Anda di halaman 1dari 2

Hemofilia Pada Ibu Hamil

Apakah Anda pernah mendengar penyakit hemofilia? Ya, penyakit ini merupakan kelainan pada
darah, yaitu darah susah membeku. Darah pada seseorang yang mengidap hemofilia tidak
dapat membeku dengan sendirinya dan secepat pada orang yang normal. Karena itu, penderita
hemofilia akan mengalami pendarahan yang berkepanjangan setelah cedera atau operasi. Hal
ini disebabkan karena pendarahan yang terjadi di dalam sendi, otak, otot, saluran pencernaan,
atau organ internal lainnya. Sungguh berbahaya kan, Mam?

Lalu, bagaimana jika hemofilia dialami oleh ibu yang sedang mengandung? Tentu hal ini sangat
membahayakan kondisi Ibu hamil sendiri dan janinnya. Ibu hamil penderita hemofilia akan
berisiko mengalami perdarahan selama kehamilan dan pasca persalinan. Untuk itu, selama
proses kehamilan dan pada saat persalinan dibutuhkan penanganan yang terintregasi dengan
didampingi dokter kandungan dan dokter penyakit dalam.

Bagi Ibu hamil penderita hemofila tentu sangat berat dalam menjalani proses kehamilan.
Diharapkan selama kehamilan, Ibu hamil tidak mengalami trauma ataupun cedera yang dapat
menyebabkan pendarahan. Namun, hal tersebut tidak selalu dapat terwujud. Ada kalanya Ibu
hamil mengalami beberapa kejadian yang menyebabkan pendarahan. Lalu, hal apa yang
sebaiknya dilakukan untuk menangani Ibu hamil penderita hemofilia yang sedang mengalami
pendarahan?

Berikut cara tepat pertolongan pertama pada penderita hemofilia.

Istirahat dan rileks

Istirahatkan sendi yang mengalami pendarahan. Untuk membuat lebih nyaman, Anda bisa
meletakkan anggota tubuh yang mengalami pendarahan ke atas bantal atau kasur. Bersikaplah
tenang, jangan menggerakkan persendian yang cedera.

Kompres air dingin


Untuk meringankan rasa sakit dan menghentikan proses pendarahan, Anda bisa meletakkan
kantung air dingin atau es yang dibungkus handuk basah di atas bagian tubuh yang terluka.
Diamkan selama 10 menit, lakukan berulang hingga bagian tubuh yang terluka tidak terasa
panas atau sakit.

Balut dengan perban

Jika Anda mengalami pendarahan pada otot atau saraf, Anda dapat menguatkan persendian
dan menghambat pendarahan dengan membalut luka dengan perban elastis.

Posisikan bagian tubuh yang terluka lebih tinggi

Selain mengompres dengan air dingin atau es dan membalut dengan perban, Anda bisa
menghambat pendarahan dengan meletakkan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari posisi
jantung untuk menurunkan tekanan pada bagian yang terluka.

Hemofilia menjadi salah satu jenis penyakit yang menyebabkan kematian pada Ibu hamil.
Bahkan, menurut penelitian medis, hemofilia merupakan penyakit keturunan. Jadi, Ibu hamil
yang menderita hemofilia bisa saja akan melahirkan anak yang mengidap hemofilia juga.
Namun, jangan khawatir, Mam, penderita hemofilia dapat hidup sehat asalkan tetap melakukan
olahraga teratur, mengonsumsi makanan bernutrisi, rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke
dokter, menjaga berat badan ideal, dan meminimalkan untuk mengalami benturan, seperti
selalu memakai pelindung yang tepat saat berolahraga, memakai alas kaki yang nyaman, dan
lainnya. Bertepatan pada hari Hemofilia Sedunia pada tanggal 17 April, maka mari bersama-
sama meningkatkan hidup sehat bagi penyandang hemofilia. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai