Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk betina
Aedes aegypti. DBD ditunjukkan empat manifestasi klinis yang utama yaitu
demam tinggi, manifestasi perdarahan, sering dengan hepatomegali, dan
tanda-tanda kegagalan sirkulasi darah (Roose, 2008).
Di Indonesia, penyakit DBD pertama kali ditemukan di Surabaya
pada tahun 1986. Sejak saat itu penyakit ini menyebar ke berbagai provinsi
di Indonesia hingga akhirnya pada tahun 1980 seluruh provinsi di Indonesia
telah terjangkit penyakit DBD (Depkes RI, 2007).
Menurut Depkes RI (2005) pada awal tahun 2004 Indonesia
menghadapi KLB DBD dengan jumlah kasus DBD sejak Januari sampai
Mei 2004 mencapai 64.000 dengan kematian sebanyak 724 orang. Pada
tahun 2011 jumlah kasus DBD di Indonesia 65.432 dengan jumlah kematian
sebanyak 595 orang. Berdasarkan data tersebut, kejadian DBD terbanyak
terjadi di Provinsi Jawa Barat yaitu 13.836 dengan jumlah kematian 57
orang.
Kejadian DBD pada tahun 2011 di Provinsi Lampung berjumlah
1.494 dengan jumlah kematian 24 orang (Depkes RI, 2012). Menurut
Depkes RI (2011) angka kematian akibat DBD di beberapa wilayah di
Indonesia masih cukup tinggi di atas target nasional 1%, antara lain Provinsi
Gorontalo (8,33%), Riau (5,80%), Sulawesi Utara (4,11%), Bengkulu
(3,51%), Lampung (3,51%), Nusa Tenggara Timur (2,45%), Jambi (2,04%),
Jawa Timur (1,21%), Sumatera Utara (1,21%) dan Sulawesi Tenggara
(1,09%).
Meningkatnya jumlah kasus serta bertambahnya wilayah yang
terjangkit disebabkan karena semakin baiknya transportasi penduduk,
adanya pemukiman baru, kurangnya perilaku masyarakat terhadap
pembersihan sarang nyamuk, terdapatnya vector nyamuk hampir diseluruh
pelosok tanah air serta adanya empat sel tipe virus yang bersirkulasi
sepanjang tahun. Faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit demam
berdarah dengue antara lain faktor host, lingkungan, perilaku hidup bersih
dan sehat serta faktor virusnya sendiri. Faktor host yaitu kerentanan dan
respon imun; faktor lingkungan yaitu kondisi geografi (ketinggian dari
permukaan laut, curah hujan, angin, kelembapan, musim); kondisi
demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat) (Depkes RI, 2004).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penjelasan umum tentang DBD?
2. Bagaimana data jumlah penderita dan kasus meninggal Demam
Berdarah Dengue (DBD) menurut provinsi di Indonesia tahun 2014-
2016?
3. Bagaimana analisa jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue
(DBD) Tahun 2014 – 2016?
4. Bagaimana analisa jumlah kasus meninggal Demam Berdarah Dengue
(DBD) Tahun 2014 – 2016?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui secara umum tentang DBD.
2. Untuk mengetahui data banyaknya jumlah penderita dan kasus
meninggal Demam Berdarah Dengue (DBD) menurut provinsi di
Indonesia tahun 2014-2016.
3. Untuk mengetahui analisa jumlah kasus penderita Demam Berdarah
Dengue (DBD) Tahun 2014 – 2016.
4. Untuk mengetahui analisa jumlah kasus meninggal Demam Berdarah
Dengue (DBD) Tahun 2014 – 2016.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk betina
Aedes aegypti. DBD ditunjukkan empat manifestasi klinis yang utama yaitu
demam tinggi, manifestasi perdarahan, sering dengan hepatomegali, dan
tanda-tanda kegagalan sirkulasi darah (Roose, 2008).
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit
endemis di Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama
kesehatan masyarakat. Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi
virus Dengue yang akut dan ditandai dengan panas mendadak selama 2 – 7
hari tanpa sebab yang jelas disertai dengan manifestasi perdarahan, seperti
petekie, epistaxis kadang disertai muntah darah, berak darah, kesadaran
menurun, dan syock.
Menurut Depkes RI (2005) Penyakit Demam Berdarah atau Dengue
Hemorragik Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan air laut. Merebaknya kasus DBD ini menimbulkan reaksi dari
berbagai kalangan. Sebagian menganggap hal ini terjadi karena kurangnya
kesadaran akan kebersihan lingkungan dan sebagian lagi menganggap
karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan merespon kasus ini.
Di Indonesia, tahun 2016 terdapat lebih dari 100.000 kasus
penularan dan lebih dari 1.100 penderita meninggal dunia. Situasi tersebut
mendekati data tahun 2006 di mana terdapat 114.000 kasus dengan jumlah
korban tewas 1.100 orang. Sejak Januari sampai dengan Maret tahun 2004
total kasus DBD di seluruh propinsi di Indonesia sudah mencapai 26.015,
dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang.
2.2 Data Jumlah Penderita Dan Kasus Meninggal Demam Berdarah
Dengue (DBD) Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2014 – 2016
Demam Berdarah Dengue
Jumlah Kasus Jumlah Kasus Meninggal
No Provinsi
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Aceh 2.208 1.509 2.651 7 6 21
2 Sumatera Utara 5.378 5.274 8.618 30 30 46
3 Sumatera Barat 2.328 3.806 3.985 10 22 18
4 Riau 2.342 3.261 4.170 31 22 39
5 Jambi 1.308 1.354 1.553 16 8 14
6 Sumatera Selatan 1.500 3.396 3.851 3 16 25
7 Bengkulu 464 1.003 1.746 13 20 22
8 Lampung 1.317 3.145 4.516 16 32 15
9 Kep. Bangka Belitung 321 623 490 11 6 3
10 Kepulauan Riau 1.882 1.795 1.983 13 16 20
11 DKI Jakarta 8.447 4.954 20.423 9 11 14
12 Jawa Barat 18.116 21.237 36.631 178 14 270
13 Jawa tengah 11.075 16.398 14.376 159 255 213
14 DI Yogyakarta 1.955 3.420 6.247 11 35 26
15 Jawa Timur 9.273 20.138 24.480 107 283 343
16 Banten 3.002 3.011 6.139 37 43 71
17 Bali 8.629 10.704 21.668 17 28 62
18 Nusa Tenggara Barat 824 1.252 2.585 1 5 24
19 Nusa Tenggara Timur 167 506 1.015 0 1 2
20 Kalimantan Barat 5.049 1.115 588 68 15 8
21 Kalimantan Tengah 880 1.502 1.659 12 10 24
22 Kalimantan Selatan 828 3.668 4.098 17 40 28
23 Kalimantan Timur 4.752 6.458 10.712 55 65 103
24 Kalimantan Utara 781 719 1.055 4 2 11
25 Sulawesi Utara 1.271 730 1.975 23 17 17
26 Sulawesi Tengah 1.302 1.571 2.314 9 13 22
27 Sulawesi Selatan 2.904 3.974 7.685 24 19 41
28 Sulawesi Tenggara 838 1.500 3.444 8 9 33
29 Gorontalo 223 231 746 14 14 20
30 Sulawesi Barat 315 486 873 0 0 8
31 Maluku 12 78 363 2 6 21
32 Maluku Utara 148 119 297 2 2 8
33 Papua Barat 77 66 105 0 3 0
34 Papua 431 647 1.130 0 3 6
Jumlah 100.347 129.650 204.171 907 1.071 1.598
2.3 Analisa Jumlah Kasus Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tahun 2014 – 2016
Pada tahun 2016 jumlah penderita DBD yang dilaporkan ada
sebanyak 204.171, tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 dilaporkan ada
sebanyak 129.650 kasus dan pada tahun 2014 dilaporkan ada sebanyak
100.347 kasus.

Kasus Penderita DBD


250,000

204,171
200,000

150,000
129,650
Jumlah Kasus
100,000
100,347

50,000

0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa jumlah kasus


penderita Demam Berdarah Dengue di tiap tahunnya mengalami
peningkatan. Di tahun 2014 jumlah kasus penderita Demam Berdarah
Dengue memiliki sebanyak 100.347 kasus, kemudian tahun 2015
mengalami peningkatan dengan angka yang di capai adalah 129.650 kasus,
sedangkan di tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus dilaporkan dan tahun
2016 dengan jumlah 204.171 kasus menjadi angka tertinggi kasus DBD
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu tahun 2014-2016.

Setiap tahunnya kasus Demam Berdarah Dengue di setiap provinsi


di Indonesia mengalami perubahan peningkatan jumlah kasus dan
penurunan jumlah kasus. Terdapat provinsi dengan jumlah kasus DBD
tertinggi di setiap tahunnya dan provinsi dengan jumlah kasus terendah
disetiap tahunnya.
Diagram Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan
Provinsi Tahun 2014

Papua 431
Papua Barat 77
Maluku Utara 148
Maluku 12
Sulawesi Barat 315
Gorontalo 223
Sulawesi Tenggara 838
Sulawesi Selatan 2,904
Sulawesi Tengah 1,302
Sulawesi Utara 1,271
Kalimantan Utara 781
Kalimantan Timur 4,752
Kalimantan Selatan 828
Kalimantan Tengah 880
Kalimantan Barat 5,049
Nusa Tenggara Timur 167
Nusa Tenggara Barat 824
Bali 8,629
Banten 3,002
Jawa Timur 9,273
DI Yogyakarta 1,955
Jawa tengah 11,075
Jawa Barat 18,116
DKI Jakarta 8,447
Kepulauan Riau 1,882
Kep. Bangka Belitung 321
Lampung 1,317
Bengkulu 464
Sumatera Selatan 1,500
Jambi 1,308
Riau 2,342
Sumatera Barat 2,328
Sumatera Utara 5,378
Aceh 2,208
0 5,000 10,000 15,000 20,000

Tahun 2014

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa provinsi dengan


jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue tertinggi pada tahun 2014
adalah Provinsi Jawa Barat dengan kasus sebanyak 18.116, di ikuti oleh
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 11.075 kasus dan Provinsi Jawa Timur
sebanyak 9.273 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus DBD terendah pada
tahun 2014 adalah Provinsi Maluku dengan jumlah kasus sebanyak 12
kasus.
Diagram Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan
Provinsi Tahun 2015

Papua 647
Papua Barat 66
Maluku Utara 119
Maluku 78
Sulawesi Barat 486
Gorontalo 231
Sulawesi Tenggara 1,500
Sulawesi Selatan 3,974
Sulawesi Tengah 1,571
Sulawesi Utara 730
Kalimantan Utara 719
Kalimantan Timur 6,458
Kalimantan Selatan 3,668
Kalimantan Tengah 1,502
Kalimantan Barat 1,115
Nusa Tenggara Timur 506
Nusa Tenggara Barat 1,252
Bali 10,704
Banten 3,011
Jawa Timur 20,138
DI Yogyakarta 3,420
Jawa tengah 16,398
Jawa Barat 21,237
DKI Jakarta 4,954
Kepulauan Riau 1,795
Kep. Bangka Belitung 623
Lampung 3,145
Bengkulu 1,003
Sumatera Selatan 3,396
Jambi 1,354
Riau 3,261
Sumatera Barat 3,806
Sumatera Utara 5,274
Aceh 1,509
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000

Tahun 2015

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa provinsi dengan


jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue tertinggi pada tahun 2015
adalah Provinsi Jawa Barat dengan kasus sebanyak 21.237, di ikuti oleh
Provinsi Jawa Timur sebanyak 20.138 kasus dan Provinsi Jawa Tengah
sebanyak 16.398 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus DBD terendah pada
tahun 2015 adalah Provinsi Papua Barat dengan jumlah kasus sebanyak 66
kasus.
Dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2014, jumlah kasus
tertinggi berdasarkan provinsi di tahun 2015 mengalami peningkatan.
Sebelumnya jumlah kasus tertinggi adalah Provinsi Jawa Barat dengan
kasus sebanyak 18.116 kasus dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan
pada provinsi yang sama yaitu sebanyak 21.237 kasus. Untuk jumlah kasus
terendah pada tahun 2014 adalah Provinsi Maluku dengan jumlah kasus
sebanyak 12 kasus dan pada tahun 2015 jumlah kasus terendah mengalami
peningkatan yaitu pada Provinsi Papua Barat sebanyak 66 kasus.
Diagram Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan
Provinsi Tahun 2016

Papua 1,130
Papua Barat 105
Maluku Utara 297
Maluku 363
Sulawesi Barat 873
Gorontalo 746
Sulawesi Tenggara 3,444
Sulawesi Selatan 7,685
Sulawesi Tengah 2,314
Sulawesi Utara 1,975
Kalimantan Utara 1,055
Kalimantan Timur 10,712
Kalimantan Selatan 4,098
Kalimantan Tengah 1,659
Kalimantan Barat 588
Nusa Tenggara Timur 1,015
Nusa Tenggara Barat 2,585
Bali 21,668
Banten 6,139
Jawa Timur 24,480
DI Yogyakarta 6,247
Jawa tengah 14,376
Jawa Barat 36,631
DKI Jakarta 20,423
Kepulauan Riau 1,983
Kep. Bangka Belitung 490
Lampung 4,516
Bengkulu 1,746
Sumatera Selatan 3,851
Jambi 1,553
Riau 4,170
Sumatera Barat 3,985
Sumatera Utara 8,618
Aceh 2,651
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000

Tahun 2016

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa provinsi dengan


jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue tertinggi pada tahun 2016
adalah Provinsi Jawa Barat dengan kasus sebanyak 36.631, di ikuti oleh
Provinsi Jawa Timur sebanyak 24.480 kasus dan Provinsi Bali sebanyak
21.668 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus DBD terendah pada tahun 2016
adalah Provinsi Papua Barat dengan jumlah kasus sebanyak 105 kasus.
Dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2015, jumlah kasus
tertinggi berdasarkan provinsi di tahun 2016 mengalami peningkatan.
Sebelumnya jumlah kasus tertinggi adalah Provinsi Jawa Barat dengan
kasus sebanyak 21.237 kasus dan pada tahun 2016 mengalami peningkatan
pada provinsi yang sama yaitu sebanyak 36.631 kasus. Untuk jumlah kasus
terendah pada tahun 2015 adalah Provinsi Papua Barat dengan jumlah
kasus sebanyak 66 kasus dan pada tahun 2016 jumlah kasus terendah
mengalami peningkatan pada provinsi yang sama yaitu 105 kasus.
m
2.4 Analisa Jumlah Kasus Meninggal Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tahun 2014 – 2016
Pada tahun 2016 jumlah kasus meninggal penderita DBD yang
dilaporkan ada sebanyak 1.598 kasus, tahun sebelumnya yaitu tahun 2015
dilaporkan ada sebanyak 1.071 kasus dan pada tahun 2014 dilaporkan ada
sebanyak 907 kasus.

Jumlah Kasus Meninggal


1800
1,598
1600
1400
1200
1,071
1000
907 Jumlah Kasus
800 Meninggal
600
400
200
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa jumlah kasus


meninggal akibat Demam Berdarah Dengue di tiap tahunnya mengalami
peningkatan. Di tahun 2014 jumlah kasus meninggal akibat Demam
Berdarah Dengue memiliki sebanyak 907 kasus, kemudian tahun 2015
mengalami peningkatan dengan angka yang di capai adalah 1.071 kasus,
pada tahun 2016 jumlah kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue
menglami kenaikan yaitu sebanyak 1.598 kasus dilaporkan. Jumlah
tertinggi kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir adalah pada tahun 2016.

Jumlah Kasus Meninggal

25%

45% Tahun 2014


Tahun 2015
Tahun 2016

30%

Berdasarkan data di atas jumlah kasus meninggal akibat Demam


Berdarah Dengue pada tahun 2014 yaitu 25% dari total jumlah kasus
meninggal dari tahun 2014-2016, di tahun 2015 jumlah kasus meninggal
karena demam berdarah meningkat, yaitu 30% dari total jumlah kasus
meninggal dari tahun 2014-2016, dan sedangkan di tahun 2016 terus
meningkat dengan kasus meninggal paling tinggi 45% dari total jumlah
kasus meninggal dari tahun 2014-2016.

Setiap tahunnya kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue


di setiap provinsi di Indonesia mengalami perubahan peningkatan jumlah
kasus dan penurunan jumlah kasus. Terdapat provinsi dengan jumlah
kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue tertinggi di setiap
tahunnya dan provinsi dengan jumlah kasus terendah disetiap tahunnya.
Diagram Jumlah Kasus Meninggal Demam Berdarah Dengue (DBD)
Berdasarkan Provinsi Tahun 2014

200 178
180 159
160
140
120 107
100
80 68
55
60 37
40 30 31 24
17 23
20 7 10 16 13 16 11 13 9 11 12 17 9 8 14
3 1 0 4 0 2 2 0 0
0
Riau

Banten
Jawa tengah
DI Yogyakarta

Kalimantan Selatan

Sulawesi Selatan

Maluku
Sumatera Utara

Jambi

Bengkulu
Lampung

DKI Jakarta

Jawa Timur

Kalimantan Timur
Kepulauan Riau

Nusa Tenggara Timur


Kalimantan Barat

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat
Sumatera Selatan

Papua Barat
Sumatera Barat

Bali
Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Tengah
Aceh

Kalimantan Utara

Sulawesi Tengah

Maluku Utara
Kep. Bangka Belitung

Gorontalo

Papua
Sulawesi Utara
Jawa Barat

Tahun 2014

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa provinsi dengan


jumlah kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue tertinggi pada
tahun 2014 adalah Provinsi Jawa Barat dengan sebanyak 178 kasus, di ikuti
oleh Provinsi Jawa Tengah sebanyak 159 kasus dan Provinsi Jawa Timur
sebanyak 107 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus meninggal akibat
Demam Berdarah Dengue terendah pada tahun 2014 adalah Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua dengan jumlah kasus
sebanyak 0 kasus.
Diagram Jumlah Kasus Meninggal Demam Berdarah Dengue (DBD)
Berdasarkan Provinsi Tahun 2015

300 283
255
250

200

150

100 65
32 35 43 40
50 30 2222 28
6 8 16 20 6 16 11 14 5 1 15 10 2
17 13 19 9 14
0 6 2 3 3
0
Riau

Jawa tengah

Banten

Kalimantan Selatan
Sumatera Utara

Jambi

Lampung

Kalimantan Timur

Sulawesi Selatan

Maluku
Kepulauan Riau

DI Yogyakarta

Kalimantan Barat

Sulawesi Tenggara
Sumatera Selatan

Nusa Tenggara Timur


Bengkulu

DKI Jakarta

Jawa Timur

Kalimantan Tengah
Aceh

Bali
Sumatera Barat

Nusa Tenggara Barat

Sulawesi Tengah

Sulawesi Barat

Papua
Gorontalo

Maluku Utara
Papua Barat
Kep. Bangka Belitung

Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Jawa Barat

Tahun 2015

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa provinsi dengan


jumlah kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue tertinggi pada
tahun 2015 adalah Provinsi Jawa Timur dengan sebanyak 283 kasus, di ikuti
oleh Provinsi Jawa Tengah sebanyak 255 kasus dan Provinsi Kalimantan
Timur sebanyak 65 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus meninggal akibat
Demam Berdarah Dengue terendah pada tahun 2015 adalah Provinsi
Sulawesi Barat dengan jumlah kasus sebanyak 0 kasus.
Dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2014, jumlah kasus
meninggal tertinggi berdasarkan provinsi di tahun 2015 mengalami
peningkatan. Sebelumnya jumlah kasus meninggal tertinggi adalah Provinsi
Jawa Barat dengan kasus sebanyak 178 kasus dan pada tahun 2015
mengalami peningkatan pada provinsi yang berbeda yaitu Provinsi Jawa
Timur sebanyak 255 kasus. Untuk jumlah kasus meninggal terendah pada
tahun 2014 adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Papua
Barat, Papua dengan jumlah kasus sebanyak 0 kasus dan pada tahun 2015
jumlah kasus terendah adalah Provinsi Sulawesi Barat dengan jumlah kasus
sebanyak 0 kasus.
Diagram Jumlah Kasus Meninggal Demam Berdarah Dengue (DBD)
Berdasarkan Provinsi Tahun 2016
400
343
350
300 270
250 213
200
150
103
100 71 62
46 39 41 33
50 21 18 14 25 22 15 3 20 14 26 24 24 28 11 17 22 20 8 21 8
2 8 0 6
0
Riau

Jawa tengah

Banten

Maluku
Sumatera Utara

DI Yogyakarta

Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur

Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Jambi

Bengkulu
Lampung

Kepulauan Riau

Kalimantan Barat
Jawa Timur

Sulawesi Barat
Aceh

Sumatera Selatan

DKI Jakarta

Bali

Nusa Tenggara Timur


Sumatera Barat

Nusa Tenggara Barat

Gorontalo
Kep. Bangka Belitung

Kalimantan Tengah

Maluku Utara
Papua Barat
Kalimantan Utara

Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara

Papua
Jawa Barat

Tahun 2016

Berdasarkan diagram diatas bisa dilihat bahwa provinsi dengan


jumlah kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dengue tertinggi pada
tahun 2016 adalah Provinsi Jawa Timur dengan sebanyak 343 kasus, di ikuti
oleh Provinsi Jawa Barat sebanyak 270 kasus dan Provinsi Jawa Tengah
sebanyak 213 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus meninggal akibat
Demam Berdarah Dengue terendah pada tahun 2016 adalah Provinsi Papua
Barat dengan jumlah kasus sebanyak 0 kasus.
Dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2015, jumlah kasus
meninggal tertinggi berdasarkan provinsi di tahun 2016 mengalami
peningkatan. Sebelumnya jumlah kasus meninggal tertinggi adalah Provinsi
Jawa Timur dengan kasus sebanyak 255 kasus dan pada tahun 2015
mengalami peningkatan pada provinsi yang sama yaitu sebanyak 343 kasus.
Untuk jumlah kasus meninggal terendah pada tahun 2015 adalah Provinsi
Sulawesi Barat dengan jumlah kasus sebanyak 0 kasus dan pada tahun 2016
jumlah kasus terendah adalah Provinsi Papua Barat dengan jumlah kasus
sebanyak 0 kasus.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
1)
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai