Anda di halaman 1dari 2

BAB 5

PEMBAHASAN

Pada bab 2 tinjauan pustaka dan bab 4 tinjauan kasus memiliki tahap
proses keperawatan yang sama. Oleh karena itu, dalam pembahasan berikut ini
disampaikan sesuai dengan konsep asuhan keperawatan dengan membandingkan
masing-masing tahap pada bab dua dan bab tiga sebagai usaha untuk mencari
jawaban tujuan penulisan.

1. Pengkajian

Pada kasus yang penulis lakukan penelitian, pasien seorang perempuan


berusia 59 tahun, dan berdasarkan pengkajian pasien menderita gagal ginjal
sudah 10 tahun dan menjalani dialisis selama 8 tahun. Saat dilakukan
pengkajian keluhan yang dirasakan pasien yaitu merasa khawatir dan cemas
sebelum di lakukan cuci darah. Keadaan tersebut diakibatkan karena klien
merasa takut pada saat akan di lakukan penusukan akses pada kedua
selangkangan/femoral.

Pada riwayat penyakit dahulu, pasien menderita penyakit hipertensi dan


dalam tinjauan pustaka telah dijelaskan bahwa penyakit ginjal kronik dapat
terjadi apabila pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.

Kebutuhan eliminasi, pasien buang air kecil sedikit-sedikit sekitar 200


cc sehari, berwarna kuning, berbau khas, tidak ada perdarahan saat berkemih,
tidak ada nyeri saat berkemih. Dan pada tinjauan pustaka, didapatkan
pengkajian eliminasi oliguri. Hal ini diakibatkan karena produksi urine antara
100 – 400 ml/hari yang merupakan tanda dan gejala yang tampak pada pasien
tersebut sesuai dengan tinjauan pustaka.

Terjadi gangguan rasa nyaman nyeri pada daerah lengan kanan klien
yang bengkak. Hal ini sesuai dengan tinjauan pustaka, karena pasien
mengalami gangguan pada akses vaskuler akibat penusukan berulang sehingga
terjadi stenosis di mana terjadi pembesaran vena dari anastomosis pada A-V
shunt.

Resiko infeksi terjadi akibat adanya penusukan akses berulang pada


femoral, tindakan ini sangat beresiko menimbulkan infeksi apabila perawatan
akses vaskuler dan prosedur tindakan pada saat melakukan kanulasi tidak
higienis Dalam tinjauan pustaka masalah ini muncul dan pada kasus, kami
mengangkat diagnosa tersebut karena melihat adanya penusukan berulang pada
area akses femoral.

Anda mungkin juga menyukai