Makalah Biokimia
Makalah Biokimia
PENDAHULUAN
A. Pengertian Respirasi
Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimiawi
menjadi energi yang diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Energi ini
diproleh dengan cara menyadap energi kimia yang terbentuk dalam moleul
organik yang disintesis oleh proses fotosintesis. Proses pelepasan energi yang
menyediakan energi bagi keperluan sel itu dikenal dengan istilah proses respirasi.
Biasanya respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen
dari udara membentuk karbon dioksida dan air.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan
jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan
dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-
hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah
respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah
pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari
individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan
dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu
melibatkan oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai
unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula
atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa
molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi),
energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau
NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan
energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen
sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob.
Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang
disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses
pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri
anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai
oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme
eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
C. Jenis-Jenis Respirasi
Respirasi Aerobik
Adalah proses biologi dimana senyawa organik tereduksi dimobilisasi dan
kemudian dioksidasi secara terkontrol. Dalam proses ini energi bebas dilepaskan
dan kemudian digabungkan dalam bentuk ATP, yang dapat segera digunakan
dalam perkembangan tanaman.
Respiarsi aerobik secara umum disebut oksidasi senyawa gula berkarbon 6
(glukosa ). Dengan reaksi dasar:
C6H12O6 + O2 + H2O 6 CO2 + 12 H2O
Glukosa di oksidasi secara sempurna menjadi CO2, dan oksigen (akseptor
hidrogen terakhir) direduksi menjadi air. Oksidasi glukosa dilakukan secara
bertahap dalam beberapa rangkaian reaksi guna menghindari kerusakan struktur
seluler ( kebakaran) akibat pelepasan energi yang sangat besar.
Tahap – tahap repirasi aerobik ( oksidasi glukosa):
1. Glikolisis
Istilah glikolisis yang berarti pemecahan gula, diperkenalkan pada tahun
1909 untuk maksud perombakan gula menjadi etil alkohol. Tetapi sebagian sel
akan menghasilkan asam piruvat, bukan etanol, jika mendapat aerasi secara
normal. Glikolisis terjadi pada semua organisme hidup. Secara evolusi, tahapan
ini dianggap sebagai tahapan yang paling tua dari ketiga tahapan respirasi.
Glikolisis merupakan tahapan pertama respirasi, dimana glukosa dipecah
menjadi 2 buah senyawa 3 karbon, yang kemudian dioksidasi dan diubah menjadi
asam piruvat, yang akan digunakan dalam siklus asam trikarboksilat. Oksigen
tidak dibutuhkan pada konversi glukosa menjadi asam piruvat, sehingga glikolisis
dianggap sebagai cara menghasilkan energi pada jaringan tanaman ketika
konsentrasi oksigen rendah.
Tahapan reaksi glikolisis dimulai dengan terjadinya dua kali fosforilasi
glukosa/fruktosa, dan kemudian pecah menjadi 2 buah senyawa gula 3 karbon:
glyceraldehyde-3-phosphat Reaksi ini memerlukan 2 ATP/glukosa Setelah
terbentuk glyceraldehyde-3-phosphat, jalur glikolisis ini mulai dapat mengekstrak
energi. Jika tidak terdapat O2, siklus asam trikarboksilat dan transport elektron
tidak terjadi, sehingga reaksi glikolisis tidak dapat berlanjut karena tidak adanya
suplai NAD+. Akibatnya reaksi yang dikatalisis oleh glyceraldehyde-3-phosphat
dehidrogenase tidak dapat berlangsung.
2. Siklus Krebs / daur trikarboksilat
Dinamakan siklus krebs untuk menghargai ahli biokimia dari ingris, Hans
A Krebs, yang pada tahun 1937 mengajukan suatu daur reaksi untuk menerangkan
cara perombakan piruvat pada otot dada burung merpati. Siklus krebs terjadi di
matriks pada mitokondria. Siklus asam trikarboksilat disebut juga siklus asam
sitrat karena pentingnya asam sitrat sebagai substrat intermediet dalam siklus ini
Asam piruvat hasil glikolisis, ketika memasuki matriks mitokondria,
didekarboksilasi oksidatif sehingga menghasilkan NADH, CO2, dan asam asetat.
Asam asetat selanjutnya digabungkan dengan coenzim A, membentuk Asetil
CoenzimA (asetil co A). Konversi asam piruvat menjadi asetil coA terdiri atas tiga
tahapan yaitu dekarboksilasi, oksidasi dan konjugasi dengan Asetil coA. Oksidasi
piruvat dalam mitokondriamenghasilkan 3 molekul CO2, 4 NADH,FADH dan
ATP.
3. Transpor Elektron
Elektron berenergi tinggi yang ditangkap selama siklus asam trikarboksilat
harus diubah menjadi ATP, untuk dapat dimanfaatkan. Untuk setiap molekul
glukosa yang dioksidasi melalui glikolisis dan siklus Krebs, akan dihasilkan 2
NADH dalam sitosol, 8 NADH dan 2 FADH2 dalam matriks.
NADH + H+ + ½ O2 NAD+ + H20.
Oksidasi glukosa secara sempurna menghasilkan 4 ATP, 2 NADH dalam
sitosol, 8 NADH dan 2 FADH2 dalam mitokondria. Karena 1 NADH setara
dengan 3 ATP dan 1 FADH2 setara 2 ATP, maka dari 1 molekul glukosa
dihasilkan total 38 ATP. Secara umum 56 % dari total energi yang tersedia dalam
glukosa dapat dikonversi menjadi ATP.
Respirasi Anaerobik
Respirasi anaerob merupakan respirasi tanpa menggunakan oksigen.
Dalam kondisi tidak ada oksigen, tanaman melakukan metabolisme fermentatif.
Fermentasi dapat terjadi melalui fermentasi alkohol atau fermentasi asam laktat.
Laktat dianggap merupakan produk akhir fermentasi yang relatif lebih
berbahaya dibanding alkohol karena akumulasi laktat berdampak pada penurunan
pH sitosol.
Kesimpulan
1. Respirasi pada tumbuhan merupakan proses pelepasan energi yang
menyediakan energi bagi keperluan sel.
2. Respirasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Respirasi anaerob: proses respirasi tanpa menggunkan oksigen
Respirasi aerob: Proses respirasi dengan membutuhkan oksigen
3. Hasil dari respirasi:
Respirasi anaerob ( fermentasi) menghasilkan asam laktat atau etanol.
Respirasi aerob:
Glikolisis : menghasilkan 2 NADH ( 1 NADH= 3 ATP) = 6 ATP
Daur krebs : menghasilkan 2 ATP+ 8 NADH + 2 ubikuinol( 1
ubikuinol = 2 ATP) jadi jumlah total ATP= 30
Jadi jumlah total = 36 untuk satu molekul glukosa.
DAFTAR PUSTAKA