Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MADINA BUKITTINGGI

NOMOR : ........SK/A/RSMD/X/2017

TENTANG

KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM MADINA BUKITTINGGI

Direktur RS. MADINA Bukittinggi


Menimbang : a. Bahwa semua rumah sakit wajib menerapkan standar
keselamatan pasien;
b. Bahwa ketepatan identifikasi pasien merupakan salah satu
sasaran keselamatan pasien dalam rangka mencegah terjadinya
insiden demi keselamatan pasien;
c. Bahwa untuk pelaksanaannya perlu diatur dan ditetapkan
dengan suatu surat keputusan;

Meningat : 1. Undang Undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


2. Undang Undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang Undang no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 1333/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan no 129/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
7. Keraturan Menteri Kesehatan no 340/MENKES/PER/III/2010
tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan no 56/MENKES/PER/VI/2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Pasien Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan no 1691/MENKES/PER/VI/2014
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan no 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medik;
11. Permenkes no 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
12. Undang – undang no 39 tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia.
13. Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504
tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan
Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Madina Bukittinggi
tentang Kebijakan Identifikasi Pasien di Rumah Sakit Umum
Madina Bukittinggi
Kedua : Kebijakan Identifikasi Pasien di Rumah Sakit Umum Madina
Bukittinggi sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan identifikasi
pasien di Rumah Sakit Umum Madina Bukittinggi dilaksanakan
oleh Direktur Rumah Sakit Umum Madina Bukittinggi
Keempat : Segala biaya yang ditimbulkan oleh surat keputusan ini
dibebankan pada anggaran keuangan RSU Madina Bukittinggi
Kelima : Surat keputusan ini berlaku terhitung tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bukittinggi
Pada Tanggal :
RS. MADINA Bukittinggi

dr. H. Azwir Dahlan, Sp.PD, M. Kes


Direktur
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit MADINA Bukittinggi
Nomor : ......../A/RSMD/X/2017
Tentang : Kebijakan Identifikasi Pasien di RS. Madina Bukittinggi
Tanggal :

1. Identifikasi pasien dengan menggunakan identitas yaitu nama pasien, nomor rekam
medik dan tanggal lahir serta tanggal masuk.
2. Identifikasi pasien rawat inap menggunakan gelang pasien dan rekam medik.
sedangkan pasien rawat jalan terdapat di rekam medis.
3. Pasien rawat jalan tidak harus memakai gelang identitas pasien kecuali untuk
tindakan khusus.
4. Identifikasi pasien rawat jalan dengan identitas yang ada pada rekam medik.
5. Pada rekam medis dan gelang pasien, nama pasien dan tanggal lahir pasien harus
ditulis lengkap sesuai KTP atau kartu identitas resmi lainnya, bila tidak ada semuanya
minta pasien atau keluarganya untuk menulis pada formulir identitas yang disediakan
rumah sakit dengan huruf kapital, nama tidak boleh disingkat, tidak boleh salah ketik
walau satu huruf.
6. Pasien dengan nama sama harus diberi tanda “HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA
SAMA” pada rekam medik dan semua formulir permintaan penunjang.
7. Untuk pasien beresiko dipasangkan kancing identitas pasien beresiko segera setelah
diketahui bahwa pasien beresiko.
8. Kancing berwarna merah untuk pasien alergi, kancing berwarna kuning untuk pasien
resiko jatuh, kancing warna ungu untuk pasien yang tidak ingin dilakukan resusitasi.
9. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dengan dua dari tiga identitas di atas
yaitu nomor rekam medis dan nama pasien atau tanggal lahir.
10. Identifikasi pasien dengan cara verbal yaitu dengan menanyakan nama pasien dan
tanggal lahir, dan dengan cara visual yaitu dengan melihat gelang pasien dan rekam
medik.
11. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum memberikan pelayanan
kepada pasien. Pelayanan yang dimaksud meliputi, pemeriksaan fisik, tindakan medis
dan keperawatan, penyerahan obat di apotek, pemberian obat ke pasien,
pengambilan sampel darah atau spesimen lain, pemberian produk darah, tindakan
rehab medik, pemeriksaan elektromedik, pemeriksaan radiologi dan pemberian diit
pasien.

Anda mungkin juga menyukai