Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida dan 40-60% multi gravida.
Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf
pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang
berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala-
gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan
faktor utama, di samping pengaruh hormonal, yang jelas wanita yang sebelum
kehamilan sudah menderita lambungspastik dengan gejala tak suka makan dan mual,
akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat.

1.2 Tujuan Penulisan


a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam
memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dalam
memecahkan masalah pada kasus tersebut

1
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mahasiswa mampu melakukan :
1. Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan patologis.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3. Menyusun rencana kebidanan.
4. Melaksanakan tindakan kebidanan.
5. Evaluasi asuhan kebidanan.

1.3 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari :
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, serta sistematika
penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi pengertian, penyebab hyperemesis gravidarum,
gejala, diagnosa, dan pengobatan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa
potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan
rencana tindakan dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian
Hiperemisis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi
pada wanita hamil sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan
kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.

2.2 Penyebab Hiperemesis Gravidarum


Penyebab hiperemisis gravidarum belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa
faktor predesposisi dapat dijabarkan :
1. Faktor adaptasi dan hormonal
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemisis
gravidarum. Faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia,
primigravida dan overdestensi rahim pada hamil ganda dan mola, jumlah
hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemisis
gravidarum.
2. Faktor psikologis
Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan
pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami, dan sebagian diduga dapat
menjadi faktor kejadian hyperemisis gravidarum.
3. Faktor alergi
Diduga terjadi invasi jaringan velli kerialis yang masuk kedalam peredaran
darah ibu, faktor alergi dapat menyebabkan kejadian hyperemisis gravidarum.

2.3 Gejala
Gejala hiperemisis gravidarum secara klinis dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu :
1. Hiperemisis gravidarum tingkat I
- Muntah berlangsung terus-menerus.
- Makan berkurang.
- BB menurun.
- Kulit dehidrasi – tonusnya melemah, lidah kering.
- Nyeri di daerah epigastrium.

3
- Tekanan darah turun dan nadi meningkat.
- Mata tampak cekung.
2. Hiperemisis gravidarum tingkat II
- Penderita tampak lemah.
- Gejala dehidrasi makin tampak : mata cekung, turgor kulit makin kering,
lidah kering dan kotor.
- Terjadi gangguan buang air besar.
- Mulai tampak gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.
- Nafas berbau aseton.
3. Hiperemisis gravidarum tingkat III
- Muntah berkurang.
- Keadaan umum makin menurun : tensi menurun, nadi meningkat, suhu
naik, keadaan dehidrasi makin jelas.
- Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus.
- Gangguan kesadaran dalam bentuk : sumnolen sampai koma : komplikasi
susunan sayaraf pusat (ensefalopati wernicla) nistaguws. Perubahan arah
bola mata, doplepea – gambar tampak ganda perubahan mental.

2.4 Diagnosa
Diagnosis hiperemisis gravidarum biasanya tidak sukar, harus ditemukan adanya
kehamilan muda & muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan
umum, namun harus diperkirakan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis,
hepatitis, ulcus pepticumdun tuner serebri yang dapat pula memberikan gejala
mental.

2.5 Pengobatan
Konsep pengobatan dapat diberikan sebagai berikut :
1. Isolasi dan pengobatan psikologis
2. Pemberian cairan pengganti
3. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada hiperemisis gravidarum sebaiknya berkonsultasi
dengan dokter sehingga dapat dipilih obat yang tak bersifat teratugenik.

4
Susunan obat yang dapat di berikan :
a. Sedativa ringan → - Phenobarbital
- Valium
b. Anti alergi → - Antihistamin
- Dramaamen
- Ovamen
c. Anti mual muntah → - Miaaner B5
- Emetrule
- Stimetil
- Auupreg
d. Vitamin → - Terutama vitamin B komplek
- Vitamin C
Perawatan Hiperemisis :
1. Menganjurkan mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam porsi
kecil tetapi sering.
2. Waktu bangun dari tempat tidur pagi jangan segera turun dari tempat tidur tapi
sebaiknya makan roti atau biskuit dengan teh hangat manis.
3. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
4. Makanan dan minuman sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin
sekali.
5. Usahakan agar dapat BAB setiap hari karena dapat menjamin menghindarkan
kekurangan karbohidrat.
6. Menganjurkan banyak makan makanan yang mengandung gula.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk dapat menerima kehamilannya dengan baik,
menghilangkan perasaan kuatir / takut terhadap kehamilan.
8. Kurangi pekerjaan yang dapat menggangu kehamilan.
9. Hilangakan / hindari masalah dan konfilik yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
10. Menganjurkan kepada ibu agar istirahat yang cukup.
11. Hubungan seksual boleh dilakukan asal tidak menggangu kehamilan dan ibu
merasa nyaman melakukannya.
12. Berikan dukungan / support dari orang sekitarnya.
13. Pencegahan terhadap hypremisis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan
memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses

5
yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah umur kehamilan 4 bulan.

6
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data


Tanggal 06 Desember 2008, Jam 12.00 WIB
a Identitas
Nama Ibu : Ny. “M” Nama Suami : Tn. “B”
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Suku/ Bangsa: Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : Akademi
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat rumah : Jl.Raya Menganti Kedurus
5 no.4 Surabaya
No Telp : 031 72073441
No Register : 597.08

b Alasan Kunjungan saat ini/keluhan utama


Ibu mengatakan mual-mual dan muntah bila selesai makan, ibu tidak berselera
makan, makan nasi 4-5 sendok, kadang hanya makan biskuit.

c Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang di derita.
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan campak.
Penyakit menurun seperti DM dan HT ataupun menahun seperti asma,
hipertensi dan jantung.
2) Riwayat penyakit keluarga.
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit menular seperti
TBC dan campak, penyakit menurun seperti DM dan hipertensi ataupun
penyakit menahun seperti asma, HT, dan jantung dan juga tidak ada
keturunan kembar.

7
d Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus menstruasi : 30 hari
Lama : 5-6 hari
Warna : merah kecoklatan
Dismenorhea : ya
Bau : anyir
Fluor albus : tidak
HPHT : 12-09-2008
TP : 19-06-2009

e Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu

Hamil Persalinan Anak Nifas


Anak KB
Peny
ke Usia Jenis Pnolng Tmpt Pnyult BBL Seks Hidup Umur ASI Jns
ulit
1 Aterm Spt B Bidan BPS - 3300 Pr* Hidup 4.3 thn - - Suntik
2

f Riwayat Kehamilan sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga, ibu sudah periksa hamil ke RS.
Muhammadiyah Surabaya 1x, dan mendapat tablet tambah darah dan
multivitamin. Selama hamil ibu tidak pernah minum jamu.
Trimester 1 : Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu sering mual
dan muntah kepala sering pusing.

b Pola kehidupan sehari-hari


1) Pola nutrisi dan cairan
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 2-3 x/hari (nasi, tahu tempe/
lauk pauk dan sayuran). Minum air putih 6-7 gelas/hari.

8
Saat hamil : Ibu mengatakan tidak selera makan, kadang 1 x/hari (nasi,
tahu tempe, sayuran), kadang makan roti. Minum air putih
4-5 gelas/hari.
2) Pola eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK ± 4-5 x/hari, BAB ± 1 x/hari
kadang-kadang 2 x/hari.
Saat hamil : Ibu mengatakan BAK lebih sering ± 5-6 x/hari, BAB
kadang- -kadang 2 x/hari, tidak rutin setiap hari.
3) Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan bekerja dan tetap melakukan aktivitas
rumah tangga seperti nyapu, masak dan nyuci.
Saat hamil : Ibu mengatakan tetap melakukan aktivitas rumah
tangga biasa.
4) Pola istirahat/ tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur malam ± 6-7 jam, tidur siang ± 1
jam.
Saat hamil : Ibu mengatakan saat hamil ini susah tidur karena
kurang nyaman.
5) Pola seksual/ reproduksi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual ± 3-4
x/minggu.
Saat hamil : Ibu mengatakan tidak pernah melakukan hubungan
seksual selama hamil ini.
6) Pola spiritual dan kepercayaan
Ibu mengatakan sebelum ataupun saat hamil tetap mengerjakan shalat 5
waktu dan berdoa sesuai dengan agamanya.
7) Pola hubungan peran/ sosial
Ibu mengatakan sebelum ataupun saat hamil hubungan dengan suami,
keluarga, tetangga dan teman-teman tetap harmonis.
8) Pola sosial dan budaya
Selama hamil tidak ada pantangan makan atau minum tertentu dan tidak
pernah minum jamu-jamuan.

9
b. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
2) Tanda vital
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Denyut nadi : 78 x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu tubuh : 36,4 º C
3) Tinggi badan : 157 cm
Berat badan sekarang : 42 kg
Berat badan sebelum hamil : 40 kg

b. Pemeriksaan fisik khusus


1) Inspeksi
Kepala : tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut tidak
rontok.
Muka : tidak anemis, tidak oedema, tidak ada cloasma
gravidarum, sedikit pucat.
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterus.
Hidung : simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak
ada polip, tidak ada sekret.
Mulut dan gigi : simetris, bibir agak kering, mukosa mulut lembab,
tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, jumlah
gigi lengkap, tidak terdapat gigi palsu.
Telinga : simetris, tidak ada sekret
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis.
Dada : tidak ada retraksi intercostae.
Payudara : simetris, bersih, membesar, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mamae, tidak keluar
colostrum.

10
Perut : terdapat strie livide, terdapat linea nigra, tidak ada
bekas operasi.
Genitalia : tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada tumor,
tidak ada condiloma, tidak ada bartholinitis.
Anus : bersih, tidak ada haemorhoid.
Ekstremitas atas : simetris, tidak oedema, tidak ada varices.
Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices.

2) Palpasi
Leopold I : 2 jari di atas sympisis
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Belum teraba
Leopold IV : Belum teraba

3) Auskultasi
DJJ : Belum terdengar

4) Perkusi
Reflek patella : +/+

c. Uji Diagnostik
 Darah
Hb : Belum dilakukan
Hbs Ag : Tidak dilakukan
 Urine
- Albumin : Tidak dilakukan
- Reduksi : Tidak dilakukan

Kesimpulan : Ny. “M” GII P10001, UK 8 minggu, intra uteri, jalan lahir normal, K/U ibu
dan janin cukup baik.

11
Interpretasi diagnosa, masalah dan kebutuhan
Tanggal 06 Desember 2008, Jam 12.30 WIB
Diagnosa : Ny. “M” GII P10001, UK 8 minggu dengan hiperemisis gravidarum
tingkat I
DS : Ibu mengatakan mual-mual dan muntah bila selesai makan, ibu tidak
berselera makan, makan nasi 4-5 sendok, kadang hanya makan biskuit.
DO : Hasil pemeriksaan :
Bibir : kering
BB : 42 kg
TFU : 2 jari di atas syimpisis
Ball : (+)
DJJ : belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Lila : 25 cm
TB : 157 cm
BB : sebelum hamil 40 kg
UK : 8 minggu
HPHT : 12-09-2008
TP : 19-06-2009

Masalah : gangguan pemenuhan nutrisi


Kebutuhan :
Memberikan HE tentang :
- Nutrisi ibu hamil hyperemisis gravidarum yaitu makan sedikit tapi sering.
- Hindari makan makanan yang merangsang yang dapat menyebabkan muntah
misalnya terlalu manis, asam dan pedas.
- Sebelum bangun dari tempat tidur usahakan miring dulu dan mencoba makan
makanan ringan seperti biskuit dan teh manis.
- Istirahat yang cukup.

12
Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Tidak ada.

Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Atau Kolaborasi


Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi.

Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh


Tanggal : 06 Desember 2008, Jam 12.45 WIB
Diagnosa : Ny. “M” GII P 10001, UK 8 minggu dengan hiperemisis gravidarum
tingkat I

1. Lakukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi therapeutik.


Rasional : Melakukan pendekatan dengan komunikasi therapeutik akan
menumbuhkan rasa percaya pasien kepada petugas dan pasien
dapat lebih kooperatif sehingga mudah dalam memberikan
pelayanan asuhan kebidanan.
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 7 T.
Rasional : Dengan pemeriksaan kehamilan standart 7 T kita dapat mendeteksi
dini kelainan kehamilan.
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu
mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang mungkin
terjadi dari kondisi saat ini.
4. Berikan penjelasan pada ibu tentang penyebab mual dan muntah.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu dapat meningkatkan
pengetahuan ibu sehingga lebih mengerti masalah kehamilannya.
5. Anjurkan ibu untuk menghisap permen.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk menghisap permen agar
mengurangi rasa mual.
6. Jelaskan pada ibu tentang aktivitas selama kehamilan ini.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat
menjaga kesehatannya secara optimal.
7. Jelaskan kepada ibu makanan apa yang boleh dikonsumsi.

13
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat
meningkatkan kesehatannya.
8. Berikan tablet penambah darah dan tablet multi vitamin.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi untuk memberikan tambahan obat
kepada ibu, kesehatan ibu dan janin akan lebih terjamin.

9. Anjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur.


Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur,
kondisi ibu dan janin akan menjadi lebih baik dan terkontrol.
10. Anjurkan kepada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi.
Rasional : Dengan kontrol tepat pada waktunya kondisi ibu dan janin lebih
terpantau oleh tenaga kesehatan sehingga kemungkinan tanda
bahaya kehamilan tidak akan terjadi.
11. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi dengan dokter ibu diharapkan cepat
sembuh.

Pelaksanaan Rencana Tindakan


Tanggal : 06 Desember 2008
Diagnosa : Ny. “M” GII P 10001, UK 8 minggu dengan hiperemisis gravidarum
tingkat I
1. Jam 12.40 WIB Melakukan pendekatan melalui komunikasi therapeutik
- Memberi salam dan memanggil nama ibu dengan ramah
- Mendengarkan keluhan klien
- Menunjukkan rasa ingin membantu
- Menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan
2. Jam 12.50 WIB Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 7 T.
Bibir : kering
BB : 42 kg (sebelum hamil 40 kg)
TFU : 2 jari di atas syimpisis
Ball : (+)
DJJ : belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit

14
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Lila : 25 cm
TB : 157 cm
UK : 8 minggu
HPHT : 12-09-2008 TP: 19-06-2009
3. Jam 13.00 WIB Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya untuk
mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang mungkin
terjadi dari kondisi saat ini.
4. Jam 13.10 WIB Memberikan penjelasan pada ibu tentang mual dan muntah
adalah hal yang normal yang biasa terjadi pada kehamilan.
Selama mual dan muntah itu tidak menggangu aktivitas ibu.
Hal ini disebabkan karena peningkatan hormon karena adaptasi
ibu.
5. Jam 13.20 WIB Menganjurkan kepada ibu untuk makan permen untuk
menambah nafsu makan dan jangan makan permen yang rasa
mint tetapi makan permen yang disukai ibu.
6. Jam 13.30 WIB Menjelaskan kepada ibu aktivitas yang boleh dilakukan yaitu
kegiatan yang tidak membahayakan/ memperburuk kondisinya
yang boleh dilakukan seperti menyapu, mencuci piring,
hindarkan pekerjaan yang melelahkan dan segala aktivitas
yang dapat menimbulkan mual dan muntah.
7. Jam 13.40 WIB Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang boleh diberikan
semua makanan boleh dimakan asal tidak merangsang mual
dan muntah seperti manis, pedas, asam, sebaiknya hindari
makanan yang berminyak dan berbau lemak perbanyak makan
makanan yang manis, dan apabila makan diusahakan dengan
porsi yang sedikit tapi sering.
8. Jam 13.50 WIB Memberikan tablet tambah penambah darah dan multi vitamin
Buroginol supp 1x1
9. Jam 14.00 WIB Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur
10. Jam 14.10 WIB Menganjurkan kepada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan misal :

15
- Muntahnya bertambah hebat.
- Pusing yang berat dan setelah di buat istirahat tidak hilang.
- Nyeri perut / mules yang hebat.
11. Jam 14.20 WIB Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.

3.7 Evaluasi
Tanggal : 06 Desember 2008 Jam 14.30 WIB
Diagnosa : Ny. “M” GII P10001, UK 8 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I
S : Ibu mengatakan :
- Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan, dan ibu bisa mengulang
apa yang telah disampaikan serta mengerti tentang kondisi kehamilannya.
- Ibu mau melaksanakan nasehat dari petugas kesehatan.
- Masih mual tetapi sudah tidak muntah dan sudah tidak nyeri uluhati.
- Ibu mau makan walaupun hanya sedikit-sedikit.
O : Pemeriksaan kehamilan :
Bibir : kering
BB : 42 kg
TFU : 2 jari di atas syimpisis
Ball : (+)
DJJ : belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Lila : 25 cm
TB : 157 cm
BB : sebelum hamil 40 kg
UK : 8 minggu
HPHT : 12-09-2008
TP : 19-06-2009
A : Ny. “M” GII P10001, UK 8 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I,
dan masalah sebagian teratasi.
P : - Anjurkan ibu untuk tetap makan sedikit tetapi sering.
- Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.

16
- Anjurkan untuk menghindari makan makanan yang merangsang mual
seperti pedes-pedes dan terlalu asem.
- Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur.
- Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau sewaktu- waktu juika
ada keluhan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. “Sinopsis Obstetri ”. Jakarta : EGC.


Manuaba. 1998. “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana
untuk Pendidik Bidan ”. Jakarta : Penerbit buku kedokteran.
Prawirohario, Sarwono. 2002. “Asuhan Maternal dan Nonatal ”. Jakarta : YBPSP.
Sastrawinata, Sulaiman. “Obstetri Fisiologi “ . Bandung : Fakultas kedokteran Universitas
Padjajaran Bandung.
Varney, Helen. 2001. “ Buku Saku Bidan“. Jakarta : Penerbit buku kedokteran.

18

Anda mungkin juga menyukai