Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI

1. Pengamatan Organoleptik
Pengamatan organoleptik pada sediaan lip tattoo mulai dari pengamatan bentuk,
warna, dan bau.

2. Penentuan pH
Pemeriksaan pH sediaan dengan menggunakan pH indikator universal.

3. Pemeriksaan Stabilitas
Pemeriksaan stabilitas sediaan dilakukan terhadap adanya perubahan bentuk, warna dan
bau dari sediaan lipstik dilakukan terhadap masingmasing sediaan selama penyimpanan
pada suhu kamar pada hari ke 1, 5, 10 dan selanjutnya setiap 5 hari hingga hari ke-30.
Pada perubahan bentuk diperhatikan apakah lip tattoo terjadi perubahan bentuk dari
bentuk atau konsistensi awal atau tidak, pada perubahan warna diperhatikan apakah lip
tattoo terjadi perubahan warna dari warna awal pembuatan lip tattoo atau tidak, pada
perubahan bau diperhatikan apakah lip tattoo masih berbau khas dari parfum yang
digunakan atau tidak (Vishwakarma 2011).

4. Uji Oles Sediaan Lip Tattoo


Uji oles dilakukan secara visual dengan cara mengoleskan lip tattoo pada kulit
punggung tangan kemudian mengamati banyaknya warna yang menempel dengan
perlakuan 5 kali pengolesan. Sediaan lip tattoo dikatakan mempunyai daya oles yang
baik jika warna yang menempel pada kulit punggung tangan banyak dan merata dengan
beberapa kali pengolesan pada tekanan tertentu. Pemeriksaan dilakukan terhadap
masing-masing sediaan yang dibuat dan dioleskan pada bibir dengan 5 kali pengolesan
(Keithler, 1956).

5. Uji Iritasi
Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka (Patch Test) pada
lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis. Uji tempel terbuka dilakukan
dengan mengoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi lekatan dengan luas tertentu 2,5
x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Diamati reaksi yang terjadi,
reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada
kulit belakang telinga bagian dalam yang diberi perlakuan. Adanya kemerahan diberi
tanda (1), gatal-gatal diberi tanda (2), bengkak diberi tanda (3), dan yang tidak
menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda (0). Kriteria panelis uji iritasi yaitu wanita,
usia antara 20-30 tahun, berbadan sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki riwayat
penyakit alergi, menyatakan kesediaannya dijadikan panelis uji iritasi.

6. Pemeriksaan Homogenitas
Masing-masing sediaan lip tattoo yang dibuat diperiksa homogenitasnya dengan cara
mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada kaca yang transparan. Sediaan harus
menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butir-butir kasar (Ditjen
POM 1979).

7. Uji Hedonik
Uji kesukaan atau hedonic test terhadap sediaan lip tattoo dilakukan terhadap 20 orang
pengguna lip tattoo. Parameter yang diujikan adalah tekstur, warna, dan aroma
mengunakan skala hedonik yang berkisar antara 1 sampai 5, dimana (5) Sangat Suka,
(4) Suka, (3) Agak Suka, (2) Tidak Suka, (1) Sangat Tidak Suka.

8. Pengujian Waktu Kering Lip Tattoo


1 gram lip tattoo dioleskan pada kulit lengan dengan panjang 7 cm dan lebar 7 cm.
Kemudian dihitung kecepatan mengering hingga membentuk lapisan film dari lip tattoo
dengan menggunakan stop watch.

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hal. 33.

Keithler, W. (1956). Formulation of Cosmetic and Cosmetic Specialities. New York: Drug and
Cosmetic Industry. Hal. 153-155.

Siregar, Yusraini D. I. S dan Putri Utami. 2014. Pemanfaatan Ekstrak Kulit Melinjo Merah
(Gnetum Gnemon) sebagai Pewarna Alami pada Pembuatan Lipstik. Jurnal Kimia Valensi
Vol.4 No.2. UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta.

Vishwakarma B, Dwivedi S, Dubey K, Joshi H. 2011. Formulation and Evaluation of Herbal


Lipstick. International Journal of Drug Discovery & Herbal Research.

Anda mungkin juga menyukai