Anda di halaman 1dari 12

BAB III

ANALISA RUANGAN DAN MANAJEMEN RUANG BEDAH

RSUD TOTO KABILA KAB. BONE BOLANGO

3.1 Falsafah, Visi dan Misi, Moto RSUD Toto Kabila


3.1.1 Falsafah
Pelayanan kesehatan diselenggarakan dengan berlandaskan etika dan
profesionalitas.
3.1.2 Visi Dan Misi
Visi : Rumah Sakit terkemuka di Provinsi Gorontalo dan Sekitarnya
Misi:
1. Memberikan kesehatan paripurna, bermutu, dan terjangkau yang
berorientasipada kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dan sarana/prasarana pelayanan
di semua bidang secara terus menerus dan berkesinambungan.
3.1.3 Motto
“Melayani dengan senyum”
3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan mulai dari tanggal 4 April – 9 April
2016 meliputi ketenagaan, sarana dan prasarana, penerapan metode SP2KP,
sumber keuangan dan penerapan patient safety. Data yang diperoleh,
dianalisis dengan analisa SWOT sehingga didapatkan beberapa rumusan
masalah, yang kemudian disusun berdasarkan skoring prioritas masalah.
3.2.1 M1 (Man)
Analisis ketenagaan, jumlah tenaga keperawatan dan non
keperawatan, latar belakang pendidikan, status kepegawaian, jabatan, jenis
pelatihan yang diikuti, struktur organisasi, kebutuhan tenaga perawat
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.

1
a. Struktur Organisasi

KASIE KEPERAWATAN

Luqman U. Mahmud, SKM

NIP. 19721122 199503 1 002

KEPALA RUANGAN

KETUA TIM KETUA TIM

Ns. Nurliah, S.Kep Ns. Kasman, S.Kep

NIP. 19790611 201001 2 013

Anggota TIM I Anggota TIM II

1. Yuni Mokodompit, Amd. 1. Heryono, Amd. Kep


Kep 2. Adrianto Abdullah, Amd.
2. Dwinun Patriotik, Amd. Kep
Kep 3. Hendra, Amd. Kep
3. Windha Abubakar, Amd. 4. Mustika Kardiva, Amd.
Kep Kep
4. Citra Handayani, Amd. Kep
5. Sri Wilin Amelia, Amd. Kep

b. Tenaga Keperawatan

2
ADMINISTRASI

Salma R. Kadir

(Gambar 3.1 Struktur Organisasi Ruang Bedah RSUD Toto Kabila)

b. Tenaga Keperawatan
Di ruang kebidanan RSUD Toto Kabila saat ini memiliki 14 bidan
yang terdiri dari 1 orang kepala ruangan dengan pendidikan S.Kep Ners,
2 orang perawat primer dengan pendidikan S. Kep Ners dan perawat
pelaksana terdiri dari 9 orang dengan pendidikn DIII Keperawatan.
Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Kerja Keperawatan di Ruang Bedah
RSUD Toto Kabila

Lama Jenis
No Nama U Jbtn Pend Gol
Kerja Pelatihan
33
Fridawaty Ta 11,10
1. BP D IV III/C
Alinti., S.T Keb hu Th
n
Susanti Ma’rif., 28 BTCLS,B
2. BP D III III A 8,1 Th
A.Md Keb Th HD
Nurhayati., 24 3,10
3. BP D III - BHD
A.Md Keb Th Th
Monita Usman, 25
4. BP D III - 4,1 Th BHD
A.Md Keb Th
Celia Gabrela
25 3,10
5. Mantu, A.Md BP D III - BHD
Th Th
Keb
Sri Indrahayu
25 3,10
6. Daliwa, A.Md BP D III - BHD
Th Th
Keb

3
Indrawati Saleh, 25 3,10
7. Leader D III - BHD
A.Md Keb Th Th
Nurtati
30
8. Sudradjat, S.T BP D IV - 7,1 Th BHD
Th
Keb
Zainun Ahmad , 26
9. Leader D III - 6 Th -
A. Md Keb Th
Nurhayati
25 3,10
10. Yusuf, A.Md BP D III - -
Th Th
Keb
Nirwana
33 9,11 BTCLS,B
11. Simbala, A.Md Leader D III III/ a
Th Th HD
Keb
Olisnawati
25 3,10
12. Dano, A.Md BP D III - BHD
Th Th
Keb
Mustika Kardila
26 4,10
13 Biludi, A.Md Leader D III - BHD
Th Th
Keb
Murtianti Abas, 24 3,10
14 BP D III - BHD
A.Md Keb Th Th

Jadi, dari 14 tenaga bidan di ruang RS Toto Kabila ada sebesar 15


% berpendidikan IV Kebidanan dan 85 % berpendidikan D3 Kebidanan.
c. Tenaga Non Keperawatan
Tabel 3.2 Jumlah Tenaga Non Kebidanan di Ruang Kebidanan
RSUD Toto Kabila

No Kualifikasi Jumlah Jenis Keterangan


1. Administrasi 2 orang Honorer -
2. Cleaning service 1 orang - -
Ahli gizi untuk
3. Ahli Gizi 1 orang -
Rumah Sakit
4. Tim Evakuasi - Perlu diadakan

4
d. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Bidan
Pada suatu pelayanan professional jumlah tenaga yang
dibutuhkan tergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan
pasien.

1. Kebutuhan tenaga bidan rumus Douglas


Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Dengan
Metode Douglas (1984).

Tabel 3.3 Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan

No. Klasifikasi dan Kriteria

1. Minimal Care (1-2 jam)


1. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti
pakaian dan minum.
2. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
3. Observasi Tanda vital setiap shift.
4. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
5. Persiapan prosedur pengobatan
2. Intermediet Care (3-4 jam)
1. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum,
ambulasi.
2. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
3. Pengobatan lebih dari 1 kali.
4. Pakai foley kateter.
5. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
6. Pengobatan perlu prosedur.
3. Total Care (5-6 jam)
1. Dibantu segala sesuatunya.
2. Posisi diatur.
3. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
4. Pakai NG tube.
5. Terapi intravena, pakai suction.
6. Kondisi gelisah / disorientasi / tidak sadar.

Tabel 3.4. Klasifikasi dan Derajat Ketergantungan Pasien menurut


Douglas.

5
Jumlah Klasifikasi
Klien
Minimal Parsial Total

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0,17 0.14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0.28 0,14 0,54 0,30 0.20 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

Dst. - - - - - - - - -

Tabel 3.5 Jumlah Rata-Rata Pasien Per Hari Berdasarkan Tingkat


Ketergantungan Pasien Tanggal 4 April 2016 - 9 April 2016
Hari/Tanggal Total Partial Minimal Jumlah
Care Care Care
1 januari 2017 0 0 14 18
2 januari 2017 0 0 18 23
3 januari 2017 0 0 16 21
4 Januari 2017 0 0 18 21

Jumlah
Rata-rata 0 4,5 (5) 16 20,5 (21)

Tabel 3.6. Jumlah Tenaga Perawat Berdasarkan Tingkat


Ketergantungan pasien Tanggal 4 april - 9 april 2016
Jumlah
Tingkat
rata-rata Malam
Ketergantungan Pagi Siang
pasien
Pasien
perhari
Total Care 0 0 0 0
Partial Care 5 5x0,17=0,85 5x0,14=0 5x0,21=1,0
,7 5
Minimal Care 16 16x0,27=4,32 16x0,15= 16x0,10=1,

6
2,4 6
Jumlah 18 5,17 (5) 3,1 (3) 2,65 (3)
Jadi total tenaga perawat :
Pagi = 5 orang

Sore = 3 orang

Malam = 3 orang

Jumlah tenaga lepas dinas perhari:

78 x 11 = 858 =3

286 286

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan tingkat


ketergantungan pasien menurut rumus douglas yaitu: 11 orang + 1
orang struktural (kepala ruangan) + 3 orang lepas dinas = 15 orang.
Sedangkan berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruangan pada
tanggal 5 April 2016 bahwa jumlah perawat yang ada di ruangan
bedah adalah 12 perawat termasuk kepala ruangan.

2. Kebutuhan tenaga bidan ketergantungan pasien menurut rumus


Depkes 2002
Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga perawat
menurut rumus Depkes 2002, pada 1 – 4 Januari 2017.

 BOR (Bed Occuption Rate)


Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 1 – 4 Januari 2017
diruang Kebidanan RSUD Toto Kabila didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur adalah 26 tempat tidur dengan rincian sebagai
berikut :

Bed Bed Tidak


Tanggal Jumlah Total
Terpakai Terpakai
4 April 2016 26 18 8

7
5 April 2016 26 23 3
6 April 2016 26 21 5
7 April 2016 26 21 5
8 April 2016 26 21 5
9 April 2016 26 19 7
Total 156 123 33

BOR = Jumlah Hari Perawatan 1 minggu Terakhir x 100

Jumlah Tempat Tidur x Jumlah Hari Dalam 1 minggu

= 123 x100 = 12300 = 78,84% = 79%

26 x 6 156

Jadi BOR diruangan bedah pada 4 april – 9 April 2016 adalah


79%.

Rata-rata jam efektif perawatan = Jumlah waktu/hari (jam)

Jumlah hari/minggu

= 24

= 3.5

Jam kerja perhari = 7 jam

8
 Jumlah jam perawat yang tersedia ( A)
Jumlah perawat yang tersedia (A) = Jumlah jam perawat

Jam kerja efektif/ shift

= Bor x tempat tidur x jam efektif

Jam kerja efektif/ shift

= 79% x 26 x 3,5

= 71,89

A = 10,27 => 10

 Tambahkan dengan faktor koreksi Loss Day [hari libur/ cuti/


hari besar] (B)
Loss Day (B) = Hari minggu dlm 1 tahun+cuti +hari besar xA

Jumlah hari kerja efektif

= 52 + 12 + 14 xA

Jumlah hari kerja efektif

B = 78 x 10 = 2,7

286

 Tugas non keperawatan (C)

9
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas
non keperawatan diperkirakan 25% dari jam pelayanan
keperawatan

C = Jumlah tenaga keperawatan + B x 25 %

= 12 + 2,7 x 25%

= 3,6

Jadi jumlah perawat yang di butuhkan yaitu A + B + C = 10


+ 2,7 + 3,6 = 16,3 → 16 orang

Jadi Jika Menggunakan Rumus Depkes (2002), Jumlah


Tenaga yang diperlukan di ruang Bedah RSUD Toto Kabila adalah
16 orang. Sementara jumlah tenaga perawat di ruang Bedah saat ini
hanya 12 orang, sehingga dibutuhkan penambahan 4 orang tenaga
keperawatan diruangan agar lebih memaksimalkan pelayanan.

10
Alur Pasien Masuk

Klien masuk melalui


VK atau pindhan
ruangan lain

Perawat VK atau
ruanagn sebelumnya
menghubungi ruangan
yang akan ditempati

Perawat ruangan mengundang keluarga


klien untuk :
- Orientasi pasien
- Penyampaian hak dan kewajiban
pasien
- Penyampaian peraturan rumah
sakit
- Penyampaian fasilitas ruangan
- Tariff ruangan
-

Administrasi Klien masuk


:
Meninggal

Instalasi
Pemulasaran
Jenajah

11
Gambar 3.2 Alur Pasien Masuk
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruangan bedah pada tanggal 05 April
2016, mengatakan untuk pengadaan struktur organisasi ruangan memang belum ada,
karena adanya perubahan dalam struktur organisasi. Namun, menurut kepala ruangan
untuk pembagian tugas sudah diatur, diantaranya ketua tim terdiri atas ketua tim 1 dan
ketua tim 2, dan perawat pelaksana/ shift.

Anda mungkin juga menyukai