Anda di halaman 1dari 9

Tugas Keselamatan Jalan Raya

Dea Yunita Sari – 2412162013


Deasy Monica P – 2412162014

Keselamatan Jalan Raya


Berdasarkan UU no 22 tahun 2009 Tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan

Berdasarkan UU 22 Tahun 2009 definisi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang
disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan. Dari definisi diatas dapat dilihat
bahwa kecelakaan berlalu lintas disebabkan beberapa faktor, maka dalam UU 22 Tahun 2009
dibahas satu persatu aturan agar terwujudnya keselamatan dalam berlalu lintas.
Faktor pertama adalah mengenai manusia atau pengguna jalan. Dalam Pasal 105 telah
dijelaskan bahwa Setiap orang yang menggunakan Jalan wajib:
a. berperilaku tertib; dan/atau
b. mencegah hal-hal yang dapat merintangi, membahayakan Keamanan dan Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, atau yang dapat menimbulkan kerusakan jalan.
Selain itu adapula aturan untuk pengemudi kendaraan bermotor seperti dalam Pasal 106 ayat (1)
sampai (9). Dalam pasal tersebut dijelaskan kewajiban sebagai pengemudi kendaraan bermotor
seperti wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi, kemudian
dalam pasal tersebut dibahas pula mengenai kewajiban memenuhi rambu dan marka jalan, serta
kewajiban memiliki surat-surat kendaraan bermotor. Hal tersebut merujuk pula pada Pasal 77
“Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin
Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan”.
Faktor Kedua adalah kendaraan. Dalam peraturan ini dibahas pula mengenai pernyaratan
kendaraan yang baik untuk digunakan pada Pasal 48 ayat (1) sampai (4). Pada ayat (1) dijelaskan
bahwa “Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan harus memenuhi persyaratan
teknik dan laik jalan.”. Persyaratan tersebut diuraikan dalan ayat (2) dan (3). Persyaratan tersebut
dibuat agar kendaraan yang digunakan dijalan tidak membahayakan untuk pengguna jalan lain.
Selain persyaratan diatur pula peraturan tentang pengujian kendaraan bermotor secara berkala
dan perlengkapan kendaraan bermotor.
Faktor Ketiga yaitu Jalan. Dalam Pasal 22 ayat (1) “Jalan yang dioperasikan harus
memenuhi persyaratan laik fungsi Jalan secara teknis dan administratif”. Persyaratan teknis dan
administratif dijelaskan dalam Permen Pu no 11 Tahun 2010. Untuk keselamatan jalan, selain
kelayakan fungsi jalan perlu diperhatikan juga perlengkapan jalan seperti rambu, marka dan
perlengkapan jalan lainnya hal ini terdapat pada Pasal 25 ayat (1). Dalam pelaksanaannya banyak
jalan yang mengalami kerusakan jalan dalam Pasal 24 ayat (1) djelaskan “Penyelenggara Jalan
wajib segera dan patut untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan
kecelakaan lalu lintas”.
Dalam UU 22 no 2009 ini pula ada sanksi yang dibahas jika melanggar aturan-aturan yang
diberlakukan. Peraturan ini secara lengkap telah membahas mengenai lalu lintas dan angkutan
jalan yang seharusnya kita patuhi aturannya.
UU no 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 21 Ayat (1) sampai (3)

Pasal 22 Ayat (1) sampai (3)

Pasal 23 Ayat (1)


Pasal 24 ayat (1) dan (2)

Pasal 25 ayat (1)


Pasal 48 ayat (1) sampai (3)

Pasal 77 ayat (1)


Pasal 93 ayat (1) dan (2)

Tata Cara Berlalu Lintas


Ketertiban dan Keselamatan
Pasal 105
Pasal 106
Pasal 226 ayat (1)

Pasal 227

Pasal 273
UU no 34 Tahun 2004 Tentang Jalan
Pada Pasal 30, ayat (1), a

PP no 34 tahun 2010
Pasal 102

Anda mungkin juga menyukai