Anda di halaman 1dari 3

7 Alasan Mengapa Bayi Suka Mengemut dan Menghisap Jarinya

Mengapa bayi suka menghisap jari? Jangan hawatir, karena setiap bayi pasti akan mengisap jari.
Terlebih pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan mengisap jari acap kali dilakukan. Reflek hisap
yang dilakukan bayi sudah dilakukan sejak berada dikandungan, sehingga apabila hal ini terjadi
maka bayi menunjukkan keadaan normal. Itulah mengapa, bila bayi mau menyusu, puting susu
ibu tak perlu dipaksa dimasukkan ke mulut bayi. Cukup pipinya digeser-geser dengan puting,
maka bayi akan mencari arah puting.

Fungsi Menghisap Jari


Sebetulnya, semua bayi suka menghisap jari. Aktivitas ini termasuk kesenangan utama
bagi mereka. Mengisap jari timbul karena dorongan alamiah yang kuat dari dalam diri bayi yang
baru lahir, bahkan sejak mereka dalam kandungan. Mulut, bagi seorang bayi, adalah organ
penting, yang fungsinya tidak hanya untuk makan, tapi juga untuk mengeksplorasi, dan
bersenang-senang. Bayi berada dalam periode oral tersebut sampai usia 1,5 tahun. Pada fase
inilah bayi sering melakukan aktivitas menghisap jari.

Fase Oral pada Bayi


Melarang bayi menghisap jari pada usia 0 hingga 18 bulan akan berisiko terhadap
kematangan kepribadian anak jika dewasa kelak. Bayi suka menghisap jari ini menjadi salah satu
tahapan pemenuhan perkembangan psikologis pada manusia.Yakni pemuasan pada fase "oral"
(oral: mulut dan bibir, lidah, langit - langit dan sekitar rongga mulut).

Dalam teori psikologi disebutkan bahwa dorongan untuk melakukan hisapan ini ada dua
yakni libido (dorongan seksual pada anak yang berbeda dengan orang dewasa) yang merupakan
dorongan primer yang merupakan sumber energi ego dalam pengalaman awal bayi terhadap
lingkungan di luar rahim ibunya. Kemudian, yang kedua adalah dorongan agresif yang terlihat
pada upaya menggigit, mengunyah, meludah dan menangis.

Menurut hasil penelitian teori psikoseksual-psikoanalisa, jika seseorang gagal (tidak


puas) dalam fase oral saat bayi maka, kelak saat ia dewasa ia tumbuh menjadi pribadi yang tidak
matang, bicaranya ketus, mudah bertindak kasar, memaki, berperilaku kasar, menuntut,
menggigit kuku, dan alkoholisme.

Bayi baru lahir berada dalam tahap awal pengalaman menyalurkan insting primitifnya
yakni pemuasan oral (oral gratification) dengan melakukan hisapan dan belum menyadari
hubungan pemenuhan kebutuhan makanan (rasa lapar dan haus) dengan aktivitasnya
melakukan hisapan mulut dan keluarnya ASI. Lambat laun pengalaman menghisap ini membuat
bayi menyimpan memori pertama dalam kehidupannya bahwa dengan menghisap ASI pada
payudara ibunya ia akan merasa kenyang, nyaman, kebutuhan rasa aman dan kasih sayang
terpenuhi.
Bayi suka menghisap jari adalah modal awal untuk perkembangan pisokologisnya. Perlu
diketahui pada bayi prematur memang daya hisap pada saat menyusui belum seberapa kuat,
namun sebaiknya tetap lakukan kontak fisik menyusui bayi bila keadaan bayi stabil dan tanpa alat
bantu pernafasan. Minta pada perawat untuk metode kanguru. Meskipun kemampuan bayi
prematur menghisap hanya sebentar karena mudah lelah dan tertidur, pastikan bahwa ibu telah
memberi kesempatan pada bayi untuk menghisap dan menyalurkan kebutuhan fase oral.
Kenyataannya, dengan menghisap sesuatu meskipun bukan makanan pada bayi prematur juga
akan lebih cepat naik berat badannya dan mengurangi frekuensi bayi menangis (Anderson,
1986).

Sementara itu, pengamatan pada bayi yang lahir dengan kelainan bibir sumbing dan
menjalani operasi celah bibir, ternyata bayi tetap berusaha untuk mendapatkan kepuasan dan
pemenuhan fase oral ini dengan menghisap lidahnya sendiri. Dengan demikian, sebaiknya ibu
lebih memperhatikan pemenuhan kebutuhan pemuasan fase oral untuk perkembangan bayi,
karena fase oral ini hanya berlangsung hingga 18 bulan. Ibu tak perlu cemas. Menghisap jari ini
tidak akan menjadi kebiasaan buruk pada bayi. Dengan catatan, tangan dan jari bayi bersih. Bila
sesekali ia menghisap mainan maka ibu perlu memastikan bahwa mainan anak yang dihisap
bersih.

Bila anak sudah tumbuh gigi permanen atau usia 4 tahun anak masih mengemut jari, ibu
bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Untuk membantu menghilangkan kebiasaan
menghisap jari atau benda - benda di usia lebih dari 2 tahun ibu bisa menggantikan dengan
memberi kesempatan anak memegang jenis makanan berupa potongan buah-buahan segar dan
memperpanjang waktu pemberian makan. Perhatikan agar bayi tidak memasukkan benda -
benda berbahaya ke dalam mulut untuk dihisap.

Alasan Bayi Menghisap Jari


1. Mendapatkan Rasa Ketenangan
Menurut beberapa ahli salah satu manfaat kepada bayi melakukan aktivitas
menghisap jari adalah untuk memberikan rasa aman, nyaman dan ketenangan. Oleh
karena itu mengapa bayi suka menghisap jari, selain itu dengan menghisap jari akan
menurunkan frekuensi menangis dari sang bayi karena memberikan rasa
ketenangan.
ketika anak semakin besar dan sudah tidak dalam tahap oral lagi, maka mengisap jari
menjadi jalan untuk mendapatkan kenyamanan. Ketika anak merasa tidak nyaman,
lelah, mengantuk, merasa kesepian, atau tidak aman, kegiatan mengisap jari bisa
dijadikan cara ternyaman untuk mendapatkan kenyamanan.
2. Meningkatkan berat badan
Salah satu manfaat bayi suka menghisap jari adalah untuk meningkatkan berat
badan terutama untuk bayi yang terlahir prematur.
3. Penyesuaian dengan dunia luar
Kebiasaan bayi suka menghisap jari sudah berasal saat bayi dalam kandungan, janin
sebenarnya sudah mulai" berlatih" menghisap jari. Refleks alami ini sudah ada sejak
janin memasuki usia 4 bulan dalam rahim. Hal tersebut bisa dilihat pada waktu
dilakukan pemeriksaan USG, kadang terlihat bayi sedang " ngemut jari". Latihan
menghisap jari pada janin ini dilanjutkan pada saat bayi lahir dan menyusui. Bayi
berusaha memenuhi kebutuhan kepuasan oral pada saat menyusui yakni dengan
cara melakukan kontak mulut dengan puting payudara ibu dan meminum ASI.
4. Membentuk kepribadian
Bayi menghisap jari merupakan hal yang wajar dilakukan, karena mereka harus
melalui fase oral yang merupakan fase perkembangan dalam diri mereka. Apabila
bayi gagal dalam menjalani fase oral, maka ketika dewasa dia akan menjadi
kepribadian yang temperamental.
5. Member tanda bahwa dia lapar
Salah satu kebiasaan yang dilakukan bayi apabila mereka sedang lapar adalah
dengan menghisap jari mereka. Hal tersebut mereka lakukan untuk memberi sinyal
bahwa mereka lagi lapar dan ingin meminum ASI dari sang ibu
6. Mengenal bagian mulut
Perilaku bayi suka menghisap jari merupakan salah satu cara untuk mengenal bagian
mulut. Mulut selain berfungsi untuk makan, juga bisa menjadi alat bagi bayi untuk
bereksplorasi. Tindakan memasukan jari ke mulut merupakan stimulus yang
diperlukan. Menghisap jari akan membantu bayi belajar mengenal bagian mulut dan
tangan serta melatih kemampuan koordinasi tangan dan mata mereka.
7. Menekan refleks muntah
Salah satu hal yang dilakukan kenapa bayi suka menghisap jari adalah untuk
menekan refleks muntah pada dirinya.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengapa bayi suka menghisap jarinya. Oleh karena itu
sebagai orangtua kita tidak perlu hawatir karena hal tersebut adalah kondisi yang normal dan
merupakan salah satu tahap tumbuh kembang bayi.

Anda mungkin juga menyukai