Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN LUKA MODERN (MODERN WOUND CARE)

Saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua
dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan. Perubahan profil pasien ex. Penyakit
degeneratif. Kelainan metabolik.

Perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan luka.
1. pengkajian yang komprehensif,
2. Perencanaan intervensi luka.
3. implementasi tindakan.
4. evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan.
5. serta dokumentasi hasil yang sistematis.
6. Perawat Bertanggungjawab terhadap keadaan pembalutan dan pengawasan terhadap luka
akut.
7. Intervensi perawatan merupakan titik tolak thdp proses penyembuhan luka.
8. Bertanggung jawab thdp kualitas hidup klien dengan luka.

OLD WOUND CARE



MODERN WOUND CARE

PERAWATAN LUKA KONVENSIONAL VS MODERN


Konvensional :

1. Tdk mengenal perawatan luka lembab.


2. Kasa lengket pada area luka.
3. Luka dalam kondisi kering.
4. Pertumbuhan jaringan lambat.
5. Infeksi lebih banyak.
6. Balutan luka hanya menggunakan kasa.
7. Luka terbuka/tertutup
Modern :

1.Perawatan luka lembab


2.Kasa tidak lengket pada area luka
3.Luka dalam kondisi lembab
4.Pertumbuhan jaringan lebih cepat
5.Infeksi sedikit
6.Balutan luka modern
7.Luka tertutup dengan balutan luka.
MANAJEMEN LUKA KONVENSIONAL

1. Manajemen luka sebelumnya tidak mengenal adanya lingkungan luka yang lembab.
2. Manajemen perawatan luka yang lama atau disebut metode konvensional hanya
membersihkan luka dengan normal salin atau ditambahkan dengan iodin povidine,
hidrogen peroksida, antiseptik seperti itu dapat mengganggu proses penyembuhan luka,
tdk hanya membunuh kuman tapi membunuh leukosit yg bertugas membunuh kuman
pathogen, kemudian di tutup dengan kasa kering.
3. Ketika akan merawat luka di hari berikutnya, kasa tersebut menempel pada luka dan
menyebabkan rasa sakit pada klien, disamping itu juga sel-sel yang baru tumbuh pada
luka juga rusak.
4. Luka dalam kondisi kering dapat memperlambat proses penyembuhan dan akan
menimbulkan bekas luka.
MANAJEMEN LUKA MODERN
1. Moist wound healing (perawatan luka lembab) diawali pada tahun 1962 oleh Prof.
Winter.
2. Moist wound healing merupakan suatu metode yang mempertahankan lingkungan luka
tetap lembab untuk memfasilitasi proses penyembuhan luka.
3. Lingkungan luka yang lembab dapat diciptakan dengan occlusive dressing (perawatan
luka tertutup).
Alasan yang rasional
1. Fibrinolisis
2. Angiogenesis.
3. Kejadian infeksi lebih rendah dibandingkan dengan perawatan kering (2,6% vs 7,1%).
4. Pembentukan growth factors (faktor tumbuh) Epidermal Growth Factor (EGF).
 Fibroblast Growth Factor (FGF).
 Interleukin 1/Inter-1
5. Platelet Derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth Factor- beta (TGF-beta).

6. Percepatan pembentukan sel aktif

PROSES PENYEMBUHAN LUKA


1. Fase inflamasi (peradangan) 1-4 hari dari luka.
2. Fase rekontruksi/granulasi (pertumbuhan jaringan) 5 – 21 hari dari luka.
3. Fase maturasi/epitelisasi (kesempurnaan kulit) 22 – 1 atau 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai