PENDAHULUAN
tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Menurut bank dunia
yang dikutip Depkes RI (2002). Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi
umum dan telah menyebar luas ke seluruh msyarakat kita yang menjadikan
terhadap kesehatan tubuh pada umumnya sudah diketahui namun kebiasaan ini
dan mulut. Merokok mengakibatkan gigi berwarna coklat atau kusam, muda
prakanker dan kanker mulut, hal ini telah di teliti oleh banyak peneliti
(Natamiharja, 2001).
karena rogga mulut merupakan tempat awal pembakaran rokok. Asap panas
rangsangan fisik yang dapat berakibat buruk terhadap jaringan mulut (Rusyanti
Y, 1996).
1
2
terganggunya kesehatan gigi dan mulut seperti; bau mulut, diskolorasi gigi,
karang gigi pada gigi yang lama kelamaan akan menjadi penyakit periodontal,
tersebut digunakan untuk menunjukkan bau nafas yang tidak sedap. “Sebagian
besar halitosis atau cacogeusia termasuk dalam kelompok ini, faktor yang
menyebabkan bau berasal dari mulut adalah sebagai berikut : Bau mulut pada
pagi hari, bau karena lapar, diet, bau pada perokok, dan keadaan patologi dari
mulut yang menimbulkan foetororis (R. Haskell, J.J Gayford 178, 1990).
penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai adalah penyakit
berkembang di masyarakat yang sudah hal yang biasa di lakukan. Dengan latar
1. Tujuan Penelitian
jaringan periodontal
mulut)
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dala penelitian ini adalah sebagai berikut:
ilmiah.
(bau mulut).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan di biarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain (Mejikuhibiniu, 2007).
bersifat racun dan atau karsiogenik. Komposisi kimia dari asap rokok
tergantung pada jenis tembakau, disain rokok, seperti ada tidaknya filter,
batang rokok yang dibakar atau disulut dihasilkan kira-kira 500 mg gas (92 %)
dan bahan-bahan partikel padat (8 %), sebagian besar dari fase gas adalah
antara < 1 – 35 mg dan dalam kelompok ini terdapat bahan karsinogen yang
psikis, yang merupakan suatu sebab mengapa seorang perokok sulit untuk
5
6
1. Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa
karena mengisap rokok. Zat ini juga dapat membuat kecanduan dan dapat
2. Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan
cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau.Zat inilah yang
meresap kedalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urin. Tar yang
kantung kemih.
3. Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau, zat ini dihasilkan
dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon
monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin kedalam
otot-otot tubuh. Zat ini juga dapat meresap dalam aliran darah dan
dikaki.
7
yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk mengurangi resiko yang
(Kurniawan, 2009).
dan gas dalam rokok, seperti : tar, nikotin, karbonmonoksida, amonia, sianida,
menyebabkan perubahan awal pada struktur dasar epitel mukosa mulut seperti
kanker. Nikotin adalah bahan alkaloid toksik dalam tembakau yang dapat
penderita kanker mulut, lebih dari setengahnya adalah perokok sehingga dapat
karsinoma. Leukoplakia adalah istilah klasik untuk plak atau bercak putih
pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus dan tidak dapat diklasifikasikan
sebagai penyakit lain secara klinis atau histopatologis dimana daerah yang
gigi. Pada perokok biasa, noda yang ada berwarna coklat, sedangkan pada
perokok pipa terjadi warna perubahan warna menjadi hitam. Apabila merokok
yang berkepanjangan stain akan masuk ke bagian gigi lapisan superficial dan
Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat rokok,
perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang
masih ditolerir oleh masyarakat. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia
adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum
Republika, Selasa 26 Maret 2002 : 19). Racun dan karsinogen yang timbul
rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk
ke dalam sirkulasi darah hanya 25%. Walau demikian jumlah kecil tersebut
terbagi ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok
merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan
rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem
keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002 :
22). Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok,
gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi
2. Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan ataupun terkena asap
jantung.
4. Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan
dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan
asma.
antara lain:
Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan penyakit jantung dan
(kematian mendadak).
2. Kanker paru.
Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit kanker paru.
karena sulit dideteksi secara dini. Penyebaran dapat terjadi dengan cepat
3. Kanker mulut.
gusi.
4. Osteoporosis.
sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan waktu 80% lebih lama
belakang.
5. Katarak.
kebutaan.
6. Psoriasis.
Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses inflamasi kulit
tidak menular yang terasa gatal, dan meninggalkan guratan merah pada
seluruh tubuh.
7. Kerontokan rambut.
ulserasi pada mulut, kemerahan pada wajah, kulit kepala dan tangan.
keguguran pada wanita perokok 2-3 kali lebih sering karena Karbon
9. Impotensi.
orang mengetahui bahwa racun nikotin yang terdapat dalam asap rokok
tersebut (perokok pasif). Selain itu, asap rokok juga mengganggu hubungan
rokok, serta beberapa Pemda yang menyatakan tempat kerja sebagai kawasan
kesehatan.
2. Ekonomis :
a. Meningkatkan produktivitas.
melaksanakannya. Dalam hal ini peran lintas sektor sangatlah penting untuk
mengelilingi gigi dan melekatkan pada tulang rahang, dengan demikian dapat
1. Gingiva
luar. Gingiva sering kali dipakai sbagai indicator jika jaringan periodontal
durum, yang tipenya sama dengan gingiva. Gingiva mengelilingi gigi dan
2. Pembagian Gingiva
cekat (attached gingiva) dan gingiva tidak cekat (unattached gingiva) yang
kusus dari gingival. Hal ini disebabkan bagian gingival tersebut digunakan
kulit kerang. Unattached gingiva ini mulai dari arah mahkota sampai
pertautan sementoemail.
b. Papila Interdental
gigi yang letaknnya berdekatan dari daerah akar sampai titik kontak.
Gingiva interdental ini terdiri atas bagian lingual dan bagian fasial.
dari dua gigi yang berdekatan dan bagian tengah dari papilla
c. Gingiva Cekat
cekat ini melekat erat ke sementum mulai dari sepertiga bagian akar ke
lekukan kecil seperti lesung pipi yang disebut stipling. Stipling ini
Banyak orang yang tak sadar atau bahkan tidak peduli bila bau mulut
bisa berpengaruh pada pergaulan. Bahkan, jika dibiarkan bisa jadi masalah
yang mengganggu. Secara umum, bau mulut atau halitosis bisa disebabkan
oleh banyak faktor,mulai dari kesehatan rongga mulut hingga penyakit kronis.
18
menambahkan, ada berbagai faktor penyebab bau mulut, antara lain makan
jantung, atau karena penyakit tertentu. Misalnya kencing manis, infeksi paru-
paru, serta infeksi lambung atau usus. Namun, pada anak, bisa disebabkan ada
benda asing yang masuk ke hidung dan tidak terdeteksi sehingga terjadi
pembusukan. Lalu menimbulkan bau yang tidak sedap (Tarigan, Rasinta DR.
drg. 1994).
Selain itu, bau mulut juga bisa terjadi karena pengaruh sisa-sisa
makanan yang ada di dalam mulut. Apabila ini terjadi, akan mengundang
depan mulut. Lalu embuskan udara dari mulut. Anda mungkin kaget sendiri
mencium bau yang kurang sedap dari mulut. Atau katupkan bibir rapat-rapat
tangan atau dengan menggunakan kartu ukuran 3×5 cm. Kemudian dekatkan
telapak atau kartu tersebut pada hidung. Setelah mengetahui bahwa seseorang
menghilangkan bau mulut yang disebabkan oleh gigi, bisa juga menggunakan
menjadi problem keseharian yang kalau tidak disadari akan menjadi problem
serius. Masalah bau mulut ini memamng menjadi problem serius, bukan
kesehatan.
anda deita. Selain itu, janganl-jangan anda juga mengidap halitosis kronis.
Sebab napas tak sedap jika dibiarkan bisa mengakibatkan hal tersebut.
Untuk mengetahui apakah anda mengidap bau mulut kronis atau tidak,
ada sebuah tips mudah yang bisa anda praktikkan. Ambillah sebuah bola
kapas dan gosokkan kesekitar gigi, gusi dan mulut. Lalu cium bola kapas
tersebut, bila aroma bau busuk muncul berarti anda tengah menghadapi
masalah.
Dalam mulut yang sehat, sel-sel mati akan terkelupas secara alami lalu
tertelan bersama air liur dan tercerna tanpa mengakibatkan bau mulut. Tetapi
dalam mulut yang tidak seahat, bakteri dan plak menumpuk akibat sisa
makanan. Kondisi ini dapat menurunkan jumlah air liur. Alhasil mulut akan
Bagi anda mengidap bau mulut kronis, ada empat tahap aktivitas yang
dianjurkan para dokter gigi dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Empat
melakukan flossing setiap hari, menggosok gigi tiga kali sehari dengan sikat
Berdasarkan berbagai riset, bau mulut itu bisa disebabkan karena sepuluh hal:
a. Bakteri Anaerobe
belerang yang hidup di dalam mulut. Bakteri ini juga merupakan flora
putih, rempas jenis ini kaya akan kandungan sulfur, yang sudah cukup
dikenal sebagai penyebab bau mulut. Bahkan tidak hanya mulut saja yang
bau, keringat juga akan bau jika terlalu banyak mengkonsumsi bawang
putih.
yang nyaman bagi bakteri. Selain itu, kombinasi lebih dari 4000 zat kimia
dalam rokok yang berkumpul di dalam mulut anda, sudah pasti akan
menciptakan aroma kurang sedap. Kopi juga bisa menjadi penyebab bau
d. Alkohol
Zat yang satu ini sealain merusak sel tubuh, juga menyebabkan bau
mulut. Hal tersebut karena actor bisa mengurangi produksi air liur di
dalam mulut. Tentu saja bakteri sangat menyukai lingkungan yang kering.
bau mulut. Begitu juga dengan keju. Keju dan produk susu lainnya kaya
akan protein, sehingga menjadi santapan lezat, tak hanya bagi manusia
tetapi juga bagi bakteri penyebab bau mulut. Gula juga demikian, selain
f. Gangguan Perut
tidak sedap.
g. Penyakit
h. Mulut Kering
bangun tidur di pagi hari bau mulut kita kurang sedap. Ini karena selama
22
tidur mulut kita kering. Juga kalau konsumsi air di tubuh kita kurang,
udah terbentuk luka mini di sana. Kita tahu, seseriang apa pun kegiatan
seks, selaput lender kelamin dan mulut, hamper selalu menimbulkan luka
besar penyebab bau mulut, sebenarnya akibat kelainan pada rongga mulut.
Karies (gigi berlubang), sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi
(gingivitis) atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar, sangat berpotensi
KERANGKA KONSEP
Periodontal
Perokok
Halitosis
Dari uraian latar belakang, kajian terdiri dari hasil penelitian terdahulu
dapat ditarik hipotesis sebagai berikut; Diduga ada pengaruh kebiasaan merokok
terhadap penyakit jaringan periodontal dan halitosis di desa Masbagik Utara Baru
23
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak selama bulan April
data agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur
1. Observasi Langsung
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan
24
25
2. Wawancara
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya
mulut, sende, pinset, probe dan lembar pemeriksaan untuk memeriksa gigi
pada perokok.
2. Kedalaman poket diukur pada bagian mesial, distal, lingual atau palatal dan
4. Pada penelitian ini, semua gigi sampel diperiksa yang meliputi bagian
mesial, distal, lingual atau palatal dan bukal, dan yang memiliki nilai
dinding jaringan lunak dari celah gingiva. skor untuk keempat bidang gigi dapat
diperiksa, skor GI individu dapat diperoleh. Daerah gingiva semua gigi atau gigi
yang dipilih dapat assesed. skor GI dari 0,1 sampai 1,0 menunjukkan peradangan
ringan, 1,1 sampai 2,0 menunjukkan peradangan sedang, dan 2,1 sampai 3,0
BAB V
tahun dan ≥ 3 tahun, maka di peroleh hasil tentang hubungan merokok terhadap
≤2
1,2 0,1 0,2 1,2 0,5 1,7 4,7 0,8 Sedang
Tahun
≥3
2,3 1,0 2,3 3,1 1,4 3,1 13,1 2,2 Buruk
Tahun
yang lama merokoknya 2 tahun kurang (≤ 2 tahun) maka diperoleh hasil skor rata-
rata 0,2 adalah kategorinya sedang, sedangkan yang lama merokonya 3 tahun atau
28
29
Jumlah Persentase
Kondisi jaringan Periodontal Skor CPITN
(n) (%)
Sehat 0 9 14
Perdarahan gingiva tidak disertai
1 8 12
kalkulus
Perdarahan gingiva disertai kalkulus 2 12 19
Poket periodontal 3,5-5,5 mm 3 35 55
Poket periodontal > 5,5 mm 4 0 0
Total 64 100
terdapat poket periodontal dengan skor 3 berjumlah 35 orang, hal ini menunjukkan
hygiene).
5.2 Pembahasan
periodontal sehat, walaupun tidak dalam jumlah yang banyak yaitu 9 orang (14%).
usia dan tingkat kebersihan mulutnya, tidak ditemukan adanya perbedaan tingkat
peneliti menemukan gingivitis dan periodontitis yang lebih parah pada individu
30
Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi bagi masyarakat sehingga
merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas ke seluruh
Y,1996).
Kebiasaan merokok juga merupakan salah satu penyebab penyakit gigi dan
mulut. Merokok mengakibatkan gigi berwarna coklat atau kusam, mudah terkena
gingivitis dan penyakit periodontal, nafas berbau tidak sedap, prakanker, dan
kanker mulut hal ini telah diteliti oleh banyak peneliti (Natamiharja L, 2001).
senyawa belerang yang hidup di dalam mulut. Jadi rokok juga termasuk dari
atas maka jelaslah bahwa ada hubungan merokok dengan penyakit jaringan
6.1 Kesimpulan
35 orang (55%) memiliki poket periodontal 3,5-5,5 mm, dan tidak ada yang
6.2 Saran
mengenai bahaya merokok hingga saat ini. Hal ini terkait dengan seberapa
berhenti merokok.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Florensia Sea, 2000. Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, Akademi Kesehatan Gigi
Departemen Kesehatan Denpasar.
Maduakor, S., Lauverjat, Y., Cadot, S., Da Costa Nobel, R., Laporte, C., Miquel,
J.L. Application Of Community Periodontal Index Treatment Need
(CPITN) In Enugu (Nigeria) : Study Of Secondary School Students
Aged Between 12-18 Years, 2000, Odonto-Stomatologie Tropicale :29.
Tarigan, Rasinta DR. drg. 1994. Kesehatan Gigi dan Mulut. EGC: Jakarta