Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan perumahan dan permukiman untuk antisipasi

bencana
Wiwik D Pratiwi1

1
Staf Pengajar dan Peneliti
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung
wdpratiwi@ar.itb.ac.id, www.ar.itb.ac.id/wdp

Abstrak
Perencanaan di kawasan pasca bencana dapat menciptakan lingkungan permukiman yang
antisipatif terhadap kemungkinan bencana. Tulisan ini mengungkapkan hal-hal yang perlu
dipikirkan agar perencanaan dan perancangan permukiman bisa lebih tanggap bencana.
Perencanaan ditempatkan sebagai mekanisme yang memberi sumbangan bagi pembangunan
untuk kesejahteraan semua.
Rangkaian tulisan dimulai dengan deskripsi data kebencanaan di Indonesia, dilanjutkan
dengan bagaimana perencanaan dan penataan ruang dan kawasan bisa dijadikan mekanisme
untuk mengurangi resiko bencana, sampai pemikiran tentang bagaimana merancang bangunan
baru untuk mengurangi kerusakan akibat bencana. Penataan perumahan dan permukiman di
kawasan pasca bencana akan bisa lebih efektif bila dipikirkan dalam strategi yang menghindari
daerah rawan bencana. Pada perencanaan wilayah, hal ini mencakup penempatan bangunan di
bagian tapak yang aman atau memperkuat struktur tanah maupun bangunan, tempat
berpijaknya bangunan.

Kata kunci: Bencana, perencanaan, perancangan, pengelolaan lingkungan.

Pendahuluan: Antisipasi Bencana di Indonesia


Mengapa antisipasi bencana di Indonesia semakin penting dilakukan? Untuk data
kebencanaan di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyebutkan jumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2011
mencapai 1.598. Jumlah tersebut memang cukup besar namun lebih kecil daripada 2010
dengan jumlah 2.232 kasus. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang,
kekeringan, tanah longsor, puting beliung dan gelombang pasang merupakan jenis bencana
yang dominan di Indonesia. Data bencana tahun 2002-2011 menunjukkan bahwa sekitar 89
persen dari total bencana di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi. (Pusat
Data dan Informasi BNPB). Saat ini, bencana hidrometeorologi terjadi rata-rata hampir 70
persen dari total bencana di Indonesia. Perubahan iklim global, degradasi lingkungan,
kemiskinan, dan bertambahnya jumlah penduduk makin memperbesar ancaman resiko
bencana. Bencana tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang besar. Pada
tahun 2011, jumlah orang meninggal dan hilang mencapai 834 orang. Untuk masyarakat
yang mengungsi berjumlah 325.361 orang. Rumah rusak berat 15.166 unit, rusak sedang
3.302 unit dan rusak ringan 41.795 unit. Sedangkan bencana geologi seperti gempabumi,
tsunami dan gunung meletus masing-masing terjadi 11 kali (0,7 persen), 1 kali (0,06 persen)
dan 4 kali (0,2 persen). Dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi 5 orang meninggal dan
rumah rusak sebanyak 7.251 unit. Berdasarkan jumlah kejadian terbanyak adalah banjir
yaitu sebanyak 403. Disusul kebakaran 355 kejadian, dan puting beliung 284 kejadian.
Korban jiwa dari kecelakaan transportasi 372 orang meninggal. Sedangkan tanah longsor
192 orang dan banjir 160 orang.
2 Seminar Nasional Planocosmo 2012

Daftar Pustaka

Adger, W.N., Kelly, P.M. and Ninh, N.H., editors, (2001): Living with environmental change:
social vulnerability, adaptation and resilience in Vietnam. London: Routledge.
Afedzie, Richard and McEntire, David A. (2010): Rethinking disasters by design. Disaster
Prevention and Management, 19 (1), 48-58
Ahmed, Iftekhar. (2011). An overview of post-disaster permanent housing reconstruction in
developing countries. Disaster Prevention and Management, 2 (2), 148-164
Asian Disaster Reduction Center (ADRC) http://www.adrc.or.jp/
Badan Penanggulangan Bencana Nasional http://www.bnpb.go.id/website/asp/index.asp
Bappenas (2005) Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekontruksi Wilayah Aceh dan Nias,
Sumatera Utara, Buku Utama,.
Birkmann, J., Buckle, P., Jaeger, H., Pelling, M., Setiadi, N., Fernando, N., et al. (2010).
Extreme events and disasters: a window of opportunity for change? Analysis of
organizational, institutional and political changes, formal and informal responses after
mega-disaster. National Hazards, 55 , 637-655.
Cannon, T. (1994) Vulnerability analysis and the explanation of natural disasters. In Varley,
A., editor, Disasters development and environment. Chichester: John Wiley, 13–30.
Comfort, L. K. (2005) Risk, security and disaster management. Annual Review of Political
Science 8 (June): 335–356.
Disasters: The Journal of Disaster Studies, Policy and Management,
http://www.blackwellpublishing.com/ journal.asp?ref=0361-3666&site=1
Echevarria, Jose M., Bessuges, Pierre, and Basuki, Bastaman, (2002), Assessment on
Emergency Preparedness in Disaster Situations: Integrated Approach on Nationwide
Preparedness Capacities and Capabilities within the Republic of Indonesia, World
Health Organisation, Jakarta.
Fayazi, Mahmood. (2011): Reconstruction projects by using core housing method in Iran,
case study: Gilan Province experience. Disaster Prevention and Management, 2(1), 74-
85
Federal Emergency Management Agency (FEMA). (2004) National Response Plan.
Washington, DC: Department of Homeland Security.
Freeman, Paul K. (2004). Allocation of post-disaster reconstruction financing to housing.
Building Research & Information, 32(5), 427-437.
Grosskopf, K. R. (2010). Post-disaster recovery and reconstruction safety training. Disaster
Prevention and Management, 3(1), 322-333
Haigh, R & Amaratunga, D. (2010). An integrative review of the built environment discipline's
role in the development of society's resilience to disasters. Disaster Prevention and
Management, 1(1) , 11-24
Hayles, Carolyn S. (2010). An examination of decision making in post disaster housing
reconstruction. Disaster Prevention and Management, 1(1), 6103-122
Herbowo, B.A,. (2005) Perencanaan dan Perancangan Tata Ruang Wilayah Rentan
Bencana Bencana.
Hewitt, K. (1997) Regions of risk: a geographical introduction to disasters. Harlow: Longman.
Jauhola, Marjaana. (2010). Building back better? – negotiating normative boundaries of
gender mainstreaming and post-tsunami reconstruction in Nanggroe Aceh Darussalam,
Indonesia. Reviev of International Studies, 36, 29-50.
Journal of Risk and Uncertainty http://www.springerlink.com/content/100299/
Kadushin, Charles, Lindholm, Matthew, Ryan, Dan, et. al. (2005). Why it is so difficult to form
effective community coalitions. City & Community, 4, 255-275.
Karunasena, Gayani and Rameezdeen, Raufdeen. (2010). Post-disaster housing
reconstruction: comparative study of donor vs owner-driven approaches. Disaster
Prevention and Management, 2(1), 173-191
Karunasena, Gayani, Amaratunga, Dilanthi, Haigh, Richard and Lill, Irene. (2009). Post
disaster waste management strategies in developing countries : case of Sri Lanka.
International Journal of Strategic Property Management, 13, 171-190.
Wiwik D Pratiwi 3

Kenny, Sue. (2005). Reconstruction in Aceh: building whose capacity?. Oxford University
Press and Community Development Journal, 206-221.
KKPP-ITB, 2010, Eksplorasi Rancangan Pasca-bencana di Pangandaran. Laporan
penelitian tidak dipublikasikan.
KKPP-ITB. 2006, Transformasi Permukiman Pasca Tsunami di Aceh, Studi Kasus
“Kawasan segitiga Sukarno Hatta-Cut Nyak Dhien-Sudirman, Banda Aceh. (Penelitian
dibiayai oleh UN-Habitat. Laporan penelitian tidak dipublikasikan.
http://www.ar.itb.ac.id/pp/wp-content/uploads/2008/05/03-pengantar-executive-
summary-aceh.pdf
KKPP-ITB. 2008, Integrasi Pengukuran Adaptasi Perubahan Iklim untuk Perencanaan
Wilayah Pesisir di Indramayu, Laporan penelitian tidak dipublikasikan
KKPP-ITB. 2008, Pengelolaan Lingkungan dan Transformasi Permukiman Pasca Tsunami
di Pangandaran. Laporan penelitian tidak dipublikasikan. http://www.ar.itb.ac.id/wdp/wp-
content/uploads/2008/12/isi_laporan_pasca_tsunami_wdp.pdf
Koerniawan M D et.al (2008) Konsiderasi untuk Teknologi Bangunan Pasca-Bencana:
Ketahanan Bencana dari Rumah dan Permukiman Tradisional Jawa Barat
dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi IV, Universitas Teknologi
Yogyakarta, 5 April 2008: Penerapan Teknologi untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat secara Berkelanjutan
Korstanje, M. E. (2011). Reconnecting wiht poverty: new challenges of disaster
management. Disaster Prevention and Management, 12(1) , 165-177
Larasati D et.al (2008) Pengembangan Model Proses Produksi Pembangunan Rumah
Pasca Bencana Berbasis Kemampuan Lokal Di Indonesia dipresentasikan pada
Seminar Nasional Teknologi IV, Universitas Teknologi Yogyakarta, 5 April 2008:
Penerapan Teknologi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat secara
Berkelanjutan
Mileti, D. (1999) Disasters by design. Washington, DC: Joseph Henry.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2003 Tentang Persyaratan Administratif
Dan Teknis Bangunan Gedung http://www.pu.go.id/publik/
pengumuman/rpp/RPPPerasyaratan281003.pdf
Perrow, C. (2005) Disasters evermore? Reducing our vulnerabilities. Paper presented at the
annual meeting of the American Political Science Association,Washington, DC,
September 1–4.
Pratiwi, W.D., (2007) Post-disaster settlement reconstruction and the regulative mechanism:
A comparative enquiry. Proceeding International Seminar on Post-Disaster
Reconstruction: Assistance to Local Governments and Communities 8-10Juli 2007.ISBN
978-979-95132-8-1
Pratiwi, W.D., (2008) Coastal settlement planning to respond the risk of sea-level rise: Local
adaptive capacity, Paper presented in International Symposium on Climate Change and
Human Settlement, Bali 18-20 March 2008
Pratiwi, W.D., and M Donny Koerniawan, (2007) Sustainability in housing and settlement:
Diverse economic challenges for good architecture. Paper for The 8th SENVAR and 2nd
Malay Architecture, 2007 Conference. 23-24 August 2007, Auditorium - Petra Christian
University, Surabaya
Pratiwi, W.D., et.al (2008) Penerapan Teknologi Untuk Rehabilitasi Permukiman Paska-
Bencana Dengan Pendekatan Bertumpu Masyarakat dipresentasikan pada Seminar
Nasional Teknologi IV, Universitas Teknologi Yogyakarta, 5 April 2008: Penerapan
Teknologi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat secara Berkelanjutan
Pratiwi, Wiwik D; Agustinus Adib Abadi, Fitri Meisyara, Medria Shekar Rani (2012) Natural
disaster and tourism research: Towards the possibility for participatory action research.
The 10th Asia Tourism Forum Biennial Conference on Hospitality and Tourism Industry
in Asia; May, 08-10, 2012 Bandung, West-Java, Indonesia
Pratiwi, Wiwik D; Wanda Yovita, Paramitha Yanindraputri, Fitri Maharani Indra (2012)
Rebuilding places after natural disaster: Connecting planning, architecture, and
4 Seminar Nasional Planocosmo 2012

research for better living. Arte-polis 4, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia, 5-7
July 2012
Role of Government in a Disaster, Adapted from the Disaster Handbook, University of
Florida Cooperative Extension Service.http://extension.oregonstate.edu/
fcd/emergency/pdf/roleofgovernment.pdf
Soedrajat, Iman,. (2005) Visi Penataan Ruang Kota Banda Aceh Paska Gempa Bumi dan
Bencana.
Surono,.(2005) Persfektif Penataan Ruang dalam Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana.
Susandi, Armi. (2007). Bencana Indonesia dan Implikasinya. Jakarta: Program Studi
Meteorologi ITB, March 02, 2007.
Sutardi. (2006). Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Partisipasi Masyarakat.
Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum, 2006
Takak, Fumiko, Chapter 6, Field Research on the Social and Physical Impact and
Responses in the Affected
Areas.http://www.bencana.civil.tohoku.ac.jp/sumatra2004/C6.pdf
Tjhin, Christine Susanna (2005), Post Bencana Reconstruction and Peace Building in Aceh:
Political Impacts and Potential Risks, Centre for Strategic and International Studies,
Jakarta.http://www.csis.or.id/working_paper_file/59/wps053.pdf
UN-Habitat (2005) Building Houses, Rebuilding Communities, UN-Habitat Post Bencana
Reconstruction Effort in Indonesia, UN-Habitat. http://www.unhabitat.org/bencana/
documents/indonesia.pdf
UN-Habitat (2005) Rebuilding Affected Communities: Aceh Settlements Support
Programme, UN-Habitat
UN-HABITAT dan KKPP ITB (2006) Transformasi Permukiman Pasca Tsunami di Aceh,
Laporan Penelitian. Ringkasan di: http://www.ar.itb.ac.id/pp/wp-
content/uploads/2008/05/03-pengantar-executive-summary-aceh.pdf
University of Florida (1998) The Role of Government in a Disaster, IFAS publication DH 307,
Florida.http://disaster.ifas.ufl.edu/PDFS/CHAP03/D03-07.PDF
United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR) http://www.unisdr.org/
Zagorecki, A., K. Ko, and L. K. Comfort. (2005) Information, efficiency, and design:
Organizational performance in emergency environments. Research report. Pittsburgh,
PA: University of Pittsburgh

Anda mungkin juga menyukai