Anda di halaman 1dari 12

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan

objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambar fenomena (termasuk

kesehatan) yang terjadi didalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo,

2010).Kuantitatif (data numerik) adalah data penelitian yang berupa bilangan

atau angka-angka (Sunyoto, 2011). Jadi dapat disimpulkan bahwa deskriptif

kuantitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan

objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambar fenomena yang terjadi

dalam suatu populasi dalam bentuk angka-angka atau bilangan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi dimana akan dilakukan

penelitian. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri

6 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentangwaktu yang akan

dilakukandan digunakan peneliti dalam melaksanakan kegiatan

26
27

penelitiannya tersebut (Hidayat, 2008). Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan September 2013 sampai Juni 2014.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini populasi yang akan

digunakan adalah seluruh siswa dan siswi kelas XI di SMA Negeri 6

Surakarta yaitu sejumlah 277 siswa dan siswi.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo,2010). Menurut Arikunto (2010), apabila

populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi

lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Dalam

penelitian ini sampel yang diambil 25% dari jumlah populasi sebanyak

277 siswa dan siswi, didapat sampel sebanyak 69,25 dibulatkan menjadi

70 siswa dan siswi untuk dijadikan sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

mengunakan cara simple random sampling. Menurut Notoatmojo

(2010), yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana yaitu setiap

anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama

diseleksi sebagai sampel. Sampel diambil dengan membuat daftar

elemen atau anggota populasi secara acak semua kelas XI (IPA, IPS,
28

Bahasa). Teknik ini dipilih dikarenakan populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk menjadi responden.Pengambilan sampel

sebanyak 70 sampel dari seluruh siswa dan siswi kelas XI yang

berjumlah 10 kelas, sehingga masing-masing kelas diambil siswa dan

siswi sebanyak 7 orang dengan cara diundi.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).

Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat

pengetahuan remaja putra dan putri tentang bahaya aborsi.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan

menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2007).


29

Tabel 3.1. Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat Ukur Skala Hasil
Operasional Ukur
Tingkat Kemampuan/ Kuesioner Ordinal a. Baik, bila nilai
pengetahuan pengetahuan yang diproleh (x)
remaja putra remaja putra dan >mean +1 SD
dan putri putrid menjawab b. Cukup, bila nilai
tentang kuesioner tentang mean – 1 SD < x
bahaya bahaya aborsi < mean + 1 SD
aborsi meliputi: c. Kurang, bila nilai
pengertian aborsi, responden yang
risiko aborsi diperoleh (x)
secara fisik, dan <mean – 1 SD
risiko aborsi
secara mental.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data (Notoatmodjo,2010).Kuesioner adalah

sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah

disediakan jawabannya (Arikunto, 2010).Alat yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih.

1. Kisi-kisi kuesioner

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner


No Aspek No. Kuesioner Jumlah
Favourable Unfavourable
1 Pengertian Aborsi 1,2,3 3
2 Risiko Aborsi Secara 7,14,18,19,23 6,20,21,22,24,25, 13
Fisik 27,29
3 Risiko Aborsi Secara 3,5,8,11,12,17 9,10,13,15, 26 11
Mental
Jumlah 14 13 27
30

2. Cara penilaian

Jenis pernyataan dalam kuesioner tersebut ialah favourable (+)

yaitu pernyataan yang jawabannya benar, jika dijawab benar

mendapatkan skor 1, jika dijawab salah mendapatkan skor 0 dan

pernyataan unfavourable (-) yaitu pernyataan yang jawabannya salah, jika

dijawab salah maka mendapatkan skor 1, jika dijawab benar mendapatkan

skor 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda (√) pada

jawaban yang dianggap benar.

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas,

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap

karakteristik sejenis di luar lokasi penelitian.Uji validitas akan dilakukan

di SMA Negeri 8 Surakarta dengan jumlah sampel 70 dari seluruh siswa

dan siswi kelas XI.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur

(Arikunto, 2007). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment dengan bantuan program computer SPSS for Windows.

Menurut Riwidikdo (2012), instrument dikatakan valid apabila memenuhi

taraf signifikasi 5%.Uji validitas dapat menggunakan rumus pearson

product moment (Hidayat, 2007). Rumus Pearson Product Moment

adalah:
31

𝑋𝑌−∑ 𝑋 ∑ 𝑌
rxy = √{𝑁 ∑ 𝑋 𝑁∙∑
2 2 2
−(∑ 𝑋) }{𝑁 ∑ 𝑌 −(∑ 𝑌) }2

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien skorelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Sesuai rumus Pearson Product Moment instrumen dikatakan

valid jika nilai rhitung> rtabel (Riwidikdo, 2012).

Hasil uji validitas pada penelitian ini yaitu dari 30 soal terdapat

tiga soal yang tidak valid yaitu nomor 4, 16 dan 28, dimana nilai

tersebut adalah 0,150, 0,225 dan 0,232.

Selanjutnya tiga soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian

ini. Soal yang akan dinyatakan valid apabila memenuhi taraf signfikasi

5%. Uji validitas ini mendapatkan 27 soal yang dinyatakan valid atau

sahih.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten

apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Pengujian

reliabilitas instrumen dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara

eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), yaitu

dengan cara mengulang beberapa kali uji instrumen. Skor korelasi setiap

uji coba hasilnya signifikan. Secara internal reliabilitas instrumen dapat


32

diuji dengan split half yaitu dengan menganalisis konsistensi butir-butir

yang ada pada instrument penelitian sesuai dengan data yang

dikumpulkan. Instrumen peneliti memiliki skala data yang konsisten

(Suyanto dan Salamah, 2008).

Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan

rumus yaitu Alpha Chronbach dengan bantuan Komputer SPSS for

windows (Riwidikdo, 2010).

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝑆𝑖 2
ri = [𝑘−1] [1 − 𝑆𝑖 2 ]

Keterangan:

ri = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑Si2 = Jumlah varian butir

Si2 = Varians Total

Menurut Riwidikdo (2010), soal dikatakan reliabel bila nilai r

hitung > r kriteria (0,70). Uji reliabilitas dari hasil penelitian didapatkan

nilai apha 0,868 > 0,70. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan program

computer SPSS for Windows menunjukkan bahwa nilai alpha adalah

0,868 sedangkan nilai alpha kriteria 0,70 sehingga kuesioner dinyatakan

reliabel dan dapat dipergunakan sebagi alat pengumpulan data.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan data yang akan dilakukan dalam

penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan data akan dilakukan dengan


33

cara memberikan lembar persetujuan (informed consent) dan membagikan

kuesioner pada siswa dan siswi kelas XI SMA Negeri 6 Surakarta, kemudian

menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi

kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh

peneliti.

Data yang diperoleh menurut Riwidikdo (2013), terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi.

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

pengetahuan tentang aborsi oleh responden.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung

dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari

data instansi pendidikan, yang digunakannya untuk data yaitu jumlah

kelas dan jumlah siswa dan siswi kelas XI di SMA Negeri 6 Surakarta.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2010), setelah data terkumpul, maka langkah

yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan

data ada 4 yaitu:


34

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil

jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.

Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau

tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap

tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam

pengolahan data selanjutnya.

c. Data Entry (Memasukkan Data)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau

kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari

jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian

dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Rumus mean yaitu:X =


x
n
35

Keterangan:
X : rata-rata ( mean )

x : Jumlah seluruh jawaban responden


n : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2013), Simpangan baku (standard deviation)

adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran

nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

 (x
i 1
1  x) 2
Rumus : SD =
n 1
Keterangan:

SD : Standart deviation

x : Nilai responden

n : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2013), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) <mean – 1 SD

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut

Riwidikdo (2009), adalah

jumlah siswa dan siswi menurut tingkat pengetahuan


skor prosentase= ×100
jumlah responden
36

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung

dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain

sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

Informed Consent adalah agar subjek mengerti makdus dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin


37

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan merupakan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal kegiatan penelitian terlampir.

Anda mungkin juga menyukai