Anda di halaman 1dari 6

5/25/2016

Pendahuluan

• Penyakit atau kelainan yang terjadi pada


Kelainan dan materi genetik akan diturunkan pada
penyakit turunannya
• Penyakit atau kelainan genetik terbagi 2
genetika
– Kelainan kromosom (kelainan jumlah atau
bentuk)
Anas Tamsuri
– Mutasi basa DNA (kelainan susunan basa DNA)

Deteksi Kelainan kromosom Kariotipe kromosom


• Untuk mendeteksi terjadinya kelainan 5 ml darah vena pemotretan
jumlah dan bentuk kromosom dibuat (buang eritrosit) pengecatan

kariotipe kromosom (susunan kromosom


berdasarkan pengelompokannya dengan
melalui teknik isolasi dan pewarnaan
ditambah media kultur Sel disebarkan
kromosom) pd suspensi leukosit
• Metode ini ditemukan oleh Tjio dan Levan
Diinkubasi 3 hari leukosit ditambah saline
tahun 1956 Pada suhu 370C dipisahkan hipotoni

Teknik pengecatan pada kromosom Deteksi Mutasi DNA


• Q banding : teknik Foulerensesi dengan • Dengan metode PCR (polymerase chain
pewarnaan quinacrine reaction) : memperbanyak sekuen DNA yang
• G banding : pewarnaan Giemsa memperlihatkan akan diperiksa
pita terang –gelap • Darah (5 ml) isolasi DNA (dari SDP)
• R Banding : pewarnaan Reverse banding PCR elektroforesis (dg mgunakan voltase
(kebalikan pada G banding) listrik pita-pita DNA bergerak sesuai panjang
• C banding : pewarnaan pada daerah sentromer pasangan basa DNAnya) pita-pita DNA
dilihat dengan flouresensi dilihat di bawah
lampu UV dilakukan seqeuncing urutan
basa DNA

1
5/25/2016

Elektroforesis Kelainan kromosom


• Kelainan kromosom :
- kelainan autosom
- kelainan gonosom
• Kelainan autosom
- kelainan jumlah (aneuploidi dan
poliploidi)
- kelainan bentuk (translokasi, delesi)
• Kelainan gonosom : terjadinya aneuploidi
kromosom

Kelainan autosomal Penderita Sindroma down


• Kelainan numerik (jumlah) :
– Bertambahnya atau berkurangnya satu atau
dua buah kromosom (aneuploidi)
trisomi : bertambahnya satu kromosom mjd 47
kromosom, karena peristiwa non disjunction
kemudian translokasi 14/15/22 ke 21
contoh : penyakit Sindroma Down
(bertambahnya 1 kromosom pada krom ke 21),
Sindr Patau (kelebihan pada kromosom ke 13,
Sindr Edward kelebihan krom ke 18), biasanya
pada ke 2 sindroma tersebut, saat bayi
mengalami kematian.
Penulisan kelainan krom : 47 XX + 21
- Poliploidi dapat terjadi pada sel-sel kanker

Syndrome Patau Syndrome Edward

2
5/25/2016

Kelainan pada kromosom Translokasi, delesi kromosom

Kelainan sindroma Gambaran klinis


krom
Trisomi 21 Down Retardasi mental, hipotoni, kelainan jantung
kongenital
• Kelainan struktur kromosom
Trisomi 8 Retardasi mental
terjadi karena
Trisomi 9 Hipoplasi genital
- translokasi (pertukaran segmen antar krom non Trisomi 13 Patau Retardasi motorik & mental, mikrosefali
homolog)
Trisomi 18 Edward Retardasi motorik & mental, kaki rocker bottom,
contoh: translokasi krom 15 dan 21 jantung kongenital
45,XX,-15,-21,+ t(15q21q) Trisomi 22 Retardasi motorik & mental, mikrosefali
- delesi (hilangnya segmen dari sebuah kromosom) Trisomi 4p Kelainan muka, jari dan kaki
contoh delesi pada lengan pendek krom ke 5 Trisomi 9p Kelainan muka, telinga lebar, retardasi mental, jari
melengkung dan pendek
46,XX, 5p-
5p- Cri du chat Retardasi mental, mikrosefali
Pada penyakit leukemia Philadelphia terjadi delesi pada 13q- Retardasi mental. Mikrosefali, kelainan ibu jari dan
krom 22 dan translokasi ke krom 9 telinga
t(22q-;9q+) 21q- Anti Kelaianan skelet, mikrognati, gangguan
mongolisme pertumbuhan
4p- Retardasi mental, epilepsi, hipospadia, kelainan
kulit kepala

Cri Du Chat Kelainan gonosom


• Terjadi karena aneuploudi krom
Kelainan sindroma Gambaran klinis
krom
XXY, XXXY Klinefelter Retardasi mental, konstitusi
krom seks, testis kecil, steril
XO Turner Kelainan organ seksual
pada wanita
XX atau Pseudo- Sindroma feminisasi (laki-
XY hermaphrodite laki)
Sindroma adrenogenital
(wanita)
XX/XO , Hermaprodite
XX/XY sejati

3
5/25/2016

Sindroma Klinefelter Klinefelter

Sindroma Turner Turner Syndrome

4
5/25/2016

Faktor-faktor genetik dan penyakit umun Thalasemia


• Penyakit yang jarang, biasanya diwariskan • Merupakan penyakit genetik keturunan
secara sederhana. Sedangkan penyakit (PKG) karena tidak adanya sintesis Hb
umum akan diwariskan secara rumit karena • Disebabkan oleh gen resesif autosomal,
multifaktorial salah satunya adalah faktor
lingkungan akibat adanya mutasi DNA pada gen globin
• Pada penyakit TBC paru-paru faktor • Jika mutasi pada gen globin α di kromosom
lingkungan sangat berpengaruh. 16 tjd Thalasemia α (ringan, berat, sedang,
• Pada penyakit sindroma Down, muscular Meyer), terjadi anemia ringan –berat, batu
Duchene, faktor genetik penyebab utama empedu, pembesaram limpa,hydrops fetalis
• Pada penyakit diabetes melitus, skizofreni, (tdk ada gen α)
ulkus peptik dan beberapa kanker, faktor
genetik dan lingkungan berpengaruh

Huntington Disease
• Jika terjadi mutasi pada gen hemoglobin • Merupakan penyakit genetik autosomal
ß terjd thallasemia ß. Hb yang terbentuk dominan, terjadi neurodegeneratif pada sel
berkurang & rantai α berlebihan dan saraf
mengikat benda yang menyebabkan sdm • Manifestasi klinik : pelemahan gerak,
rusak, akibatnya limpa kerja berat & rusak, penurunan kemampuan kognitif dan
terjd perubahan tulang muka, krn kerja berat psikiatrik
sehingga tulang pipi membesar. • Terjadi karena adanya pengulangan
• Jika penderita mengalami homozigot terjd trinukleotida (CAG) sebanyak 20 kali pada
anemia berat, dg sdm microcytic sehingga gen pengkode Huntington, sehingga banyak
afinitas terhadap O2 tinggi tp kadar sdp, dihasilkan poliglutamin
bilirubin dan Fe turun shg sdm mudah pecah • HD terjadi pada usia 31 – 66 tahun

Huntington

5
5/25/2016

Hemophilia
• PKG akibat adanya mutasi single pada
kromosom X
• Mutasi terjadi gen yang mengkode faktor
VIII pada lengan panjang kromosom X,
yang berperan menghasilkan protein yang
membantu proses pembekuan darah
• PKG ini akan menyebabkan terjadinya
hemofilia pada pria, tapi wanita sebagai
carier

Anda mungkin juga menyukai