Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja merupakan keputusan pengusaha yang berkaitan dengan


kepentingan perusahaannya yakni berkaitan dengan tingkat kesempatan kerja optimal yang
diinginkan oleh perusahaan. Untuk memenuhi kesempatan kerja yang optimal ini perusahaan
akan memberikan respon terhadap perubahan dalam upah, biaya modal dan input-input
lainnya, tingkat penjualan perusahaan dan perkembangan teknologi.

Permintaan tenaga kerja dibedakan dalam dua kategori, yaitu:

1. Permintaan Tenaga Kerja dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek, modal adalah konstan. Karena modal konstan maka dalam jangka
pendek perusahaan tidak dapat meningkatkan atau menurunkan skala usaha atau
melakukan pembelian atau penjualan peralatan. Perusahaan hanya dapat meningkatkan
produksi yang dihasilkan dengan cara menambah input tenaga kerja dan bahan baku.

2. Permintaan Tenaga Kerja dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, modal adalah tidak konstan. Perusahaan dapat melakukan ekspansi
atau penurunan skala usaha dan peralatan, perusahaan dapat melakukan perubahan semua
input selain perubahan tenaga kerja.

Permintaan tenaga kerja di dasarkan dari permintaan produsen terhadap input tenaga kerja
sebagai salah satu input dalam proses produksi. Produsen mempekerjakan seseorang dalam
rangka membantu memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen. Apabila
permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi meningkat, maka pengusaha
terdorong untuk meningkatkan produksinya melalui penambahan input, termasuk input tenaga
kerja, selama manfaat dari penambahan produksi tersebut lebih tinggi dari tambahan biaya
karena penambahan input. Dengan kata lain, peningkatan permintaan tenaga kerja oleh
produsen, tergantung dari peningkatan permintaan barang dan jasa oleh konsumen. Dengan
demikian permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan dari permintaan output.
Dalam kerangka makro ekonomi, permintaan output agregat, seringkali diukur berdasarkan
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi (PDB/PDRB) suatu perekonomian. Karena itu,
permintaan tenaga kerja agregat selain di pengaruhi oleh upah, juga ditentukan oleh berbagai
variabel sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, seperti konsumsi masyarakat, investasi,
pengeluaran pemerintah, ekspor, impor.

Faktor penyebab permintaan tenaga kerja adalah :


1. Tingkat upah, Tingkat upah merupan salah satu penentu dari permintaan tenaga kerja.
Arah hubungan antara tingkat upah dengan permintaan tenaga kerja adalah negatif, artinya
semakin tinggi tingkat upah maka semakin rendah tenaga kerja yang diminta, demikian
sebaliknya semakin rendah tingkat upah semakin banyak jumlah permintaan terhadap
tenaga kerja.
2. Teknologi, Teknologi dapat mempengaruhi permintaan terhadap tenaga kerja dalam 2
arah. Pertama, penggunaan teknologi yang efektif dan tepat guna akan mempercepat
proses produksi sehingga dapat mengurangi jumlah tenaga kerja yang diminta. Kedua,
disisi lain penggunaan teknologi akan dapat memunculkan permintaan tenaga kerja yang
baru.
3. Produktivitas, Produktivitas dapat mempengaruhi permintaan terhadap tenaga kerja dalam
berbagai arah yang berbeda. Pertama, jika peroduktivitas tenaga kerja meningkat berarti
untuk memproduksi jumlah yang sama akan dibutuhkan jumalh tenaga kerja/karyawan
yang lebih sedikit. Kedua, produktivitas tenaga kerja meningkat berarti waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan 1 unit output akan berkurang. Hal ini berarti biaya
tenaga kerja berkurang, yang berarti pula biaya produksi per unit juga berkurang. Ketiga,
jika produktivitas tenaga kerja meningkat berarti dalam jangka waktu yang sama pekerja
dapat menghasilkan output yang lebih banyak.
4. Kualitas Tenaga Kerja, Kualitas tenaga kerja memberikan pengaruh yang senada dengan
produktivitas tenaga kerja sperti yang telah disampaikan. Peningkatan kualitas tenaga
kerja juga mencerminkan pengingkatan produktivitas tenaga kerja.
5. Fasilitas Modal, Pengaruh fasilitas modal terhadap permintaan tenaga kerja mirip dengan
pengaruh teknologi yang memiliki pengaruh 2 arah. Pengaruh substitutive berarti
bertambahnya modal akan mengurangi permintaan terhadap tenaga kerja (modal
menggantikan tenaga kerja). Pengaruh komplementer berarti bertambahnya modal akan
membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak untuk mengelola modal yang bertambah
tersebut. Jadi dalam hal ini meningkatnya modal akan meningkatkan permintaan terhadap
tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai