Anda di halaman 1dari 11

Artikel Asli

Obesitas/Berat Badan Berlebih dan Risiko Akne Vulgaris


pada Remaja dan Dewasa Muda Tiongkok

LY Lu, HY Lai, ZY Pan, ZX Wu, WC Chen, Q Ju

Latar Belakang:
Suatu hubungan antara obesitas /berat bada berlebih dan akne vulgaris telah lama dipostulasikan,
tetapi memiliki hasil yang masih diperdebatkan.
Tujuan:
Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara akne vulgaris, indeks massa tubuh
(IMT), dan riwayat keluarga yang berkaitan dengan gangguan metabolisme pada orang
Tiongkok.
Metode:
Kamu melakukan penelitian case-control mengenai faktor risiko akne pada populasi Han Cina
berusia 10 – 25 tahun yang datang pada departemen rawat jalan di PR Cina. Total pasien dengan
akne didapatkan sebanyak 364 pasien, sedangkan pasien tanpa akne atau subyek yang sehat
sebanyak 295 pasien dikelompokkan sebagai kontrol.
Hasil:
IMT rerata lebih tinggi pada pasien dengan akne sedang hingga berat (dengan skala Pillsbury,
grade 3 and 4) (21,86±2,83 kg/m2) dibandingkan pada kelompok kontrol (20,22±2,43 kg/m2)
(P<0,001). Akne sedang hingga berat berhubungan secara positif dengan berat badan berlebih
dan obesitas pada pasien berusia 18 – 25 tahun, dengan efek yang jelas pada wanita [Odds ratio
(OR) 14,526; 95% interval kepercayaan (IK) 2,961-71,272; P<0.001] dibandingkan pada pria
(OR 3,528; 95% IK 1,553-8,014; P=0.002). Indeks massa tubuh pada pasien denan lesi pada
punggung belakang lebih tinggi (22,30±2,57 kg/m2) dibandingkan pada pasien tanpa lesi
punggung belakang (20,68±2,23 kg/m2) (P<0,001) dan hubungan antara akne pada punggung
belakang dengan berat badan berlebih diamati (OR 4,480; 95% IK 2,182-9,196; P<0,001).
Adanya riwayat keluarga dengan gangguan metabolik seperti hipertensi (OR 3,511; 95% IK
1,977-6,233; P<0,001), diabetes (OR 2,697; 95% IK 1,565-4,647; P<0,001), berat badan berlebih
dan obesitas (OR 1,844; 95% IK 1,242-4,407; P=0,032) juga didapatkan memiliki hubungan
dengan peningkatan keparahan akne.
Kesimpulan:
Obesitas/berat badan berlebih pada wanita berusia 18 – 25 tahun dengan akne berat dan riwayat
keluarga dengan gangguan metabolik dapat menjadi faktor risiko pada pasien Tiongkok dengan
akne.

Kata-kata kunci:
Akne vulgaris, IMT (indeks massa tubuh), remaja dan dewasa muda Tiongkok, riwayat keluarga
dengan gangguan metabolik, faktor risiko

Pendahuluan
Akne vulgaris merupakan salah satu kelainan kulit yang paling banyak mengenai
populasi remaja hingga 94% dan seringnya berlanjut hingga dewasa.1 Patogenesis akne
merupakan hal yang kompleks dan disebabkan oleh multifaktorial, yang mana produksi sebum
berlebihan dan komposisinya memainkan peran utama dalam kondisi ini.2 Obesitas sering
disertai oleh hiperandrogenisme perifer dan resistensi insulin, yang kemungkinan berhubungan
dengan peningkatan produksi sebum dan perkembangan akne berat.3-5 Indeks massa tubuh (IMT)
merupakan pengukuran statistik yang biasa digunakan untuk menilai berat badan berlebih atau
obesitas.3 Suatu hubungan antara IMT dan akne telah lama dipostulasikan dan penelitian yang
terkait lainnya bermuculan selama beberapa tahun terakhir, tetapi memiliki hasil yang masih
diperdebatkan.5-9 Sampai saat ini, masih terdapat data yang dipublikasikan berkaitan dengan
hubungan antara akne vulgaris dan IMT pada populasi Han di daratan Cina. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan antara akne dan IMT, riwayat keluarga dengan
gangguan metabolic, seperti hiperensi dan diabetes pada remaja dan dewasa muda Tiongkok.
Material dan Metode
Suatu penelitian case control berbasis di rumah sakit mengenai faktor risiko akne
dilakukan pada populasi Tiongkok Han berusia dari 10 – 25 tahun yang datang ke bagian rawat
jalan di tiga rumah sakit yang terletak di 2 kota PR Cina (Shanghai dan Ningbo) sejak September
2014 hingga Januari 2015. Protokol ditinjau ulang dan diterima oleh Human Ethics Committtee
pada masing-masing rumah sakit yang ikut serta. Suatu informed consent tertulis diperoleh dari
pasien atau orang tuanya.
Diagnosis akne vulgaris pertama kali ditegakkan oleh dua dokter spesialis kulit ahli,
dengan jumlah akhir sebanyak 364 subyek memenuhi kriteria inklusi/eksklusi. Kriteria inklusi
untuk kasus akne adalah sebagai berikut: memiliki keturunan asli Tiongkok Han; berusia antara
10 – 25 tahun, akne vulgaris grade I – IV didefinisikan oleh skala pengklasifikasian Pillsburry.
Kriteria eksklusia untuk kasus akne adalah: menerima retinoid sistemik dalam 6 bulan terakhir,
antibiotik oral, perawatan hormon sebelumnya dalam 2 minggu sebelumnya; wanita hamil atau
menyusui atau sedang dalam program hamil; atau kondisi lainnya yang tidak sesuai untuk
dilakukan penelitian sesuai dengan ketentuan dokter. Sebanyak 295 subyek tanpa akne yang
datang untuk pemeriksaan kesehatan (kecuali anggota keluarga) dikelompokkan dari lokasi yang
sama dalam jangka waktu yang sama dengan usia dan pencocokan jenis kelamin yang sesuai,
dimasukkan ke dalam kelompok kontrol. Kriteria inklusi untuk kelompok kontrol adalah sebagai
berikut: asli keturunan Tiongkok Cina; berusia antara 10 – 25 tahun. Kriteria eksklusi untuk
kelompok kontrol: memiliki akne, wanita hamil atau menyususi atau sedang dalam program
hamil; atau kondisi lainnya yang tidak sesuai untuk dilakukan penilaian sesuai ketentuan dokter.
Informasi klinis dikumpulkan melalui kuesioner standar yang dikerjakan oleh pewawancara
terlatih, meliputi profil sosio-demografik (usia, jenis kelamin), riwayat medis yang sesuai seperti
onset usia dan sumber akne, lokasi yang terkena, keparahan lesi akne, tinggi badan dan berat
badan (melalui pengukuran antropometri), riwayat menstruasi (terbatas pada subyek wanita saja),
riwayat keluarga dengan akne berat dan penyakit utama lainnya (penyakit alergi, hipertensi,
diabetes mellitus, dan obesitas) pada saudara generasi pertama dan/atau kedua.
Pengukuran antropometri, IMT dihitung dan dikategorikan berdasarkan Cooperative
Meta-Analysis Group of the Working Group on Obesity di Cina dengan kriteria cut-off yang
direkomendasikan untuk berat badan berlebih dan obesitas yang dijabarkan oleh Zhou dkk.10
Subyek berusia ≥ 18 tahun diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut: berat badan
kurang (IMT < 18,5), berat badan normal (IMT: 18,5 – 23,9), berat badan berlebih (IMT: 24 –
27,9) dan obesitas (IMT ≥ 28). Oleh karena kurangnya konsensus umum mengenai ambang batas
IMT pada orang dewasa < 18 tahun, kami mengadopsi kriteria cut-off termodifikasi untuk berat
badan berlebih dan obesitas pada orang Tiongkok menurut penjabaran dari Group of China
Obesity Task Force.11
Keparahan akne dinilai oleh skala Pilssburry,12 yang dilakukan pertama kali saat
diagnosis ditegakkan oleh dua dokter spesialis kulit bersertifikat menggunakan kritia yang sama-
sama disetujui.

Analisis Statistik
Usia rerata dan IMT ditunjukkan sebagai rata-rata ± standar deviasi. Uji t sampel ganda
digunakan untuk membandingkan IMT antara kelompok akne dan kelompok kontrol.
Perbandingan berat badan berlebih/obesitas, riwayat keluarga dengan hipertensi, diabetes
mellitus antara kelompok akne dan kontrol dilakukan menggunakan uji chi-squared dan odds
ratio (OR) sebagai perkiraan risiko relatif dengan keterkaitan 95% interval kepercayaan (IK).
Koefisien korelasi Spearman digunakan untuk menilai hubungan antara faktor risiko IMT dan
keparahan akne. Semua nilai p merupakan pengujian dua arah dan tingkat kebermaknaan
statistiknya ditetapkan sebesar 0,05. Analisis dilakukan dengan IBM SPSS Statistics IBM Corp.
Released 2011, versi 20.0, Armonk, NY, US).

Hasil
Sebaran pasien dengan akne dan pasien kontrol berdasarkan usia, jenis kelamin dan IMT
dijabarkan pada Tabel 1. Sebanyak 364 pasien berusia dari 10 – 25 tahun (usia rerata,
20,40±3,67 tahun, ria/wanita = 0,69) dan sebanyak 295 subyek kontrol (usia rerata, 20,79±3,29
tahun, pria/wanta = 0,86) diwawancarai. Tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna pada usia
dan jenis kelamin antara psien kelompok akne dan kontrol. Sebagaimana dibandingkan dengan
kelompok kontrol, OR pasien akne sebesar 1,989 (95% IK 1,148-3,445, P = 0,013) pada subyek
yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas. IMT rerata pada pasien akne (20,88±2,32
kg/m2) juga lebih tinggi (P<0,001) daripada subyek kelompok kontrol (20,22±2,43 kg/m2).
Pasien dengan akne sedang hingga berat (skala Pillsburry, grade 3 dan 4), IMT rerata lebih tiggi
(21,86±2,43 kg/m2) (P<0,001) (Tabel 2). Selain itu, risiko akne juga meningkat pada subyek
yang memiliki riwayat keluarga dengan obesitas (OR 1,844; 95% IK 1,242-4,407; P = 0,032),
diabetes mellitus (OR 2,697, 95% IK 1,565-4,647; P < 0,001) dan hipertensi (OR 3,511; 95% IK
1,977-6,233; P<0,001).
Kemudian sebaran dilakukan bertingkat melalui jenis kemlami, usia (≥18 tahun
dibandingkan <18 tahun) dan keparahan akne (grade 1-2 dibandingkan dengan grade 3-4) secara
simultan (Tabel 2), suatu peningkatan risiko pada akne sedang hingga berat (Pillsburry grade 3
dan 4) diamati pada pasien usia 18 – 25 tahun dengan berat badan berlebih dan obesitas,
khususnya lebih jelas pada wanita (OR 14,526; 95% IK 2,961-71,272; P<0.001) daripada pria
(OR 3,528; 95% IK 1,553-8,014; P=0.002). Akan tetapi, tidak ada perbedaan bermakna yang
dijumpai pada subyek berusia kurang dari 18 tahun dengan yang menderita akne ringan hingga
sedang (skala Pillsburry grade 1 – 2). Pasien dengan akne di dada dan punggung didapatkan
memiliki berat badan yang lebih (mean IMT: 22,30±2,57 kg/m2) dibandingkan dengan pasien
tanpa lesi di dada dan punggung (20,68±2,23 kg/m2) (P< 0,001) dan hubungan antara akne di
dada-punggung dengan berat badan berlebih diamati (OR 4.480; 95% IK 2,189-9,196; P < 0,001)
(Tabel 3)

Tabel 4 menunjukkan sebaran pasien perempuan dan kontrol berdasarkan usia saat menarche dan
pola menstruasi. Suatu hubungan timbul antara variabel tersebut berhubungan dengan risiko
akne.
Tabel 1. Perbandingan karakteristik antara pasien kelompok akne dan kelompok kontrol
Pasien
Kontrol OR
Variabel akne Nilai p
(n=295) (95% IK)
(n=364)
Usia (mean±SD, tahun) 20,40±3,67 20,79±3,29 - 0,146
IMT (mean±SD, kg/m2) 20,89±2,33 20,22±2,43 - <0,001**
Jenis kelamin
Pria 148 (40,7%) 136 (46,1%) 1† 0,161
Wanita 216 (59,3%) 159 (53,9%) 1,248 (0,916-1,702)
Kategorisasi IMT (2 kelompok)
Berat badan kurang & normal 318 (87,4%) 275 (93,2%) 1† 0,013*
Berat badan berlebih & obesitas 46 (12,6%) 20 (6,8%) 1,989 (1,148-3,445)
Riwayat keluarga
Obesitas
Ya 323 (88,7%) 276 (93,6%) 1†
Tidak 41 (11,3%) 19 (6,4%) 1,844 (1,046-3,251) 0,032*
Diabetes mellitus
Ya 307 (84,3%) 276 (93,6%) 1†
Tidak 57 (15,7%) 19 (6,4%) 2,697 (1,565-4,647) <0,001**
Hipertensi
Ya 303 (83,2%) 279 (94,6%) 1†
Tidak 62 (16,8%) 16 (5,4%) 3,511 (1,977-6,233) <0,001**
Uji chi-squared untuk variabel kategorik, uji Student untuk variabel kuantitatif.
IMT, indeks massa tubuh; IK interval kepercayaan; OR, odds rasio; SD, standar deviasi.

Kategori referensi; *P < 0,05; **P<0,001
Tabel 2. Perbandingan karakteristik antara pasien akne sedang hingga berat (Philsburry grade 3
dan 4) dengan pasien kelompok kontrol dengan tingkatan jenis kelamin, usia
Pasien
akne grade Kontrol OR
Variabel Nilai p
3-4 (n=295) (95% IK)
(n=127)
Berat badan kurang & normal 93 (73,2%) 275 (93,2%) 1†
Berat badan berlebih & obesitas 34 (26,8%) 20 (6,8%) 5,027 (2,758-9,162) <0,001**
IMT (mean±SD, kg/m2) 21,86±2,83 20,22±2,43 - <0,001**
Pria usia 18-25 tahun Pasien Kontrol
akne grade (n=107)
3-4
(n=66)
Berat badan kurang & normal 47 (71,21%) 96 (89,72%) 1†
Berat badan berlebih & obesitas 19 (28,79%) 11 (10,2%) 3,528 (1,553-8,014) 0,002*
Pria usia 18-25 tahun Pasien Kontrol
akne grade (n=140)
3-4
(n=46)
Berat badan kurang & normal 38 (83,6%) 138 (98,6%) 1†
Berat badan berlebih & obesitas 8 (17,4 %) 2 (1,4%) 14,526 (2,961- <0,001**
71,272)
Uji chi-squared untuk variabel kategorik, uji Student untuk variabel kuantitatif.
IMT, indeks massa tubuh; IK interval kepercayaan; OR, odds rasio; SD, standar deviasi.

Kategori referensi; *P < 0,05; **P<0,001
Tabel 3. Perbandingan karakteristik antara pasien akne sedang hingga berat (Philsburry grade 3
dan 4) dengan pasien kelompok kontrol dengan tingkatan lokasi yang terkena
Pasien akne
Kontrol OR
Variabel grade 3-4 Nilai p
(n=295) (95% IK)
(n=127)
Berat badan kurang & normal 31 (67,4%) 287 (90,3%) 1†
Berat badan berlebih & obesitas 15 (32,6%) 31 (9,7%) 4,480 (2,182-9,196) <0,001**
IMT (mean±SD, kg/m2) 22,303±2,571 20,682±2,225 - <0,001**
Uji chi-squared untuk variabel kategorik, uji Student untuk variabel kuantitatif.
IMT, indeks massa tubuh; IK interval kepercayaan; OR, odds rasio; SD, standar deviasi.

Kategori referensi; *P < 0,05; **P<0,001

Tabel 4. Perbandingan karakteristik menstruasi pada perempuan kelompok akne dan kontrol
Kasus Kontrol OR
Subyek wanita Nilai p
(n=216) (n=159) (95% IK)
Riwayat menstruasi
Pola siklus normal 148 (68,5%) 140 (88,1%) 1†
Iregularitas menstrual 68 (31,50%) 19 (11,90%) 3,385 (1,936-5,919) <0,001**
Usia menarche (mean±SD, thn) 12,60±1,63 13,04±1,31 - 0,005
Uji chi-squared untuk variabel kategorik, uji Student untuk variabel kuantitatif.
IMT, indeks massa tubuh; IK interval kepercayaan; OR, odds rasio; SD, standar deviasi.

Kategori referensi; *P < 0,05; **P<0,001

Pembahasan
Dalam penelitian kami, kami mengamati prevalensi yang lebih besar dari berat badan
berlebih / obesitas pada pasien dengan akne sedang hingga berat yang berusia 18 – 25 tahun
ketika dibandingkan dengan pasien kontrol, terutama pada pasien wanita. Meskipun tanpa
mempertimbangkan faktor jenis kelamin, usia, dan tingkat keparahan jerawat, masih didapatkan
hubungan antara BMI dan akne yang lebih kuat pada pasien dengan akne pada dada dan
punggung.
Temuan yang kontroversial didapatkan mengenai hubungan antara peningkatan BMI dan
akne. Dalam sebuah penelitian dari Taiwan, wanita yang obesitas dengan akne yang lebih sedikit
dibandingkan pada kasus non-obesitas.8 Namun, usia rata-rata subjek dalam penelitian itu adalah
27,8±5,6 tahun (kisaran 14-40 tahun) yang lebih tua dari subyek kami dan subjeknya adalah
wanita yang mungkin memiliki penyakit endokrin reproduksi yang menyebabkan bias pada
seleksi. Di sisi lain, dijumpai hubungan yang bermakna antara jumlah lesi akne dan BMI pada
pria berusia 18 hingga 25 tahun, tetapi tidak kurang dari 18 tahun, dicatat dalam penelitian acak
lain,9 yang sama dengan penelitian kami. Namun, subyek wanita tidak direkrut dalam penelitian
acak tersebut. Sebuah penelitian pada remaja dan dewasa muda Italia melaporkan bahwa risiko
akne berkurang pada BMI yang lebih rendah, terutama pada laki-laki.7 Tidak seperti temuan ini,
survei kami menunjukkan hubungan lebih signifikan pada wanita.
Berdasarkan hasil kontroversial yang disebutkan di atas, kami beranggapan bahwa
dampak berat badan berlebih / obesitas pada jerawat bervariasi antara orang dewasa dan remaja
atau antara pria dan wanita, mungkin karena faktor tambahan, seperti hormon, stres, kosmetik,
merokok dan diet. Dalam penelitian kami, hubungan antara akne dan IMT yang tinggi lebih
terlihat bermakna pada wanita jika dibandingkan pada pria. Pada wanita dewasa muda (18-25
tahun), terdapat penekanan pada ketidakseimbangan hormon yang mendasar-
hiperandrogenisme.13 Selain itu, kami menemukan hubungan positif antara usia menarche yang
lebih dini, ketidakteraturan menstruasi dan akne, yang menekankan faktor hormonal dalam
terjadinya akne. Androgen telah diakui memainkan peran penting dalam merangsang produksi
sebum,14 yang memainkan peran penting dalam patogenesis akne seperti yang disebutkan di atas.
Selain itu, obesitas mempengaruhi kelenjar sebasea dan produksi sebum,4 sehingga kita bisa
menunjukkan hubungan akne-obesitas. Akne jelas diperparah oleh gangguan terkait obesitas,
seperti hiperandrogenisme dan hirsutisme,4 juga sebagai tanda dari sindroma seborrhea-
acnehirsutism-androgenetic alopecia (SAHA) dan hyperadrogenism-resistensi insulin-
acanthosis nigricans (HAIRAN).15 Variasi respon klinis terhadap androgen menunjukkan bahwa
perkembangan akne juga dapat dipengaruhi oleh bioavailabilitas androgen, prekursor
androgenik, dan sensitivitas reseptor androgen.16 Selain itu, androgen, insulin, hormon
pertumbuhan, dan hormon insulin-like growth factors didapatkan meningkat pada pasien
obesitas,4 dan dapat mengaktifkan kelenjar sebasea,16 serta mempengaruhi keparahan jerawat.17
Alasan mengapa tidak didapatkan hubungan antara akne dengan berat badan
berlebih/obesitas pada subyek yang menderita akne ringan hingga sedang pada usia < 18 tahun
masih belum diketahui, kemungkinan karena adanya penurunan sementara dari sensitivitas
insulin yang terjadi pada perkembangan pubertas yang dapat memicu timbulny akne pada usia
populasi yang lebih muda. Hal tersebut merupakan penurunan sementara sensitivitas insulin jika
dibandingkan pada orang dewasa dan anak pra-pubertas,18 dikombinasikan dengan peningkatan
kadar serum IGF-1 dan insulin serta penurunan konsentrasi serum globulin pengikat hormon seks
dan insulin-like growth factors (IGF)-binding protein-1.5 Akne terjadi sekitar waktu yang sama
dengan peningkatan bertahap dalam serum insulin dan dalam kadar IGF-1.5,19 Reseptor
insulin/IGF-1 didapatkan pada keratinosit epidermal.16,20 Regulator kunci IGF-1 dapat
menstimulasi 5a-reduktase, sehingga mempromosikan sintesis adrenal dan gonad, serta
transduksi sinyal reseptor androgen, mempercepat proliferasi dan lipogenesis sebosit.21 IGF-1
juga meningkatkan lipogenesis dengan mengaktifkan jalur sinyal transduksi PI3K Akt dan
MAPK ERK serta menginduksi sterol response element-binding protein-1 (SREBP-1), yang
secara istimewa mengatur gen sintesis asam lemak. SREBP-1c juga diatur oleh insulin pada
tahapan transkripsi. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa perubahan mendasar dalam
metabolisme insulin dapat memunculkan potensi dari beberapa faktor yang terlibat dalam
perkembangan akne.21 IMT yang tinggi merupakan faktor penting sindrom metabolik, yang juga
terkait dengan resistensi insulin dan penyakit metabolik lainnya. Dengan cara ini, kita dapat lebih
lanjut menyimpulkan hubungan erat antara akne dan nilai IMT yang besar.
Hubungan yang bermakna didapatkan pada pasien yang memiliki akne di dada dan
punggung. Sebagaiman telah kami amati, pasien dengan akne di dada dan punggung sering
memiliki lesi di wajah sehingga pengamatan dapat dijelaskan oleh asosiasi antara akne pada area
yang terlibat dengan berat badan berlebih atau obesitas.
Penelitian pada pemburu Ache di Paraguay mendeteksi rendahnya hubungan akne dengan
obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, hyperlipidemia, dan penyakit kardiovaskuler.22,23 Saat ini
telah dinyatakan bahwa akne merupakan golongan penyakit bangsa Barat yang meliputi obesitas,
diabetes mellitus tipe 2, dan kanker.22 Apakah akne berat dapat digunakan sebagai penanda awal
dari beberapa gangguan metabolisme atau tidak masih harus dibuktikan.
Ada beberapa keterbatasan dari penelitian ini. Bias pada pemilihan dalam desain studi
berbasis rumah sakit ini mungkin terjadi. Kedua, pemilihan subyek kontrol mungkin telah
menghasilkan beberapa tingkat ketidakcocokan karena berbagai faktor kondisi kulitnya. Kami
mencoba memasukkan subyek kontrol dari beberapa kategori diagnostik yang berbeda,
konsultasi subjek untuk pemeriksaan kesehatan dan gangguan ortopedi. Ketiga, kami hanya
mengandalkan IMT sebagai ukuran pengganti obesitas yang mungkin tidak selalu menjadi
indikator terbaik untuk obesitas sentral dan risiko metabolik. Pengukuran glukosa puasa,
trigliserida, kolesterol, LDL, HDL serta rasio pinggang-panggul mungkin lebih akurat dalam
menilai risiko peningkatan IMT dan akne. Keempat, kami menggunakan skala Pillsbury untuk
mengevaluasi tingkat keparahan akne, yang merupakan sistem penilaian pertama berdasarkan
perkiraan keseluruhan lesi akne,12 tetapi ini mungkin bukan sistem yang paling tepat untuk
penilaian akne. Di sisi lain, kelebihan utama dari penelitian ini adalah bahwa lebih dari 95%
peserta yang memenuhi kriteria inklusi telah memenuhi seluruh evaluasi yang dapat digunakan
untuk menyesuaikan perkiraan untuk beberapa perancu penting lainnya.
Kesimpulannya, pada remaja dan dewasa muda Tiongkok Han, temuan kami memberikan
wawasan tentang hubungan antara akne dan peningkatan IMT terutama pada wanita yang berusia
18-25 tahun dengan akne berat, dan hubungan itu lebih kuat pada pasien dengan akne yang
berada dada-punggung. Selain itu, ada hubungan dengan riwayat keluarga hipertensi, diabetes,
kelebihan berat badan dan obesitas dan keparahan akne. Penelitian lebih lanjut tentang
mekanisme yang mendasari diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai