Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang dialami wanita dan terjadi selama
kehamilan pertama, kedua, dan seterusnya. Menurut Perawirohardjo (2008), mual (nausea)
dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester pertama. Secara fisiologis, rasa mual terjadi akibat kadar estrogen yang
meningkat dalam darah sehingga mempengaruhi sistem pencernaan.Tetapi mual dan muntah
yang terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, serta
penurunan klorida urine (Yuni, 2009). Hipokalemia dacpat terjadi akibat muntah dan
ekskresi yang berlebihan, selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak
hepar.Selaput lender lambung dan esofagus dapat rusak, sehingga dapat terjadi perdarahan
gastrointestinal. Masalah psikologis juga dapat mempredisposisi beberapa wanita untuk
mengalami mual dan muntah dalam kehamilan. Masalah psikologis seperti kehamilan yang
tidak diinginkan, beban kerja atau finansial, ambivalensi, kecemasan, konflik dan
ketidaknyamanan fisik. Masalah ekonomi juga dapat mempengaruhi keadaan mual dan
muntah dalam kehamilan, seperti kecemasan terhadap situasi keuangan saat ini dan yang
akan datang dapat menyebabkan kekhawatiran yang membuat wanita merasa tidak sehat,
terutama jika ia berniat untuk berhenti bekerja secara total setelah melahirkan (Denise, 2008).
Emesis gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu
muntah terus menerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah,
muka pucat dan frekuensi buang air kecil menurun derastis sehingga cairan tubuh semakin
berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran
darah yang berarti konsumsi oksigen dan makanan kejaringan juga ikut berkurang,
kekurangan makanan dan oksigen akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan kesehatan janin yang dikandungnya (Hidayati, 2009).
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tanda bahaya pada
kehamilan Trimester pertama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEHAMILAN
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah. Setiap wanita yang memiliki organ
reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual
dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan mengalami kehamilan
(Mandriwati,2008).
Ada beberapa pengertian yang terkait dengan kehamilan sebagai berikut :

1. Menurut Manuaba (2008),

Kehamilan merupakan proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari ovulasi :

pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan

pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan placenta,

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

2. Menurut Hanifa Wiknjosastro (2008),

Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum ( konsepsi ) dan

nidasi hasil konsepsi.

3. Menurut Abdul Bari Saifudin (2008),

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Selama kehamilanya, ibu hamil dianjurkan melakukan kunjugan antenatal

minimal 4 kali. Kehamilan dibagi menjadi III trismester yaitu pada Tm I 1 kali, Tm II 1

kali, Tm III 2 kali, guna untuk mengetahui masalah kesehatan selama kehamilan, apakah

masalah tersebut bersifat fisiologis yang dapat mengancam kehamilan. Komplikasi yang

mungkin terjadi selama kehamilan antara lain hiperemesis gravidarum, pendarahan,


anemia, eklampsia, nyeri perut yang hebat, pusing terus-menerus, gangguan penglihatan,

demam, serta terjadi iritasi dan infeksi pada vagina (Sarwono, 2006).

B. PSIKOLOGIS

Psikologis adalah (sifat) tentang jiwa, kejiwaan (Balhagi,2005). Psikologis kehamilan

adalah Suatu keadaan depresi pada ibu yang sedang mengandung disebabkan banyak hal.

Pertama, adanya perubahan hormon yang mempengaruhi mood ibu secara keseluruhan

sehingga si ibu sering merasa kesal, jenuh, atau sedih.

C. FISIOLOGIS

Fisiologis adalah merupakan cabang dari Ilmu biologis yang mempelajari objek spesifik

makhluk hidup dari sudut pandang struktur dan fungsinya. Secara terminologis istilah

fisiologis berasal dari bahasa Yunani yaitu (Physis alam dan Logos: Ilmu),

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam

kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi

perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis (Wikepedia, 2007)

D. PENYEBAB PERUBAHAN PSIKOLOGIS DAN FISIOLOGIS SELAMA

KEHAMILAN

Ada dua penyebab terjadinya perubahan psikologis dan fisiologis pada ibu hamil,

diantaranya adalah :

1. Selama kehamilan tubuh akan menghasilkan banyak hormone progesterone yang sama

konsistensinya meningkat persis sebelum timbulnya menstruasi karena peningkatan


hormone hampir semua wanita bahkan pada kehamilan yang paling positif ibu akan

merasakan depresi rasa takut dan bimbang.

2. Hormone estrogen ibu meningkat dan menyebabkan ibu merasa mual dan muntah pada

pagi hari, sering buang air kecil, dan payudara terasa nyeri. Ibu merasa tidak sehat

sehingga sulit bagi ibu ini merasakan kebahagian atas kehamilanya. Hal ini dapat terjadi

pada psikologis dan fisiologis ibu secara fisik.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan

faktor sosial budaya dan ekonomi.

F. FAKTOR FISIK

Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status

kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan

kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan

dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :

1. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat

dipastikan keadaannya.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam

melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu

memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan

secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu

hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan

semua pihak

5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat

berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapat berjalan dengan lancaar

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor

kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan

tanpa kekurangan suatu apa pun

G. FAKTOR PSIKOLOGIS

Yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :

1. Stressor.

Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin

dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika

stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.

2. Dukungan keluarga

Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan

ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan

dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih

bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas (Glade B.2001).
H. FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI

Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas

kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu

hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari

asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan,

terutama yang berhubungan dengan adat istiadat.

Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya

tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya Yang tak kalah penting adalah personal

hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya

setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang

menyerap keringat.

Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.

Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin,

merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik.

Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka

kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.

I. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS SELAMA MASA

KEHAMILAN

Perubahan Psikologis Pada Trimester I

1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar

dirinya tidak hamil saja.

3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan

sekedar untuk meyakinkan dirinya.

4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan

seksama.

5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang

mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya.

Perubahan Fisiologis Pada Trimester I

1. Morning Sickness, mual dan muntah

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal

kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual

muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu

kehamilan

2. Pusing Berkepanjangan

Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena

adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari

duduk/tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit

beradaptasi. Sakit kepala/pusing yang lebih sering dari pada biasanya dapat disebabkan

oleh faktor fisik maupun emosional. Pusing berkepanjangan Jangan anggap sepele pusing

saat masih dalam keadaan hamil. Kondisi ini bisa saja menjadi pertanda adanya hal-hal

buruk yang mengancam kesehatan dan pertumbuhan janin. Pusing bisa menjadi indikasi

anemia atau keracunan. Dua kondisi yang cukup berisiko. Jika kondisi pusing terjadi
secara persisten atau terus menerus, beristirahatlah dengan cukup. Pastikan memperoleh

nutrisi dan asupan makanan seperti yang dianjurkan oleh dokter, serta perbanyaklah

minum air putih dan hindari bekerja terlalu berat.

3. Penglihatan Kabur

Penglihatan kabur umum terjadi pada mereka yang mengalami tekanan darah rendah

terutama selama 6 bulan pertama kehamilan. Kondisi tekanan darah rendah sendiri jika

dikombinasikan dengan dehidrasi dan olahraga mungkin akan menimbulkan masalah.

Penglihatan kabur juga bisa merupakan tanda preeklamsia. Kondisi yang berbahaya

untuk bayi, mengingat preeklampsia berat dapat membatasi aliran darah ke plasenta

sehingga nutrisi bagi bayi tidak akan tercukupi meski telah makan makanan yang

bergizi.

4. Suhu Tubuh Tinggi

Demam bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Akan tetapi jika demam yang

dialami menyebabkan naiknya suhu tubuh secara drastis, hal ini bisa saja menjadi salah

satu tanda bahaya kehamilan. Seperti diketahui bahwa ketika suhu tubuh terlalu panas,

tubuh akan mengalirkan sebagian besar darah yang sebelumnya mengalir ke rahim, akan

dialihkan ke lapisan bawah kulit untuk meredam panas tersebut sehingga hal ini cukup

berisiko bagi pertumbuhan janin. Jika mengalami gejala panas tubuh yang terlalu tinggi,

segera hubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin. Hal

ini penting karena dapat membantu mencegah janin mengalami masalah serius.
5. Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, ini terjadi karena peningkatan hormon

kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan

pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui. .

6. Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon

progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien.

7. Jantung Berdebar

Jantung berdebar kencang dan tidak seperti biasanya saat melakukan suatu aktivitas

disertai dengan kucuran keringat yang deras serta kesulitan bernafas, segeralah ambil

tindakan. Berhentilah melakukan aktivitas, perbanyak minum, dan ambilah posisi

istirahat. Jantung berdebar kencang bisa menjadi pertanda mengalami dehidrasi, anemia

berat, penyakit tiroid atau masalah jantung. Semua kemungkinan ini cukup berisiko bagi

kehamilan. Oleh karena itu, laporkan tanda bahaya kehamilan ini pada bidan atau dokter

untuk dapat ditangani secara lebih serius olehnya.

8. Kram Perut atau nyeri berulang

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut

bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak

menetap. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena

adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang

untuk menyokong rahim. Bila mengalami nyeri berulang pada sekitar area perut dan

dada dengan rasa yang sangat menyakitkan, bisa jadi mengalami placental abruption.

Kondisi yang menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists dapat


menyebabkan terhentinya pertumbuhan janin. Nyeri berulang di perut dan dada sebagai

tanda placental abruption mirip dengan rasa yang terjadi ketika Anda mengalami

menstruasi. Kram, rasa sakit yang tajam, serta dada yang sesak adalah masalah serius

yang perlu mendapat penanganan ekstra dari dokter kehamilan.

9. Perdarahan

Beberapa wanita menemukan bercak darah pada celana dalamnya selama kehamilan

mereka, dan kondisi ini selalu menjadi perhatian serius. Pada awal kehamilan,

pendarahan ini bisa menandakan keguguran, sedangkan pada trimester kedua dan ketiga,

perdarahan berhubungan dengan persalinan prematur dan komplikasi plasenta, seperti

plasenta previa atau abrupsio plasenta. Semua kondisi ini membutuhkan perhatian medis.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Ketidaknyamanan selama kehamilan trimester pertama meliputi : morning sickness, mual
muntah, pusing, penglihatan kabur, suhu tubuh menigkat, pembesaran payudara, konstipasi
atau sembelit, jantung berdebar, keram perut atau nyeri berulang dan pendarahan.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
______________. 2005. Manageman Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Ade. 2011. Psikologis dan Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Nuha Medika
Glade, B, dkk. 2001. Kehamilan Di atas Usia 30 Tahun. Jakarta : Arcan.
Helen, F. 2004. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Hidayat A, dkk. 2007. Riset dan Teknik penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
Juditha, I, dkk. 2009. Tips Praktis Bagi Wanita Hamil. Jakarta : Balai Pustaka.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Sarwono. 2006. Asuhan Kebidanan. Jakarta : YBP.SP
______________. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP.SP
______________.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP.SP
Sugiri.2007. Tingkat Kelahiran di Indonesia. http://www/Depkes.co.id Jakarta.
Suririnah. 2008. Beberapa Perubahan Pada Ibu Hamil. http://Infobunda.com. Jakarta.
___________. 2008. Perubahan-Perubahan Fisik dan Psikologis Selama Kehamilan.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Penerbit : Salemba Medika.
Susanti, Ni Nengah. 2008. Psikologis Kehamilan. Jakarta : EGC.
Syafrudin. 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : Trans Info Medika
Notoatmojo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
___________. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Manuaba,1998. Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai