Anda di halaman 1dari 6

Puskesmas-puskesmas yang ada di Kota

Administrasi Jakarta Timur, baik


Puskesmas Kecamatan maupun
Puskesmas Kelurahan secara bertahap
akan diupayakan menjadi puskesmas
ramah anak, yang memberikan pelayanan
kepada anak secara ramah, lengkap dan
terpadu. Upaya menjadikan seluruh
Puskesmas menjadi Puskesmas ramah
anak tersebut, selain untuk memberikan
pelayanan yang memadai kepada anak-
anak, juga dalam rangka mendukung Kota
Administrasi Jakarta TImur sebagai kota
layak anak.

Pada dasarnya, untuk menjadikan


Puskesmas ramah anak itu harus ditunjang
oleh dua hal, yaitu SDM serta sarana
prasarana lengkap dan memadai untuk
melayani anak. Terutama untuk penyediaan
sarana prasarana yang lengkap dan
memadai tersebut, perlu dukungan
pemerintah dan semua pihak untuk
mewujudkannya.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator
Kabupaten / Kota Layak Anak, pada pasal
10 terdapat indikator KLA untuk klaster
kesehatan dasar dan kesejahteraan ,
yaitu :
1. Angka Kematian Bayi
2. Prevalensi kekurangan gizi pada balita
3. Persentase Air Susu Ibu ( ASI )
Eksklusif
4. Jumlah Pojok ASI
5. Persentase Imunisasi dasar lengkap
6. Jumlah lembaga yang memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi dan
mental.
7. Jumlah anak dari keluarga miskin yang
memperoleh akses peningkatan
kesejahteraan
8. Persentase rumah tangga dengan akses
air bersih
9. Tersedia kawasan tanpa rokok.
Dalam menjadikan Puskesmas di Kota
Administrasi Jakarta Timur menjadi
Puskesmas ramah anak, maka seluruh
Puskesmas di Kota Admnistrasi Jakarta
Timur mulai berbenah diri. Ada beberapa
kegiatan yang sudah dilakukan Puskesmas
sejak beberapa tahun terakhir untuk
mencapai indikator KLA yaitu adanya poli
MTBS ( Manajemen Terpadu Balita Sakit )
yaitu poli khusus anak usia 2 bulan sampai
5 tahun. Pembentukan dan pelaksanaan
Kelompok Pendukung Ibu ( KP IBU ) untuk
meningkatkan ASI Eksklusif, Pembukaan
Therapeutic Feeding Centre ( TFC ) di
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati,
Puskesmas Kecamatan Ps Rebo dan
Puskesmas Kecamatan Ciracas. TFC
adalah salah satu pelayanan kesehatan
untuk mendukung penurunan prevalensi
kekurangan gizi pada balita. Selain itu
secara bertahap mulai membuat Ruang
menyusui dan ruang / pojok bermain anak
yang dilengkapi dengan perpustakaan
untuk anak-anak.

Sesuai dengan Permenkes No 15 Tahun


2013 tentang tata Cara Penyediaan
Fasilitas Khusus Menyusui dan / atau
Memerah Air Susu Ibu, maka persyaratan
kesehatan Ruang Asi ( pasal 10 ) adalah
sbb :

1. Tersedianya ruang khusus dengan


ukuran minimal 3×4 m2 dan/atau
disesuaikan dengan jumlah pekerja
perempuan yang sedang menyusui.
2. Ada pintu yang dapat dikunci, yang
mudah dibuka / ditutup.
3. Lantai keramik/semen/karpet.
4. Memiliki ventilasi dan sirkulasi udara
yang cukup.
5. Bebas potensi bahaya di tempat kerja
termasuk bebas polusi.
6. Lingkungan cukup tenang jauh dari
kebisingan.
7. Penerangan dalam ruangan cukup dan
tidak menyilaukan.
8. Kelembapan berkisar antara 30-50%
maksimum 60%
9. Tersedia wastafel dengan air mengalir
untuk cuci tangan dan mencuci
peralatan.
Selain persyaratan tempat diatas, juga ada
persyaratan peralatan yang harus ada di
Ruang menyusui ( Pasal 11) yaitu :
a. Peralatan Menyimpan ASI

1. Lemari pendingin ( refrigerator ) untuk


menyimpan ASI
2. Gel pendingin ( ice pack )
3. Tas untuk membawa ASI perahan
( cooler bag )
4. Sterilizer botol ASI
b. Peralatan Pendukung

1. meja tulis
2. kursi dengan sandaran untuk ibu
memerah susu
3. konseling menyusui kit
4. media KIE tentang ASI dan IMD
5. Lemari penyimpan Alat
6. Dispenser dingin dan panas
7. Alat Cuci botol
8. Tempat sampah dan penutup
9. Penyejuk ruangan ( AC / kipas angin )
10. Nursing Apron / kain pembatas /
pakai krey untuk memerah ASI
11. Waslap untuk kompres payudara
12. Tisu / lap tangan
13. Bantal untuk menopang saat
menyusui
Permenkes-No.-15-th-2013-ttg-Fasilitas-
Khusus-Menyusui-dan-Memerah-ASI
https://sudinkestim.wordpress.com/2013/12/06/puskesmas-ramah-anak/

Anda mungkin juga menyukai