Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISIS PROSES INTERAKSI (API)

Inisial klien : Tn. SH


Status interaksi perawat-klien : Interaksi kunjungan 1
Lingkungan : Ruang tunggu poli jiwa RSSA
Deskripsi klien : Klien berpenampilan rapi
Tujuan (Berorientasi pada klien) : BHSP dan SP 1
Nama Mahasiswa : Lala Aisyana
Tanggal : 27 Maret 2018
Jam : 10.00
Ruang : Ruang Tunggu poli jiwa RSSA
KOMUNUKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN

P : Selamat pagi pak, P : menjabat tangan klien Perawat berusaha Klien menyambut dengan Mebuka salam dan
maaf mengganggu mencairkan suasana antusias dan menjabat berjabat tangan dapat
waktunya, saya boleh pada pertemuan hari tangan perawat dengan menilai kemauan klien
duduk disini pak? K : menjabat tangan pertama ramah untuk berinteraksi

K : Selamat pagi mbak, perawat


iya tidak apa-apa mbak.

P : perkenalkan saya Lala P : tersenyum, mengambil Perawat berusaha Klien tidak merubah posisi Memperkenalkan diri dan
mahasiswa yang praktik posisi duduk di bangku mengambil tempat untuk duduknya, dan tetap pada menyatakan mahasiswa
di poli jiwa hari ini, bapak sebelah kiri klien mengefektifkan interaksi posisi duduk awal yang praktik di poli jiwa,
namanya siapa ya? dengan mempertahankan dapat membuka
proteksi diri penerimaan klien untuk
K: nama saya suharto K : tersenyum, berinteraksi.
mempersilakan perawat
duduk

P : saya ingin P : mengamati klien dan Perawat berusaha Klien bersikap kooperatif Kontrak pertemuan dapat
menanyakan beberapa kontak mata membuat kontrak dan sesekali melihat membuat klien
pertanyaan dengan pertemuan dengan klien perawat menghargai waktu yang
bapak, mungkin sekitar K : kontak mata klien telah disepakati
30 menit apa bapak kurang
bersedia?

K : ya boleh mbak, saya


senang kalau ada teman

P : bagaimana perasaan P: mengamati klien dan Perawat melakukan Klien langsung Validasi perasaan dapat
bapak hari ini? kontak mata validasi perasaan klien menjelaskan kalau memberikan gambaran
saat interaksi keadaannya baik, berarti tentang suasana
K: baik mbak. K : kontak mata klien klien sadar kalau sedang perasaan klien saat
cukup. sakit interaksi

P : Maaf pak, bapak dulu P : mengamati klien dan Perawat mengidentifikasi Klien langsung Mengidentifikasi
awalnya kenapa bisa kontak mata penyebab keinginan menjelaskan penyebab penyebab keinginan
datang ke sini? bunuh diri klien. keinginan bunuh diri. bunuh diri pada klien,
sehingga klien dapat
K : saya dulu pernah K : klien bercerita dengan mengontrol faktor
berfikiran untuk bunuh diri antusias dan kontak mata penyebabnya.
mbak dan juga sering cukup.
mendengar bisikan-
bisikan aneh. Tetapi
sekarang saya sudah
tidak mendengar bisikan-
bisikan tersebut.

P : Kenapa bapak P : mengamati klien dan Perawat mengidentifikasi Klien mampu Dengan mengetahui
berfikiran ingin bunuh kontak mata beratnya masalah resiko menjelaskan masalah penyebab keinginan
diri? bunuh diri (penyebab) keinginan bunuh diri pada klien
bunuh diri dapat mengendalikan
K : saya dipecat dari K : klien bercerita dengan dirinya
pekerjaan mbak, antusias, kontak mata
semenjak itu pikiran saya kurang.
tidak karuan. Kemudian
saya mulai mendengar
suara-suara bisikkan
salah satunya menyuruh
saya lompat ke sungai.
Tetapi sekarang saya
sudah tidak mendengar
bisikkan-bisikan itu lagi.

P : rumah bapak dekat P : mengamati klien dan Perawat mengidentifikasi Klien menjelaskan Mengetahui kondisi
sungai ya? selain lompat kontak mata. lingkungan sekitar pasien lingkungan sekitar. lingkungan yang mungkin
kesungai apa pernah dan upaya percobaan beresiko digunakan untuk
mendengar bisikkan lain bunuh diri lainya. bunuh diri.
yang mendorong bapak
berfikiran untuk
melakukan bunuh diri?

K : lumayan dekat mbak. K : klien bercerita dengan


Nggak ada mbak, ya antusias, kontak mata
cuma lompat kesungai kurang.
saja.

P : kemudian apa yang P : mengamati klien dan Perawat mengidentifikasi Klien menyebutkan salah Menggali pengetahuan
menyebabkan bapak tidak kontak mata cara klien mengendalikan satu cara mengendalikan klien untuk mengajarkan
melakukan bunuh diri diri dari dorongan bunuh diri dari dorongan bunuh cara untuk
lagi? Dan apa bapak mengendalikan diri dari
sudah pernah diajarkan diri. diri. dorongan bunh diri.
bagaimana caranya
mengontrol agar bapak
tidak berfikiran untuk
bunuh diri lagi?

K : tidak tahu ya mbak, K : klien bercerita dengan


kadang saya juga mikirin antusias dan kontak mata
ibu saya. Saya kan hanya baik
tinggal berdua dengan ibu
saya. sudah pernah
mbak.

P : Apa pak yang sudah P : Mengamati klien dan Perawat mengidentifikasi Klien menjawab dengan Menggali pengetahuan
pernah diajarkan? kontak mata apa saja yang telah antusias klien untuk mengajarkan
diberikan untuk cara untuk
K : Sholat dan jangan K :Klien bercerita dan mengendalikan diri dari mengendalikan diri dari
berfikiran aneh-aneh, itu kontak mata baik dorongan bunuh diri dorongan bunuh diri
yang saya ingat.

P : iya bagus pak itu salah P : mengamati klien dan Perawat memperjelas Klien menanggapi dengan Memuji klien agar
satunya. Bapak harus kontak mata cara mengendalikan diri antusias memiliki motivasi dalam
selalu berfikiran positif, dari dorongan bunuh diri. mengontrol untuk
selalu mengingat tuhan, mengendalikan dirinya
dan juga saat ini bapak dari dorongan bunuh diri.
masih sehat secara fisik,
bapak kan masih bisa
melakukan kegiatan
positif yang bapak sukai
atau mencari suatu
pekerjaan. Bapak juga
masih memiliki ibu yang
pastinya selalu
memberikan dukungan
kepada bapak. Bukan
begitu pak?

K : iya mbak, saya saat ini K : klien tetap


juga sudah menjalankan memperhatikan perawat,
sholat, walaupun belum 5 klien mendengarkan
waktu. Tetapi kalau dengan antusias, kontak
sholat jumat di masjid mata baik.
saya selalu
melaksanakan mbak.

P : Bagus sekali pak, P : mengamati klien dan Perawat mengevaluasi Klien menjawab dengan Evaluasi sp sangat
selain itu apa mungkin kontak mata hal positif lain yang ada antusias penting untuk mengetahui
bapak menyukai kegiatan pada diri klien kemampuan klien dalam
/hobi tertentu? menerima sp selanjutnya

K: saya suka membaca K : klien tetap


mbak. memperhatikan perawat,
dan kontak mata cukup

P : Nah itu juga bagus P : mengamati klien dan Perawat mengidentifikasi Klien menjawab dengan Kegiatan positif dapat
pak, dengan begitu dapat kontak mata hal positif lain pada diri antusias mengalihkan fokus klien
menambah wawasan klien melalui kegiatan
bapak, bapak suka yang disukai oleh pasien.
membaca apa?

K: apa saja, buku K : klien tetap


keagamaan saya juga memperhatikan perawat,
suka. bercerita dengan antusias
dan kontak mata cukup

P : Baik kalau begitu hari P : mengamati klien dan Perawat melatih cara Klien menjawab dengan Melatih klien dapat
ini atau nanti bapak kontak mata mengendalikan diri antusias memotivasi klien dalam
dirumah bapak bisa dengan melakukan tindakan serta dapat
berlatih membaca kegiatan positif mencegah pasien untuk
beberapa buku salah melakukan hal yang buruk
satunya mengenai agama
ya pak, agar ilmu tentang
agama bapak semakin
bertambah, selain itu juga
agar fikiran-fikiran
mengenai bunuh diri tidak
muncul lagi.

K : iya mbak, kebetulan di K : klien tetap


rumah ada beberapa memperhatikan perawat,
buku mengenai agama bercerita dengan antusias
islam. dan kontak mata baik.

P : Gimana pak P : mengamati klien dan Perawat mengevaluasi Klien menjawab dengan Mengetahui keefektifan
perasaannya? Mau ya kontak mata hasil pengalihan situasi antusias dari latihan yang telah di
mempraktekkan ya nanti? yang di ajarkan ajarkan.

K : ya nanti saya K : klien memperhatikan Evaluasi afektif dapat


praktekkan mbak. perawat memastikan apakah cara
yang diajarkan akan
dilakukan klien

P : coba pak sebutkan P : mengamati klien dan Perawat mengevaluasi Klien dapat menyebutkan Evaluasi kognitif dapat
apa saja yang sudah saya kognitif klien tentang cara memastikan yang
ajarkan untuk kontak mata mengendalikan dir dari apa yang sudah diajarkan diajarkan dapat diterima
mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri. oleh klien
dorongan bunuh diri?

K : saya harus selalu K : tersenyum dan kontak


berfikir positif dan juga mata baik
membaca buku yang saya
sukai.

P : ya bagus sekali pak, P : mengamati klien dan Perawat berusaha Klien merasa harus Penguatan dan apresiasi
bapak sangat semangat kontak mata memberikan penguatan sembuh dapat memberikan
ya? dan apresiasi kepada semangat klien untuk
klien sembuh
K : ya mbak. K : Tersenyum , kontak
mata baik

P : mungkin untuk kali ini P : sambil berdiri dan Perawat melakukan Klien dengan ramah Terminasi memunculkan
sekian dulu pak, saya menjabat tangan klien terminasi mengakhiri interaksi hubungan saling percaya
mau pamit, terimakasih antara klien dan perawat
atas waktunya

K : ya mbak, Terimakasih K : tetap duduk dan


kembali mbak menjabat tangan perawat

Kesan Perawat : Selama proses interaksi klien tampak kooperatif , antusias dan kontak mata cukup. Secara umum kondisi klien sudah stabil,
sudah rutin minum obat yang diberikan sesuai jadwal dan klien rajin kontrol ke poli jiwa. Klien juga antusias untuk
mempraktekkan yang telah diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai