Anda di halaman 1dari 8

Praktikum biokimia 9 analisis urin

A. URIN
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam
ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra.

B. KANDUNGAN ZAT PADA URIN


Secarakimiawi kandungan zat dalan urin diantaranyaadalah nitrogen (ureum, kreatinin
dan asamurat), asam hipurat zat sisa pencernaansayuran dan buah, badan keton zat
sisametabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl,K,amonium, sulfat, Ca, dan Mg),
hormon, zattoksin (obat, vitamin, dan zat kimia asing),dan zat abnormal (protein,
glukosa, sel darahKristal kapur)

U r i n y a n g k i t a k e l u a r k a n t e r d i r i d a r i berbagai unsur seperti air, protein,


amonia,glukosa, sedimen, bakteri, dan epitel. Unsur-unsur tersebut sangat
bervariasiperbandingannya pada orang yang berbedadan juga pada waktu yang berbeda
dandipengaruhi oleh makanan yang kitakonsumsi. Kandungan urin inilah
yangmenentukan tampilan fisik air urin sepertikekentalannya,
warna, kejernihan, bau,danbusa. Pada keadaan normal, urin memangtampak sedikit
berbusa karena urinmengandung unsur-unsur tersebut. Apalagib i l a u r i n
d i c u r a h k a n k e d a l a m t e m p a t berwadah dari posisi tinggi, akan terjadireaksi
yang menyebabkan urin tampak berbusa. Memastikan adanya kelainan padaurin perlu
diperhatikan beberapa hal sepertiwarna, bau, kejernihan, dan kekentalan.Warna yang
memerah menandakan adanyadarah yang bercampur dalam urin. Hal initerjadi pada
keadaan infeksi, luka, batusaluran kemih, tumor,atau meminum OBAT

C. INDIKASI KONDISI KESEHATAN PADA URIN


Karakteristik urin normal memiliki warna urin pagi (yang diambil sesaat setelah bangun pagi)
sedikit lebih gelap dibanding urin di waktu lainnya. Warna urin normal kuning pucat sampai
kuning. Nilai normal 1.003-1.03 g/mL Nilai ini dipengaruhi sejumlah variasi, misalnya umur.
Berat jenis urin dewasa berkisar pada 1.016-1.022, neonatus (bayi baru lahir) berkisar pada
1.012, dan bayi 1.002-1.006. Urin pagi memiliki berat jenis lebih tinggi daripada urin di waktu
lain, yaitu sekitar 1.026.
Urin berbau harum atau tidak berbau, tetapi juga tergantung dari bahan-bahan yang
diekskresi. Normal urin berbau aromatik yang memusingkan. Bau merupakan indikasi adanya
masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu. urin yang normal rata-rata 1-2 liter /
hari. Kekurangan minum menyebabkan kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua substansi
dalam urin meningkat) sehingga mempermudah pembentukan batu. pH urin dapat berkisar dari
4,5 – 8,0. pH bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsi makanan, bersifat basa setelah
makan, lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya. Urine pagi hari
(bangun tidur) bersifat lebih asam. (Evelyn 1993).

MENURUT : Iram Zaz

Read more at: https://www.boldsky.com/health/wellness/2015/what-


does-your-urine-colour-say-about-your-health-063618.html

What Does Your Urine Colour Say


(

About Your Health


Warna urin merupakan indikator kesehatan tubuh yang mudah dilihat. Selain itu, bau dan
konsistensi urine juga bisa menjadi tolok ukur apakah kesehatan Anda normal atau tidak. Bahkan,
Bening
Urine yang berwarna bening biasanya merupakan tanda bahwa tubuh Anda terhidrasi dengan baik
alias cukup cairan. Namun, dalam beberapa kasus hal itu menandakan bahwa Anda mungkin
terlalu banyak minum dan berpotensi dapat mengalami keracunan air. para medis kerap
menggunakan tes urin untuk mendiagnosis kesehatan seseorang.

Tidak berwarna sama sekali


Warna urine yang sangat bening dapat menjadi indikasi penyakit diabetes. Gejala lain yang
menyertai biasanya sering haus dan sering buang air kecil

Kuning pucat atau warna madu


Urine yang sehat umumnya berwarna kuning pucat atau seperti warna madu. Namun jika
warnanya kuning kegelapan, berarti Anda kurang minum air putih. Ketika air seni menjadi lebih
terkonsentrasi, ini biasanya disertai dengan bau yang menyengat.

