1. Siapkan kotoran ternak yang akan diolah dengan kadar air 30-50% atau semi kering.
2. Siapkan bahan campuran seperti sekam dan sisa pakan ternak. Untuk sisa pakan ternak dicacah
terlebih dahulu tujuannya agar lebih mudah terurai saat proses pengomposan.
3. 15 cc Beka dicampur dengan 1 liter air bersih & diaduk di dalam ember agar larut dengan baik. 1 liter
Beka dapat digunakan untuk mengolah 2 ton kotoran sapi/bahan baku kompos.
4. Setelah bahan larut kemudian masukan ke dalam tangki hands sprayer atau bisa gunakan gembor.
5. Semprotkan bagian lantai rumah kompos dengan larutan Beka secara merata hingga kedinding
bangunan kompos.
6. Setelah itu tumpuk bahan kotoran ternak, sekam dan cacahan sisa pakan ternak secara berlapis.
Tumpuk bagian pertama dengan ketebalan 10 cm & semprot bagian atas secara merata.
7. Kemudian dilanjutkan pada tumpukan kedua dengan ketebalan 20 cm & semprot bagian atas secara
merata.
8. Untuk tumpukan berikutnya lakukan seperti cara tumpukan kedua setebal 20 cm & semprot bagian
atas dengan larutan Beka hingga mencapai ketinggian 1-1,5 m. Kemudian pada bagian atas diberikan
lubang dengan cara ditusuk menggunakan bambu dengan jarak antara 20-30 cm. Diamkan selama 11
hari tanpa ditutup dengan terpal & jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung.
9. Selama proses pengomposan berlangsung, suhu tumpukan kompos diamati secara berkala setiap 3-4
hari dengan cara memasukkan termometer batang ke dalam lubang tusukan dan didiamkan selama 4-6
menit. Menghitung nilai rata-rata suhu kompos dari kelima titik pengamatan, jika suhu >600C, berarti
proses pengomposan berjalan cepat, jika suhu <30% proses pengomposan berjalan lambat. Kondisi
tersebut disebabkan antara lain 1) tumpukan kompos terlalu padat, aerasi kurang, 2) kelembaban
<50% (terlalu kering) atau terlalu basah (>65%) sehingga timbul bau busuk.
10. Pada hari ke sebelas (11), kompos dilakukan pembalikan tumpukan ke tempat baru dengan cara
membongkar tumpukan kompos dan memperhatikan kelembabannya, apabila terlalu kering
ditambahkan air hingga mencapai kelembaban 50-60%. Tumpukan kompos yang terlalu basah, harus
dikeringkan terlebih dahulu dan mengaduk bahan kompos kemudian menumpuk kembali seperti
semula dan memberi lubang.
11. Pada hari ke 21 pemanenan kompos dilakukan, dengan syarat jika selama tiga hari berturut-turut suhu
dalam tumpukan kompos menurun hingga 25-300C, kelembaban 50-60%, dan volume tumpukan
menyusut hingga 40-60%, maka kompos siap untuk dipanen.
12. Pemanenan kompos dilakukan dengan cara membongkar tumpukan kompos, kemudian mengeringkan
hingga kadar air sekitar 15-20% dengan cara mengering-anginkan kompos di tempat yang terlindung
dari terik matahari.
13. Kompos atau pupuk organik yang telah matang mempunyai ciri: tidak berbau atau berbau seperti
tanah,remah, berwarna coklat kehitaman. Kompos dapat diayak untuk memperhalus tekstur kemudian
dapat disimpan ke dalam karung yang berisi plastik didalammya dan disimpan ditempat yang
terlindung dari matahari dan air hujan.
14. Pengemasan pupuk organik menggunakan karung/kampil plastik berat isi 40 kg.
15. Dijarit pada bagian atas dengan benang kasur & mesin penjarit.
TUGAS PRAKTEK MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK
BAGI PESERTA UJI KOMPETENSI PEMBUDIDAYA ORGANIK TANAMAN