3
Roy menjabat sebagai asisten Professor pada Departemen Nursing di
Mount Saint Mary’s College pada tahun 1982.
Roy menerbitkan banyak buku, artikel dan menghadirkan banyak kuliah
dan workshops pada teori adaptasi perawatnya. Sebagian tentang budi pekerti
dan uraian yang baru dari Roy Adaption Model (RAM) yang diterbitkan di
buku The Roy Adaptoin Model.
4
d. Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar
tetap mampu mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya
akan tetap terjaga.
e. Pada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya
akibat adanya perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal
b. Lingkungan
Ligkungan didefinsikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan
faktor lain yang memengaruhi perkembangan dan prilaku individu
atau kelompok.
c. Sehat
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan yang muncul atau
proses yang terjadi pada makhluk hidup dan terintegrasi dalam
individu seutuhnya (dalam Roy dan Andrews, 1991).
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik,
mencakup semua interasi individu dengan lingkungannya dan dibagi
menjadi dua proses.
Pertama proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan
internal dan eksternal. Perubahan ini merupakan stressor atau
stimulus fokal. Apabila stressor atau stimulus tersebut mendapat
dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual maka akan
muncul interaksi yang biasa disebut stress.
Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan
respons adaptif atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah
suatu kondisi yang dapat meningkatkan pencapaian tujuan individu
mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi, dan
integritas.
6
d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut
menjadi landasan dalam melaksanakan praktik keperawatan ( dalam
Roy dan Andrews, 1991 ) .
Lebih spesifiknya Roy, (dalam Roy dan Andrews, 1991)
berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan
dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap
kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai satu
kesatuan yang utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
pada lingkungan dan berespon terhadap stimulasi internal yang
memengaruhi adaptasi.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu
dengan lingkungan sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin
meningkat.
3. Proses Adaptasi
Roy menjelaskan bahwa respon yang menyebabkan penurunan
integritas tubuh akan menimbulkan suatu kebutuhan dan
menyebabkan individu tersebut berespon melalui upaya atau perilaku
tertentu. Setiap manusia selalu berusaha menanggulangi perubahan
7
status kesehatan dan perawat harus merespon untuk membantu
manusia beradaptasi terhadap perubahan ini.
Terdapat 3 tingkatan stimuli adaptasi, diantaranya :
a. Stimuli Fokal
Stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu.
b. Stimuli Kontekstual
Stimulus yang dialami seseorang dan baik internal maupun
eksternal yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan
observasi, diukur secara subyektif.
c. Stimuli Residual
Stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan
lingkungan yang sukar dilakukan observasi.
4. Mekanisme Koping
Pada proses adaptasi yang dikemukakan Roy, terdapat dua
mekanisme koping yaitu :
a. Regulator Subsistem
Mekanisme koping bawaan yang prosesnya secara tidak disadari
manusia tersebut, yang ditentukan secara genetik atau secara
umum dipandang sebagai proses yang otomatis pada tubuh (yaitu
saraf, proses kimiawi, dan sistem endokrin).
b. Cognator Subsistem
Mekanisme koping yang didapat dimana coping tersebut
diperoleh melalui pengembangan atau pengalaman yang
dipelajarinya. Merupakan proses koping yang menyertakan
empat sistem pengetahuan dan emosi yaitu pengolahan persepsi
dan informasi, pembelajaran, pertimbangan dan emosi.
8
5. Respon Adaptasi
Terdapat dua respon adaptasi yang dinyatakan Roy yaitu :
a. Respon Adaptif
Dimana terminologinya adalah manusia dapat mencapai tujuan
atau keseimbangan sistem tubuh manusia.
b. Respon Tidak Adaptif
Dimana manusia tidak dapat mengontrol dari terminologi
keseimbangan sistem tubuh manusia, atau tidak dapat mencapai
tujuan yang akan diraih.
Respon tersebut selain menjadi hasil dari proses adaptasi
selanjutnya akan juga menjadi umpan balik terhadap stimuli
adaptasi.