LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN

Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Nama : Hendri Tri Purnomo Kelompok : Kamis (09.15)

NIM : 410016076 Tanggal : 19 April 2018

Kode Sampel : Perbesaran Okuler : 10 x

Jenis Batuan : Batuan Sedimen Karbonat Perbesaran Obyektif : 4 x

PPL XPL

Deskripsi Mikroskopik:

Pada pengamatan sayatan batuan dengan kode sampel Acara 5-(2016) dengan
perbesaran total 40x yang dilaksanakan pada 19 April 2018 dapat dideskripsikan
bahwa batuan merupakan batuan sedimen karbonat dan memilili tekstur meliputi
ukuran butir yaitu 0.5-2 mm (pasir kasar-pasir sangat kasar) dengan bentuk butir
subrounded-rounded, memiliki kemas terbuka (Interparticle, dimana dalam sample ini
terdapat rongga cukup banyak sebesar 16.5%), serta memiliki sortasi buruk. Dan
struktur dari batuan karbonat ini adalah Oomikrit, dimana allochem tertanam dalam
mikrit bukan dalam sparit.

Batuan ini sebagian besar disusun oleh allochem, dengan material penyusun
Allochemnya yaitu terdiri dari Skeletal grain 26.75% meliputi Fosil Foram Besar dan
Fosil Pelecypoda sedangkan material Non Skeletal grain terdiri dari Pelloid (1.5%)
Agregat 26.25% dan Ooid (17.5%). Allocem tadi tertanam dalam Mikrit berupa
mineral Kalsit sebesar 11.5%.
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Deskripsi Meterial Penyusun Batuan :

Pada pengamatan sayatan batuan dengan perbesaran total 40x yang dilaksanakan
pada 19 April 2018 didapati beberapa material penyusun batuan, antara lain :

a. Skeletal Grain (26.75%)

-Fosil Foram Besar
Pada PPL fosil berwarna keabu-abuan, dengan bentuk elips memanjang. Tidak
mempunyai sifat optik mineral berupa pecahan, belahan, pleokroisme, relief, dan
indeks bias.

Pada XPL mempunyai warna coklat muda sampai kekuningan. Dengan nilai
Birefrience tidak diketahui, tidak mempunyai pemadaman, tidak mempunyai
kembaran, dan tidak mempunyai orientasi.

-Fosil Pelecypoda
Pada PPL fosil berwarna abu-abu kehitaman, dengan bentuk elips, terlihat jelas
kenampakan fosil cangkang Pelecypoda. Tidak mempunyai sifat optik mineral berupa
pecahan, belahan, pleokroisme, relief, dan indeks bias.

Pada XPL mempunyai warna coklat tua. Dengan nilai Birefrience tidak
diketahui, tidak mempunyai pemadaman, tidak mempunyai kembaran, dan tidak
mempunyai orientasi.

b. Non Skeletal Grain

-Pelloid (1.5%)

Pada PPL berwarna abu-abuan kehitaman, dengan bentuk membundar. Tidak

mempunyai sifat optik mineral berupa pecahan, belahan, pleokroisme, relief, dan
indeks bias N > n.

Pada XPL mempunyai warna coklat muda sampai kekuningan dengan bintik
bintik hitam. Dengan nilai Birefrience tidak diketahui, tidak mempunyai pemadaman,
tidak mempunyai kembaran, dan tidak mempunyai orientasi.
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

-Ooid ( 17.5%)

Pada PPL berwarna kehitaman, dengan bentuk membundar dan terdapat

lapisan radier di intinya. Tidak mempunyai sifat optik mineral berupa pecahan,
belahan, pleokroisme, relief, dan indeks bias.
Pada XPL mempunyai warna hitam. Dengan nilai Birefrience tidak diketahui,
tidak mempunyai pemadaman, tidak mempunyai kembaran, dan tidak mempunyai
orientasi.

- Agregat (26.25%)

Pada PPL Agregat berwarna abu-abu kehitaman, dengan bentuk tidak teratur
lantaran kumpulan beberapa fosil dan mikrit,. Tidak mempunyai sifat optik mineral
berupa pecahan, belahan, pleokroisme, relief, dan indeks bias.

Pada XPL mempunyai warna coklat tua. Dengan nilai Birefrience tidak diketahui,
tidak mempunyai pemadaman, tidak mempunyai kembaran, dan tidak mempunyai
orientasi.

c. Mikrit Kalsit (11.5%)

Pada PPL mineral berwarna kehitaman dengan bentuk tidak beraturan dan
cenderung mengisi celah antar Allochem. Mineral tidak mempunyai pecahan dan
tidak mempunyai belahan. Mineral tidak mempunyai pleokroisme dengan relief
lemah serta mempunyai indeks bias N > n.

Pada XPL mempunyai Birefrience dengan warna kecokelatan pada orde ke-1.
Pemadaman tidak diketahui, kembaran tidak diketahui. dan warna retardasinya
menunjukkan warna yang sama.

d. Rongga (16.5%)

Pada PPL berwarna Colorless dengan kenampakan berada pada sekitar Allochem
dan Matrik. Sedangkan pada pengamatan XPL memiliki warna kehitaman dan warna
retardasinya adalah keunguan.
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Point Counting Data Record Sheet ( Rock and Aggregate )

PPL
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 RGA RGA RGA RGA RGA RGA RGA AGR AGR AGR MKRT MKRT MKRT SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG
2 RGA RGA RGA RGA RGA RGA AGR AGR AGR AGR MKRT SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG
3 RGA RGA RGA RGA AGR AGR AGR AGR MKRT MKRT SKG SKG SKG SKG SKG SKG MKRT MKRT MKRT MKRT
4 RGA RGA RGA RGA AGR AGR AGR AGR MKRT SKG SKG SKG SKG SKG MKRT MKRT RGA AGR AGR AGR
5 AGR AGR AGR AGR AGR AGR AGR MKRT SKG SKG SKG SKG MKRT AGR AGR AGR AGR AGR AGR AGR
6 AGR AGR AGR AGR AGR AGR AGR MKRT SKG SKG MKRT MKRT MKRT AGR AGR AGR AGR AGR AGR AGR
7 RGA RGA RGA SKG SKG AGR AGR RGA MKRT AGR AGR AGR RGA RGA AGR AGR AGR AGR AGR AGR
8 SKG SKG SKG SKG SKG SKG AGR AGR AGR AGR AGR AGR OOID OOID OOID OOID RGA RGA RGA RGA
9 SKG SKG SKG SKG RGA RGA AGR AGR RGA RGA RGA OOID OOID OOID OOID OOID OOID RGA OOID OOID
10 SKG SKG SKG RGA RGA SKG SKG SKG RGA SKG SKG SKG OOID OOID OOID OOID OOID OOID OOID OOID
11 RGA RGA SKG SKG SKG SKG SKG SKG RGA SKG SKG OOID OOID OOID OOID OOID OOID OOID OOID OOID
12 SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG MKRT SKG AGR AGR AGR AGR AGR AGR AGR AGR OOID OOID
13 SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG MKRT AGR AGR AGR AGR AGR AGR AGR RGA RGA OOID OOID
14 SKG SKG RGA SKG SKG SKG SKG SKG MKRT MKRT AGR AGR AGR AGR RGA RGA RGA AGR AGR AGR
15 SKG SKG SKG SKG SKG SKG SKG MKRT OOID OOID OOID MKRT MKRT MKRT SKG SKG SKG SKG SKG SKG
16 OOID OOID OOID MKRT MKRT MKRT MKRT OOID OOID OOID OOID RGA OOID OOID SKG SKG SKG SKG SKG SKG
17 OOID OOID MKRT AGR AGR MKRT OOID OOID OOID OOID OOID AGR OOID OOID MKRT MKRT MKRT OOID SKG SKG
18 RGA MKRT AGR AGR MKRT PLD OOID MKRT MKRT MKRT MKRT AGR AGR AGR MKRT OOID OOID OOID RGA RGA
19 MKRT AGR AGR AGR MKRT PLD AGR RGA RGA RGA RGA RGA AGR MKRT OOID OOID OOID OOID OOID RGA
20 AGR AGR AGR AGR AGR PLD PLD MKRT RGA RGA RGA RGA RGA OOID OOID OOID OOID OOID OOID RGA

KETERANGAN
RGA Rongga
AGR Agregat
PLD Pelloid
MKRT Mikrit kalsit
OOID Ooid
SKG Skeletal Grain
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Baris
Nama Mineral
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T JUMLAH
Rongga 7 6 6 5 4 3 1 2 5 3 3 3 2 1 1 1 4 3 2 4 66
Agregat 3 4 5 6 6 5 9 6 3 5 5 7 5 6 5 5 4 6 5 5 105
Pelloid 0 0 0 0 2 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
Mikrit 1 1 1 1 1 2 1 5 7 3 4 3 4 2 3 2 2 1 1 1 46
Ooid 2 2 1 0 0 0 2 2 3 3 3 2 6 7 6 7 6 6 7 5 70
Skeletal Grain 7 7 7 8 7 7 6 5 2 6 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 107
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 400
JUMLAH
400

Nama Mineral Rincian Perhitungan Hasil

Rongga (66 / 400) X 100% 16.50%
Agregat (105 / 400) X 100% 26.25%
Pelloid (6 / 400) X 100% 1.50%
Mikrit (46 / 400) X 100% 11.50%
Ooid (70 / 400) X 100% 17.50%
Skeletal Grain (107/ 400) X 100% 26.75%

PENAMAAN BATUAN
Klasifikasi yang digunakan adalah kasifikasi batuan karbonat milik Folk,
1961. Klasfikasi batuan tersebut berdasarkan perbandingan antara nilai Lime Mud
Matrik (Mikrit) dengan nilai Spar Cement (Sparite) serta besarnya persentase
Allochem nya. Hasil pengamatan yang diperoleh dari sample batuan didapatkan
bahwa Mikrit lebih dominan dari pada sparit, sehingga klassifikasi masuk pada
bagian kiri, Over 2/3 Micrite Matrix. Kemudian berdasarkan persentase Allochemnya
yaitu sebesar 26.75% maka masuk ke dalam Allochems Percent Over 10-50%.
Berdasarkan besar komposisi mikrit dan Allochem maka batuan ini adalah Sparse
Biomicrite (Folk, 1961).
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

PROVENANCE
Sparse Biomicrite merupkan batuan karbonat yang mencerminkan
pengendapan di area dengan gelombang yang menengah sehingga masih banyak
dijumpai butiran yang terendapkan dan menjadi Allochemnya, dan karena
arus/gelombang yang menengah sehingga tidak mampu menghilangkan kandungan
mikritnya sehingga masih dijumpai persentase mikrit yang banyak. Lokasi
pengendapan yaitu berada pada Continental slope atau pada Sublitoral Zone dimana
grain material yang berasal dari lingkungan yang lebih atas tertransport dan
terendapkan di lingkungan ini