulit yang baik/ bagus yang membuat luka rata), selanjutnya akan
ada penutupan luka tahap kedua ( skin draw), biasanya diambil dari kulit
paha. Penanganan luka diabet, harus ekstra agresif sebab pada luka diabet
b. Pencucian luka
Pencucian luka merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
mikroorganisme, benda asing, jaringan mati selain itu pencucian luka dapat
dapat dengan tepat menentukan tujuan perawatan luka dan pemilihan balutan.
pentingnya pencucian luka ini sehingga harus mendapat perhatian khusus dari
seorang perawat luka. Namun hati-hati dalam pemilihan cairan pencuci luka
karena tidak semua cairan pencuci luka baik dan tepat untuk setiap luka sama
yang bersih, sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolic tubuh pada cairan
manajemen luka. Merupakan basis untuk proses penyembuhan luka yang baik,
karena luka akan sembuh dengan baik jika luka dalam kondisi bersih.
swabbing dan scrubbing tidak terlalu dianjurkan pada pencucian luka, karena
whirpool, dan bathing adalah teknik yang paling sering digunakan dan banyak
riset yang mendukung teknik ini. keuntungan dari teknik ini adalah dengan
a. Debridement
sel matiyang disebabkan oleh degradasi enzim secara progresif, ini merupakan
yang optimal bagi fagosit tubuh dan bertindak sebagai agent yang
penyembuhan
Cara yang paling efektif dalam membuat dasar luka yang baik
adalah suatu cara peluruhan jaringan nekrotik yang dilakukan oleh tubuh
sendiri dengan syarat utama lingkungan luka harus dalam keadaan lembab.
jaringan nekrosis dari tubuh. Pada keadaan melunak jaringan nekrosis akan
2. Dressing
moist wound healing atau menjaga agar luka dalam keadaan lembab. Luka
akan menjadi cepat sembuh apabila eksudat dapat dikontrol, menjaga agar
luka dalam keadaan lembab, luka tidak lengket dengan bahan kompres,
lesi.
Berikut ini akan dikenalkan beberapa jenis bahan topical terapi yang
(1)Calcium Alginate
Berasal dari rumput laut, dapat berubah menjadi gel jika bercampur
dengan luka. Berupa jenis balutan yang dapat menyerap jumlah cairan luka
(2)Hydrokoloid
dalam keadaan lembab, melindungi luka dari trauma, dan menghindari dari
luka yang berwarna merah, abses tau luka yang terinfeksi. Bentuknya
antara jaringan yang sehat dan jaringan mati. Pada keadaan lunak
dapat ditempel pada luka, dan membuat dasar luka menjadi rata,
balutan yang tebal dengan daya serap cukup tinggi dan diklaim
68
yang menempel pada luka. Beberapa balutan pada jenis ini ada
bakteri.
(6) Metcovazin
pilihan paling tepat. Pada keadaan ini luka mengalami sakit yang
Edukasi bagi pasien dan keluarga dengan diabetes sangat penting. Hal
disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan pola hidup sehat (makan sesuai
a. Diet
b. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah:
5) Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan
c. Pendidikan
DM, melalui bermacam-macam cara atau media misalnya: leaflet, poster, TV,
Kadar glukosa darah tidak terkontrol ( GDP > 100 mg/dl dan GD2JPP
> 144 mg/dl) akan mengakibatkan komplikasi kronik jangka panjang, baik
perawatan luka.
c. Cuci tangan.
e. Luka dikaji dengan seksama sesuai dengan cara mengkaji luka, jangan lupa
f. Cuci luka, boleh dilakukan dengan perendaman air hangat atau air yang
menyebabkan trauma, terakhir jika luka tidak terdapat infeksi dapat dibilas
dengan NS 0,9 % saja atau jika ada infeksi dapat menggunakan larutan
antiseptik lain, kemudian bilas dengan NS 0,9 % atau hanya dengan larutan
Feracrylum 1%.
g. Siapkan alas bersih dan mulailah dengan merawat luka. ganti sarung tangan
h. Pilih topikal terapi sesuai dengan kondisi luka, misalnya sesuai dengan
warna dasar luka, bentuk luka, luas dan kedalamannya, terinfeksi atau
tidak.
i. Tutup luka dengan seksama, jangan sampai ada luka yang tampak kelihatan
dari luar, ukur ketebalan kasa atau bahan topikal yang ditempelkan keluka
kompresi (dopler).
medis
penelitian dasar mekanisme penyembuhan luka dan aplikasi klinik saat ini
73
c. Luka “full thickness”; jaringan kulit yang hilang pada lapisan epidermis,
regenerasi yang bersifat lokal, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor
metabolik).
setelah terjadi perlukaan dan akan terus berlanjut pada keadaan dimana
tempat luka menjadi bersih dari benda asing atau kuman sebelum
1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler yang terjadi
akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak
benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses
darah.
76
Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit, dan setelah itu akan terjadi
vasodilatasi kapiler stimulasi saraf sensoris (local sensoris nerve ending), local
pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi edema
dan bakteri di daerah luka selama 3 hari dan kemudian akan digantikan oleh
sel makrofag yang berperan lebih besar jika dibanding dengan netrofil pada
a. Sintesa kolagen
atau kuman serta terbentuknya makrofag dan fibroblas, keadaan ini dapat
adanya: eritema, hangat pada kulit, edema dan rasa sakit yang berlangsung
2. Fase Proliferasi
darah baru dan juga fibroblas sebagai satu kesatuan unit dapat memasuki
kawasan luka.
1) Proliferasi
2) Migrasi
4) Kontraksi luka
respons untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup di daerah luka
karena biasanya pada daerah luka terdapat keadaan hipoksik dan turunnya
kontraksi akan lebih menonjol pada luka dengan defek luas dibandingkan
kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir
berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen
perlukaan. Sintesa kolagen yang telah dimulai sejak fase proliferasi akan
menjadi kolagen yang lebih matang, yaitu lebih kuat dan struktur yang
setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung
Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan
Konsep Baru
penyembuhan luka telah dimulai 30 tahun yang lalu oleh Winter. Penelitian
dasar klinik mengenai perawatan luka berbasis suasana lembab (moist) telah
memberikan pandangan yang berbeda diantara para pakar. Saat ini perawatan
luka tertutup untuk dapat tercapai keadaan yang lembab telah dapat diterima
secara universal sebagai standar baku untuk berbagai tipe luka. Alasan yang
a. Fibrinolisis
81
lembab.
b. Angiogenesis
TNF-alpha).
c. Kejadian infeksi
Anemia
Usia
Penyakit lain yang di
derita seperti ginjal
Kebutuhan nutrisi
Kegemukan
obat-obatan
merokok
stress
Keterangan :
: Variabel diteliti
: Punya Hubungan
83
3 : Jika tidak
ada Bau
Tepi Luka
1 : Jika Luka
Bernanah
2 : Jika Luka
basah tak
bernanah
3 : Jika Luka
Kering
2 Post Post merupakah Lembar Diobservasi Skala Warna :
Tindakan setelah pencucian Observasi selama 2 Ordinal 1 : Jika
pencucian luka, Pencucian kali dalam Warna Luka
luka dengan luka merupakan seminggu Hitam
rebusan salah satu hal yang setelah 2 : Jika
daun sirih sangat penting pemberian Warna Luka
dalam perawatan rebusan Hijau
luka. Pencucian daun sirih 3 : Jika
luka dibutuhkan Warna Luka
untuk Merah Muda
membersihkan Kadar Gula
luka dari Darah :
mikroorganisme, 1 : Jika
benda asing, Kadar Gula
jaringan mati Darah >200
selain itu mg/dl
pencucian luka 2 : Jika
dapat memudahkan Kadar Gula
perawat dalam Darah 150-
melakukan 200 Mg
pengkajian luka 3 : Jika
sehingga perawat Kadar Gula
dapat dengan tepat Darah
menentukan tujuan normal (75-
perawatan luka dan 110 mg/dl)
pemilihan balutan. Goa :
1 : Jika
Kedalaman
Luka >3cm
2 : Jika 2-3
cm
3 : Jika tidak
85
ada Goa
Bau
1 : jika Bau
Menyengat
2 : Jika Bau
sedang
3 : Jika tidak
ada Bau
Tepi Luka
1 : Jika Luka
Bernanah
2 : Jika Luka
basah tak
bernanah
3 : Jika Luka
Kering