Anda di halaman 1dari 35

Untuk menilai apakah output berkualitas atau tidak

Kriteria
Nilai Keterangan

Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan
91 - 100 di atas standar yang ditentukan dan lain-lain.

Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah
76 - 90 ditentukan dan lain-lain.

Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil, dan tidak
ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yang
61 - 75 ditentukan dan lain-lain.

Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar,
revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan dan
51 - 60 lain-lain.

Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
50 ke kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar
bawah yang ditentukan dan lain-lain.

1
SUSUN TENTUKAN
KEGIATAN TARGET
TUGAS JABATAN PEKERJAAN
PROSES TATA CARA PENGISIAN DISUSUN BERDASARKAN
KEMENTERIAN
SURAT EDARAN KEPALA BKN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SKP NOMOR 1 TAHUN 2013
DAN REFORMASI BIROKRASI PP NO 46 TAHUN 2011 TANGGAL 3 JANUARI 2013

1. PENETAPAN NAMA JABATAN 4. PENILAIN PEKERJAAN PNS (AKHIR TAHUN) 7. MONITOR & EVAL.
2. PENETAPAN URAIAN TUGAS MENILAI NILAI
MENILAI Pejabat Pembina
3. PENETAPAN BEBAN KERJA PRILAKU SPRESTASI
SKP Kepegawaian
KERJA KERJA a. PNS yg tdk
( TAHAP 1 )
( TAHAP 2 ) ( TAHAP 3 ) membuat SKP
dijatuhi hukuman
2. MENYUSUN SKP (AWAL TH) Kuantitas lakukan disiplin.
Kualitas pengamatan Menggabung b. Nillai SKP Tidak
 Kuantitas sesuai kriteria
Biaya kan Nilai Mencapai 50 %
 Kualitas yg telah
Waktu SKP dan dijatuhi hukuman
 Biaya ditetapkan
 Waktu Nilai Prilaku disiplin
60% 40% Kerja
• orientasi  Sangat
 Sangat Baik
Baik pelayanan.
• integritas  Baik 6.
3. PENETAPAN SKP  Baik • komitmen MENETAPKAN
SKP ditetapkan pada awal bulan  Cukup • disiplin  Cukup
NILAI
 Kurang • Kerja sama.  Kurang
januari oleh atasan langsung & SPRESTASI
 Buruk • Kepemimpin
disampaikan kepada unit an  Buruk KERJA
kepegawaian untuk di
Dokumentasikan

5. KEBERATAN HASIL PENILAIAN


a. Pegawai dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya kepada atasan pejabat penilai paling lambat
14 (empat belas) hari;
b. Atasan pejabat penilai meminta penjelasan kepada pejabat penilai dan pegawai yang dinilai;
c. Apabila Keberatan dapat diterima kebenarannya Atasan Pejabat Penilai dapat mengadakan perubahan nilai.
d. Atasan pejabat penilai wajib menetapkan hasil penilaian prestasi kerja pegawai dan bersifat final.
KATA OPERASIONAL DALAM MENYUSUN URAIAN TUGAS POKOK
JABATAN
JABATAN KATA OPERASIONAL

Pejabat Eselon I Merumuskan Kebijakan, Menetapkan,


Mengembangkan dan
Menyelenggarakan
Pejabat Eselon II Menyelenggarakan dan Menetapkan

Pejabat Eselon III Merumuskan, Melaksanakan,


Mengembangkan, dan
Mensosialisasikan
Pejabat Eselon IV Memproses, Merancang, Menyusun,
Melakukan, dan Mengerjakan

Pejabat Fungsional Umum Menyiapkan, Mengetik,


Mengumpulkan Bahan, Membayar,
Mendokumentasikan, Mengolah Data
dan Sebagainya
Pejabat Fungsional Kata Operasional Yang Digunakan
Tertentu Disesuaikan Dengan Tingkatan
Contoh Kegiatan Tugas Jabatan secara
Hierarki

Eselon I Eselon III

 Menetapkan Penetapan
Kinerja/Rencana Kerja Tahun
 Menetapkan ....  Menyusun Rencana Kerja Tahun
 Menetapkan ....  Menyiapkan .…
 Menetapkan ....  Melaksanakan ....
 Menetapkan ....  Menetapkan ....
 Menyiapkan ....
 Menyusun laporan
Eselon II
 Menetapkan Penetapan
Kinerja/Rencana Kerja Tahun
 Menyelenggarakan .…
 Menginventarisasi ....
 Menyusun ....
 Menyiapkan bahan .…
 Memfasilitasi ….
 Menyiapkan bahan .....
 Menetapkan ....
 Menyusun laporan......
 Menyiapkan ....
Eselon IV
 Menyusun laporan
Contoh Kegiatan Tugas Jabatan secara
Hierarki

Fungsional Fungsional
Umum Tertentu
A. Unsur Utama
 Menabulasikan, Memasang,  Memeriksa berkas
 Membuat, Menyortir, Mewawancarai,  Mengendalikan listing
 Memindahkan, Menyimpan, Menyarankan,  Menyiapkan bahan penilaian
 Menyusun, Mengagenda, Mengantarkan,  Memeriksa permohonan
 Memasang, Memasukkan, Menyampaikan,  Mengelola data
 Mengemudikan, Mencatat, Membersihkan,  .....
 Menghitung, Mengeluarkan, Memeriksa
B. Unsur Penunjang
 Menyalin, Mengumpulkan, Menjalankan
 Menjadi anggota aktif
 Mengetik, Menghimpun, Mengoperasikan
organisasi profesi analisis
 Menarik, Menggandakan, Memberhentikan
kepegawaian
 Melayani, Membubuhkan.
 Menganalisis, Mengkompilasikan,
 Mengolah, Menggolongkan
Bobot penilaian SKP adalah 60%, meliputi Aspek

KUANTITAS KUALITAS WAKTU BIAYA


Tugas Tambahan dan Kreativitas

Tugas Tambahan Kreativitas

Tugas tambahan
Kreativitas yang
yang berkaitan
bermanfaat bagi
dengan tugas pokok
organisasi,
jabatan, hasilnya
hasilnya dinilai
dinilai sebagai
sebagai capaian
bagian dari capaian
SKP
SKP
Bagaimana Penilaian Pencapaian SKP ?

 Penilaian SKP dilakukan dengan cara


membandingkan antara realisasi kerja dengan
target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu
dan/atau biaya, dikalikan dengan bobot
kegiatan.

REALISASI
 Bila realisasi kerja melebihi dari target maka

TARGET
capaian SKP dapat lebih dari 100 (seratus)
 Bila SKP tidak tercapai yg diakibatkan oleh faktor
di luar kemampuan individu PNS, maka penilaian
didasarkan pd pertimbangan kondisi
penyebabnya
Apakah Perilaku Kerja Pegawai ?

Setiap tingkah laku, sikap


atau tindakan yang dilakukan
oleh PNS atau tidak
melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan perundang-
undangan.

Bobot Perilaku Kerja PNS


adalah 40%.
YOUR SITE HERE
Bagaimana Penilaian Perilaku Kerja PNS ?

 Penilaian PKP dilakukan melalui pengamatan terhadap PNS


yang bersangkutan sesuai kriteria yang ditentukan
 Pejabat penilai dapat mempertimbangkan masukan dari pejabat
penilai lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-
masing
 Nilai PKP dapat diberikan paling tinggi 100 (seratus)
 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria penilaian perilaku
kerja diatur dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian
Negara
NILAI PERILAKU KERJA

SANGAT BAIK 91 - 100

BAIK 76 - 90

CUKUP 61 - 75

KURANG 50 - 61

BURUK 50 KE BAWAH
ASPEK PENILAIAN PERILAKU KERJA
• Sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang
ORIENTASI
dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait,
PELAYANAN
dan/atau instansi lain

INTEGRITAS • Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi

• Kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan PNS yang
KOMITMEN mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan kepentingan dinas daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan

• Kesanggupan PNS untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang


DISIPLIN ditentukan dalam peraturan per-uu-an dan/atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin

• Kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerjasama dgn rekan sekerja, atasan, bawahan
dalam unit kerjanya serta instansi lain dlm menyelesaikan suatu tugas dan tanggung
KERJASAMA
jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya

• Kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau
KEPEMIMPINAN
orang lain yg berkaitan dgn bidang tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi
1 ASPEK ORIENTASI PELAYANAN
91 - 100
Selalu dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-baiknya Sangat
dengan sikap sopan dan sangat memuaskan Baik

76 - 90
Pada Umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik- Baik
baiknya dengan sikap sopan dan memuaskan
61 - 75
Adakalanya dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik- Cukup
baiknya dengan sikap cukup sopan dan cukup memuaskan
51 - 60
Kurang dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-baiknya Kurang
dengan sikap kurang sopan dan kurang memuaskan
50 kebawah
Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik- Buruk
baiknya dengan sikap tidak sopan dan tidak memuaskan
back next
2 ASPEK INTEGRITAS
91 - 100
Selalu jujur, ikhlas, tidak pernah menyalahgunakan wewenang, dan Sangat
berani menanggung resiko Baik

76 - 90
Pada umumnya jujur, ikhlas, tidak pernah menyalahgunakan Baik
wewenang, dan berani menanggung resiko
61 - 75
Ada kalanya cukup jujur, ikhlas, kadang-kadang menyalahgunakan Cukup
wewenang, dan cukup berani menanggung resiko
51 - 60
Kurang jujur, kurang ikhlas dan kurang berani menaggung resiko Kurang

50 kebawah
Tidak jujur, tidak ikhlas, selalu menyalahgunakan wewenang, dan Buruk
tidak berani menanggung resiko
menu back next
3 ASPEK KOMITMEN
91 - 100
Selalu berusaha menegakkan Pancasila, UUD’45, NKRI, Bhinneka Sangat
Tunggal Ika, dan mengutamakan keperntingan dinas Baik

76 - 90
Pada umumnya berusaha menegakkan Pancasila, UUD’45, NKRI, Baik
Bhinneka Tunggal Ika, dan mengutamakan keperntingan dinas
61 - 75
Ada kalanya berusaha menegakkan Pancasila, UUD’45, NKRI, Cukup
Bhinneka Tunggal Ika, dan mengutamakan keperntingan dinas
51 - 60
Kurang berusaha menegakkan Pancasila, UUD’45, NKRI, Bhinneka Kurang
Tunggal Ika, dan mengutamakan keperntingan dinas
50 kebawah
Tidak pernah berusaha menegakkan Pancasila, UUD’45, NKRI, Buruk
Bhinneka Tunggal Ika, dan mengutamakan keperntingan dinas
menu back next
4 ASPEK DISIPLIN
91 - 100
Selalu mentaati peraturan perundang-undangan/dinas, mentaati jam Sangat
kerja, mampu menyimpan/memelihara barang milik negara Baik

76 - 90
Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan/dinas, mentaati
Baik
jam kerja, mampu menyimpan/memelihara barang milik negara
61 - 75
Ada kalanya mentaati peraturan perundang-undangan/dinas, tidak masuk
atau terlambat jam kerja, lebih cepat pulang tanpa alasan, dsb antara 5 sd Cukup
15 Hari.
51 - 60
Kurang mentaati peraturan perundang-undangan/dinas, jam kerja, dan Kurang
Kurang
Mampu menyimpan/memelihara barang milik negara, Tidak Masuk atau Terlambat
jam Kerja, lebih cepat pulang tanpa alasan, dsb antara 16 s.d 30 Hari
50 kebawah
Tidak pernah mentaati peraturan perundang-undangan/dinas, jam kerja, Buruk
dan tidak mampu menyimpan/memelihara barang milik negara, tidak
masuk atau terlambat jam kerja, lebih cepat pulang tanpa alasan, dsb
menu next
antara 31 Hari. back
5 ASPEK KERJASAMA
91 - 100
Selalu mampu bekerja sama, menghargai dan Sangat
menerima pendapat rekan kerja Baik

76 - 90
Pada umumnya mampu bekerja sama, Baik
menghargai dan menerima pendapat rekan kerja
61 - 75
Ada kalanya mampu bekerja sama, menghargai Cukup
dan menerima pendapat rekan kerja
51 - 60
Kurang berusaha bekerja sama, menghargai dan Kurang
menerima pendapat rekan kerja
50 kebawah
Tidak pernah berusaha bekerja sama, Buruk
menghargai dan menerima pendapat rekan kerja
menu back next
6 ASPEK KEPEMIMPINAN
Selalu mampu bertindak tegas, tidak memihak,
91 - 100
teladan, mencapai kinerja, menggerakkan
Sangat
Baik
bawahan, mengambil keputusan cepat & tepat
Pada umumnya bertindak tegas, tidak memihak,
76 - 90
teladan, mencapai kinerja, menggerakkan Baik

bawahan, mengambil keputusan cepat & tepat


Ada kalanya bertindak tegas, tidak memihak,61 - 75
teladan, mencapai kinerja, menggerakkan Cukup

bawahan, mengambil keputusan cepat & tepat


Kurang bertindak tegas, kurang teladan, kurang
51 - 60
mencapai kinerja, dan kurang mengambil Kurang

keputusan dengan cepat & tepat


Tidak pernah bertindak tegas, memihak, tidak
50 kebawah
mencapai kinerja, dan tidak mengambil keputusan Buruk

cepat & tepat


menu back
Bagaimana Menghitung Prestasi Kerja PNS?

Bobot SKP Bobot PKP

NO NILAI KUALIFIKASI
1 91 – ke atas Sangat baik
2 76 – 90 Baik
3 61 – 75 Cukup
4 51 – 60 Kurang
5 50 – ke bawah Buruk
Sangsi
Diberikan kepada PNS yang tidak mencapai Sasaran Kerja yang
ditetapkan (Sesuai PP No 53 Tahun 2010)

Apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun


hanya mencapai 25% s.d. 50%.
HUKUMAN DISIPLIN

Berupa:
 penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
SEDANG

tahun
 penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun
 penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
1 (satu) tahun
lanjutan................................................

Apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun kurang dari


25%.
Berupa:
 Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
 Pemindahan dalam rangka penurunan pangkat setingkat lebih
rendah
 Pembebasan dari jabatan
 Pembehentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
lanjutan................................................
► Formula Rumus Penilaian Capaian SKP, aspek :
Kuantitas :
RO
 Penilaian SKP (kuan) = X 100
TO
Ket :
RO = Realisasi Output
TO = Target Output

contoh :

 5000 
 x 100 ÷ = 100
 5000 

24
lanjutan................................................
Kualitas :
 Penilaian SKP (kual) = RK X 100
TK
Ket :

RK = Realisasi Kualitas
TK = Target Kuallitas

Contoh :

 
 85
x 100 ÷ = 85


100

Lanjutan................................................................................
Waktu :
NT.TW – RW
 Penilaian SKP (Waktu) = X 100
TW
Ket :
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TW = Target Waktu
RW = Realisasi Waktu
Contoh :
 (1,76 x 12 ) - 12 
 x 100 ÷
 12 
 21,12 - 12 
 x 100 ÷
 12 
 9,12  912
 x 100 ÷ = = 76
 12  12

26
Lanjutan................................................................................

Biaya :
NT.TB – RB
 Penilaian SKP (Biaya) = X 100
TB

Ket :
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TB = Target Biaya
RB = Realisasi Biaya

27
Penilaian Capaian SKP untuk sub kegiatan :

Formula :

Penilaian SKP (Kuan) + Penilaian SKP (Kual)+ Penilaian SKP (Waktu)


3

Contoh :
5000 85 (1,76 x 12 - 12)
x 100 + x 100 + x 100
5000 100 12

100 + 85 + 76

261
= 87,00
3

28
LAIN – LAIN

 Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah.


Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal, vertikal
(promosi/demosi), maupun diagonal (antar jabatan struktural,
fungsional, dari struktural ke fungsional atau sebaliknya). Selama di
jabatan lama dan dijabatan baru dibuat SKPnya, kemudian untuk
menentukan hasilnya, dijumlahkan kemudian dibagi 2 (dua).
 Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/ cuti besar
harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu
yang akan dilaksanakan oleh PNS ybs.
 Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus
disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas
(Plt.), maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai tugas
tambahan.
LAIN – LAIN …
 SKP bagi PNS yg kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka
Penyusunan berlaku ketentuan sbb:
a. Jika kegiatan yg dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka
dimasukkan ke dalam SKP ybs.
b. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka
kinerja yg berangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/diperbantukan, maka
penyusunan/penilaiannya dilakukan di tempat ybs dipekerjakan/
diperbantukan.
 Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS
(bencana alam/force major), maka penilaiannya disesuaikan dengan
kegiatan-kegiatan di luar SKP yg telah ditetapkan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, maka penyusunan SKP yg
dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.
• PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang mengatur disiplin pegawai.
• Ketentuan dan kewajiban menyusun SKP berlaku juga untuk CPNS.
• Dalam hal atasan langsung selaku Pejabat Penilai lowong atau belum terisi, maka pejabat
penilainya adalah pejabat yang lebih tinggi secara hierarkhi.
• Dalam hal atasan langsung selaku Pejabat Penilai dan atasan Pejabat Penilai lowong
atau belum terisi, maka pejabat penilai dan atasan pejabat penilainya adalah pejabat yang
lebih tinggi secara hierarkhi.
• Apabila pimpinan instansi atau PPK lowong, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh
Wakil Menteri.
• Untuk kelancaran penilaian prestasi kerja PNS, Pejabat Pembina Kepegawaian dalam
melaksanakan perpindahan pegawai harus memperhatikan jangka waktu penyusunan dan
penilaian SKP.
• DP3 PNS masih digunakan sebagai persyaratan kenaikan pangkat periode April/Oktober
2014 dan/atau 2015, kenaikan gaji berkala, serta pengangkatan dalam jabatan.
1. Formulir Penilaian Prestasi Kerja yang dibuat dan telah ditandatangani oleh Pejabat Penilai
diberikan secara langsung kepada PNS yang dinilai oleh Pejabat Penilai.
2. Apabila tempat bekerja antara Pejabat Penilai dengan PNS yang dinilai berjauhan, maka formulir
penilaian prestasi kerja dikirimkan pada PNS yang dinilai.
3. PNS yang dinilai, wajib mencantumkan tanggal penerimaan formulir penilaian prestasi kerja yang
diberikan/dikirimkan kepadanya pada ruangan yang telah disediakan.
4. Apabila PNS yang dinilai, menyetujui atas penilaian terhadap dirinya, maka ybs membubuhkan
tanda tangan pada tempat yang disediakan dan sesudah itu mengembalikan formulir penilaian
prestasi kerja tsb kepada Pejabat Penilai paling lambat 14 hari kalender terhitung mulai ybs
menerima formulir penilaian prestasi kerja.
5. Formulir penilaian prestasi kerja yang telah dibubuhi tanda tangan oleh PNS yg dinilai, dikirimkan
oleh Pejabat Penilai kepada Atasan Pejabat Penilai dlm waktu yang sesingkat mungkin untuk
mendapatkan pengesahan.
6. Dalam hal seorang PNS pindah dari instansi yang satu kepada instansi yang lain, Formulir
Penilaian Prestasi Kerja PNS dikirimkan oleh pimpinan instansi lama kepada pimpinan instansi
baru.
7. Dalam hal seorang PNS pindah dari unit organisasi yang satu kepada unit organisasi yg
lain dalam instansi yang sama, Formulir Penilaian Prestasi Kerja PNS dikirimkan oleh
pimpinan unit organisasi yang lama kepada pimpinan unit organisasi yang baru.
1. Penilaian Prestasi Kerja disimpan dan dipelihara dengan baik oleh Pejabat yang
secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian.
2. Penilaian Prestasi Kerja disimpan selama 3 (tiga) tahun.
3. Penilaian Prestasi Kerja yang telah lebih dari 3 tahun tidak digunakan lagi.
4. Penilaian Prestasi Kerja bagi PNS :
a. Pegawai berpangkat Pembina Utama Muda (IV/c) ke atas dibuat rangkap 2
(dua), yaitu :
1) 1 rangkap untuk arsip instansi ybs
2) 1 rangkap dikirimkan kepada Kepala BKN.
b. Pegawai berpangkat Pembina Tingkat I (IV/b) ke bawah dibuat rangkap 1
(satu).
5. Penilaian Prestasi Kerja PNS dapat dibuat melebihi jumlah rangkap.
Penutup
Penilaian Prestasi Kerja PNS dimaksudkan untuk mewujudkan PNS
yang profesional dan berkinerja dalam rangka mendukung reformasi
birokrasi

Penilaian Prestasi Kerja PNS akan diterapkan/ diimplementasikan


mulai tanggal 1 Januari 2014

Agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan efektif, diharapkan


pimpinan instansi menerapkan langkah-langkah yang diperlukan

Penilaian Prestasi Kerja dilakukan dengan cara menggabungkan


penilaian SKP dengan penilaian perilaku kerja

Sebelum diberlakukan, saat ini setiap instansi dapat mulai melakukan


simulasi dan mewajibkan PNS di lingkungannya untuk mengisi
Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

YOUR SITE HERE


LOGO

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ahmad Subhan, SH.

Anda mungkin juga menyukai