Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

“BIMBINGAN KONSELING”

Dosen pengampu : Ismi Nurul Qomqriah, M.Pd dan

Purwaning Budi Lestari, S.P.d, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 7

1. YOVINA NIA ANGGELISA


2. EMIRINSIANA DADA TANGGU
3. MARIA GORETI GODELIA SURNI
4. ANATASIA PIRO METE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN

IKIP BUDI UTOMO MALANG


MEI 2018

i
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

Kata Pengantar ................................................................................................................. iii

Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan ........................................................................................................... 2

A. Pengetian Bimbingan dan Konseling ...................................................................... 2


B. Tujuan Bimbingan dan Konseling .......................................................................... 3
C. Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling ............................................................ 4

Bab III Penutup................................................................................................................. 6

A. kesimpulan ............................................................................................................. 6

Daftar Pustaka ..................................................................................................................

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakekat Bimbingan
dan Konseling” ini dengan lancar.

Dan tidak lupa juga kepada ibu dosen Ismi Nurul Qomaruah,M.Pd. Dengan selesainya
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan .

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan.
Oleh, karena itu penyusun berharap adanya saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
menambah pengetahuan, khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya, serta memberi
dorongan semangat dalam proses belajar mengajar.

Malang, 14 Maret 2018

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sangat banyak masalah – masalah di sekolah terutama pada siswa itu sendiri yang tidak
dapat diselesaikan dengan pengajaran oleh guru biasa di sekolah, untuk menyelesaikan
masalah pada setiap siswa di sekolah sangat di perlukan Bimbingan dan Konseling, tapi
sebelum itu agas Bimbingan dan Konseling dapat terlaksana dengan baik, salah satu syarat
yang perlu dan mutlak adalah di kuasainya pengertian yang tepat mengenai Bimbingan dan
Konseling itu oleh semua personil sekolah yang terlibat dalam kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan dan Konseling merupakan dua kata yang seolah – olah selalu di pakai dalam
saat yang bersamaan, sehingga sepintas lalu orang banyak menganggap keduanya memiliki
arti yang sama. Dalam hal tertentu istilah Bimbingan dan Konseling itu dapat berarti sama,
namun dalam hal tertentu pula istilah tersebut akan mempunyai arti yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Biimbingan dan Konseling?
2. Apa saja tujuan Bimbingan dan Konseling?
3. Pelayanan apa saja yang ada dalam Bimbingan dan Konseling di sekolah?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Bimmbingan dan Konseling.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk Mengetahui Pelayanan apa saja yang ada dalam Bimbingan dan Konseling di
sekolah.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan”
(terjemahan dari kata “guidance”) dan “konseling” (diambil dari kata “counseling”). Dalam
praktik, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan.
Keduanya merupakan bagian yang integral (Tohirin, 2011: 15).
1. Pengertian Bimbingan
a. Pengertian Bimbingan Secara Etimologi
Menurut Winkel dalam Tohirin (2011: 15-16) istilah “bimbingan” merupakan terjemahan
dari kata “guidance”. Kata “guidance”yang kata dasarnya “guide”memiliki beberapa arti :
a) menunjukkan jalan (showing the way),
b) memimpin (leading),
c) memberikan petunjuk (giving instruction),
d) mengatur (regulating)
e) mengarahkan (governing), dan
f) memberi nasihat (giving advice).
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa BIMBINGAN berarti : bantuan yang diberikan
oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian
dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta
gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2. Pengertian Konseling
b. Pengertian Konseling Secara Etimologi
Istilah konseling diadopsi dari bahasa Inggris “counseling” di dalam kamus artinya
dikaitkan dengan kata “counsel” memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain counsel),
anjuran (to give counsel), dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti di atas,
konseling secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan
bertukar pikiran (Tohirin, 2011: 21-22).
Kesimpulan yang dapat diambil mengenai pengertian KONSELING adalah kontak atau
hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah

2
klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan
norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien (siswa).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan
Konseling (BK) adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing
(konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal
balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan
menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk siswa baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi,
sosial, belajar, karier; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar
norma-norma yang berlaku. Tujuan bimbingan dan konseling, yaitu untuk membantu
memandirikan siswa dalam mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
Sudrajat (2008) menyatakan bahwa pelayanan BK di sekolah diarahkan pada
ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pelaksanaan konseling. Sebagai salah satu
lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan
peningkatan kondisi kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan
seiring dengan visi profesi konseling, yaitu terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan
perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri,
dan bahagia. Kemudian Winkle (2005:32) mengemukakan bahwa tujuan pelayanan BK
yaitu supaya orang-perorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu
menghadapi tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas mewujudkan kesadaran
dan kebebasan itu dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil
beraneka tindakan penyesuaian diri secara memadai.
Secara Umum, Ada 5 tujuan yang akan di capai siswa dengan usaha bimbingan dan
konseling di sekolah:
1. Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Dengan mengenal diri sendiri dan lingkungannya, diharapkan siswa dapat melihat
hubungan dan kemungkinan yang tersedia serta memperkirakan apa yang dapat mereka capai

3
sesuai dengan diri mereka sendiri. Dengan kata lain mereka mampu untuk mengenal
kelebihan dan kekurangan mereka.
2. Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
Maksudnya mereka dapat menerima keterbatasan yang mereka miliki, dengan mengenal
keterbatasan diharapkan mereka mampu menerima apa yang ada atau apa adanya yang
terdapat pada diri mereka secara positif dan dinamis.
3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
Kenyataan menunjukan bahwa seseorang yang dapat menentukan sendiri dari suatu hal
tanpa dipaksa oleh pihak lain, akan memberikan kepuasan tersendirimbagi dirinya sendiri.
4. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri.
Sejalan dengan tujuan sebelumnya, bimbingan dan konseling menginginkan agar pada
akhirnya siswa mampu mengarahkan diri mereka sendiri yang di dasarkan pada keputusan
yang mereka ambil sesuai dengan apa yang ada pada diri mereka.
5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri.
Dengan pengenalan diri dan lingkungan, mengambil keputusan sendiri, dan dengan
mengarahkan diri sendiri, akirnya di harapkan siswa dapat mewujudkan dirinya sendiri.
C. Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling
a) Pelayanan Dasar
Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu
kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-
emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki
peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru BK
atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para
significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.

b) Pelayanan Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan
tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa
akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang
memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara
optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya
merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan

4
pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam
penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan BK yang
dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan
tugas perkembangan siswa

c) Pelayanan Teraputik,
Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap
pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan
tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga,
kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK atau
Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor
dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan
peminatan.

d) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas M inat/ Pendalaman Minat Studi Siswa


Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas
minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan
karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang
ada dalam pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik
ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
e) Pelayanan Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil
satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait
dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya
tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi
siswa. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan
kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di
atas

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang sama
yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi lain
konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat yang
paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling
merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tujuan dari Bimbingan dan
Konseling yaitu (a) Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. (b) Untuk dapat mengarahkan diri
sendiri. (c) Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat
menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri
sendiri dan lingkungannya. Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti
pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, terapeutik, dan peminatan.

B. SARAN
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing
siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang Bimbingan dan
Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik hendaknya membimbing
mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.

Anda mungkin juga menyukai