Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmatNyalah dapat menyelesaikan makalah statistik “Uji Spearman” tepat waktu.

Berbagai kendala yang dialami penulis dapat teratasi berkat bimbingan dan tuntunan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Edy Haryanto, M.Kes.., selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan yang telah

memberikan kesempatan mengikuti pendidikan di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik

Kesehatan Surabaya

2. Ibu Retno Sasongkowati, S.Pd., S.Si., M.Kes. selaku Ketua Prodi D4 Jurusan Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Surabaya

3. Ibu Dra. Sri Sulami Endah Astuti, M.Kes., selaku dosen pengajar statistika dalam

penyusunan makalah telah banyak memberikan bimbingan.

4. Semua pihak yang baik terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini, disebabkan

karena keterbatasan penulis dalam kemampuan maka penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun untuk memperbaiki selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan

semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Surabaya, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Uji Spearman
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian dan fungsi Uji Spearman
3.2 Perhitungan Uji Spearman
3.3 Cara analisis Uji Spearman menggunakan SPSS
3.4 Pembacaan output pada SPSS
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dan fungsi Uji Spearman ?
b. Bagaimanakah perhitungan Uji Spearman ?
c. Bagaimanakah cara analisis Uji Spearman menggunakan SPSS ?
d. Bagaimanakah pembacaan output pada SPSS ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi Uji Spearman ?
b. Untuk mengetahui perhitungan Uji Spearman ?
c. Untuk mengetahui cara analisis Uji Spearman menggunakan SPSS ?
d. Untuk mengetahui pembacaan output pada SPSS ?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Uji Spearman


BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian dan fungsi Spearman


3.2 Perhitungan Spearman

3.3 Cara analisis Spearman menggunakan SPSS


Contoh 1 :
Dilakukan sebuah penelitian mengenai kolerasi kadar kolesterol dengan berat badan di
rumah sakit D pada pasien obesitas. Setelah dilakukan pemeriksaan diperoleh hasil
sebagai berikut :
No Kadar Kolesterol Berat badan
1 250 85
2 300 100
3 350 90
4 240 80
5 360 75
6 330 95
7 350 95
8 270 80
9 300 85
10 400 100

Cara analisa
a. Tentukan rumusan masalah
Apakah ada kolerasi kadar kolesterol dengan berat badan pada pasien obesitas di
rumah sakit D ?
b. Tentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada kolerasi kadar kolesterol dengan berat badan pada pasien obesitas di
rumah sakit D
H1 : Ada kolerasi kadar kolesterol dengan berat badan pada pasien obesitas di rumah
sakit D
c. Langkah-langkah dengan aplikasi SPSS
1. Buka aplikasi SPSS
2. Klik “Variable View”, lalu entri data dengan cara :
- Pada kolom “Name” baris “1” ketik “Kolesterol” , pada label di ketik “Kadar
Kolesterol Pasien”
- Pada kolom “Name” baris “2” ketik “BB”, pada label di ketik “Berat Badan
Pasien”

3. Klik “Data View”, lalu masukkan data pada tabel


*Lakukan Uji Normalitas dengan uji Kormogorov Smirnov
4. Klik “Analyze”
5. Sorot “Nonparametric Test”, lalu klik “1-Sample-KS”

6. Pindahkan “Kolesterol” dan “BB” ke kolom “Test Variable List”, lalu tekan OK
7. Lihat hasil uji normalitas.

*Hasil normal lanjutkan dengan uji Spearman


8. Klil “Analyze”
9. Sorot “Correlate”, lalu klik “Bivariate”
10. Pindahkan “Kolesterol dan BB” ke “Variabel”

11. Pada “Correlation Coefficients” klik “Spearman”, lalu klik OK

12. Lihat hasil uji


3.4 Pembacaan output pada SPSS
a. Cara pembacaan output uji normal

- Perlu diperhatikan nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed), dari hasil output
diperoleh nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,937
- Bandingkan nilai tersebut dengan nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,05
*Apabila nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai sgnifikansi (0,05) maka
data berdistribusi normal
Apabila nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai sgnifikansi (0,05) maka
data berdistribusi tidak normal
- Nilai Sig.(2-tailed) 0,937 > lebih besar dari 0,05
Maka data berdistribusi normal

b. Cara pembacaan output uji Spearman


1. Menentukan kekuatan korelasi (magnitude) variabel kadar kolesterol dengan berat
badan pasien obesitas dengan cara :
- Dari output diperoleh angka koefisien kolerasi (r) sebesar 0,367.
- Tentukan angka tersebut termasuk dalam tigkat kekuatan kolerasi yang mana

- Artinya kekuatan kolerasi antara variabel kadar kolesterol dengan


berat badan pasien obesitas adalah sebesar 0,367 atau sedang.
2. Melihat arah kolerasi (direction) variabel kadar kolesterol dengan berat badan pasien
obesitas dengan cara :
- Perhatikan output angka koefisien kolerasi (r) yaitu sebesar 0,367.
- Jika angka koefisien bernilai positif maka arah kolerasi bersifat searah
Jika angka koefisien bernilai negatif maka arah kolerasi bersifat tidak searah
- Angka koefisien variabel kadar kolesterol dengan berat badan pasien obesitas
bernilai positif sehingga bersifat searah
- Artinya semakin tinggi kadar kolesterol maka berat badan pasien
obesitas semakin besar.

3. Melihat signifikansi hubungan kedua variabel dengan cara :


- Dari hasil output diatas perlu diperhatikan nilai signifikansi atau Sig. (2-
tailed) yaitu sebesar 0,296.
- Kemudian perhatikan angka signifikansi yang digunakan,
*Apabila ada tanda bintang (*) maka angka signifikansinya sebesar 0,05
Apabila ada tanda bintang (**) maka angka signifikansinya sebesar 0,01
- Pada hasil output variabel kadar kolesterol dengan berat badan pasien obesitas
menggunakan angka signifikansi sebesar 0,05
- Bandingkan nilai tersebut yaitu
*Apabila Nilai Sig.(2-tailed) > 0,05 = Ho ditolak, maka ada hubungan
variabel kadar kolesterol dengan berat badan pasien obesitas
Apabila Nilai Sig.(2-tailed) < 0,05 = Ho diterima, maka ada hubungan
variabel kadar kolesterol dengan berat badan pasien obesitas
- Nilai Sig.(2-tailed) 0,296 > lebih besar dari 0,05, Ho diterima
Maka tidakada hubungan variabel kadar kolesterol dengan berat badan
pasien obesitas
BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan
a. Pengertian
b. Cara hitung
c. Cara analisis Uji Spearman menggunakan SPSS dapat dilakukan dengan
membuka aplikasi SPPS terlebih dahulu, kemudian menginput data secara manual
dan benar. Untuk dapat menentukan uji yang akan digunakan, terlebih dahulu
melakukan uji normalitas menggunakaan uji Kormogorov-Smirnov. Apabila data
berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji Spearman dengan cara
mengklik Analyze, lalu Corellate, lalu Bivariate. Kemudian pindahkan variabel ke
kolom variabel test dan pilih uji Spearman untuk menentukan kolerasi antar
variabel.
d. Pembacaan output pada SPSS terdiri atas tiga hal yaitu menentukan kekuatan
korelasi (magnitude) dengan memerhatikan angka koefisien kolerasi (r)
mencocokkannya dalam tingkat kolerasi. Kemudian menetukan arah kolerasi
(direction) dengan memerhatikan angka koefisien kolerasi (r), bila bernilai positif
maka arah kolerasi searah, jika bernilai negatif maka tidak searah. Kemudian
terakhir menentukan signifikansi hubungan kedua variabel dengan
membandingkan output nilai Sig.(2-tailed) dengan nilai signifikansi yang
digunakan. Bila nilai Sig.(2-tailed) lebih kecil dari nilai signifikansi yang
digunakan maka Ho di tolak, artinya ada hubungan antar kedua variabel. Namun,
apabila nilai Sig.(2-tailed) lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan maka
Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antar kedua variabel.
DAFTAR PUSTAKA

Raharjo, S. 2017. Tutorial Analisis Kolerasi Rank Spearman dengan SPSS.


http://www.spssindonesia.com/2017/04/analisis-korelasi-rank-spearman.html. Diakses
tanggal 9 Desember 2017, pukul 14.40 WIB.

Anda mungkin juga menyukai