Anda di halaman 1dari 2

Catatan Notulen.

DISKUSI (TANYA JAWAB) KELOMPOK 3

Pertanyaan :

1. Nur Azizah
a. Mengapa ketika membahas pragmatism dikaitkan dengan membahas
ontology, epistomologi, dan aksiologi? Bagaimana hubungannya?
b. Apakah perbedaan kurikulum dengan rencana pembelajaran?
2. Aurelia
a. Pada pragmatism, tadi dijelaskan bahwa seseorang bertindak terlebih
dahulu baru kemudian berpikir. Namun faktanya seseorang banyak yang
berpikir terlebih dahulu baru kemudian bertindak. Bagaimana menurut
kelompok kalian?
b. Bagaimana perbedaan pragmatism dengan empirisme?
3. Indika
Bagaimana dalam pembelajaran traditional classroom siswa bisa
mendapatkan pengalaman? Penerapan empirisme dalam traditional
classroom itu bagaimana?

Jawaban :

1. a. Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi tersebut menjadi factor-faktor yang


membedakan
antara ajaran/aliran yang satu dengan yang lainnya.
b. Belum terjawab.

2. a. Berpikir sebelum bertindak itu bukan dipandang sebagai “berpikir” dalam


bertindak
karena individu tersebut hanya berpikir tentang “benar/salah”. Sedangkan
yang dimaksud berpikir menurut aliran ini adalah pemikiran itu setelah
individu mengetahui suatu kebenaran.
b. Empirisme  Berasal dari pengalaman (traditional classroom)
 Misalkan diberikan sebuah bulpoin, siswa hanya sekedar
tahu bahwa itu adalah “bulpoin”.

Pragmatisme  Berasal dari tindakan (eksperimental)

 Misal diberikan sebuah bulpoin, siswa bisa sampai


mengetahui apa saja fungsi bulpoin tersebut, bagaimana
strukturnya, dll.

3. Pengalaman tersebut berasal dari guru, pembelajaran, dan lingkungan kelas.


Sehingga siswa secara langsung menerima pembelajaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai