Anda di halaman 1dari 13

1

BAB 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk
segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari
dalam tubuh sendiri seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun
protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh
seperti yang sehari – hari dimakan oleh manusia ( Hidayat, 2006).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
(Hidayat, 2006). Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh,
pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak (Tarwoto, 2006). Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
anak akan sangat berguna dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan ( Hidayat, 2005).
Masalah nutrisi erat kaitanya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor
sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu. Status gizi seseorang muncul
dari gabungan beberapa faktor yakni faktor lingkungan, genetik dan juga perilaku
individu. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua yang mempengaruhi status
kesehatan seseorang. Untuk mengatasi gizi kurang diperlukan perubahan sosial
baik gaya hidup, aktivitas fisik, perilaku makan dan disertai penyiapan lingkungan
yang kondusif (Notoatmodjo, 2003).
Dalam keluarga biasanya seorang ibu akan berperan dalam mengatur
makanan keluarga termasuk persiapan makanan, pengolahan makanan sampai
penyajian untuk Universitas Sumatera Utara seluruh anggota keluarga. Oleh
karena itu ibu adalah sasaran utama pendidikan gizi keluarga. Masalah gizi karena
2

pengetahuan dapat terlihat dari pengetahuan ibu tentang memasak, kesulitan


dalam memberi makan anak- anaknya, penyediaan bahan dan jenis masakan yang
tidak beragam sehingga memberi efek kebosanan dan cara memperlakukan bahan
pangan dalam pengolahan (Khumaidi, 1994). Seorang ibu rumah tangga yang
bukan ahli gizi juga harus dapat menyusun dan menilai hidangan yang disajikan
kepada anggota keluarganya agar anggota keluarga yang mengkonsumsinya
tertarik dan dapat mempertahankan kesehatan (Sediaoetama,1988).
Pada tahun 2006, selama periode Januari sampai Oktober, jumlah total
kasus gizi buruk di Indonesia dilaporkan dan ditangani petugas kesehatan
sebanyak 20.580 kasus dan 186 diantaranya menyebabkan kematian. Jumlah
tersebut menurun di bandingkan pada 2005, yang mencapai 76.178 kasus.
Pada tahun 2007, sekitar 19.799 balita dari 5.543.944 balita yang ada di
seluruh indonesia diperkirakan menghadapi masalah gizi buruk dan gizi kurang
(Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2007). Berdasarkan
laporan organisasi kesehatan dunia (WHO/ World Health Organization) ini
menyebutkan angka kejadian gizi buruk dan kurang pada Balita di tahun 2002
masing-masing meningkat menjadi 8,3% dan 27,5% Pada tahun 2005 naik lagi
menjadi masing-masing 8,8% dan 28% dan Hasil Riskesdas Pada tahun 2010 naik
lagi menjadi masing-masing 17,9% dan 4,9% dan kondisi ini cukup
mengkhawatirkan.
Alasannya selain berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak,
kekurangan gizi juga termasuk salah satu penyebab utama kematian balita (Dina,
2008).
1.2 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien memahami tentang Pentingnya
Gizi Seimbang.

1.3 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan klien mampu :
a. Menyebutkan Pengertian Gizi Seimbang
b. Menyebutkan Triguna Makanan Gizi Seimbang
c. Menyebutkan Manfaat Pemenuhan Gizi Seimbang
3

d. Menyebutkan Akibat Tidak Terpenuhinya Gizi Seimbang


e. Menyebutkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

1.4 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan
meliputi:

1) Ceramah
2) Tanya Jawab
1.5 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan
meliputi:
1) Leaflet
2) Flif Chart
1.6 Pelaksanaan Tugas
Adapun rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan :
1) Topik : Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
2) Media dan Alat : Flip Chart dan Leaflet
3) Tempat : Ruang Bougenville RSUD dr.Doris Sylvanus
4) Hari dan Tanggal : Sabtu, 23 September 2017
5) Jam : 11.00 WIB s/d selesai
6) Seting Tempat :
Ket :
: Fasilitator dan
Dokumentator

: Peserta

: Moderator, Penyaji

1.7 Tugas Pengorganisasian


4

Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan pendidikan


kesehatan meliputi :
1) Protokol/Pembawa Acara : Manoah Almin Yohanis
Uraian tugas :
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
 Mengatur proses dan lama penyuluhan.
 Menutup acara penyuluhan.
2) Penyuluh/Pengajar : Debby Fitri Handayani
Uraian tugas :
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya.
3) Fasilitator : Agustin Cristiyani, Nova Araini, Relias Alva
Uraian tugas :
 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
 Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
 Membagikan leaflet kepada peserta
4) Dokumentator : Frahara Saputra dan Sudirman
Uraian tugas :
 Mengambil gambar saat kegiatan penyuluhan.

1.8 Kegiatan Penyuluhan


No. Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
langkah
1. Pendahuluan 1 menit Pembukaan : a. Menjawab
5

a. Membuka kegiatan salam.


dengan mengucapkan b. Mendengar
salam dan
b. Menjelaskan tujuan memperhatik
yang akan an
disampaikan dari
penyuluhan
c. Menyebutkan materi
yang akan dibahas
pada saat penyuluhan
2. Penyajian 10 Pelaksanaan : a. Memperhati
menit Menjelaskan tentang : kan dan
1. Pengertian Gizi menjawab
Seimbang pertanyaan
2. Triguna Makanan yang
Gizi Seimbang diajukan.
3. Manfaat Pemenuhan b. Bertanya
Gizi Seimbang dan
4. Akibat Tidak menjawab
Terpenuhinya Gizi pertanyaan
Seimbang yang
5. Pedoman Umum diajukan.
Gizi Seimbang
(PUGS)

3. Evaluasi 3 menit Evaluasi : Partisipasi aktif


a. Tanya jawab
b. Menanyakan kembali
materi yang sudah
diberikan
c. Kebenaran dari suatu
system
6

4. Terminasi 1 menit Terminasi : a. Mendengark


a. Mengucapkan an
terimakasih atas b. Menjawab
perhatian peserta. salam.
b. Mengucapkan salam
penutup.

1.9 Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
- Tempat dan alat sesuai rencana.
- Peran dan tugas sesuai rencana.
- Setting tempat sesuai dengan rencana.
2) Evaluasi Proses
- Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh
kegiatan.
- Selama kegiatan semua peserta aktif.
3) Evaluasi Hasil
- Peserta dapat mengerti tentang pengertian gizi seimbang
- Peserta dapat mengetahui menyebutkan triguna makanan gizi
seimbang
- Peserta dapat menyebutkan manfaat pemenuhan gizi seimbang
- Peserta dapat menyebutkan akibat tidak terpenuhinya gizi
seimbang
- Peserta dapat menyebutkan pedoman umum gizi seimbang
(pugs)
7

BAB 2
MATERI PENYULUHAN

2.1 Definisi
Kata Gizi terjemahan dari bahasa inggris "Nutrition" dan “Nutrition science”.
Kata Inggris “Nutrition” dalam bahasa Arab disebut “Ghizai”, dan dalam bahasa
Sanksekerta “Svastaharena”. Keduanya artinya sama, makanan yang
menyehatkan. Makanan bergizi adalah makanan yang dimakan secara beraneka
ragam, makanan beragam makin tinggi gizinya, cara menyusun hidangan yaitu
dengan menggunakan pedoman.
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di
dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman
yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi
akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat
penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi
oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan
(BB) ideal.

2.2 Triguna Makanan Gizi Seimbang


1. Zat Tenaga
Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah makanan yang
berfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-hari, contohnya
berkerja dan berolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh kita
8

bisa didapatkan dari padi-padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain


sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi energi/tenaga untuk kegiatan hidup
manusia. Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain : beras, mie,
kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.
3 Zat Pengatur
Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan yang
berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan fungsinya
secara teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur
dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat pembangun adalah untuk memberi
tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit. Makanan yang
mengandung zat pengatur antara lain : kangkung, daun singkong, bayam, sawi
hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dan lain-lain.
4 Zat Pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang berfungsi
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam tubuh bisa
kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti kacang-kacangan, susu,
keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun sangat berguna untuk
meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti dengan yang baru. Makanan
yang mengandung zat pembangun antara lain : tempe, tahu, ikan asin, udang,
telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain.

4.1 Manfaat Pemenuhan Gizi Seimbang


Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari pemenuhan gizi seimbang
pada setiap periode kehidupan manusia :
Usia Bayi : Dengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat dan
pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal. Cukup ASI
saja sampai usia 6 bulan kemudian makanan pendamping ASI sejak 6 bulan
sampai dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara bertahap dari makanan yang
alami.
Usia 1 - 3 Tahun : Pada usia ini anak mulai dikenalkan dengan makanan oleh
keluarga. Kelainan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan otak
9

pada usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada usia selanjutnya,
sehingga kebutuhan gizi yang optimal sangat diperlukan pada usia ini.
Usia Prasekolah dan Sekolah : kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk
konsentrasi belajar, beraktivitas, bersosialisasi, dan untuk kesempurnaan fisik.
Usia Remaja : Dibutuhkan pemenuhan gizi yang optimal agar dapat mencapai
kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa.
Usia Dewasa : Gizi optimal dan seimbang pada usia dewasa diperlukan agar
tercapai kematangan fisik, psikomotorik, mental, spriritual, dan sosial.

4.2 Akibat Tidak Terpenuhinya Gizi Seimbang


Karbohidrat
Gula darah meningkat, Diabetes, Obesistas, Jantung, Gangguan pada
pembuluh darah (Cardiovaskuler), Hipertensi
Malnutrisi, Kurus, Lemah, Tidak ada energi, Gangguan metabolisme otak,
Busung lapar
Protein
Gangguan ginjal beban kerja hati
Mudah sakit, Gangguan metabolisme tubuh
Lemak
Obesitas, Kolesterol tinggi, Penyempitan pembuluh darah.
Busung lapar, Kekurangan vitamin yang larut dalm lemak (A, D, E, K),
Penurunaan daya tahan tubuh, Kurang tenaga, Gangguan tumbuh kembang

Mineral
Penumpukan zat besi berakibat pada gangguan kerja organ, diare, muntah-
muntah, talasemia, dan Gangguan metabolisme tubuh.
Kurang zat besi berakibat penurunan konsentrasi dan IQ, Mudah sakit dan
Tidak nafsu makan
Kurang yodium berakibat penyakit gondok
Vitamin A
Sakit kepala dan gangguan pada sendi, dan pada tingkat yang sangat berat
dapat menyebabkan gangguan jiwa
10

Gangguan pembentukan hormon seks yang terkait dengan produksi sperma


menjadi edikit, Mata meradang, Mudah lemah, Kulit kusam
Vitamin B
Dapat mengakibatkan kerusakan otak dan dapat menyebabkan mual (bila
diminum dengan dosis berlebihan)
Gangguan aktivitas enzim dan metabolisme, Gangguan
produksi testosterone (hormone seks yang membangkitkan libido)
Vitamin C
Membuat kontraksi usus lebih terangsang dan menyebabkan diare
Nyeri pada otot, Kerusakan pembuluh darah, dan Proses metabolisme protein
dan lemak terhambat, nafsu makan berkurang, nyeri otot, kulit kusam
Vitamin D
Dapat merusak ginjal dan hati
Dapat menyebabkan penyakit tulang yaitu rakitis dan osteomalasia
Vitamin E
Dapat meningkatkan tekanan darah
Gangguan pembentukan hormon seks yang membuat berkurangnya gairah
seksual
Vitamin K
Dapat menyebabkan mual Menghambat proses pembekuan darah, Perdarahan,
dan Menghambat penyembuhan luka.

4.3 Pedoman Umum Gizi Seimbang (Pugs)


Pedoman umum gizi seimbang (PUGS) adalah susunan makanan sehari-hari
yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gizi seimbang memerhatikan empat prinsip, yakni variasi
makanan, pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan
olahraga, serta pemantauan berat badan ideal.
Untuk menanggulangi masalah status gizi kita juga perlu pedoman tentunya.
Berikut ini pedoman gizinya :
1) Agar badan tetap sehat, makanlah aneka ragam makanan.
11

2) Makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat, protein,


lemak untuk memenuhi kecukupan energi (tenaga).
3) Makanlah 3 - 4 piring nasi sehari, dengan lauk pauk, sayur dan buah
atau bahan makanan penukarnya untuk memenuhi ½ dari kebutuhan
energi.
4) Batasi konsumsi lemak dan minyak secara berlebihan.
5) Gunakan garam beryodium dalam semua menu makan sehari.
6) Makanlah sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan karena mengandung
zat besi agar badan tetap sehat dan bebas dari anemia (kurang darah).
7) Minumlah tablet tambah darah/sirup FE, agar penyerapan besi dalam
tubuh dapat maksimal.
8) Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 6 bulan agar bayi sehat
dan kebal penyakit.
9) Biasakan makan pagi agar badan tetap sehat dan bugar.
10) Minumlah air matang sekurang-kurangnya 8 gelas sehari.
11) Lakukanlah olahraga secara teratur agar dapat mencagah kegemukan
dan menguatkan jantung.
12) Hindari minum minuman keras ber-alkohol agar tidak terkena penyakit
berbahaya.
13) Telitilah makanan yang dikemas (kaleng utuh & baik, tanggal
kadaluarsa) dan bacalah label makanan agar kesehatan dapat dijamin
dan terhindar dari bahaya.
12

BAB 3
LAPORAN HASIL KEGIATAN

3.1 Tahap Persiapan


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam tahap persiapan
kegiatan, meliputi:
1) Menentukan sasaran atau tempat dilaksanakannya pendidikan kesehatan dan
memohon persetujuan dilaksanakan kegiatan tersebut.
2) Membuat proposal kegiatan pendidikan kesehatan serta mengkonsultasikan
proposal tersebut dengan pembimbing.
3) Menyiapkan alat (media) serta hal-hal yang akan digunakan dalam waktu
tiga hari.
4) Menyerahkan surat permohonan pelaksanaan pendidikan kesehatan.
5) Menyiapakan surat tugas mahasiswa untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan yang telah diajukan melalui dosen pembimbing atau koordinator
Praktik Praklinik Keperawatan 1.
6) Melakukan Role Play setengah jam sebelum melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan di Ruang Bougenville RSUD dr.Doris Sylvanus.

3.2 Tahap Pelaksanaan


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam tahap pelaksanaan
kegiatan, meliputi:
1) Mahasiswa datang pada pukul 07.00 WIB untuk melakukan persiapan alat,
tempat yang akan digunakan.
2) Penyuluhan dilakukan pada pukul 11.00 WIB sampai dengan 11.20 WIB
3) Peserta yang hadir sejumlah 15 orang di Kamar B4 Ruang Bougenville.
4) Setting tempat dan alat telah sesuai dengan perencanaan.
5) Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang ditetapkan sebagai
moderator, penyuluh maupun fasilitator kegiatan pendidikan kesehatan.
6) Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh peserta.

13
13

3.3 Tahap Evaluasi


1) Evaluasi Struktur
a. Setting tempat dan alat telah sesuai dengan perencanaan
b. Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan
c. Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan
2) Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dilakukan pada pukul 11.00 WIB sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
b. Selama penyuluhan peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan aktif
serta tidak ada yang meninggalkan tempat.
c. Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Evaluasi Hasil
Semua peserta yang mengikuti penyuluhan sudah mampu memahami
penyuluhan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi baik bagi pasien sakit maupun
yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai