Abstrak
Persaingan instransi pendidikan saat ini semakin ketat. Setiap perguruan tinggi harus siap
untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi yang ada saat ini. Perubahan teknologi, perubahan politik
dan perubahan ekonomi mempengaruhi perkembangan perguruan tinggi. Fasilitas perguruan tinggi
kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan merupakan salah satu peluang yang harus diperbaiki
dikarenakan hal tersebut merupakan suatu ancaman bagi perguruan tinggi untuk dapat bersaing dengan
perguruan tinggi yang lain. Dari permasalahan tersebut perguruan tinggi terutama STMIK STIKOM Bali
harus memiliki suatu strategi perencanaan pengembangan sistem untuk dapat mengembangkan
perguruan tinggi. Dalam penelitian ini akan menggunakan analisa SWOT yaitu dengan menganalisa
kondisi perusahaan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Hasil dari penelitian ini berupa matrik pengembangan.
Abstract
Competition instransi education is increasingly tight. Each university must be prepared to be
competitive with existing colleges at this time. Technological change, changes in the political and
economic changes affect the development of the college. Amenities college quality of service and
customer loyalty is one opportunity that must be corrected because it is a threat for universities to be able
to compete with other universities. From the problems colleges especially STMIK STIKOM Bali must
have a system development planning strategy to develop higher education. This research will use a SWOT
analysis is to analyze the condition of the company and threats facing the company and the strength of the
company. The results of this research is a development matrix.
1. Pendahuluan
Lingkungan sekitar merupakan faktor yang dapat mempengaruhi binis pada suatu organisasi yang
berada pada lingkungan tersebut. Perubahan lingkungan yang terjadi adalah suatu keadaan yang sangat
sulit diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perubahan yang terjadi tidak
terlepas dari berbagai ancaman yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal.
Oleh karena itu sebuah organisasi harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan bisnis baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Perubahan lingkungan tersebut juga
dapat berdampak pada perkembangan pada instansi pendidikan.
Seperti yang terjadi saat ini persaingan pada instansi pendidikan khususnya perguruan tinggi di
Bali semakin ketat, hal ini disebabkan oleh banyaknya perguruan tinggi yang telah berdiri di Bali. Tidak
hanya itu perubahan teknologi yang semakin pesat, perubahan politik, ekomoni dan sosial juga
mempengaruhi perkembangan pada perguruan tinggi. Pelayanan akademik yang baik, sumber daya
manusia, serta penggunaan teknologi yang maksimal memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat tetap
bertahan pada perubahan yang terjadi. Kondisi ini yang menyebabkan calon mahasiswa mulai mengalami
perubahan dan menjadi lebih sensitif terhadap kualitas, fasilitas, dan pelayanan pada perguruan tinggi.
Fenomena ini merupakan salah satu ancaman yang terjadi pada lingkungan eksternal STIKOM
Bali. STIKOM Bali saat ini harus jeli melihat perubahan yang terjadi di lingkungan internal maupun
L-2
121
lingkungan eksternal organisasi untuk mampu bersaing dan tetap memiliki pangsa pasar. Melihat kondisi
tersebut STIKOM Bali dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi berbagai ancaman yang terjadi pada
lingkungan internal dan lingkungan eksternal dari segi pemasaran.
Melihat hal tersebut dalam penelitian ini akan membuat suatu perencanaan strategis yang dapat
diterapkan dalam perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, dimana dalam perencanaan
strategis proses analisa akan menggunakan SWOT agar dapat melihat faktor internal yang dimiliki dan
faktor eksternal yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan melakukan suatu analisa akan memetakan kondisi
perusaah saat ini dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dan kekuatan yang dimiliki oleh
perusaahn agar dapat berjuang untuk mempertahankan perusaahan dan dapat meningkatkan loyalitas dari
konsumen serta meningkatkan jumlah konsumen yang dimiliki saat ini. Dari latar belakang yang telah di
paparkan diatas maka dapat diambil rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah membuat
strategi perencanaan pada pemasaran STIKOM Bali untuk mengantisipasi ancaman dari lingkungan
eksternal dan lingkungan internal.
2.3 Data
Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengumpulan data-data yang
diperlukan selama penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
L-2 Perencanaan Strategi Pemasaran (Studi Kasus : STIKOM Bali) (I Wayan Kayun Suawastika)
122
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas,
dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
2. Study Literatur
Metode pengumpulan data yang diperoleh dari sumber- sumber pustaka seperti majalah, internet
dan buku refrensi atu dokumen-dokumen tertentu yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis
web. Sumber-sumber pustaka inilah yang penyusun harapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan
penelitian ini dan dapat mengambil suatu kesimpulan untuk suatu hal yang akan dicari.
Gambar 1 Five Force Model Porter
JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA Vol. 11, No. 2, Mei 2017 L-2
123
Proses ‘recognizing’ yang sudah terbentuk di masyarakat (orang tua siswa) membuat posisi
STMIK STIKOM Bali cukup dikenal di mata orang tua siswa, sehingga orang tua siswa tidak ragu untuk
mendaftarkan anaknya untuk menjadi taruna/taruni STMIK STIKOM Bali.
L-2 Perencanaan Strategi Pemasaran (Studi Kasus : STIKOM Bali) (I Wayan Kayun Suawastika)
124
nantinya akan mendukung dalam proses belajar mengajar. Sementara untuk staff dilakukan
pelatihan-pelatihan yang nantinya akan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa dan biro-biro
terkait.
4) Pengaturan Kurikulum
Kegiatan ini dilakukan untuk menyesuaikan kurikulum yang ada dengan kebutuhan/permintaan
dunia bisnis saat ini dan ketentuan yang ada pada Dinas Pendidikan.
5) Pelaksanaan Proses Belajar dan Mengajar.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan proses belajar dan mengajar dapat berjalan baik. Proses
ini didukung oleh adanya sistem Penjadwalan, yang mengatur jadwal perkuliahan yang nantinya
akan dilalui oleh mahasiswa; sistem pengajaran yang menangani masalah kehadiran mahasiswa;
sistem BAAK diharapkan menangani masalah nilai kuliah mahasiswa dan website dosen yang
memungkinkan dosen mengentri nilai mahasiswa secara langsung via web.
Dalam pemilihan mata kuliah dan jadwal kuliah semester kedua dan seterusnya, mahasiswa
diberikan keleluasaan untuk dapat memilih mata kuliah dan jadwal yang sesuai dengan waktu yang
dimiiliki oleh mahasiswa, asalkan tetap mengacu pada kurikulum tiap program studi. Proses
pemilihan mata kuliah dan jadwal kuliah ini diharapkan dapat dilakukan melalui web dan SMS
selain dengan cara yang biasa dilakukan, yakni melalui dosen pembimbing akademik masing-
masing. Dosen pembimbing akademik ditugaskan untuk membimbing mahasiswa mulai dari
semester awal hingga mahasiswa menyelesaikan studinya di STIKOM Bali.
Hal ini dimaksudkan agar diharapkan mahasiswa nantinya akan menyelesaikan studinya dengan
tepat waktu. Dosen pembimbing akademik dalam melaksanakan tugasnya yaitu membimbing
mahasiswa diharapkan akan dibantu oleh sistem informasi PA (Penasehat Akademik), sehingga
dengan cepat dosen bisa memantau data kehadiran dan nilai mahasiswa bimbingannya. Dengan
demikian jika terjadi penurunan prestasi mahasiswa, akan segera dapat ditindak lanjuti.
6) Pengelolaan Perpustakaan.
Pengelolaan Perpustakaan diharapkan didukung oleh adanya sistem informasi perpustakaan yang
dapat digunakan untuk mengetahui data buku, jurnal, majalah yang ada. Proses peminjaman dan
pengembalian buku diharapkan terkomputerisasi sehingga dapat secara cepat dapat diketahui siapa
saja yang belum mengembalikan buku, buku-buku apa saja yang masih ada, buku mana yang sering
dipinjam.
7) Pengelolaan Laboratorium
Kegiatan belajar mengajar di STIKOM Bali didukung oleh tersedianya laboratorium-laboratorium
seperti laboratorium Perangkat keras, Laboratrium Aplikasi, Laboratorium Multimedia,
Laboratorium RPL, dan Laboratorium Grafis. Masing-masing terdiri dari 30 sampai dengan 45 unit
komputer.
8) Persiapan dan Pelaksanaan UTS / UAS
Pelaksanaan UTS (Ujian Tengah Semester) biasanya dilaksanakan pada pertemuan ke 8 atau 9,
berdasarkan kelender akademik. Sementara pelaksanaan UAS (Ujian Akhir Semester) dilakukan
secara serentak sesuai dengan jadwal pada kelender akademik yang telah ditetapkan oleh Biro
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan. Proses pelaksanaan UAS ini diharapkan didukung
dengan adanya sistem informasi Pengawas dan panitia UAS serta sistem pengelolaan anggrannya.
Dengan menggunakan sistem-sistem ini maka data-data yang berhubungan dengan ujian, seperti
jadwal pengawas, siapa pengawasnya dan berapa honor yang akan diterima oleh pengawas serta
bank soal diharapkan terkomputerisasi dengan baik. Kemudian dengan siystem ini pula dapat
diketahui dengan cepat data mahasiswa yang melanggar ketentuan dalam ujian seperti tidak
memakai seragam, terlambat, tidak membawa kartu dan tertangkap melakukan pencontekan.
Data pelanggaran ini akan dipakai dalam proses pemberian nilai mahasiswa. Hal ini dimaksudkan
agar mahasiswa benar-benar mendapatkan nilai dengan cara yang fair, sehingga tujuan Akademi
yang tercermin dalam visi misinya yaitu Terwujudnya peserta didik mempunyai sumber daya
manusia di bidang IT yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah melalui pendidikan
dan pelatihan.
9) Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Untuk melengkapi syarat kelulusan mahasiswa, maka mahasiswa juga wajib melakukan praktek
kerja lapangan pada semester ke V bagi D3 dan semester VII bagi S1. Langkah-langkahnya adalah
mahasiswa mencari lokasi PKL, pembayaran, Penetapan dosen pembimbing PKL, proses PKL,
Proses bimbingan penulisan PKL, Penetapan penguji PKL, seminar PKL, penilaian, revisi (jika ada)
dan pengumpulan laporan PKL ke perpustakaan.
JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA Vol. 11, No. 2, Mei 2017 L-2
125
Semua semua proses tersebut diharapkan terkomputerisasi dengan adanya sistem informasi yang
mendukungnya, seperti pada proses pendaftaran, pembayaran, pemilihan dosen, penilaian dan
pencatatan data pengumpulan laporsan PKL ke perpustakaan. Pengumuman dosen pembimbing,
penguji, jadwal seminar, diharapkan mahasiswa dapat mengakses secara langsung via web maupun
SMS
10) Tugas Akhir / Ujian Komprehensif
Untuk melengkapi syarat kelulusan mahasiswa, maka mahasiswa juga wajib mengerjakan skripsi
atau tugas akhir. Langkah-langkahnya adalah pendaftaran, pembayaran, penetapan dosen
pembimbing skripsi, seminar proposal, penetapan dosen penguji, siding skripsi, penilaian, revisi
(jika ada) dan pengumpulan tugas akhir ke perpustakaan.
Hampir semua proses tersebut diharapkan terkomputerisasi dengan adanya sistem informasi yang
mendukungnya, seperti pada proses pendaftaran, pembayaran, pemilihan dosen, penilaian dan
pencatatan data pengumpulan tugas akhir ke perpustakaan. Pengumuman dosen pembimbing tugas
akhir, penguji, seminar proposal, siding skripsi, diharapkan mahasiswa dapat mengakses secara
langsung via web maupun SMS
11) Wisuda
Setelah mahasiswa menyelesaikan tugas akhir maka mahasiswa berhak untuk mengikuti wisuda.
Proses ini dimulai dari proses pendaftaran, pembayaran dan pelaksanaan wisuda. Proses-proses
tersebut diharapkan didukung oleh sistem sistem yang terkait seperti sistem keuangan dan sistem
pendaftaran wisuda itu sendiri.
12) Administrasi Alumni
Setelah menjadi alumni, maka diadakanlah proses pendataan alumni yang memungkinkan terjadinya
hubungan atau interaksi yang menguntungkan antara mahasiswa STMIK STIKOM yang sedang
menjalani pendidikannya dan para alumni di mana STMIK STIKOM sebagai mediatornya
Analisis SWOT
1. Strenght
Faktor internal perguruan tinggi yang dapat mendukung tercapainya tujuan bisnis perguruan
tinggi adalah faktor sumber daya. Keunggulan perguruan tinggi dalam sumber daya adalah
perguruan tinggi memiliki sumber daya manusia yang memadai dengan memiliki jumlah tenaga
pengajar yang memiliki perbandingan yang cukup antara jumlah dosen dan mahasiswa yang ada.
Staf dan karyawan dalam perguruan memadai dengan skill yang dimiliki sesuai dengan proses
bisnis yang ada. Infrastruktur yang ada saat ini memadai untuk keberlangsungan proses bisnis
yang ada.
2. Weakness
Faktor internal yang menjadi sebuah ancaman dalam perkembangan perguruan tinggi adalah
fasilitas laboratoarium yang masih belum memadai untuk proses binis.
3. Opurtunities
Faktor eksternal yang mendukung perkembangan perguruan tinggi adalah perkembangan
teknologi untuk dapat meningkatkan kenyamanan dari konsumen, perkembangan dan
peningkatan supplier dengan berbagai teknologi perkembangan untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan supplier.
4. Treat
Faktor eksternal yang dapat menghambat sebuah perkembangan perguruan tinggi untuk
mencapai tujuan adalah perkembangan perguruan tinggi pesaing yang ada saat ini di Kota
Denpasar yang memiliki bidang ilmu yang sejenis.
L-2 Perencanaan Strategi Pemasaran (Studi Kasus : STIKOM Bali) (I Wayan Kayun Suawastika)
126
4. Simpulan
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah kekurangan dari kondisi yangada saat ini dan
peluang yang akan dicapai tergambarkan dalam analisa SWOT. Analisa ini menyimpulkan bahwa
pemasaran perguruan tinggi memiliki peluang dengan menambah tenaga pengajar dan memperbaiki
infrastrukur yang ada.
Saran yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah analisa yang ada masih memikli beberapa
kekurangan, dimana beberapa data yang didapat masih membutuhkan suatu informasi yang jelas.
Daftar Pustaka
[1] Fitriyani, Luvita Dwi., 2013., Penerapan Analisis Swot Dalam Strategi Pengembangan Museum
Brawijaya Sebagai Salah Satu Asset Sejarah Kota Malang., Universita Brawijaya
[2] Noviana., 2013., Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi Informasi Unit Pustaka Pusat Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pertanian Dengan Metode Enterprise Architecture .,
Universitas Bina Nusantara
[3] David, Fred R, Strategic Management, Manajemen Strategis Konsep, Salemba Empat, Jakarta, 2004
[4] Rangkuti, Freddy, 2001, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep
Perencanaan
[5] Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis. Gramedia pustaka Utama,
Jakarta
JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA Vol. 11, No. 2, Mei 2017 L-2