BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Miopia merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar sejajar yang

memasuki mata tanpa akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina.

miopia dibagi dalam miopia ringan, dimana miopia lebih kecil daripada 1-3

Dioptri; miopia sedang, dimana miopia lebih antara

3-6 Dioptri; dan miopia berat atau tinggi, dimana miopia lebih besar dari

6 Dioptri.

Selama kehamilan, berbagai perubahan fisiologi terjadi pada tubuh akibat dari

perubahan hormonal yang berasal dari plasenta. Adanya plasenta ini

menyebabkan perubahan baik secara sistemik maupun lokal termasuk pada mata.

Ketajaman mata rata-rata berkurang dari trimester pertama hingga trimester

terakhir. Pada keadaan setelah persalinan, ketajaman penglihatan akan kembali

seperti sebelum kehamilan.

Pertimbangan boleh melahirkan normal atau tidak tergantung minus mata,

besarnya janin, luas panggul, dan faktor lain yang berhubungan dengan

keberadaan penyulit persalinan.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat miopia pada kehamilan diantaranya

adalah ablasio retina, Vitreal Liquefaction, makulopati miopia dan glaukoma.

3.2 Saran
Untuk menghindari resiko terjadinya komplikasi kelainan mata berupa

ablasio retina dan komplikasi yang dapat menyebabkan kebutaan pada pasien,

maka disarankan untuk melakukan kelahiran secara Sectio Caesarea, walaupun

resikonya rendah.

17