Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Pola defekasi : Frekuensi, perubahan pola
b. Perilaku defekasi : Penggunaan laksatif, cara mempertahankan pola, tempat
yang biasa digunakan.
c. Deskripsi feses : warna, bau, dan tekstur, jumlah
d. Diet : Makanan yang memengaruhi defekasi, makanan yang biasa dimakaan,
makanan yang dihindari, dan pola makan yang teratur atau tidak.
e. Cairan : jumlah dan jenis minuman perhari
f. Aktivitas : Kegiatan sehari – hari
g. Kegiatan yang spesifik
h. Penggunaan medikasi : obat –obatan yang memengaruhi defekasi
i. Stres : stress berkepanjangan atau pendek, koping untuk menghadapi atau
bagaimana menerima
j. Pembedahaan atau penyakit menetap
2. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen : distensi, simetris, gerakan peristaltic, adanya massa pada perut
bagian kiri bawah, tenderness
b. Rektum dan anus : tanda- tanda inflamasi,perubahan warna, lesi, fistula,
hemoroid, adanya massa, tenderness
3. Keadaan feses
Konsistensi, bentuk, bau, warna, jumlah, unsure abnormal dalam feses.
4. Pemeriksaan fisik
a. Kolonoskopi.
b. Proktosigmoidoskopi.
c. Rontgen dengan kontras.
Diagnosis Keperawatan
a. Anemia.
b. Hipotiroidisme.
c. Dialysis ginjal.
d. Pembedahan abdomen.
e. Paralisis.
f. Cedera spinal cord.
g. Imobilisasi yang lama.
h. Penurunan kesadaran
i. Stroke
Intervensi rasionanl
1. Anjurkan pasien untuk mengatur pola eliminasi 1. Pasien akan terlatih dan
fekal terbiasa dengan pola eliminasi
fekal
2. Intrusikan pada pasien untuk mencatat jumlah, 2. Memonitor kemungkinan
bau, dan frekuensi BAB kelainan atau infeksi saluran
gastrointestinsal
3. Anjurkan pasien untuk minum air hangat 2 3. Minum yang cukup diharapkn
liter/hari, atau dalam batas toleransi pasien dapat meningkatkan
konsistensi feses
4. Anjurkan pada pasien untuk mengonsumsi 4. makanan yang tinggi serat
makanan tinggi serat, seperti buah-buahan dan meningkatkan residu fese
sayuran sehingga meningkatkan
kemampuan eliminasi fekal.
5. Koloborasi dengan tim medis dalam pemberian 5. Obat antikonstipasi bekerja
laktasif, enema, dan pengobatan. dengan meningkatkan
kemampuan eliminasi fekal
6. Berikan pendidikan kesehatan tentang diet, pola 7. mencegah atau menghindari
eliminasi fekal, cairan dan makanan yang terjadinya konstipasi
mengandung gas, serta aktivitas.
7. latih dan anjurkan pasien untuk mobilisasi atau 7. latihan dan mobilisasi akan
latihan ROM pasif atau akti sesuai kondisi meningkatkan peristaltic usus
a. Peradangan saluran
b. Pembedahan saluran pencernaan bawah
c. Gastritis atau enterititis
Intervensi Rasional
1. Identifikasi factor yang mungkin 1. banyak factor penyebab diare
penyebab diare diantaranya infeksi, kebersihan diri,
malabsopsi, stress, obat-obatan,
dan makanan yang terkontaminasi
2. tanyakan kepada pasien 2. Untuk mengidentifikasi factor
karakteristik dari feses, yaitu penyebab. Frekuensi BAB da n
warna, bau, konsistensi, serta jumlah dapat digunakan untuk
berapa kali BAB memprediksi kemungkinan
dehidrasi.
3. Kaji tanda-tanda dehidrasi 3. Diare dapat menimbulkan
kehilangan cairan dan elektrolit,
yang dalam jumlah besar
mengakibatkan dehidrasi
4. Kaji intake dan output cairan setiap 4. Mengetahui keseimbangan cairan
24 jam. dan elektrolit
5. Monitor keadaan elektrolit tubuh 5. Diare menyebabkan kehilangan
baik melalui tandda dan gejala elektrolit tubuh, kehilangan
maupun hasil laboratorium elektrolit tubuh menyebabkan
kelemahan fisik, gangguan irama
jantung, atau gangguan asam basa
6. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam 6. cairan intravena dibutuhkan untuk
pemberian makanan lunak dan rehidrasi cairan dan elektrolit,
rendah serat pemberian antibiotic diperlukan jika
ada tanda-tanda infeksi
7. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam 7. Makanan yang lunak mengurangi
pemberian makanan lunak dan kerja usus, rendah serat
rendah serat mengurangi kerja usus, rendah
serat mengurangi peristaltik usus