Studi Tour
Studi Tour
Oleh
4401415077
JURUSAN BIOLOGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah observasi pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Slawi. Shalawat serta salam
tercurahkan kepada paduka alam Habibana Wanabiyana Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat, serta umatnya dan senantiasa setia hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang.
Kami menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi
maupun bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
IV Analisis dan Pembahasan ............................................................... 45
A. Analisis Pelaksanaan BK di SMA N 1 Slawi ................................. 45
BAB IV Penutup ................................................................................. 53
A. Simpulan ........................................................................................ 53
B. Rekomendasi .................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 55
LAMPIRAN ........................................................................................ 58
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat
melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu
yang dipelajari.
Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat mewujudkan dan
menciptakan situasi yang memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif. Pada
sistem ini diharapkan siswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas belajar
sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai secara
maksimal.
Proses belajar adalah suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk
kepentingan siswa, agar senang dan bergairah belajar. Guru berusaha
menyediakan dan menggunakan semua potensi dan upaya. Masalah motivasi
adalah faktor yang penting bagi peserta didik. Apakah artinya anak didik pergi ke
sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Hanya saja motivasi sangat bervariasi dari
segi tinggi rendahnya maupun jenisnya. Guna mewujudkan tujuan itu bukan suatu
hal yang mudah. Sehingga sangatlah dibutuhkan sebuah tekad dari berbagai pihak
guna meraih kebersamaan tujuan dan visi yang sama dalam menciptakan
keterpaduan pencapaian dalam tujuan pembelajaran.
Pendidikan di Indonesia senantiasa berkembang mengikuti zaman. Hal ini
ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari
kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien.
Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya manusia yang
menjadi warga negara. Semakin baik kualitas manusianya, bangsa tersebut
semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran. Melalui
media pendidikan inilah akan tercipta sumber daya manusia yang kompeten guna
memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa yang akan datang.
Penerapan metode pembelajaran dalam sekolah merupakan salah satu
faktor penunjang terciptanya siswa yang dapat memajukan pendidikan di negara
kita Indonesia. Metode karya wisata adalah salah satunya. Dengan metode ini
diharapkan siswa di sekolah dapat belajar sekaligus berekreasi.
Objek wisata yang dikunjungi SMP N 1 Slawi Tahun Ajaran 2016/2017,
yaitu Saung Angklung Udjo, Museum Geologi Bandung, dan Trans Studio
2
Bandung. Ketiga tempat tersebut memiliki nilai keindahan dan nilai edukasi yang
menunjang pendidikan dan digunakan sebagai sumber belajar.
3
sistematika penulisan
Bab II Isi : pelaksanaan kegiatan dan objek yang dikunjungi
Bab III Penutup : kesimpulan, kritik, dan saran.
4
BAB II
ISI
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan karyawisata
banyak memberikan manfaat yang sangat besar bagi para siswa. Diantaranya
menambah wawasan kita untuk lebih mengetahui sesuatu secara lengkap dan
dapat di uji kebenarannya. Selain itu, juga dijadikan sebagai sarana untuk bermain
sambil belajar, serta untuk melatih kerja sama diantara para siswa dan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Jadi, sangatlah perlu diadakannya karyawisata
bagi para siswa.
6
DAFTAR PUSTAKA
7
Koestoer, Partowisastro. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah-Sekolah.
Jakarta: Erlangga.
Laksmiwati, Hermin, dkk. 2002. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Surabaya :
Unesa University Press.
Ma’mur A., Jamal. 2010. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jogjakarta : Diva Press
Miller, Frank W; Fruchling, Jones A.; Lewis, Gloria J.. 1978. Guidance Principles
and Service. Third Edition. London sydney: Charles E. Merrill Publishing
Company.
Mortensen, D.G. & Schmuller, A.M.. 1969. Guidance in today’s School. New
York: John Willy & Son.
Muro, J. James N. Kottmen, Terry. 1995. Guidance and Conseling in Elementary
school and Middle School. Iowa: Brown N. Benchmar publisher.
Natawidjaja, Rochman. 1989. Peranan Guru dalam Bimbingan. Bandung :
Arbadin.
Nelson, Richard C. 1972. Guidance and Counseling in the Elementary School.
New York: Halt Rinehart and Wiston. Inc
Pane, Ratna Asmara. 1988. Masa Remaja (Suatu Periode Transisi). Padang :
Diperbanyan oleh FIP IKIP Padang.
Peters, Herman J.. 1958. Guidance: A Developmental Approach. Chicago: Rand
McNally & Company.
Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
Prayitno. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Jakarta:
P2LPTK.
Rosner, Jerome. 1993. Helping Children Overcome Learning Difficulties. New
York: Worker and Company.
Soeitoe, S. 1972. Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta : Gajah Tunggal.
Sukardi Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sunaryo Kartadinata.1996. Landasan-landasan pendidikan Sekolah Dasar.
Jakarta: Dirjen Dikti.
Surya, Moh,. Dan Natawidjaja, Rochman. 1985. Materi Pokok Bimbingan dan
Penyuluhan. Modul 1-3. Jakarta : Depdikbud.
8
Syahril dan Ahmad, Riska. 1986. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang:
Angkasa Raya.
Tylor, Leonar. 1956. Individual Differences. New York: McGraw Hill Book
Company.
Usman, Moh. Uzer . 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
W.S. Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT
Grasindo
Walgito, Bimo. 1980. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogjakarta:
Yayasan Penerbitan Fakultas Psikilogi UGM.
Walgito, Bimo. 1980. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta:
Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Willerman, Lee. 1970. Group and Individual Differences. New York: McGraw.
9
LAMPIRAN
10