Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RUNDING
JL.PerjuanganPasarRundengKodePos 24782.
Email :pkmrunding@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDETEKSIANNEONATUS DAN BAYI RESTI
PUSKESMAS RUNDENG TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari. Kehidupan padamasa neonatus ini
sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaianfisiologik agar bayi di luar kandungan dapat
hidup sebaik-baiknya. Hal inidapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka
kematianneonatus. Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur satu tahun terjadipada masa
neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterinmemerlukan berbagai perubahan
biokimia dan faali. Dengan terpisahnyabayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik.

B. LATAR BELAKANG
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengangangguan atau kegagalan
penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkanoleh prematuritas, kelainan anatomik, dan
lingkungan yang kurang baikdalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifikterjadi pada masa
perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematiantetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul
sebagai akibat buruknyakesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai,
manajemenpersalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayibaru lahir. Kalau
ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akanmempunyai kesempatan hidup yang kecil.
Disamping itu, diupayakan adanya penerapan tata nilai di puskesmas yaitu kekeluargaan,
profesional, berintegritas, disiplin, adil, gak pantang menyerah, mandiri, amanah dan inovatif.
Dengan penerapan tata nilai yang ada diharapkan dapat meningkatkan kinerja kita untuk
menjalankan kegiatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih akuratmendapatkan data bayidan neonates
restisertameningkatkan pemantauan bayi dengan resiko tinggi , menilai dan meningkatkan
kemampuan ibu dan keluarga dalam merawat bayi dengan resiko tinggi sehingga bayi
mendapatkan perawatan dengan optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kematian bayi dan balita
b. Ibu dan keluarga menjadi terampil merawat bayi

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatandilakukandenganmembentuktimuntukmelakukanpendeteksian neonates danbayiresti

E. SASARAN
Seluruhneonatesdanbayi.

F. BIAYA
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendanaan dari danaBOK Tahun 2018.
G. JADWAL PELAKSANAAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PendeteksianBayidan
neonates resti

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan untuk melihat terdapatatautidakkah neonates danbayi yang resti di
desatersebutberdasarkan indikatorsertajadwalpelaksanaanapakahsesuaidengan yang
sudahdirencanakanDari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran
guna melakukan kegiatanberikutnya.
Evaluasi oleh pelaksana (Bidan/koordinator bidan) dilakukan pada setiap selesai kegiatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Dinas Kesehatan Provinsi dapat melakukan evaluasi
bersama sama misalnya 1 kali set.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan selesai kegiatan untuk dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Subulussalam untuk selanjutnya akan dilakukan pemantauan terhadap bayi dan
neonates yang terdeteksi resiko tinggi. Setelah dilakukan pelaporan sesuai dengan hasil
evaluasi dengan menganalisa laporan yang diterima dan menyampaikan umpan balik
penerimaan laporan dan hasil analisisnya dalam rangka penilaian dan pengembangan
kegiatan tersebutserta untuk memicu kesinambungan pelaporan.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Koordinator UKM

SAPRIADI SAADAH
NIP. NIP.
PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RUNDING
JL.PerjuanganPasarRundengKodePos 24782.
Email : pkmrunding@gmail.com

Kerangka Acuan
Kelas Ibu Hamil

A. Pendahuluan
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal.
Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayananKesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan
pembangunankesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai.
Penyebarluasanpenggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit,
kegiatan Posyandudan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan
dan keterampilan dari para petugas kesehatan serta adanya peningkatan kualitas
pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan
Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat
khususnya ibu-ibu.
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
peningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.

B. Latar belakang
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih
banyakdilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan
padawaktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu.
Kegiatanpenyuluhan semacam inibermanfaat untuk menangani kasus per kasus
namunmemiliki kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara
lintas sektor dan lintas program
4. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakanmetode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi
dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan
kelompok belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL
C. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.

Tujuan Khusus :
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu
hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
a. kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu?, perubahan
b. perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungansuami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsioleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K(perencanaan
persalinan danpencegahan komplikasi).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
d. Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
ekslusif?, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas).
e. KB pasca persalinan.
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian k1 injeksi,
tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan
ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan
danpenanganan malaria pada ibu hamil).

D. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatandilakukandenganmembentukkelompokibu-ibuhamil .

E. Sasaran
Peserta Kelas Ibu Hamil :
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 4 s/d 36 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi
keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil.
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap
kelas.Suami/keluargaikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat
mengikutiberbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan
persalinan atau
materi yang lainnya.

F. Biaya
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendanaan dari danaBOK Tahun 2017

G. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan


Jadwal Rutin pelaksanaan Kelas Ibu adalah sbb:
No Namadesa feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept okt Nov
1 Kp.Badar √
√ √ √ √ √ √ √ √ √

2 L.pemualan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 H.Baru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 P.runding √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 T.tumbuh √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 B.makmur √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Lae.mate √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 T.Baru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 M.batu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 Sepadan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 Dah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun
negatif pelaksanaan kelas ibu hamil berdasarkan indikator yang
dapatdilihatpadapelaksanaankelasibuhamilbulanberikutnyasertajadwalpelaksanaans
esuaidengan yang sudahdirencanakan .Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan
sebagai bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan kelas
ibu hamil berikutnya.
Evaluasi oleh pelaksana (Bidan/koordinator bidan) dilakukan pada setiap selesai
pertemuan kelas ibutiapbulansesuaidenganjadwal.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Dinas Kesehatan Provinsi dapat melakukan
evaluasi bersama sama misalnya 1 kali set.

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Dilakukanpencacatandanpelaporanhasilpelaksanaankelasibuhamiltiapbulannyad
aritiapposkesdes yang melakukankelasibuhamil.
DilakukanpencacatandanpelaporantiapbulannyadaribikorpuskesmaskepadaDinas
Kesehatanuntukselanjutkanmelakukanevaluasiterhadappencapaiankelasibuhamil.Set
elah dilakukan pelaporan sesuai dengan hasil evaluasi tersebut dengan menganalisa
laporan yang diterima dan menyampaikan umpan balik penerimaan laporan dan hasil
analisisnya dalam rangka penilaian dan pengembangan kegiatan tersebut serta untuk
memicu kesinambungan pelaporan.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Koordinator UKM

SAPRIADI SAADAH
NIP. 19801118 200803 2 003 NIP. 19890506 201101 2 003

Anda mungkin juga menyukai