Anda di halaman 1dari 3

Review pertemuan 1&2

by;

NAMA : Leli Loviyani

NIM : 1605041

MATA KULIAH : SOSIAL BUDAYA KESEHATAN

KAJIAN ILMU SOSIAL PADA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Sosiologi

Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti “kawan” dan kata Yunani logos
yang berarti “kata” atau “brrbicara”. Jadi sosiologi berarti “berbicara mengenai
masyarakat”. Antropologi (anthropos artinya manusia) berarti berbicara perihal manusia
(Soekanto, 2012).
Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang terdiri sendiri karena telah memenuhi segenap ilmu
unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah :
a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan
pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat
spekulatif
b. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk
menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka
unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-
hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori
(Soekanto, 2002).
Antropologi
Antropologi adalah tindakan seseorang yang bukan dipengaruhi oleh interaksi
orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sistem nilai, kebudayaan dan adat istiadat. Contohnya,
orang islam tidak boleh makan babi. Maka dimanapun dia berada tidak akan pernah
memakan daging bagi. Hal tersebut dipengaruhi oleh nilai yang dianutnya.
Kebudayaan adalah segala pikiran dan perilaku manusia yang secara fungsional dan
disfungsional ditata dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 2005).
Antropologi pada dasarnya mempunyai lima lapangan penyelidikan, yaitu :
a. Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis
b. Masalah sejarah terjadinya aneka warna bahasa yang diucapkan aoleh manusia
diseluruh dunia
c. Masalah persebaran dan terjadainya aneka warna bahasa-bahasa yang diucapkan oleh
manusia diseluruh dunia
d. Masalah perkembangan, persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia
di seluruh dunia
e. Masalah dasar-dasar kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat suku-suku
bangsa yang tersebar diseluruh muka bumi, sekarang ini
(Soekanto, 2012).
Antropologi kesehatan tidak boleh dipandang sebagai penggabungan dari dua
disiplin yang longgar, biologi, dan sosial-budaya, karena sering kali masalah-masalah yang
dihadapi kedua disiplin ilmu tersebut saling membutuhkan data maupun teori-teori dari
kedua bidang yang bersangkutan. Penyakit jiwa misalnya, tidaklah semata-mata dapat
dipelajari dalam kerangka faktor fisiologi atau biokimia belaka, atau faktor psiko-sosial-
budaya yang bersumber pada stres, kedua jenis data tersebut penting untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam dari faktor-faktor yang berpengaruh (Foster, 2006).
Psikologi
Sumber stres dapat berubah-ubah, sejalan dengan perkembangan manusia tetapi kondisi
stres juga dapat terjadi disetiap saat sepanjang kehidupan (Smet, 1993).
RUJUKAN BACAAN
George M, Foster. Antropologi Kesehatan. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia (UI
Press)
Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi Pokok-Pokok Etnografi II. Jakarta. Rineka
Cipta
Smet, Bart. 1993. Psikologi Kesehatan. Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers
Sosiologi Antropologi Psikologi
Interaksi sosial (lbih Adat istiadat Bersifat individual
bersaifat ke individu, ex. Nilai Mekanisme stress
remaja cenderung memiliki budaya
penyakit magh, karna life
style/gaya hidup
terpengaruh oleh teman)
Faktor individu yang
menyebabkan seseorang
menjadi sakit

Perubahan prilaku:

Anda mungkin juga menyukai