Anda di halaman 1dari 13

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN TB

PARU
No. Dokumen : SOP/ /PP/UKM/VI/2016

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
: 00
: / 6 /2016
Halaman :1
Kepala Puskesmas
UPTD
PUSKESMAS Hanna J.Manullang, SKM
PARSOBURAN Nip. 19750605 200604 2 005

1. Pengertian TB Paru adalah suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri yang
bernama Mycobacterium tuberculosis.

2. Tujuan Sebagai acuan pelayanan pelanggan dengan TB Paru di Ruang Pemeriksaan Umum di UPTD Puskesmas
Parsoburan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Parsoburan No: 400/ /PP/UKM/VI/2016

4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan RI (2012)Penemuan dan pengobatan pasien TB


2 Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis Tahun 2008

5.Prosedur Alat dan Bahan


1.Obat TB
2.Buku Status pasien
3. Resep

6. Langkah- 1. Petugas melakukan Anamnese dan Pemeriksaan Fisik


langkah 2. Apabila pada anamnese pelanggan mengatakan sudah menderita batuk lebih dari 2 minggu, maka
segera sarankan pelanggan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tes BTA sputum
3. Petugas memberikan rujukan internal ke laboratorium
Apabila
4. hasil
Apabila testes
hasil BTA menunjukan
BTA hasil
positif,positif positip,positif2,positif3,maka
2,positif berikan
3,maka berikan pengobatan pengobatan
sesuai kategori sesuai
I kategori I
5.Apabila hasil BTA positif pada pasien kambuh atau gagal atau putus berobat,diobati kategori II
6.
Apabila hasil test BTA menunjukan negative namun ada curiga TB beri antibiotik spectrum luas.

7.Hal-hal yang 1.Keadaan umum Pasien


terkait 2.Alergi Antibiotik
3.Status gizi pasien
4.Berat Badan Pasien
8. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang Laboratorium
4 Ruang obat
5. Ruang Sanitasi
6.Rujukan ke PRM Satelit

9. Dokumen 1.Formulir Rujukan Internal Laboratorium


Terkait 2.Formulir Rujukan Eksternal (RS, Labor PRM Sentral , TB 09)
3.Kertas Resep
4. Buku Register harian
5. Kartu Rawat jalan
10. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENEGAKAN
DIAGNOSA TB ANAK
No. Dokumen : SOP/ /PP/UKM/VI/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : / 6 /2016
Halaman :1
Kepala Puskesmas
UPTD
PUSKESMAS Hanna J. Manullang, SKM
PARSOBURAN NIP.197506052006042005

1. Pengertian Standart proses penegakan diagnosa TB paru oleh staf medis penanggung jawab pasien

2. Tujuan Menjadi acuan penemuan dan penegakan diagnosis TB anak


3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Parsoburan No: 400 / /PP/UKM/ VI /2016

4. Referensi 1 IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA REKOMENDASI No:004/Rek/PP/IDAI/VI/2013


2 Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis Tahun 2008
5.Prosedur Alat dan Bahan
1. Timbangan 5.Pot Dahak
2.Pengukur Tinggi
Badan
3.Formulir TB 01
4. Formulir TB 13,TB
6. Langkah- 05,TB06
1. Pasien TB anak dapat ditentukan dengan cara melakukan pemeriksaan pada anak A dengan
langkah kontak erat dengan pasien TB menular anak B yang mempunyai tanda dan gejala klinis yang
sesuai dengan TB anak
2. Diagnosa pasti TB ditetapkan berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi yang terdiri beberapa cara
:*Pemeriksaan mikroskopis apusan langsung atau biopsi jaringan (laboratorium luar)
* Pemeriksaan mantoux test
3. Dalam menegakkan diagnosa TB anak,semua prosedur diagnostik dapat dilanjutkan namun
bila sarana diagnostik yang tersedia terbatas,dapat menggunakan pendekatan lain yg dikenal
sebagai sistem skoring.

7.Hal-hal yang 1.Keadaan Umum


perlu Pasien
2.Alergi Antibiotik
diperhatikan
3.Keadaan gizi pasien
4.Berat Bada Pasien
8. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran 6.PRM Satelit
2. Ruang pemeriksaan umum 7.Lab Luar
3. Ruang tindakan/Laboratorium
4. Ruang obat
5. Ruang Sanitasi
9. Dokumen 1.Formulir Rujukan Internal Laboratorium
Terkait 2.Formulir Rujukan Eksternal (RS, Labor PRM Sentral , TB 09)
3.Kertas Resep
4. Buku Register harian
5. Kartu Rawat jalan
10. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
Kepala Puskesmas

Hanna J. Manullang, SKM


NIP.197506052006042005

nggung jawab pasien

P/UKM/ VI /2016
004/Rek/PP/IDAI/VI/2013
008

iksaan pada anak A dengan


anda dan gejala klinis yang
ologi yang terdiri beberapa cara
aboratorium luar)

ik dapat dilanjutkan namun


endekatan lain yg dikenal

gal Mulai diberlakukan


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN TB-MDR
No. Dokumen : SOP/ /PP/UKM/VI/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : / 6 /2016
Halaman :1
Kepala Puskesmas
UPTD
PUSKESMAS Hanna J. Manullang, SKM
PARSOBURAN NIP.197506052006042005

1. Pengertian Merupakan urutan alur pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB MDR di UPTD
Puskesmas Parsoburan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan untuk pelaksanaan pasien TB MDR di
UPTD puskesmas Parsoburan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Parsoburan No:400/ /PP /UKM/ VI /2016

4. Referensi

5. Prosedur 1. Petugas melakukan Anamnese dan mengidentifikasi suspek TB MDR.


2. Melakukan edukasi pasien suspek TB-MDR untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Merujuk pasien suspek TB-MDR untuk pemeriksaan lebih lanjut ke RS rujukan .
4.Menunggu hasil pemeriksaan TB-MDR dari RS Rujukan.
5.Melakukan kunjungan rumah pasien konfirm positifTB-MDR.

6. Merujuk pasien konfirm positif TB-MDR untuk pengobatan Ke RS


7. Membantu fasyankes satelit TB-MDR melakukan kunjungan rumah pasien TB-MDR
yang mangkir pengobatan.
8.
Berperan aktif dalam jejaring eksternal penatalaksanaan kasus TB-MDR di
wilayahnya,membantu pelacakan pasien TB-MDR mangkir pengobatan
9.Melakukan pencatatan
pelaporan baku TB-MDR.

7.Hal-hal yang 1.Keadaan umum Pasien 3. Berat Badan


terkait 2.Resistensi Obat Pasien
8. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang tindakan
4 Ruang obat
5. Kasir
6. Rujukan Lab Eksternal
8. Dokumen Terk1.Form Rujukan ke RS Luar 3.Kartu Rawat jalan
2.Buku Register Harian
9. Dokumen
Terkait

10. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
: SOP / /PP /UKM/ VI /2016
STANDART OPERASIONAL
: 00 MANTOUX TEST
: / /2016
:1
No. Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : / 6 /2016
Halaman :1
Kepala Puskesmas
UPTD
PUSKESMAS Hanna J. Manullang, SKM
PARSOBURAN
NIP.197506052006042005

1. Pengertian Pemeriksaan diagnostik dengan menyuntikan PPD secara intra dermal/intra cutan untuk
mengetahui adanya pemajanan terhadap M tuberculosis.

2. Tujuan Mendeteksi/mengidentifikasi adanya infeksi tuberculosis,membantu dalam menegakkan


diagnosa tuberculosis

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Parsoburan No: 400 / /PP /UKM/ VI /2016

4. Referensi 1 . Standart Ikatan Dokter Anak Indonesia.


2 . Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan (lembaran negara RI tahun 2009
no.144,tambahan lembaran negara RI no.5063).
3 . PERMENKES RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008.
5.Prosedur Alat dan bahan
1 . Kapas Alkohol
2 . Spuit
3 . Timbangan

6. Langkah- 1 . Bersihkan sepertiga tengah sisi volar lengan bawah dengan menggunakan
Langkah aquades,kemudian keringkan dengan menggunakan kasa

2 . Suntikan 0,1 ml PPD 5-TU/PPD-RT 23-2 TU secara intradermal dari arah distal sampai
terjadi benjolan dengan diameter kurang lebih 5 mm.
3 . Lingkari tanda benjolan tersebut
4 . Bekas suntikan jangan ditekan atau diusap dengan kapas alkohol atau kasa.
5 . Baca indurasi yang terjadi setelah 48-72 jam, dengan mengukur diameter trasversal dan
lihat terjadi bula atau tidak
7.Hal-Hal yang 1 . Keadaan Umum
perlu
diperhatikan 2 . Pasien
Keadaan gizi anak
3 . Berat Badan Pasien
8. Unit Terkait 1 . Ruang pendaftaran
2 . Ruang pemeriksaan umum
3 . Ruang tindakan
4 . Ruang obat
5 . Ruang Sanitasi
9. Dokumen 1.Formulir Rujukan Internal Laboratorium
Terkait
2.Formulir Rujukan Eksternal (RS, Labor PRM Sentral , TB 09)
3.Kertas Resep
4. Buku Register harian
5. Kartu Rawat jala
10. Rekaman
Historis
Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
: SOP / /PP /UKM/ VI /2016
: 00
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENEGAKAN
:
DIAGNOSA/ TB.ANAK
/2016
:1
No. Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : / 6 /2016
Halaman :1
Kepala Puskesmas

UPTD PUSKESMAS
Hanna J. Manullang, SKM
PARSOBURAN
NIP.197506052006042005

1. Pengertian Standart proses penegakan diagnosa TB paru oleh staf medis penanggung jawab pasien
2. Tujuan Menjadi acuan penemuan dan penegakan diagnosis TB anak
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Parsoburan No: 400/ /PP/UKM/VI/2016
4. Referensi Standart Ikatan Dokter Anak Indonesia
5. Prosedur

6. Langkah-langkah 1 . Pasien TB anak dapat ditentukan dengan cara melakukan pemeriksaan pada anak A dengan kontak erat
dengan pasien TB menular anak B yang mempunyai tanda dan gejala klinis yang sesuai dengan TB anak

2 . Diagnosa pasti TB ditetapkan berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi yang terdiri beberapa cara :
* Pemeriksaan mikroskopis apusan langsung atau biopsi jaringan (laboratorium luar)
*Pemeriksaan mantoux test
3 . Dalam menegakkan diagnosa TB anak,semua prosedur diagnostik dapat dilanjutkan namun bila sarana
diagnostik yang tersedia terbatas,dapat menggunakan pendekatan lain yg dikenal sebagai sistem skoring.

7.Hal-hal yang perlu 1.Keadaan Umum Pasien


diperhatikan 2.Alergi Antibiotik
3.Keadaan gizi pasien
4. Berat Badan Pasien
8. Unit Terkait Semua SMF dan unit pelayanan terkait
9. Dokumen Terkait

10. Rekaman Historis


Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Kepala Puskesmas

nna J. Manullang, SKM


P.197506052006042005

ab pasien

016

A dengan kontak erat


g sesuai dengan TB anak

i beberapa cara :
uar)

kan namun bila sarana


sebagai sistem skoring.

Mulai diberlakukan
:SOP/ /PP/UKM/ VI/2016
: 00
PENANGANAN TB - HIV
: / /2016
:1
No. Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : / 6 /2016
Halaman :1
Kepala Puskesmas
UPTD
PUSKESMAS Hanna J. Manullang, SKM
PARSOBURAN NIP.19750605200604 2005

1. Pengertian Merupakan urutan alur pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB HIV di UPTD
Puskesmas Parsoburan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan untuk pelaksanaan pasien TB-HIV di
UPTD puskesmas Parsoburan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No:400 / /PP/UKM/VI/2016

4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan RI (2012)Penemuan dan pengobatan pasien TB


2 Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis Tahun 2008

5. Prosedur 1. Petugas melakukan Anamnese pada penderita HIV


2. Melakukan edukasi pd pasien HIV untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Merujuk pasien suspek TB-HIV untuk pemeriksaan lebih lanjut ke PRM Satelit
4. Menunggu hasil pemeriksaan TB-HIV dari PRM.
Melakukan kunjungan rumah pasien konfirm positifTB-HIV.
5.
6. Merujuk pasien konfirm positif TB-HIV untuk pengobatan Ke RS
7. Membantu fasyankes satelit TB-HIV melakukan kunjungan rumah pasien TB-HIV
yang mangkir pengobatan.
8. Berperan aktif dalam jejaring eksternal penatalaksanaan kasus TB-HIV di
wilayahnya,membantu pelacakan pasien TB-HIV mangkir pengobatan
Melakukan pencatatan
9. pelaporan baku TB-HIV.

1. Keadaan umum Pasien


7.Hal-hal yang 2. Berat Badan Pasien
terkait
3. Status Gizi
8. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang tindakan
4. Ruang obat
5. Kasir

8. Dokumen Terkait 1. Keadaan umum Pasie


2. Buku Register Harian
3. Kartu Rawat jalan
9. Dokumen
Terkait

10. Rekaman
Historis Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
TB DOTS

No. Dokumen : SOP/ /PP/UKM/VI/2016


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : / 6 /2016
Halaman :1
Kepala Puskesmas
UPTD
PUSKESMAS Hanna J. Manullang, SKM
PARSOBURAN NIP.197506052006042005

1. Pengertian Penanganan Tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah pemberian terapi dengan observasi
langsung terhadap pengobatan TB yang berkesinambungan antara komitmen pengambil kebijakan
dengan pendiagnosaan TB, terapi/pengobatan dengan OAT, serta pengawasan langsung oleh PMO
( Pengawas Minuman Obat) yang dilengkapi dengan pencatatan dan pelaporan untuk
memudahkan pemantauan dan evaluasi penderita TB.

2. Tujuan Agar penanggulangan dengan strategi DOTS bisa memberikan daya ungkit dalam penemuan dan
penanganan kasus TB di masyarakat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Parsoburan No:400/ /PP/UKM/VI/2016

4. Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis cetakan ke 6,2001


5. Langkah-langkah 1. Petugas TB melakukan penjaringan tersangka TB
2. Petugas TB mencatat hasil penjaringan dalam buku TB 06
3. Petugas TB membuat pengantarbagi pasien tersangka TB untuk pemeriksaan BTA positif ke
dokter
4. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan di buku TTB 04
5. Petugas TB mengkolsultasikan pasien dengan hasil BTA positif ke dokter
6. Petugas TB memberikan konseling tentang penyakit TB, pencegahan, penularan dan
pengobatan.
7. Petugas TB mencatat data pasien, hasil pemeriksaan BTA, diagnosa dan pengobatan di buku TB
01
8. Petugas TB membuat jadwal kontrol dan pengambilan OAT di lembar TB 02
9. Petugas TB memberikan OAT yang pertama untuk diminum di tempat pelayanan.
10. Petugas TB mengobservasi efek samping minum OAT selama 15 menit
11. Petugas TB mengisi laporan TB 03
12. Petugas TB menyerahkan lembar TB 02 dan OAT untuk 14 hari, jika tidak ada efek samping
minum obat.
13. Petugas TB mengkonsultasi pasien ke dokter, jika mengalami efek samping setelah minum
obat.
14. Dokter memberikan resep tambahan untuk penanganan efek samping
15. Petugas TB memberikan rujuk balik bagi pasien luar wilayah
16. Penanggung jawab program TB melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi DOTS setiap
2 bulan, 5 bulan dan akhir pengobatan.
17. Penanggung jawab program Program TB melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
strategi DOTS

7.Hal-hal yang 1. Keadaan Umum Pasien 3. Status Gizi Pasien


terkait 2. Alergi Antibiotik 4. Berat Badan Pasien
8. Unit Terkait Ruang pendaftaran, ruang pemeriksaan umum, ruang laboratorium, ruang obat, rujukan ke PRM
Satelit
9. Dokumen 1. Laporan TB 01-06
Terkait 2. Blangko resep
3. Buku register
10. Rekaman
Historis Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
10. Rekaman
Historis Perubahan
Kepala Puskesmas

Hanna J. Manullang, SKM


NIP.197506052006042005

rian terapi dengan observasi


ntara komitmen pengambil kebijakan
rta pengawasan langsung oleh PMO
an dan pelaporan untuk

n daya ungkit dalam penemuan dan

/PP/UKM/VI/2016

,2001

untuk pemeriksaan BTA positif ke

TTB 04
sitif ke dokter
ncegahan, penularan dan

diagnosa dan pengobatan di buku TB

T di lembar TB 02
m di tempat pelayanan.
ma 15 menit

hari, jika tidak ada efek samping

mi efek samping setelah minum

fek samping
ah
dap pelaksanaan strategi DOTS setiap

k lanjut terhadap hasil evaluasi

orium, ruang obat, rujukan ke PRM

Tanggal Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai