DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RUNDING
JL. Perjuangan Pasar Rundeng Kode Pos 24782.
Email : pkmrunding@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau kapasitaas sel darah
merah membawa oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Ibu hamil
dengan anemia memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan anemia defisiensi besi
yang yang bisa bertahan sepanjang usia awal anak dan menghambat pertumbuhan sel-sel
otak anak serta sel-sel tubuh lainnya,yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan.
B. LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) tahun 2007 memperkirakan sekitar 75-85% dari
seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya serta mengancam jiwanya. Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90%
terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Salah satunya disebabkan karena
perdarahan. Berdasarakan laporan tahun 2015 74,2 % ibu hamil mengkonsumsi tablet
tamabah darah 90 tablet,angka ini belum mencapai target dari yang ditargetkan 80 %,
dikarenakan ibu hamil efek samping merasakan efek samping obat.
Untuk mempercepat pencapaian program MDG’s diperlukan upaya percepatan
penurunan AKI dengan diharapkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan selama
kehamilan menjadi meningkat, program yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan
untuk mendukung langkah tersebut adalah pemantauan dan pemberian Fe pada ibu hamil.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kegiatan ini dimaksudkan agar ibu hamil terpantau dalam pemberian tablet fe dan
dalam meminum tablet Fe selama kehamilannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di Kecamatan Rundeng
b. Menurunkan angka kejadian perdarahan pasca persalinan di Kecamatan Rundeng
c. Menurunkan angka kejadian kematian pada ibu dan bayi di Kecamatan Rundeng
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
N Bulan
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
o
1 Pemantauan dan v v v
pemberian Fe pada ibu
hamil
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Koordinator UKM
SAPRIADI SAADAH
NIP. 19781025 200604 1 006 NIP.
PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RUNDING
JL. Perjuangan Pasar Rundeng Kode Pos 24782.
Email : pkmrunding@gmail.com
Kerangka Acuan
Kelas Ibu Hamil
A. Pendahuluan
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal.
Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan
kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai.
Penyebarluasanpenggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit,
kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan
dan keterampilan dari para petugas kesehatan serta adanya peningkatan kualitas
pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan
Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat
khususnya ibu-ibu.
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
peningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
B. Latar belakang
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu.
Kegiatanpenyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus
namun memiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara
lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi
dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan
kelompok belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL
Tujuan Khusus :
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu
hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
a. kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu?, perubahan
b. perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungansuami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsioleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K(perencanaan
persalinan danpencegahan komplikasi).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
d. Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
ekslusif?, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas).
e. KB pasca persalinan.
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian k1 injeksi,
tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan
ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan
danpenanganan malaria pada ibu hamil).
E. Sasaran
Peserta Kelas Ibu Hamil :
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 4 s/d 36 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran,
efektif untuk melakukan senam hamil.
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti
berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau
materi yang lainnya.
F. Biaya
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendanaan dari dana BOK Tahun 2017
2 L.pemuala
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
n
3 H.Baru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 P.runding √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 T.tumbuh √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 B.makmur √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Lae.mate √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 T.Baru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 M.batu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 Sepadan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 Dah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Koordinator UKM
SAPRIADI SAADAH
NIP. 19801118 200803 2 003 NIP. 19890506 201101 2 003