LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN

Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Nama : Hendri Tri Purnomo Kelompok : Kamis (09.15)

NIM : 410016076 Tanggal : 10 Mei 2018

Kode Sampel : Acara 6 Perbesaran Okuler : 10 x

Jenis Batuan : Batuan Metamorf Foliasi Perbesaran Obyektif : 4 x

PPL XPL

Deskripsi Mikroskopik:

Pada pengamatan sayatan batuan dengan kode sampel Acara 6 dengan

perbesaran total 40x yang dilaksanakan pada 10 Mei 2018 dapat dideskripsikan
bahwa batuan merupakan batuan Metamorf dengan struktur foliasi yaitu Phylitic dan
memilili tekstur Palimset.

Sedangkan komposisi mineral penyusun batuan ini adalah mineral

Grafite(22.75%), Biotite(25.25%), Chhlorite(22.75%), Kuarsa(29.25%).
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Deskripsi Mineral :

Pada pengamatan sayatan batuan dengan kode sampel Acara 6 dengan

perbesaran total 40x yang dilaksanakan pada 10 Mei 2018 didapati beberapa mineral,
antara lain :

a. Mineral Kuarsa

Pada PPL mineral berwarna putih sampai trasparan dengan bentuk subhedral.
Mineral mempunyai pecahan dan tidak memiliki belahan. Mineral tidak mempunyai
pleokroisme, dengan relief lemah serta mempunyai indeks bias N mineral > N
Kanada Balsam.

Pada XPL mempunyai bias rangkap berwarna putih kecoklatan pada orde ke-1.
Pemadaman 700 meunjukkan pemadaman miring. Warna Orientasi menunjukkan
warna putih pada orde ke-1, sehingga orientasinya length fast.

b. Biotite

Pada PPL mineral berwarna putih pucat dengan bentuk subhedral hingga
anhedral Mineral mempunyai pecahan dengan belahan. Mineral dengan pleokroisme
dikroik dengan relief lemah serta mempunyai indeks bias N >n.

Pada XPL mempunyai bias rangkap berwarna kuning kecoklatan sampai coklat
muda pada orde ke-2. Warna Orienasi menunjukkan warna ungu terang pada orde
ke-2, sehingga orientasinya length fast.

c. Chlorite

Pada PPL mineral berwarna hijau sampai hijau tua dengan bentuk pipih
memanjang. Mempunyai pecahan dan tidak mempunyai belahan. Mineral tidak
mempunyai pleokroisme dengan relief sedang, serta mempunyai indeks bias N > n.
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Pada XPL mempunyai bias rangkap berwarna coklat gelap sampai kehitaman
pada orde ke-1. Pemadamannya miring, tidak mempunyai kembaran. Warna Orienasi
menunjukkan warna ungu tua pada orde ke-2, sehingga orientasinya length slow.

d. Mineral Grafite

Pada PPL mineral berwarna hitam gelap dengan bentuk pipih memanjang.
Mineral tidak mempunyai pleokroisme dengan relief kuat serta mempunyai indeks
bias N > n.

Pada XPL mempunyai bias rangkap berwarna hitam pada orde ke- 1,tidak
menampakan adanya kembaran maupun pemadaman serta tidak ada orientasi
mineralnya dikarenakan sifat yang tidak tembus cahaya. Berdasar deskripsi diatas
didefinisikan mineral tersebut adalah mineral Grafite.
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Point Counting Data Record Sheet ( Rock and Aggregate )

PPL
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 CHL CHL CHL CHL CHL BIO QZ QZ QZ QZ BIO BIO GRP GRP GRP QZ GRP GRP GRP GRP
2 CHL QZ QZ BIO QZ QZ GRP QZ QZ QZ BIO CHL GRP QZ QZ QZ QZ QZ QZ QZ
3 CHL QZ BIO QZ QZ GRP GRP GRP GRP QZ CHL GRP GRP QZ QZ QZ QZ QZ GRP GRP
4 CHL CHL QZ QZ CHL CHL CHL CHL CHL CHL GRP GRP QZ QZ QZ GRP QZ QZ CHL CHL
5 CHL QZ QZ CHL CHL CHL CHL QZ GRP GRP GRP QZ QZ QZ QZ CHL QZ QZ QZ GRP
6 QZ CHL QZ CHL CHL CHL QZ GRP GRP GRP QZ QZ QZ QZ GRP GRP GRP BIO BIO BIO
7 CHL CHL CHL CHL BIO BIO BIO BIO BIO QZ BIO QZ QZ GRP GRP GRP BIO BIO GRP GRP
8 QZ QZ QZ BIO BIO BIO BIO BIO BIO BIO GRP QZ GRP GRP GRP GRP GRP GRP GRP QZ
9 QZ QZ CHL QZ CHL GRP GRP GRP GRP CHL CHL GRP GRP CHL CHL CHL CHL CHL CHL BIO
10 QZ CHL CHL CHL CHL CHL CHL CHL QZ QZ CHL CHL CHL CHL CHL CHL CHL CHL QZ QZ
11 BIO QZ QZ QZ CHL CHL CHL BIO BIO BIO CHL BIO BIO CHL CHL BIO BIO GRP BIO GRP
12 CHL CHL BIO BIO BIO BIO CHL CHL BIO CHL CHL CHL BIO BIO GRP BIO BIO QZ BIO BIO
13 CHL CHL CHL CHL CHL BIO BIO BIO BIO CHL CHL CHL CHL CHL BIO BIO BIO QZ QZ BIO
14 BIO CHL CHL CHL CHL CHL QZ QZ QZ BIO BIO QZ QZ QZ QZ BIO QZ QZ QZ BIO
15 CHL CHL CHL BIO BIO GRP GRP GRP GRP QZ BIO QZ QZ QZ QZ QZ QZ QZ QZ QZ
16 QZ QZ CHL BIO BIO BIO BIO BIO QZ GRP BIO BIO GRP BIO QZ QZ GRP QZ QZ QZ
17 BIO QZ GRP GRP GRP BIO GRP GRP QZ QZ BIO BIO GRP GRP GRP GRP CHL BIO BIO BIO
18 BIO GRP BIO BIO BIO GRP BIO GRP BIO BIO BIO BIO BIO BIO BIO BIO GRP QZ QZ BIO
19 GRP BIO GRP GRP GRP BIO QZ QZ QZ QZ QZ BIO BIO QZ QZ BIO BIO BIO QZ QZ
20 GRP GRP GRP GRP GRP GRP GRP GRP BIO GRP BIO GRP GRP GRP QZ GRP GRP GRP BIO BIO

KETERANGAN
CHL Chlorite
GRP Grafite
BIO Biotite
QZ Quartz
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Point Counting Work Sheet

Baris
Nama Mineral
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T JUMLAH
Chlorite 9 9 8 7 9 6 5 3 1 4 6 4 2 4 3 3 3 2 2 1 91
Grafite 2 2 3 3 3 5 6 7 5 4 3 4 8 5 6 6 6 4 4 5 91
Biotite 4 1 3 6 6 8 5 5 7 4 9 6 4 3 2 6 5 4 5 8 101
Quartz 5 8 6 4 2 1 4 5 7 8 2 6 6 8 9 5 6 10 9 6 117
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 400
JUMLAH
400

Nama Mineral Rincian Perhitungan Hasil

Chlorite (91 / 400) X 100% 22.75%
Grafite (91 / 400) X 100% 22.75%
Biotite (101 / 400) X 100% 25.25%
Quartz (117 / 400) X 100% 29.25%

PENAMAAN BATUAN
Penamaan batuan pada metamorf foliasi didasarkan pada struktur dari batuan
tersebut. Batuan ini memiliki Struktur Foliasi dengan struktur foliasinya yaitu
Phylitic sehingga batuan ini adalah Filit. Untuk fasies metomarfosa pada batuan ini
dapat dilihat dari kandungan mineralnya yaitu terdapat Chlorite, Muscovite, Kuarsa,
Kalsit, dan Biotite yang masuk ke dalam fasies Greenschist dengan protolithnya yaitu
Metamarls.
 LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA BATUAN SEDIMEN
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

PETROGENESA
Berdasarkan hasil plotting pada tabel fasies metamorfosa didapatkan protolith
dari batuan filit ini adalah metamarls dengan fasies netanorfnya greenschist yang
berarti menunjukan bahwa batuan metamarls ini terkena P dan T dengan derajat
rendah sampai menengah dengan kisaran tekanan 1-8 Kbar dan temperature 300-
450oC. Fasies Metamorf ini terjadi karena metamorfosa regional, biasanya terjadi
pada zona subduksi akan tetapi yang masih dangkal atau dekat permukaan sehingga
belum terkena P dan T yang kuat. Jadi batuan marl yang sebelumnya terendapkan di
trench kemudian terseret masuk ke zona subduksi akan tetapi masih belum dalam
atau dangkal sehingga berubah menjadi batuan filit yang terdapat mineral kalsit yang
cukup banyak karena protolithnya adalah Metamarls yang merupakan sedimen
karbonat. Kemudian karena aktifitas tektonik pada zona subduksi berhenti dan terjadi
pengangkatan pada daerah subduksi tersebut akhirnya batuan Filit ini tersingkap ke
permukaan bumi.