OLEH:
1
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila
dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
SKRIPSI
OLEH:
SKRIPSI
OLEH:
TIM PENGUJI:
MENGETAHUI:
DEKAN KETUA
FK UNIVERSITAS UDAYANA PSIK FK UNIVERSITAS UDAYANA
Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes Prof. dr. Ketut Tirtayasa, M.S., AIF
NIP. 19530131 198003 1 004 NIP. 19501231 198003 1 015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiberjudul Hubungan
Pola Makan dan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Tanda dan Gejala Rematik
pada Lansia di Desa Sidembunut , Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Bangli
Utara, Kabupaten Bangli.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan proposal penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis berikan
kepada:
1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana
2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, M.S., AIF, sebagai ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
3. Ns. Kadek Eka Swadarma, S.Kep.,M.Kes sebagai pembimbing utama yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan
proposal penelitian ini tepat waktu.
4. I Wayan Surasta, SKp., M.Fis. sebagai pembimbing pendamping yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini tepat waktu.
5. Kepala UPT. Puskesma Bangli Utara yang telah memberikan kesempatan
penelitian pada instasi yang dipimpin.
6. Enumerator yang telah membantu saya mengumpulan data pada penelitian
7. Nama paramedic di Sidembunut
8. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberi dukungan semangat
kepada penulis secara moril dan materil sehingga penulisan proposal ini
selesai tepat waktu.
9. Teman-teman PSIK A 2012 ETACOSTAVERA atas segala dukungan berupa
semangat dan doa.
10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk menerima segala saran
dan masukan yang membangun.
Penulis
ABSTRAK
Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak waktu permulaan kehidupan. Saat ini, lansia
cenderung dipandang masyarakat sebagai sekelompok orang yang sakit-sakitan.
Persepsi ini muncul karena pandangan lansia bahwa lansia sangat ketergantungan
akan bantuan orang lain dan sakit-sakitan. Penyakit yang paling umum diderita
oleh lansia adalah rematik atau osteoarthritis. Osteoarthritis adalah penyakit yang
terjadi akibat degenerasi atau proses penuaan. Ada beberapa faktor penyebab
penyakit rematik pada lansia yaitu keturunan, gaya hidup, pola makan, dan
aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan
dan aktivitas fisik dengan tanda dan gejala rematik pada lansia di Desa
Sidembunut, Bangli. Rancangan penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah
case control dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini diambil
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada lansia di Desa Sidembunut, Bangli.
Adapun jumlah sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berjumlah 89
orang lansia di Desa Sidembunut. Berdasarkan hasil uji analisis yang telah
dilakukan, pada variabel pola makan, didapatkan hasil nilai p sebesar 0,002 dan
pada variabel aktivitas fisik didapatkan nilai p sebesar 0,000 nilai tersebut lebih
kecil dari alpha penelitian yang ditetapkan peneliti sebelumnya yaitu 0,05 yang
menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik
dengan tanda dan gejala rematik pada lansia di Desa Sidembunut, Bangli.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian tanda dan gejala
rematik di Desa Sidembunut, Bangli.
Kata Kunci : Lanjut Usia, Pola Makan, Aktivitas Fisik, Rematik
ABSTRACT
Aging is a process for life, not only began from a certain time, but also
since the beginning of life time. At this time, people tend to viewed the elderly
community as a group of people that sickly. This perception arises because people
view that elderly very dependence would help others and sickly. A disease that
most common suffered by elderly is rheumatism or osteoarthritis. Osteoarthritis is
a disease that occurs due to the degeneration or aging process. There are several
factors cause rheumatic diseases on seniors namely descent, life style, eating
pattern, and physical activity. This research aims to understand the relationship
pattern eating and physical activity with signs and symptoms of rheumatism on
elderly. Research design used in this research is case control with retrospective
approach. Sample in this research taken based on the criteria for inclusion and
exclusion on elderly. The number sample used researchers in this research were
89 the elderly. Based on the results of the analysis that has been done, on the diet,
obtained the value of 0,002 and p on the physical activity or p 0,000 value of the
smaller than alpha research was set researchers 0,05 which showed that is the
relationship between a diet and physical activity with an and symptoms
rheumatism on elderly in the sidembunut village, bangli.berdasarkan this, we can
conclude that there is a significant relation exists between a diet and physical
activity in the signs and symptoms rheumatism in the desa sidembunut, bangli.
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 4
1.4.1 Tujuan Umum ............................................................... 4
1.4.2 Tujuan Khusus .............................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. 5
1.5.1 Manfaat Praktis ............................................................. 5
1.5.2 Manfaat Teoritis ............................................................ 5
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan ................................................................................. 60
6.2 Saran ...................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
DHEA : Dehidropiandrosteron
LH : Luteinizing Hormone
MTX : Metrothexate
RA : Rheumatoid arthritis
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2010, jumlah lansia tahun
2009 sejumlah 18.425.000 jiwa dan tahun 2010 sejumlah 19.036.000 jiwa. Dilihat
dari jumlah tersebut, terjadi peningkatan lansia di Indonesia. Menurut data BPS
Provinsi Bali jumlah lansia di Bali pada tahun 2011 sebanyak 371.900 jiwa, pada
tahun 2012 sebanyak 680.114 jiwa dan pada tahun 2013 sebanyak 988.329 jiwa
(BPS Provinsi Bali, 2013). Dari hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit
sendi berdasarkan diagnosis nakes di Indonesia adalah 11,9% dan berdasarkan
diagnosis atau gejala adalah 24,7%. Prevalensi berdasarkan diagnosis nakes
tertinggi di Bali (19,3%), diikuti Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua
(15,4%). Prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis atau gejala tertinggi di
NTT (33,1%), Jawa Barat (32,1%) dan Bali (30%). Saat umur telah memasuki
usia lanjut, penyakit akan bermunculan. Penyakit yang sering mucul pada lansia
yaitu penyakit rematik. Penyakit rematik adalah penyakit yang tidak hanya
menyerang sendi, tetapi juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya. Secara
umum, penyakit rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau
jaringan penunjang di sekitar sendi.
Penyakit rematik yang paling umum adalah osteoarthritis akibat degenerasi atau
proses penuaan, arthritis rematoid (penyakit autoimun) dan arthritis goat karena
asam urat tinggi (Junaidi, 2012). Rematik adalah penyakit yang menyerang
anggota tubuh yang bergerak, yaitu bagian tubuh yang berhubungan antara yang
satu dengan yang lain dengan perantaraa persendian sehingga menimbulkan rasa
nyeri. Semua jenis rematik menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu.
Kemampuan gerak seseorang dapat terganggu oleh adanya penyakit rematik.
Penyakit yang kronis dapat mengakibatkan gangguan gerak, hambatan dalam
bekerja maupun melaksanakan kegiatan sehari-hari sehingga dapat menimbulkan
frustasi atau gangguan psikososial penderita dan keluarganya (Basudewa, 2009).
Ada beberapa faktor penyebab penyakit rematik pada lansia yaitu faktor pola
makan dan aktivitas fisik. Penderita rematik juga harus menjaga pola makan,
sebab jika sembarangan memakan makanan yang tidak sehat dapat memperparah
penyakit rematik. Selain makanan, aktivitas fisik juga penting karena akan
membantu lancarnya peredaran darah dalam tubuh. Namun tidak banyak lansia
yang memahami hal tersebut. Setyowati (2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati dkk. (2006) yang berjudul “Nyeri
Muskuloskeletal dan Hubungannya dengan Kemampuan Fungsional dan Fisik
pada Lansia” menunjukkan bahwa saat seseorang memasuki lansia, kemampuan
fungsional dan aktifitas fisiknya mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya
yaitu gaya hidup seperti kurangnya olahraga, pola istirahat yang tidak teratur dan
pola makan yang kurang gizi. Gaya hidup yang tidak baik menimbulkan keluhan-
keluhan penyakit persendian, seperti osteoatritis dan atritis rheumatoid.