Coklat
Urin berwarna coklat bisa menjadi gejala masalah kesehatan tertentu. Orang dengan penyakit
lever biasanya memiliki urin berwarna coklat. Jika hati Anda tidak bekerja dengan baik, garam
empedu yang seharusnya dibuang melalui feses ternyata ikut larut dalam air seni karena
konsentrasinya yang terlalu tinggi dalam darah.
Kemerah-merahan
Warna merah dapat berasal dari darah yang larut dalam urin. Kondisi ini dikenal sebagai
hematuria. Ada beberapa penyebab air seni berwarna merah, seperti infeksi saluran kemih, batu
ginjal, kanker kandung kemih, atau kanker prostat.

Biru
Ada sebuah kondisi langka yang disebut porfiria yang menyebabkan urine berwarna biru atau
ungu. Namun, urin biru juga diakibatkan karena konsumsi makanan dan obat-obatan yang
mengandung pewarna tertentu.

Berbusa
Urine berbusa dapat disebabkan oleh kandungan protein dan membutuhkan pemeriksaan lebih
lanjut, karena dapat disebabkan oleh gangguan yang terjadi di ginjal atau kandung empedu.

Putih susu
Urine berwarna putih dapat menandakan adanya darah mikroskopis. Hal ini juga dapat
disebabkan oleh infeksi saluran, infeksi kandung kemih atau batu ginjal. Beberapa penyakit
menular sek/sual seperti gonore juga ditandai oleh gejala tersebut.

D. PENTINGNYA ANALISIS URIN DALAM ANALIISIS KESEHATAN

Urin berperan penting dalam menganalisis kesehatan ataupun suatu penyakit yang
terkandung didalam tubuh salah satunya adalah untuk mendeteksi penyakit diabetes
dengan menganalisis kandungan glukosa didalam urin. Dari uraian2 mengenai peran
urin dalam analisis kesehatan dalam tubuh, maka penting dilakukan analisis urin untuk
mengetahui kandungan2 zat kimia didalam urin.

E. MACAM2 ANALISIS URIN


Analisis urin secara fisik meliputipengamatan warna urin, berat jenis cairanurin, pH,
dan suhu urin.Sedangkan analisiskimiawi dapat meliputi analisis glukosa,analisis
protein, dan analisis pigmen empedu.Untuk analisis kandungan protein ada
banyak sekali metode yang dapat digunakan, mulaidari metode uji Millon sampai
kuprisulfa dansodium basa. Analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung
diamati di bawahmikroskop sehingga akan diketahui zat-zatapa saja yang terkandung di
dalam urintersebut, misalnya kalsium phospat, seratt a n a m a n , b a h k a n
bakteri (Lehninger1982)
Uji Indikan (Obermeyer)Indikan berasal dari pertumbuhan bakteri,sering di usus
kecil.Indican merupakan indolediproduksi oleh bakteri pada suatu asamamino
tryptophan dalam usus .Kebanyakanindol dibuang dalam kotoran. Sisanya akandiserap
dan dimetabolisme serta diekskresisebagai indicant dalam urin

Uji benedict = Adanya glukosa dalam urin dapatdinyatakan berdasarkan sifat glukosa
yangdapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalamlarutanalkalis. Uji ini tidak
hanyan spesifik terhadap glukosa, gula lain yang mempunyaisifat mereduksi dapat
juga memberikan hasilyang positif

Uji Protein=Pada uji protein dalam urin digunakandua percobaan yaitu uji heller dan
ujikoagulasi. Uji heller digunakan untuk melihatada tidaknya protein dalam urin.
Kehadiranprotein ditunjukkan dengan adanya cincinputih dipersimpangan solusi dan
asam nitratpekat. Uji koagulasi merupakan tindak lanjutdari uji heller, yaitu melihat
adanya proteinberlebih dalam urin.

Uji Benda Keton = Benda keton dalam urin dapat di identifikasi melalui uji Rothera,
gerhardt, dan lange.
PEMBAHASAN
Praktikum analisis urin ini bertujuan untuk menentukan kadar glukosa urin
secara semi kuantitatif serta membuktikan adanya protein, benda keton dan
pigmen empedu dalam urin. Dalam praktikum ini dilakukan 4percobaan yaitu
analisis urin dengan uji benedict semikuantitatif, uji protein (koagulasi), uji benda
keton (uji rothera), dan uji pigmen empedu.

Percobaan pertama yaitu uji benedict semikuantitatif. Prinsip kerja dari uji benedict
semi kuantitatif ini adalah pereaksi benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa
akan tereduksi oleh gula yang menpunyai gugus aldehid atau keton bebas (misal oleh glukosa.
Gugus aldehid atau keton bebas gula akan mereduksi kuproksida dalam pereaksi benedict
menjadi kuprooksida yang berwarna. Dengan ini dapat diperkirakan secara kasar (semi
kuantitatif) kadar gula dalam urin,

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar glukosa dalam urin dengan pereaksi
Bennedict secara semi kuantitatif. Pertama-tama yang dilakukan adalah menyiapkan 4 buah tabung
reaksi kemudian memasukkan masing-masing 2,5 ml perekasi benedict ke dalam masing2 tabung reaksi .
Selanjutnya menambahkan 4 tetes urin ke dalam tabung I, menambahkan 4 tetes larutan glukosa 0,3 %
kedalam tabung II, lalu menambahkan 4tetes larutan glukosa 1 % ke dalam tabung III, dan
menambahkan 4tetes larutan glukosa 5 % ke dalam tabung IV.

Selanjutnya dipanaskan keempat tabung tersebut selama lima menit di dalam air mendidih. Adapun
tujuan dari dilakukannya pemanasan tersebut adalah untuk mempercepat reaksi antara logam Cu dalam
pereaksi benedict dengan glukosa dalam urin. Setelah pemanasan keempat tabung reaksi tersebut
didiamkan sampai terbentuk endapan berwarna

Didapatkan warna larutan pada masing2 tabung mengalami perubahan. Berdasarkan hasil
perubahanwarna yang diperoleh maka dapat ditentukan kadar glukosa yang terkandung dalam larutan
dengan membaca table penafsiran.

berdasarkan table penafsiran, tabung I memiliki warna larutan biru sehingga menurut table penafsiran
larutan berwarna biru tidak mengandung glukosa (0%). Tabung 2 menghasilkan warna hijau, sehingga
menurut table tabung 2 mengandung kadar glukosa sekitar <0,5 %, , untuk tabung III memiliki warna
kuning kehijauan sehingga mengandung kadar glukosa sekitar 0,5-1,0%, sedangkan untuk tabung IV
menghasilkan warna merah sehingga mengandung kadar glukosa sekitar >2 %. Dari hasil pengamatan
tersebut dapat dilihat dan diketahui bahwa untuk sampel urin yang terdapat pada tabung I tidak
terdapat kadar glukosa. Hal ini menunjukkan bahwa sampel urin yang digunakan termasuk dalam urin
normal. Dari hasil pengamatan pada tabung 2 3 dan 4, kadar glukosa yang terkandung dalam tabung
sesuai dengan larutan glukosa yang ditambahkan saat praktikum. Yaitu tabung 2(glukosa 0,3%) dalam
hasil praktikum mengandung glukosa <0,5%, tabung 3(glukosa 1%) memiliki kadar 0,5-1,0%, dan tabung
4(glukosa 5%) memiliki kadar >2.0%

Warna yang terbentuk dari masing-masing tabung reaksi dikarenakan konsentrasi glukosa dalam
larutan, dimana makin besar kadar glukosa maka semakin banyak endapan orange atau merah yang
terbentuk. Namun jika tidak terbentuk endapan orange atau merah menandakan bahwa konsentrasi rendah
karena baru sedikit glukosa yang mereduksi kuprisulfat dan kemudian tertutup warnanya dengan pereaksi
benedict yang berwarna biru.

Percobaan yang kedua adalah uji protein secara koagulasi. Uji protein ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi dan memantaufungsi ginjal, mendeteksi,dan mendiagnosiskerusakan ginjal. Protein yang
berlebih padaurin atau yang biasa disebut proteinuriamenunjukkan kerusakan pada ginjalataumungkin
sebelum dilakukan tes orang tersebutmengkonsumsi obat-obatan.

Pengujian bertujuan untuk melihat adanya pembentukan koagulasi (gumpalan)protein pada urin.

Pertama2 5ml urin dimasukan kedalam tabung reaksi kemudian dididihkan dalam air mendidih. tujuan d
memanaskan urine untuk menghilangkan zat-zat yang tidak diperlukan. Kemudian diamati apakah
terbentuk endapan. Dalam praktikum ini, sampel urin tidak menghasilkan endapan saat dipanaskan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel urin tidak menggandung protein.

Pada dasarnya Prinsip uji koagulasi adalah penentuan adanya protein dalam urine dimana urine yang
dipanaskan akan terkoagulasi akibat kenaikan suhu sehingga protein dan posfat terendapkan dan
penambahan CH3COOH untuk mengetahui adanya protein yang mengendap. Ch3cooh ditambahkan saat
terdapat endapan pada urin yang dipanaskan, fungsinya untuk mengetahui apakah endapan yg
dihasilkan benar2 protein atau senyawa fosfat. Ch3cooh akan melarutkan endapan yg berupa senyawa
fosfat. Fungsi larutan CH3COOH 3 M adalah sebagai reagen untuk mendapatkan protein dalam larutan
sehingga terjadi perubahan dari bening dan kemudian muncul endapan. Selain itu CH3COOH berfungsi
untuk mengubah bentuk 3 dimensi dari protein sehinga terjadi koagulasi.

Protein (l) —> Protein (s

Percobaan yang ketiga adalah uji benda keton (uji rothera). benda keton(asam β hidroksibutirat,

asam asetoasetat dan aseton) tidak ditemukandalam urin normal. Pada penderita diabetesmellitus,
pada alkoholisme dan yangmenderita kelaparan yang berkepanjanganterjadi gangguan metabolism
karbohidrat yangdisertai peningkatan metabolism lipid. Padakeadaan ini terjadi peningkatan
produksibenda keton dalam hati yang selanjutnya akandiekskresikan ke dalam urin. adanya badanketon
didalam urin ini disebut Ketonuria. Pada praktikum ini digunakan urin yang segar, Jika pemeriksaan
benda ketonmenggunakan urin lama maka asam beta hidroksi butirat akan segera berubah menjadi
asam aseto asetat dan asam aseto asetat akan segera berubah menjadi aseton. Aseton akan segera
menguap, menyebabkan hasil (-) negative.

Pertama2 dipipet 5ml urin kedalam tabung reaksi, kemudian ditambah Kristal ammonium sulfat sampai
jenuh. Dihasilkan larutan menjadi keruh. Kemudian larutan ditambahkan Na-Nitrokrusit 5% sebanyak
2tetes dan ammoniak pekat 1tetes. Larutan dicampurkan dan didiamkan selama 30menit.

Na-nitropusspid ( Na-nitroferisianida) dalam suasana asam akan pecah menjadi Na4Fe(CN)6-NaNO2 dan
Fe(OH)3 yang merupakan oksidator kuat.Aseto asetat dan aseton akan dioksidasi dan membentuk
kompleks berwarna merah jinggasampai ungu.Agar kompleks ini stabil , diperlukan larutan penyangga,
yaitu : (NH4)2SO4

Dari hasil praktikum, tidak terdapat warna ungu pada sampel urin. Sehingga dapat disimpulkan sampel
negative terhadap uji benda keton. Warna yg dihasilkan adalah orange.

Percobaan yang keempat adalah uji pigmen empedu.

Pertama2 disiapkan larutan asam nitrat sebanyak 2ml, kemudian ditambahkan 2ml urin dengan hati2
dan diamati perubahan warnanya. Dalam memasukan larutan, tidak boleh terbalik karena asam nitrat
yang bersifat asam kuat. Zat warna empedu berasal dari pemecahan hemoglobin pada butir sel
darahmerah. Beberapa zat warna itu adalah bilirubin(orange,kuning,coklat) danbiliverdin(hijau).
Pada percobaan ini larutan NH3 pekat ditambahkan kedalamtabung yang berisi cairan empedu. Tujuan
dari penambahan HNO3 agar terjadioksidasi zat warna empedu. Banyaknya HNO3 pekat yang
dimasukkan kedalamtabung reaksi diusahakan sama banyak dengan jumlah empedu sehingga
cairanempedu berada pada bagian atas (hijau) dan bagian bawah larutan HNO3(p)

Thenawijaya, M. 1995. Uji Biologi. Erlangga: Jakarta.

Kimball. 1990. Biologi. Erlangga: Jakarta


Montgomery, Rex dkk. 1993.Biokimia jilid I. Yogjakarta : Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai