Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pekerja yang terganggu kesehatannya baik karena cedera, cacat atau
terserang penyakit dapat mengganggu kelancaran pekerjaan dan produktivitasnya.
Setiap tahun, 2,3 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja, dan penyakit akibat hubungan kerja. Berdasarkan National
Center for Health Statistics, jumlah kematian tertinggi berdasarkan penyebab pada
pekerja adalah penyakit jantung sebanyak 710.760 kasus.1
Penyakit jantung atau kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan
oleh adanya gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti: Penyakit
Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung atau Payah Jantung, Hipertensi dan
Stroke.2 Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian dan kecacatan
utama di banyak negara industri.3 Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3
juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Kematian yang
disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan
stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun
2030.2
Setiap lingkungan kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang
dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau menimbulkan penyakit akibat
kerja. Tekanan di tempat kerja, ditambah dengan kebiasaan merokok dan kurang
olahraga menjadi ancaman besar terhadap serangan jantung.4 dr Martha Grogan,
seorang ahli jantung dari Mayo Clinic di Rochester, Minn juga mengatakan bahwa
orang yang duduk terus-menerus di depan komputer memiliki risiko penyakit
jantung lebih tinggi daripada orang yang bekerja lebih aktif.5
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan usaha yang
penerapannya berguna untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Hal ini masih
jauh dari perhatian utama manajemen, bahkan oleh pekerja yang bersangkutan dan
paling berkepentingan dalam masalah ini.6,7

1
2

Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar
tenaga kerja memperoleh kesehatan yang sempurna baik fisik, mental maupun
sosial, kondisi yang aman dan nyaman saat bekerja. Maka dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa kesehatan kerja mengandung dua unsur yang penting, yaitu
mempertahankan derajat kesehatan dan tujuannya bekerja secara optimal.6
Berdasarkan data sekunder, observasi, dan wawancara langsung oleh
dokter muda IKM-KK periode 31 Oktober sampai dengan 3 Desember 2016
dengan dokter perusahaan PT. RAPP didapatkan beberapa masalah yang dapat
terjadi terkait pekerjaan adalah belum optimalnya sosialisasi tentang penyakit
kardiovaskuler dan pengendalian obesitas serta dislipidemia pada karyawan di
Instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci yang mana 1
tahun yang lalu sudah pernah dilakukan sosialisasi tentang pengendalian penyakit
kardiovaskuler tersebut.
Hal ini didukung dari hasil data sekunder dari kunjungan karyawan PT.
RAPP yang datang berobat ke Klinik Townsite 1 PT. RAPP dalam 3 bulan
terakhir menunjukkan dari 61 penyakit yang berhubungan dengan kardivaskuler,
26 orang diantaranya dari instansi RPL. 11 orang tidak tahu, 7 orang dari PTS1, 6
orang dari RFO, 3 orang dari IKBB, 3 orang dar AKU, 3 orang dari LP, dan 1
orang dari RAK.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa sosialisasi penyakit kardiovaskuler di
Instansi RPL PT. RAPP belum optimal. Berdasarkan uraian tersebut, maka
penulis tertarik untuk mensosialisasikan mengenai penyakit kardiovaskuler pada
karyawan RPL PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.

1.2 Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah memberi informasi tentang
optimalisasi sosialisasi pengendalian penyakit kardiovaskuler pada karyawan Riau
Pulp PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.
3

1.2.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari kegiatan ini adalah :
1. Teridentifikasinya masalah-masalah dalam pengendalian penyakit
kardiovaskuler pada karyawan Riau Pulp PT. RAPP Townsite I Pangkalan
Kerinci.
2. Diketahuinya prioritas masalah tentang belum optimalnya sosialisasi
pengendalian penyakit kardiovaskuler pada karyawan Riau Pulp PT.
RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.
3. Diketahuinya penyebab permasalah dalam optimalisasi sosialisasi
pengendalian penyakit kardiovaskuler pada karyawan Riau Pulp PT.
RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.
4. Didapatkannya beberapa alternatif kegiatan dalam optimalisasi sosialisasi
pengendalian penyakit kardiovaskuler pada karyawan Riau Pulp PT.
RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.
5. Dilaksanakannya kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai optimalisasi
sosialisasi pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada
karyawan Riau Pulp PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.
6. Terevaluasinya kegiatan pemecahan masalah optimalisasi sosialisasi
pengendalian penyakit kardiovaskuler pada karyawan Riau Pulp PT.
RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci.

1.3 Manfaat Kegiatan


a. Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang upaya pengendalian
penyakit kardiovaskuler pada karyawan Riau Pulp PT. RAPP Townsite I
Pangkalan Kerinci.
b. Karyawan Riau Pulp PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci
Memberikan informasi tentang upaya pengendalian penyakit
kardiovaskuler, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
4

c. Klinik Margie PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci


Memberikan informasi tentang penyakit kardiovaskuler pada karyawan,
sehingga pihak Klinik Margie PT. RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci
dapat memberikan penyuluhan terjadwal kepada karyawan Riau Pulp PT.
RAPP Townsite I Pangkalan Kerinci dalam upaya pengendalian kematian
karyawan akibat penyakit kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai