Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester Mata
Kuliah Kepemimpinan, Semester IV, Prgram Studi Manajmen FE UMRAH
TANJUNGPINANG-KEPULAUAN RIAU
Dosen Pengajar/Pembimbing
TANJUNGPINANG-KEPULAUAN RIAU
TA 2017-2018
KATA PENGANTAR
* الحمد هلل الذي رفع الدرجات لمن انخفض لجالله * وفتح البركات لمن انتصب لشكر افضاله
* وأسكن الجنات لمن عرفه حق معرفته * والصالة والسالم على من جزم بأنه أفضل الخلق كله
وعلى آله وأصحابه الذين بنوا أحوالهم على اتباع سنته * ومن تبعهم بإحسان الى يوم يرجعون فيه
*
Segala puji hanya milik Allah yang telah melimpahkan segala karunianya yang tidak
terhingga, khususnya ni’mat Iman dan Islam, yang dengan keduanya diperoleh kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah atas Baginda Nabi Muhammad SAW, dan
atas keluarga dan sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka itu
hingga akhir zaman.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT makalah ini telah dapat kami
selesaikan, dengan tema yang telah ditentukan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.H.MUHAMMAD IDRIS DM,MM,Msi. sebagai Dosen
Pembimbing mata kuliah Kepemimpinan, atas bimbingannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu
Terima kasih pula kami ucapkan kepada rekan-rekan khususnya dari kelompok 13,
atas segala bantuannya.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan penuh dengan
kekurangan, mudah-mudahan bisa lebih disempurnakan lagi di masa-masa mendatang.
Akhirnya semoga pekerjaan kita ini diberi pahala oleh Allah SWT. Amiin.
BAB I....................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................ 21
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan vital
dalam organisasi manajemen / kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang
dan koordinasi agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu,
pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila
seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu
tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang
tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian
juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat
organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen. Koordinasi jua
merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang
terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi secara efisien.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang dan
mengkoordinasikannya kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya
tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang.
Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak,
karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan. Ciptakan budaya bahwa
pendelegasian wewenang adalah upaya agar manajer anda menjadi semakin matang.
Koordinasi akan lebih membantu manajemen pekerjaan lebih efisien.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pendelegasian wewenang itu ?
2. Apa manfaat pendelegasian wewenang ?
3. Apa yang mendasari adanya Pendelegasian terhadap wewenang ?
4. Bagaimana sifat pendelegasian wewenang ?
5. Bagaimana Pemimpin menyikapi pendelegasian wewenang ?
6. Apa saja Asas – Asas dalam pendelegasian ?
I.3 Tujuan
1. Memberikan wawasan pada Mahasiswa pada Manajemen dan Istilahnya.
2. Mengetahui definisi dan apa yang dimaskud dengan pendelegasian.
3. Mengetahui Manfaat dan kegunaan Pendelegasian wewenang.
4. Memberikan wawasan pada Mahasiswa pada isi manajemen dan kegiatannya
BAB II
a. Pengertian Wewenang
• Wewenang adalah sejumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan
pada suatu jabatan (Louis A. Allen).
• Wewenang merupakan kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh
pihak lain, supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu (G.
R. Terry).
• Wewenang (authority) merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan
kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang o8rang – orang dalam
perusahaan tidak dapat berbuat apa – apa. Dalam authority selalu terdapat power dan
right, tetapi dalam power belum tentu terdapat authority and right.
• Line Authority adalah kekuasaan, hak , dan tanggung jawab lansung berada pada
seseorang atas tercapainya suatu tujuan.ia berwenang mengambil keputusan dan
berkuasa, berhak serta bertanggung jawab langsung untuk merealisasikan keputusan
tersebut. Wewenang jenis ini biasa disimbolkan dengan garis ( ).
• Staff authority adalah kekuasaan dan hak, “hanya” untuk memberikan data, informasi
dan saran – saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam mencapai
tujuan. Seseorang yang mempunyai staff authority, tidak berhak mengambil
keputusan dan merealisasikan keputusan serta tidak bertanggung jawab langsung
dalam pencapaian tujuan. Simbol dari staff authority adalah garis putus – putus.
• Functional Authority adalah kekuasaan manajer karena proses – proses, praktek –
praktek, kebijakan – kebijakan tertentu atau soal – soal lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan – kegiatan oleh pegawai – pegawai lain dalam bagian
– bagian lain pula. Functional authority dalam struktur organisasi digambarkan
dengan garis putus – putus dan titik.
• Personality authority adalah kewibawaan seseorang karena kecakapan, perilaku,
ketegasan, ketangkasan dan kemampuan, sehingga ia disegani oleh kawan maupun
lawan.
b. Wewenang Kekuasaan
• Kekuasaan sering dicampuradukkan dengan wewenang. Meskipun wewenang dan
kekuasaan sering ditemui bersama, namun keduanya berbeda.
• Kekuasaan merupakan kemampuan untuk melakukan hak yang disebut wewenang
c. Keluasan wewenang dan kekuasaan
• Ada banyak sumber kekuasaan yang terdapat dalam suatu organisasi yaitu :
a. Kekuasaan Balas Jasa. berasal dari sejumlah balas jasa positif (uang, perlindungan,
perkembangan karier, dan sebagainya) yang diberikan pada pihak penerima untuk
melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
b. Kekuasaan Paksaan merupakan kekuasaan yang berasal dari perkiraan yang dirasakan
orang bahwa hukuman (dipecat, ditegur, dan sebagainya) akan diterima bila mereka
tidak melaksanakan perintah pimpinan.
c. Kekuasaan Sah berkembang dari nilai – nilai intern yang mengemukakan bahwa
seseorang pimpinan mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan.
d. Kekuasaan pengendalian Informasi berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak
mempunyainya. Cara ini digunakan dengan pemberian atau penahanan informasi yang
dibutuhkan.
e. Kekuasaan Panutan berasal dari identifikasi orang – orang dengan seorang pimpinan
dan menjadikan pemimpin itu sebagai panutan atau contoh. Karisma pribadi,
keberanian, simpatik, dan sifat – sifat lain adalah faktor penting dalam panutan
f. Kekuasaan Ahli merupakan hasil dari keahlian atau ilmu pengetahun seorang
pemimpin dalam bidangnya dimana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi orang
lain.
d. Jenis-jenis wewenang :
1. Wewenang sruktural
Adalah wewenang hirakis yang diiliki oleh semua organisasi untuk memperjelas dan
mempertegas masing-masing pekerjaan.
2. Wewenang karismatik
Adalah wewenang karena memiliki sikap dan perilaku positif, pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman.
3. Wewenang moralitas
Adalah wewenang karena memiliki integrtitas, bermoral baik, ammpu menyelesaikan
masalahnya..
4. Wewenang moralistis
adalah wewenang karena memiliki prestasi-prestasi yang baik dimasa yang lalu.
5. Wewenang jamaniah
Adalah wewenang karena memilih benuk dan penampikan fisik baik yang nyata
maupun kesan yang terpantun sangat memungingkan.
2.2 Delegasi
a. Pengertian Delegasi
• Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal
kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
• Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mendelegasikan wewenang
ke bawah kepada orang – orang yang melapor kepadanya
• Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
tugas
3. Penerimaan delegasi, baik implicit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban dan
tanggung jawab
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil – hasil yang
dicapai.
b. Dasar-dasar Pendelegasian
Delegasi penting dalam struktur baik struktur organisasi dan struktur pemerintahan, untuk
memungkinkan bawahan untuk melakukan pelatihan yang mewakili lembaga atau
institusi. Pentingnya pemimpin konduksi kerjasama dan anggota, yang mendasari adalah
sebagai berikut:
1. Hanya pemimpin dapat bekerja sama atau bekerja melalui orang lain, sehingga itu
adalah sesuatu yang hanya dapat diwujudkan melalui delegasi.
2. Melalui delegasi, pemimpin menetapkan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan tanggung jawab kepada bawahan, bahwa semua fungsionaris
organisasi sesuai dengan kewajibannya.
3. Delegasi oleh organisasi kerja dapat bekerja dengan baik tanpa kehadiran pemimpin
atas atau bos langsung.
4. Dalam delegasi, pemimpin dari semua tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
dengan menggunakan kredensial yang juga “menuntut” karya definitif bawahan.
5. Dalam delegasi, pemimpin menetapkan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan tanggung jawab kepada bawahan, agar bawahan itu benar dan
menuntut pelaksanaan program kerja.
d. Pendelegasian Wewenang
• Pendelegasian wewenang adalah dinamika manajemen. Pendelegasian wewenang
adalah proses yang diikuti oleh seorang manajer dalam pembagian kerja yang
dipikulkan kepadanya, sehingga ia melakukan bagian kerja itu hanya karena
penempatan organisasi yang unik, dapat mengerjakan dengan efektif sehingga ia
dapat memperoleh orang – orang lain untuk membantu pekerjaan yang tidak dapat
dikerjakan.
• Pendelagasian wewenang dapat diartikan dalam beberapa pengertian sebagai berikut
:
1. Pendelegasian wewenang merupakan dinamika organisasi, karena dengan
pendelegasian wewenang ini para bawahan mempunyai wewenang, sehingga
mereka dapat mengerjakan sebagian pekerjaan delegator (pimpinan)
2. Pendelegasian wewenang merupakan proses yang bertahap dan yang
menciptakan pembagian kerja, hubungan kerja, dan adanya kerjasama dalam
suatu organisasi/perusahaan
3. Pendelegasian wewenang dapat memperluas ruang gerak dan waktu seorang
manajer
4. Pendelegasian wewenang manajer tetap bertanggung jawab terhadap
tercapainya tujuan perusahaan.
5. Pendelegasian wewenang menjadi ikatan formal dalam suatu organisasi.
B. TEORI PENDELEGASIAN WEWENAG
1. Pengertian Pendelegasian wewenang
A. Menurut Ralph C. Davis:
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika penyerahan
wewenang berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban.
B. Menurut Louis A. Allen
Pendelegasian wewenang adalah proses yang diikuti oleh seorang manajer dalam
pembagian kerja yang ditimpakan padanya, sehingga ia dapat memperoleh orang-orang
lain untuk membantu pekerjaan yang tidak dapat ia kerjakan.
1. Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, dan bila kedua-
duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya, pertanggungjawaban. Dengan kata
lain dalam proses delegasi harus di deleger tugas dan ekuasan dan bila kedu-duanya telah
ada harus pula dibarengi dengan adanya pertanggungjawab. Dengan kata lain, proses
delegasi harus mencakup tigas unsure yaitu delegasi tugas, delegasi wewenang dan adanya
pertanggungjawab.
2. Wewenang yang di delegasikam harus memberikan kepada orang yang tepat, baik dilihat
dari sudut kuelifikasi maupun dari sudut fisik.
4. Pejabat yag mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang yang
menerima dlegasi wewenang.
C. SIKAP PEMIMPIN TERHADAP PENDELEGASIAN
1. Masalah Pendelegasian
1) Atasan berpendapat bahwa dia telah merasa sempurna dapat menjalankan segala-galanya
sedniri dengan baik. Sikap demikian itu adalah salah karena bertentangan dengan
kenyataan, bahwa manusia itu dalam keadaan terbatas dalam pengalaman, kecakapan,
pengetahuan, waktu, perhatian dan sebagainya.
2) Atasan tidak dapat memberikan petunjuk atau penerangan, yaitu tentang tugas dan
wewenang yang harus diserahkan secara terinci. Atasan yang tidak mampu demikian
biasanya takut untuk menyerahkan wewenangnya, sebab kalau bawahan menanyakan hal
ikhwal wewenangnya tidak dapat menjawabnya. Untuk mencegah hal tersebut lebih baik
tugas dikerjakan sendiri.
4) Kekurangan alat kontrol yang dapat mengingatkan atasan apabila sewaktu-waktu timbul
kesukaran.Karena hasil pelaksanaan tugas dan wewenang pada akhirnya menjadi
tanggung jawab atasan maka pelaksanaannya harus terkontrol. Dengan tidak adanya alat
kontrol tersebut maka dikhawatirkan pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang
dimaksudkan. Karena itulah menyebabkan atasan tidak bersedia untuk menyerahkan
sebagian wewenangnya.
5) Manajer takut memikul tanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan bawahan. Karena
pada akhirnya atasan yang bertanggung jawab, dikhawatirkan bawahan akan berbuat
kesalahan-kesalahan.
b. Halangan dari pihak bawahan
Ketakutan ini timbul karena kurangnya kepercayaan kepada diri sendiri, hal
demikian dapat dihilangkan dengan jalan latihan-latihan.
Hal demikian akan mengakibatkan tidak tahu batas mana yang harus dilakukan untuk
tidak terjadi kesalahan-kesalahan, maka bawahan berkeyakinan lebih baik untuk
tidak menerimanya.
Sehingga apabila mendapat tugas dan wewenang baru merasa tidak dapat
melaksanakan sebaik-baiknya.
Tidak adanya dorongan, akan menimbulkan bawahan bekerja pasif, sehingga kurang
inisitif untuk menuju kesempurnaan tugasnya.
a. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya menggapai
sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
b. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan dan
kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang "berharga", serta memerhatikan harga
diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek, dan
bukan objek kerja.
a. Masukan terkontrol dapat dilaksanakan dengan wujud laporan berkala dan laporan
insidentil (dalam bentuk tertulis/lisan).
b. Masukan tidak terkontrol dapat dilihat pada hasil nyata yang dicapai dalam pengerjaan
tugas, atau cara lain, antara lain menyediakan peluang/kondisi untuk berdiskusi secara
terbuka dengan para bawahan, mendengar keluhan mereka, dsb., atau penemuan
langsung yang ditemui di lapangan.
2 .Desentralisasi
Disentralisasi adalah jika sebagian kecil wewenang/kekuasaan masih tetap dipegang
oleh manajer puncak dan sebagian besar wewenang didelegasikan ke bawahan.
• Desentralisasi adalah jika sebagian kecil wewenang atau kekuasaan dipegang oleh
manajer puncak maka sebagian besar wewenang manajer puncak didelegasikan
kepada bawahannya. Dalam hal ini contohnya manajer hanya memegang kekuasaan
sebanyak 20 % maka sebanyak 80% tugasnya telah didelegasikan kepada
bawahannya
• Desentralisasi juga biasa disebut penyebaran atau pelimpahan secara meluas
kekuasaan dan pembuatan keputusanke tingkatan – tingkatan organisasi yang lebih
rendah.
F. CONTOH PENGGUNAAN DELEGASI DAN MANDAT
1. Contoh Penggunaan delegasi
Delegasi dan mandat merupakan bagian dari sumber adanya wewenag. Delegasi sendiri
adalah penyerahan wewenang kepada pihak lain dan yang bertanggung jawab adalah pihak
yang diberikan wewenang tersebut.
Sedangkan mandat adalah penyerahan wewenang kepada pihak lain dan yang
bertanggungjawab adalah pihak yang memberi wewenang. Wewenang ini diberikan kepada
bawahan oleh atasan dimana pelimpahan bermaksud memberi wewenang kepada bawahan
untuk membuat keputusan atas nama pejabat yang memberi mandat. Dalam pemberian
mandat, pemberi mandat dapat mengunakan kewenangan yang telah diberikannya itu setiap
saat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat Saya berikan adalah sebagai berikut :
1. Melalui pembahasan Pendelegasian Wewenang ini, diharapkan mahasiswa
memahami arti Pendelegasian Wewenang
2. Mahasiswa diharapkan memahami tentang Pengertian Delegasi, Pendelegasian
Wewenang.
3. Mahasiswa diharapkan memahami dan menerapkan bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang ideal dan yang di harapkan faham akan Pendelegasian Wewenang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pendelegasianwewenang@blogspot.com/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pendelegasian-wewenang manajemen
http://zzpost.blogspot.co.id/2012/03/makalah-pendelegasian-wewenang.html
http://tarbiyahstaidarussalam.blogspot.co.id/2014/06/makalah-bahasa-arab-isim-musytaq-
dan.html
https://www.google.com/search?ei=FcUDW9n5FImcvQSZu52YAg&q=dimensi+pendelegasia
n+wewenang&oq=dimensi+pendelegasian
https://www.google.com/search?ei=zMMDW9rAB4bhvgSi4pSgAw&q=peranan+pendelegasi
an+menurut+para+ahli&oq=peranan+pendelegasian+menurut+para+ahli
https://www.google.com/search?ei=zMMDW9rAB4bhvgSi4pSgAw&q=peranan+pendelegasi
an+menurut+para+ahli&oq=peranan+pendelegasian+menurut+para+ahli