PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan ibu dan bayi serta penurunan angka kematian/kesakitan ibu dan
bayi. Pada saat ini angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia sangat
kesehatan terutama bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas
kematian ibu antara lain anemia, Kurang Energi Kronis (KEK) dan lain-
lain.
darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
karena atonia uteri, partus lama karena inersia uteri, infeksi baik intrapartum
morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan bayi. Berbagai upaya telah dilakukan
ibu hamil yang mengalami anemia seluruh dunia sebesar 41,8%. Sedangkan
khususnya tentang manfaat tablet besi dan kesehatan ibu hamil. Dukun bayi
juga bisa dimanfaatkan dan di ajak untuk meningkatkan jumlah tablet besi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Manfaat sosial
2. Manfaat Ilmiah
ibu hamil dan apakah ada hubungan yang mempengaruhi faktor tersebut.
LANDASAN TEORI
A. Teori Spesifik
1. Anemia
a. Defenisi
bawah 11 gr/dL pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5
2011)
b. Etiologi
2) Defisiensi G6PD
(hemolisis).
c. Patofisiologi
d. Faktor Resiko
Semua wanita hamil memiliki resiko untuk terkena anemia. Hal
tersebut disebabkan mereka membutuhkan zat besi dan asam folat
lebih banyak daripada biasanya. Namun berdasarkan Johnson (2014),
resiko akan bertambah apabila:
1) Hamil kembar (lebih dari satu bayi)
2) Jarak antar kehamilan sangat pendek
3) Sering muntah akibat morning sickness
4) Usia ibu terlalu muda
5) Kurang asupan gizi terutama yang kaya zat besi
Berdasarkan hasil analisis univariat penelitian Koura, et al. (2012)
menunjukkan bahwa prevalensi BBLR lebih tinggi pada bayi yang
dilahirkan oleh ibu anemia (11,3%) daripada yang lainnya (9,1%),
namun hasilnya tidak terlalu signifikan. Satu-satunya faktor
signifikan yang berhubungan dengan menurunnya resiko BBLR
adalah paritas ibunya.
e. Diagnosis
Untuk dapat mendiagnosis anemia, dapat dilakukan beberapa
pendekatan menurut Sudoyo, et al (2010), berikut adalah
pemeriksaan dan pendekatan untuk diagnosis anemia:
1) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium merupakan penunjang diagnostic
pokok dalam diagnosis anemia. pemeriksaan ini terdiri dari:
a) Pemeriksaan penyaring (screening test)
Pemeriksaan penyaring untuk kasus anemia terdiri dari
pengukuran kadar hemoglobin, indeks eritrosit, dan apusan
darah tepi. Dari sini dapat dipastikan adanya anemia serta
jenis morfologik anemia tersebut, yang sangat berguna untuk
pengarahan diagnosis lebih lanjut.
b) Pemeriksaan darah seri anemia
Pemeriksaan darah seri anemia meliputi hitung leukosit,
trombosit, hitung retikulosit dan laju endap darah. Sekarang
sudah banyak dipakai automatic hematology analyzer yang
dapat memberikan presisi hasil yang lebih baik.
c) Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan ini memberi informasi yang sangat berharga
mengenai keadaan sistem hematopoiesis. Pemeriksaan ini
dibutuhkan untuk diagnosis definitive pada beberapa jenis
anemia.
d) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan ini hanya dikerjakan atas indikasi khusus,
misalnya pada:
i. Anemia defisiensi besi: serum iron, TIBC (total iron
binding capacity), saturasi ferin, protoporfirin eritrosit,
ferritin serum, reseptor transferrin dan pengecatan besi
pada sumsum tulang (Perl’s stain)
ii. Anemia megaloblastik: folat serum, vitamin B12 serum,
tes supresi deoksiuridin, dan tes Schiling.
iii. Anemia hemolitik: bilirubin serum, tes Coomb,
elektroforesis hemoglobin, dan lain-lain.
iv. Anemia aplastik: biopsy sumsumtulang.
v. Juga diperlukan pemeriksaan non-hemolitik tertentu
seperti misalnya pemeriksaan faal hati, faal ginjal, atau
faal tiroid.
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan
zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya
(Herlina, 2009).
anemia dan hal ini dapat berakibat vatal, sebab wanita hamil yang
e. Jarak Kehamilan
(Fahriansjah, 2009).
banyak menderita anemia pada jarak kehamilan <2 tahun. Hasil uji
memperlihatkan bahwa jarak kelahiran mempunyai risiko lebih besar
pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III.
serta memenuhi syarat 7 T (BB, TD, TFU, TT, Tablet Fe, Tes PMS,
(Fariansjah, 2009).
g. Status Gizi
kehamilan salah satunya yaitu ibu hamil mengalami masalah gizi yaitu
dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif.
Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus
makanan yaitu KH, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu
bahwa semakin kurang baik pola makan, maka akan semakin tinggi
3. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa di mulainya konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Sarwono, 2006).
Kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari
(40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40
minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan
lebih dari 43 minggu di sebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara
28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur (Wiknjosastro, 2007).
b. Usia kehamilan
B. Kerangka Teori
a. Kepatuhan Komsumsi
Tablet Fe
b. Pengetahuan
c. Umur
d. Paritas Anemia Ibu hamil
e. Jarak Kehamilan
f. Frekuensi Antenatal
Care
g. Status Gizi
C. Kerangka Konsep
Variabel Independen
1. Konsumsi
Tablet Fe
2. Pengetahuan
3. Akses Yankes Variabel Dependen
4. Dukungan
Anemia pada ibu
Keluarga
5. Dukungan hamil
Nakes
6. Pendidikan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ibu hamil.
hamil.
ibu hamil.
yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan apakah ada
1. Populasi Penelitian
dari penelitian ini adalah ibu hamil yang anemia berjumlah .......
2. Sampel Penelitian
1. Variabel penelitian
a. Variabel independen
b. Variabel dependen
Tabel 3.1
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
sebagai berikut:
melaksanakan penelitian.
dan diberi kode yang selanjutnya akan siap diolah. Hasil olahan
F. Pengolahan Data
1. Editing
angket/kuesioner tersebut.
2. Coding
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau
Entry).
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
3. Analisis Multivariat
Ganda
H. Rencana Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No Uraian Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu