Anda di halaman 1dari 10

Nama : Aprilia Nurmawati

NPM : 022112143
Kelas :VD
Tugas : Akuntansi Manajemen

LAPORAN BUDGET DAN ANALISA VARIAN

A. Pengertian Laporan Budget


Laporan Budget adalah laporan yang sistematis dan terperinci tentang realisasi
pelaksanaan budget, beserta analisa dan evaluasinya dari waktu kewaktu selama periode
yang akan datang.
Laporan budget menunjukkan analisa perbandingan antara budget dengan ralisasi
pelaksanaannya yang tercantum dalam catatan akuntasi . Perbandingan ini menunjukkan
apakah terjadi penyimpangan antara budget dengan realisainya. Apakah penyimpagan
tersebut bersifat positif(menguntungkan) atau bersifat merugikan) dan menunjukkan faktor
apakah yang menyebabkan penyimpangan tersebut.
Dengan demikian dapat dapat dievaluasi pelaksanaan budget tersebut, berhasil atau
tidak dapat berjalan efisien atau tidak efisien. Dari analisa tersebut pimpinan perusahaan
dapat menindak lanjuti jika terjadi penyimpangan agar pada periode berikutnya perusahaan
dapat berjalan lebih baik
Laporan budget perlu dibuat secara teratur (beberapa kali dalam setahun), tidak
menunggu aggaran selesai direalisasikan, hal ini dimaksudkan, jika terjadi penyimpangan
segera dapat diketahui, dianalisa dan dievaluasi, sehingga dapat segera ditindaklanjuti.
Bentuk laporan budget tidak ada standarnya, bentuk dan formatnya tergantung kepada
perusahaan masing-masing. Didalam laporan tersebut menunjukkan varian antara hasil
sesungguhnya dan standard yang dianggarkan serta mennjukkan varian yang signifikan yang
perlu diteliti secara seksama oleh manajemen untuk menentukan sebeb-sebab yang
mendasari terjadinya varian.

B. Analisa Varian

Analisa Varian adalah analisis matematis dari dua perangkat data untuk mendapatkan
pengertian penyebab terjadinya suatu penyimpangan . Salah satu data diperlakukan sebagai
dasar, standar , atau titik pedoman. Perbandingan data tersebut bisa berupa:

1|Analisis Varian
1. Varian antara hasil sesungguhnya pada periode berjalan dan hasil sesungguhnya pada
periode sebelumnya
2. Varian antara hasil sesungguhnya dan biaya estándar
3. Varian hasil sesungguhnya dan tujuan yang direncanakan

Dalam mempelajari dan mengevaluasi varians untuk menentukan sebab yang


mendasarinya, kemungkinan berikut ini perlu dipertimbangkan:
1. Varian tidak material
2. Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan
3. Varians disebabkan oleh keputusan khusus manajemen
4. Varians disebabkan karena faktor yang tidak dapat dikendalikan yang diidentifikasi.
Misalnya kerugian karena bencana
5. Varians yang tidak diketahui penyebabnya

Banyak cara untuk mempelajari atau menyelidiki varians untuk menentukan sebab
yang mendasarinya . Berikut ini beberapa pendekatan utama:
1. Pertemuan dengan manajer pusat tanggung jawa dan penyelian dan karyawan lainnya
dalam pusat tanggung jawab yang terlibat
2. Analisa situasi kerja, temasuk arus kerja , koordinasi aktivitas, keefektifan pengawasan dan
keadaan umum lainnya
3. Pengamatan langsung
4. Penyelidikan ditempat oleh manajer lini
5. Penyelidikan oleh kelompok staf(dispesifikasi menurut tanggung jawab)
6. Pemeriksaan intern
7. Penelitian khusus
8. Analisa varian

Analisa varian anggaran (rencana) yang bisanya dilakukan berhubungan dengan:


1. Penjualan
2. Bahan
3. Tenaga kerja langsung
4. Overhead manufaktur

C. Analisa Varian Penjualan


Contoh sederhana berikut ini perhitungan analisa varian antara hasil sesungguhnya
(realisasi) dengan rencana (anggaran) . yang memberikan gambaran kepada manajemen
mengenai penyebab penyimpangan pada penjualan.

2|Analisis Varian
Perhitungan varian penjualan
1. Perbedaan kuantitas
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan unit penjualan dalam
anggaran dengan unit realisasi penjualan. Nilai perbedaan tersebut akan dihitung sebagai
berikut:
VK = (KR – KA) x HA KA = Kuantitas Anggaran
VK = Varian kuantitas HB = Harga (jual)Anggaran
KR = Kuantitas realisasi

2. Varian harga jual


Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan harga jual per unit dalam anggaran
dengan realisasi penjualan. Nilai perbedaan tersebut dihitung sebagai berikut:
VH = (HR - HA) x KA
VH = Varian Harga (jual)
HR = Harga(jual) Realisasi
HA = Harga (jual) anggaran
KR = Kuantitas realisasi

Contoh
Penjualan tahun 2006 dianggarkan sebesar 5000 unit dengan harga per unit sebesar Rp 1.000
pada akhir tahun 2006 bagian akuntansi telah mencatat penjualannya sebesar 4.800 unit
dengan harga per unit sebesar Rp 950. Dari data tersebut dapat disusun laporan anggaran
tahun 2006 sebagai berikut:
1. Perbandingan data
Anggaran Realisasi
Unit 5.000 4.800
Harga/unit 1.000 950
Nilai penjualan 5.000.000 4.560.000
Dari perbandingan tersebut terdapat selisih sebesar Rp 440.000

2. Analisis selisih
a. Selisih kuatitas
VK = (KR – KA) HA
= (4.800 – 5.000) 1.000 = 200.000 (turun)
b. Selisih harga
VH = (HR – HA) KR
= (950 – 1.000) 4.800 = 240.000 (turun)
Total selisih = 440.000 (turun)

3|Analisis Varian
Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa penurunan penjualan sebesar Rp440.000
disebabkan karena:
 Penurunan kuantitas/unit penjualan sebesar 200 unit yang dinilai dengan harga Rp
1.000 per unit
 Penurunan harga sebesar Rp 50 untuk 4.800 unit

D. Analisa Varian Bahan


analisa bahan biasanya menyangkut dua laporan:
1. Laporan kinerja dari bagian pembelian
Bagian ini bertanggung jawab untuk pengendalian
 Harga beli bahan
 Kuantitas dan waktu pembelian bahan
 Menyususn anggaran pembelian bahan
2. Laporan kinerja dari manajer departemen pemakai
Manajer produksi dari departemen pemakai bertanggungjawab terhadap jumlah bahan
mentah yang digunakan dalam memproduksi jumlah seluruhnya output sesunggungnya
departemen
yaitu biaya perunit yang digunakan untuk bahan mentah yang digunakan.

Untuk ilustrasi berikut ini contoh sederhana laporan kinerja bulan Januari yang mencerminkan
varian harga beli dan kuantitas (diklasifikasikan menjadi varian kuantitas dan efisiensi)

Perhitungan Varian Bahan Baku


a. Varian kuantitas
Yaitu nilai persediaan yang disebabkan karena perbedaan jumlah material yang seharusnya
digunakan dengan jumlah material yang dianggarkan, dinilai dengan harga menurut anggaran
VK = (URS - KA) x HB
VK = Varian kuantitas
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
KA = Kuantitas Anggaran
HA = Harga (beli) Anggaran

b. Varian Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang seharusnya dengan
kuantitas realisasi yang dinilai dengan harga anggaran. Bila kuantitas realisasi lebih besar
dari kuantitas seharusnya maka akan menaikkan biaya (tidak efisien), sebaliknya bila
kuantitas realisasi lebih rendah dari kuantitas seharusnya maka akan menurunkan biaya
(terjadi efisiensi).

4|Analisis Varian
VE = ( KR - URS) x HA
VE= Varian efisiensi
KR = Kuantitas Realisasi
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
HA = Harga (beli) Anggaran
c. Varian Harga beli
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara harga material persatuan dalam
anggaran dengan realisasi
VH = (HR - HA) x KR
VH = Perbedaan harga
HR = Harga Realisasi
HA = Harga Anggaran
KR = Kuantitas Realisasi

Contoh 1
Anggaran Realisasi
Produksi 5000 unit 5.500 unit
SUR 4 kg 3.82 kg
Jumlah material 20.000 kg 21.000 kg
Harga/kg Rp 2.000 Rp 2.250
Biaya material Rp 40.000.000 Rp 47.250.000

Dari perbandingan tersebut terdapat kenaikan biaya material sebesar Rp 7.250.000

Analisa Selisih:
1. Varian Kuantitas
VK = (URS – KA) HA
= (22.000 – 20.000) 2000 = 4.000.000 (naik)
Catatan
URS = Realisasi produksi x SUR
= 550 x4
= 22.000

2. Varian Efisiensi
VE = (KR – URS) HA
= (21.000 -22.000) 2.000= 2.000.000(turun)

3. Varian Harga
VH = (HR – HA) KR
=(2250 – 2000) 21.000 = 5.250.000 (naik)
5|Analisis Varian
Follow up: mempertahankan tingkat efisiensi dan meninjau kembali mengapa harga pembelian
lebh tinggi.

Contoh 2
Berikut ini anggaran dan realisasi anggaran tahun 2006
Anggaran Realisasi
Produksi ((unit) 1.000 1.100
SP Bahan Baku A 2 …….
SP Bahan Baku B 0,5 ……..
Penggunaan Bahan Baku A 2000 ……..
Penggunaan Bahan Baku B 500 605
Harga Bahan Baku A 900 925
Harga Bahan Baku B 1.000 950
Biaya Bahan Baku 2.300.000 2.711.500

TBBB = BB-A + BB-B


2711500 = (X x 925) + (605 x 950)
2711500 = 925X + 574.750
925 X = 2711500 – 574.750
X = 2310

Jadi realisasi penggunaan BB-A = 2310

SP BB-A = 2310/1100 = 2,1


SP BB-B = 605/1100 = 0,55

Penyimpangan keseluruhan = 2711500 – 2300000 = 411500


Penyimpangan kuantitas
BB-A (2200-2000) x 900 =180000 (naik)
BB-B (550-500) x 1000 = 50000 (naik)

Penyimpangan efisiensi
BB-A (2310 –2200) x 900 = 99000 (naik)
BB-B ( 605 – 550) x 1000 =55000 (naik)

Penyimpangan harga
BB-A (925-900) x 2310 = 57750 (naik)
BB-B (950-1000) x 605 = -30250 (naik)

E. Analisa Varian Tenaga kerja Langsung


Laporan kinerja dari setiap departemen produksi yang menggunakan tenaga kerja langsung
biasanya akan memperlihatkan varian tenaga kerja langsung. Seperti bahan baku langsung,
varian tenaga kerja menyangkut varian kuantitas dan harga (tingkat upah rata-rata)

Perhitungan Varian TKL


6|Analisis Varian
1. VARIAN KUANTITAS
Yaitu varian yang disebabkan karena perbedaan jumlah material yang seharusnya digunakan
dengan jumlah material yang dianggarkan, dinilai dengan upah menurut anggaran

VK = (URS - KA) x TA
VK = Varian kuantitas
URS = Unit realisai produksi dengan standar JKL
KA = Kuantitas Anggaran
TA = Tarif (Upah) Anggaran

2. VARIAN EFISIENSI
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang seharusnya dengan
kuantitas realisasi yang dinilai dengan upah anggaran. Bila kuantitas JKL realisasi lebih
besar dari kuantitas seharusnya maka akan menaikkan biaya (tidak efisien), sebaliknya bila
kuantitas realisasi lebih rendah dari kuantitas seharusnya maka akan menurunkan biaya
(terjadi efisiensi).

VE = ( KR - URS) x TA
VE = Varian efisiensi
KR = Kuantitas Realisasi
URS = Unit realisai produksi dengan standar JKL
TA = Tarif (upah) Anggaran

3. VARIAN TARIF (UPAH)


Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara tarif per jam dalam anggaran dengan
realisasi
VT = (TR - TA) x KR
VT= Perbedaan tarif (upah)
TR = Tarif (upah) Realisasi
TA = Tarif (upah) Anggaran
KR = Kuantitas Realisasi

Contoh
Anggaran dan penggunaan bahan baku PT ABC selama bulan Desember 2006 adalah
sebagai berikut:
Anggaran Realisasi
Unit yang diproduksi 20.000 19.000 unit
unit
Standar JKL …… ……..
7|Analisis Varian
kebutuhan JKL 42.000 kg 41.990 kg
Tarif per jam Rp 10 ………
Biaya TKL ……… Rp 424.099

Dari data diatas tentukan besarnya :


a. Penyimpangan keseluruhan
b. Penyimpangan kuantitas
c. Penyimpangan efisiensi
d. Penyimpangan tarif

Jawab :
 Standar JKL
Anggaran : 42.000/20.000 = 2,1
Realisasi : 41.990/19.000 = 2,21
 Tarif realisasi = 424.099/41.990 = 10,1
 Anggaran biaya TKL yang dikeluarkan = 42.000 x 10 = 420.000

a. Penyimpangan keseluruhan
424.099- 420.000 = 4.099 (naik)
b. Penyimpangan kuantitas
(39.900 - 42.000) x 10 = - 21.000 (turun)
c. Penyimpangan efisiensi
(41.990 -39.900) x 10 = 20.900 (naik)
d. Penyimpangan tarif
(10,1- 10) x 4,990 = -4199 (turun)

F. Varian Overhead Manufaktur


Analisa varian overhead manufaktur lebih kompleks dari analisa untuk penjualan, bahan
mentah dan tenaga kerja langsung. Data yang ada dalam biaya overhead meliputi biaya tetap
dan biaya variabel, bila data biaya tetap dan biaya variabel tidal dibedakan maka untuk
mengembangkan analisis menjadi sulit. Tujuan utama dari analisa overhead manufaktur adalah
untuk menjelaskan penyebab jumlah overhead manufaktur dibawah atau diatas yang berlaku.
Laporan anggaran BOP dapat disusun bila anggaran BOP dan realisasinya sudah
disediakan. Perbedaan antara anggaran dan realisasi BOP dapat diidentifikasi menjadi:
1. VARIAN KUANTITAS
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan unit produksi yang dianggarkan dengan unit
produksi yang direalisasikan dinilai dengan tarif BOP variabel dalam anggaran
VK = (KR – KA) TA
Keterangan:

8|Analisis Varian
VK = varian kuantitas
KR = Kuantitas realisasi/unit produksi yang direalisasi
KA = Kuantitas anggaran/unit produksi
TA = Tarif anggaran /tarif BOP yang dianggarkan

2. VARIAN TARIF
Yaitu selisih yang disebabkan perbedaan tarif BOP variabel dalam anggaran dengan tarif
BOP variabel realisasi
VT = (TR – TA) KR
Keterangan:
VT = Varian tarif
TR = Tarif realisasi/tarif BOP variabel yang direalisasi
TA= Tarif anggaran/tarif BOP variabel anggaran
KR= Kuantitas realisasi/ unit produksi yang direalisasi

Contoh
Biaya overhead pabrik tahun 2006 dianggarkan sebesar Rp 10.000.000 (40% tetap).
Sedangkan anggaran produknya sebesar 1000 unit. Realisasi produksi hanya 90% dengan
BOP sebesar 9.850.000
Dari data tersebut dapat disusun laporan anggaran BOP sebagai berikut:

Perbandingan data:
Anggaran Realisasi
Produksi 1000 unit 900 unit
BOP total 10.000.000 9.850.000
BOP tetap (40%) 4.000.000 4.000.000
BOP variabel 6.000.000 5.850.000
Tarif BOP variabel/unit 6.000 6.500

Analisis Varian
Varian Kuantitas
VK = (KR – KA) TA
= (900 – 1.000) 6.000 = 600.000 (turun)

Varian Tarif
VT = (TR – TA) KR
= (6.500 - 6.000) 900 = 450.000 (naik)

9|Analisis Varian
Rangkuman

Laporan Budget adalah laporan yang sistematis dan terperinci tentang realisasi
pelaksanaan budget, beserta analisa dan evaluasinya dari waktu kewaktu selama periode yang
akan datang. Analisa Varian adalah analisis matematis dari dua perangkat data untuk
mendapatkan pengertian penyebab terjadinya suatu penyimpangan
Analisa Varian terdiri dari varian penjualan, varian biaya bahan, varian biaya tenaga kerja
dan varian biaya overhead.

Daftar Pustaka

Any Agus Kana, 1990, Anggaran Perusahaan, AK Group. Yogyakarta

Indriyo G, Mohamad N, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta

M Munandar, 2001, Budgeting, BPFE, Yogyakarta

10 | A n a l i s i s V a r i a n

Anda mungkin juga menyukai