ABSTRAK
Isolasi dan karakterisasi senyawa steroid fraksi n-heksana daun buas-buas (Premna Serratifolia
L.) telah dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa steroid dominan pada daun buas-buas. Proses
isolasi senyawa steroid dari fraksi n-heksana daun buas-buas dilakukan menggunakan metode
sokletasi, kromatografi lapis tipis, kromatografi vakum cair, kromatografi kolom gravitasi dan
rekritalisasi serta karakterisasi senyawa menggunakan spektrofotometer inframerah. Ekstrak
dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan diuji secara fitokimia untuk mengetahui golongan
senyawa pada ekstrak. Distribusi yang paling baik terdapat pada eluen n-heksana: etil asetat
dengan perbandingan 4:1 dan ekstrak positif mengandung steroid. Fraksi diuji kemiripan distribusi
senyawanya dan fraksi yang mirip digabungkan menjadi satu. Fraksi paling dominan terdapat pada
fraksi B1 dan memiliki massa sebesar 3,6774 gram. Fraksi yang paling dominan diisolasi lebih
lanjut. Hasil isolasi menghasilkan 19 fraksi dengan fraksi B1.1 merupakan fraksi yang paling
dominan dan memilki massa 0,1203 gram. Kristal yang hasil isolasi direkristalisasi untuk proses
pemurnian kristal dan menghsilkan kristal putih berbentuk jarum serta dianalisis. Hasil analisis
kristal menunjukkan adanya kemiripan spektrum IR terhadap senyawa cholestane.
1
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 1-7 ISSN 2303-1077
2
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 1-7 ISSN 2303-1077
3
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 1-7 ISSN 2303-1077
massa ekstrak sebesar 19,312 gram. Ekstrak terpenoid-steroid. Berdasarkan hasil uji
diuji secara fitokimia untuk mengetahui fitokimia ekstrak positif mengandung alkaloid,
golongan senyawa yang ada pada ekstrak flavonoid dan terpenoid-steroid. Hasil uji
dengan uji golongan alkaloid, flavonoid dan fitokimia dapat dilihat pada tabel 1.
4
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 1-7 ISSN 2303-1077
Kromatografi Kolom Gravitasi (KKG) hijau yang berarti bahwa sampel positif
Fraksi gabungan ke-1 dilanjutkan merupakan golongan steroid. Kristal yang
untuk diisolasi karena merupakan yang paling telah diisolasi dilanjutkan analisis
dominan dibandingkan fraksi lainnya. Fraksi menggunakan spektrofotometer inframerah.
ke-1 diisolasi menggunakan metode
kromatografi kolom gravitasi (KKG) dengan Analisis Spektrum IR
perbadingan kolom dan sampel adalah 10:1. Berdasarkan spektrum IR pada isolat
KKG dilakukan menggunakan eluen fraksi n-heksan daun buas-buas tidak
bergradien yang dibuat dari n-heksana dan menunjukkan adanya senyawa karbonil
etil asetat. Pada proses KKG fraksi ataupun ikatan rangkap. Hal ini berarti isolat
ditampung tiap 5 mL dengan harapan berupa suatu hidrokarbon yang memiliki
senyawa yang ditampung lebih murni. Fraksi spektrum yang cukup sederhana.
hasil KKG yang didapat sebanyak 19 fraksi Kromatogram suatu hidrokarbon ditunjukkan
dengan 6 fraksi awal bening dan 13 fraksi pada serapan utama medium kuat di dekat
lainnya berwarna. 3000 cm-1 dengan rentang 3000 cm-1 sampai
Fraksi hasil KKG di KLT untuk dengan 2800 cm-1 merupakan ikatan C-H dan
mengetahui perbedaan kemampuan distribusi vibrasi regang. Selain itu, serapan kuat
senyawa pada tiap fraksi. Berdasarkan hasil sekitar 1450 cm-1 dan 1375 cm -1 sebagai
KLT di dapat bahwa fraksi 1-6 memiliki pola serapan pendukung menunjukkan ikatan C-H
pemisahan yang mirip dimana tidak terbentuk dan vibrasi lentur. Spektrum medium kuat
noda pada plat. Plat disemprot menggunakan sampel yang terdapat pada 2918,30 cm-1 dan
reagen vanilin sulfat dan serium sulfat untuk 2850,79 cm-1 yang menunjukkan adanya
mengidentifikasi keberadaan steroid pada ikatan C-H dan vibrasi regang. Vibrasi regang
fraksi. Setelah disemprot, terbentuk warna C-H simetris dari gugusan -CH3 dan-CH2-
ungu pada setiap plat yang berarti terdapat memberikan serapan puncak yang
senyawa golongan steroid pada setiap plat. berdekatan (2872 cm-1 dan 2853 cm-1).
Fraksi 1-6 digabungkan dan membentuk Vibrasi lainnya terdapat pada vibrasi regang
kristal pada saat kering. Fraksi 1-6 C-H tak simetris dengan menunjukkan
digabungkan karena memiliki kemiripan puncak yang berdekatan (2962 cm-1 dan
kemampuan distribusi. 2926 cm-1). Selain itu, serapan medium pada
Selain itu pada hasil penyemprotan 1460,11 cm-1 dan 1375,25 cm-1 yang
reagen vanilin sulfat menghasilkan warna menunjukkan adanya ikatan C-H dan vibrasi
ungu pada bagian atas plat fraksi 1-6. Fraksi lentur. Spektrum 1460,11 cm-1 dan 1375,25
hasil KKG terdapat 3 fraksi yang dominan cm-1 menunjukkan gugus metil dengan
berdasarkan massa fraksi. Namun, diantara 3 vibrasi deformasi, simetris (±1380 cm-1) dan
fraksi dominan terdapat 1 fraksi yang paling tak simetris (±1465 cm -1). Adapun spektrum
dominan dan membentuk kristal, yaitu fraksi pendukung berupa spektrum antara 1200 cm -
1
B1.1. Fraksi B1.1 merupakan fraksi sampai dengan 800 cm -1 menunjukkan
gabungan berupa kristal berwarna putih adanya ikatan C-C stretching dengan
berbentuk jarum. serapan pada 968,27 cm -1. Vibrasi lentur juga
Kristal direkristalisasi menggunakan ada dengan munculnya serapan pada 723
pelarut etil asetat pada suhu 0 0C untuk cm-1 dari gugus CH2 seperti pada tabel 3 dan
menghasilkan kristal yang lebih murni. Kristal spektrum pada gambar 2.
hasil rekristalisasi berbentuk jarum dan diuji Serapan-serapan spektrum
kemurniannya menggunakan KLT dengan inframerah pada sampel menunjukkan
eluen n-heksana:etil asetat (1:1); n- adanya kemiripan yang sangat signifikan
heksana:etil asetat (8:2); n-heksana:etil dengan senyawa cholestane. Hal ini
asetat (2:8); metanol; etil asetat; aseton; n- ditunjukkan dengan adanya serapan pada
heksana; n-heksana:etil asetat:metanol 2964 cm-1 dan 2867 cm-1 serta 1467 cm-1 dan
(1:1:1); aseton:etil asetat (1:1). Hasil uji KLT 1379 cm-1. Selain itu, adanya spektrum 960
pada semua eluen tidak berwarna dan cm-1 dan 723 cm-1 yang sangat mendekati
terbentuk noda tunggal berwarna ungu saat spektrum sampel dimana 5-alpha cholestane
plat disemprot menggunakan reagen serium memiliki rumus molekul C27H48 dengan strutur
sulfat yang menandakan senyawa positif seperti pada gambar 3 (SDBS, 2015).
steroid (Trisnadjadja, dkk., 2005). Uji
Liberman-Buchard yang menghasilkan warna
5
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 1-7 ISSN 2303-1077
6
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 1-7 ISSN 2303-1077
Piironen, V., Lindsay, D.G., Miettinen, T.A., Suryawati, Yusuf, H. Dan Sofia, 2011, The
Toivo, J. and Lampi, A.M., 2000, Isolation and Identification of
Review Plant Sterols: Biosynthesis, Antimalarial Agents of the n-Hexane
Biological Function and Their Fraction of the Neem Leaves
Importance to Human Nutrition. J. (Azadirachta indica A. Juss).
Science of Food and Agriculture, 80: Proceedings of The Annual
939- 966. International Conference Syiah Kuala
Rajendran, R. dan Basha, N.S., 2010, University, 1 (1): 253-256.
Antimicrobial Activity of Crude Trisnadjadja, D., Hidayat, S.L., Sumirja, S.
Extracts and Fractions of Premna dan Simanjuntak, P., 2005,
serratifolia Linn. Root. Medicinal Pengkajian Kandungan Fitosterol
Plants, 2 (1): 1-6. pada Tanaman Kedawung (Parkia
SDBS, 2015, 5-alpha cholestane. roxburgii G. Don.), Biodiversitas,
http://sdbs.db.aist.go.jp/sdbs/cgi- Bogor, 7 (1): 21-24.
bin/direct_frame_top.cgi. diakses Vadivu, R., Suresh, A.J., Girinath, K.,
pada tanggal 3 Oktober 2015, pukul Kannan, P.B., Vimala, R., Kumar,
10.00. N.M.S., 2009, Evaluation of
Selvam, T.N., Venkatakrishnan, V., Damodar, Hepatoprotective and In-vitro
K.S., dan Elumalai, P., 2012, Cytotoxic Activity of Leaves of
Antioxidant and Tumor Cell Premna serratifolia Linn. J. Scientific
Suppression Potential of Premna Research, 1 (1): 145-152.
serratifolia Linn Lea. Toxicol Int, Warrier, P.K., Nambiar, V.P., Ramankutty, C.,
19(1): 31–34. 1995, Indian Medicinal Plants: A
Sing, C.R., 2011, Antimicrobial Effect of Compendium of 500 Species. Orient
Callus and Natural Plant Extracts of Longman Publications, India.
Premna serratifolia L. International Yuliana, T., 2013, Isolasi dan Pemurnian
Journal on Pharmaceutical and Wedelolakton dari Tumubuhan Urang
Biomedical Research (IJPBR), 2(1): Aring (Eclipta alba L. Hassk). Jurnal
17-20. Kimia Terapan Indonesia 15(1): 1-7.