PENDAHULUAN
Sekolah atau yang biasa disebut satuan pendidikan adalah lembaga atau
institusi untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi
pelajaran. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana.
Mengingat pentingnya kedudukan sarana dan prasarana di setiap satuan
pendidikan, maka diperlukan adanya manajemen sarana dan prasarana yang
baik. Sehingga fungsi sarana dan prasarana dapat dijalankan sesuai harapan.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan digunakan untuk
mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat
memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses
pendidikan. Kegiatan manajemen ini meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi/pengawasan. Selain itu, kegiatan manajemen
sarana dan prasarana juga akan berkaitan dengan dua hal penting, yaitu
dokumentasi/inventarisasi, dan pemilihan personil laboratorium.
Keberadaan laboratorium bagi suatu sekolah merupakan sarana yang
penting untuk tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah. Keberadaan
laboratorium merupakan bagian yang tak terpisahkan, karena IPA khususnya
fisika adalah ilmu yang lahir dan berkembang berdasarkan observasi dan
eksperimen yang dilakukan dalam laboratorium (Heru dalam Winanda,
2013). Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem pengelolaan laboratorium
yang direncanakan dan dievaluasi dengan baik serta dilaksanakan oleh
semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium untuk
kelancaran proses belajar mengajar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 32
Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Nasional, bahwa laboratorium
merupakan sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran.
Dewasa ini banyak ditemukan sekolah yang telah memiliki
laboratorium tetapi jarang bahkan hampir tidak pernah digunakan dalam
1
2
SMA LABORATORIUM UM
LABORATORIUM UM
LABORATORIUM UM