Hasil Penerapan Jurnal Upt PSTW
Hasil Penerapan Jurnal Upt PSTW
10
8 Laki-Laki
Perempuan
6
0
Seruni Anggrek Kenanga Cendana
3
2
1
0
Seruni Anggrek Cendana Kenanga
Berdasarkan diagram di atas, jumlah lansia di wisma seruni yang menderita linu-
linu sebanyak 2 orang. Jumlah lansia di wisma anggrek yang menderita linu-linu
sebanyak 5 orang. Lansia di wisma cendana yang menderita linu-linu 6 orang.
Jumlah lansia di wisma kenanga yang menderita linu-linu sebanyak 6 orang.
Sehingga jumlah total lansia yang menderita linu-linu sebanyak 19 orang.
5 Kognitif baik
Kognitif cukup
4 Kognitif berat
3 Tidak terkaji
3
2
2
1 1
1
0
Seruni Anggrek Cendana Kenanga
5
Baik
4 Risiko sedang
Risiko Tinggi
3
Tidak terkaji
0
Seruni Anggrek Cendana Kenanga
Berdasarkan diagram di atas, jumlah lansia dari keempat wisma yang memiliki
gizi baik terbanyak terdapat di wisma anggrek sebanyak 5 orang, sedangkan yang
memiliki resiko sedang kekurangan gizi terbanyak di wisma kenanga sebanyak 4
orang. Dan jumlah lansia yang memiliki resiko tinggi kekurangan gizi terbanyak
terdapat di wisma kenanga sebanyak 2 orang.
Persiapan
a. Peserta dipersilahkan untuk berdiri atau duduk sesuai kemampuan.
b. Pastikan anda merasa santai dan tidak tegang
c. Siapkan music yang akan digunakan
PEMANASAN
Gerakan 1 : Tarik nafas dalam lalu hembuskan dengan posisi tangan di pinggang
dan pandangan ke arah depan dalam delapan kali hitungan
GERAKAN INTI
Gerakan 2 : gerakan menembak, yaitu tangan kanan membentuk posisi pistol dan
telapak tangan kiri membuka, digerakkan dalam delapan kali hitungan secara
bergantian kanan dan kiri
Gerakan 3 : posisi tangan kiri lurus menghadap ke atas kemudian tangan kanan
menepuk tangan kiri, selanjutnya tangan kanan berada di bawah tangan kiri lalu
berpindah menepuk paha dan lempar tangan kanan ke luar, dalam empat kali
hitungan (bergantian dengan tangan kiri)
Distribusi tingkat fungsi kognitif pada lansia sebelum diberikan senam otak (pre test)
yaitu ada 2 orang lansia (9%) yang mempunyai tingkat fungsi kognitif “kurang”, 12 orang
lansia (54,5%) memiliki fungsi kognitif “cukup” dan 8 orang lansia (36,5%) dengan fungsi
kognitif “baik”. Setelah diberikan perlakuan berupa senam otak selama 4 hari terjadi
peningkatan fungsi kognitif lansia. Jumlah lansia dengan fungsi kognitif “cukup” meningkat
menjadi 6 orang (27,2%), sebanyak 16 lansia (72,8%) mengalami peningkatan fungsi
kognitif “baik” dan tidak ada lansia dengan fungsi kognitif kurang.
Pada pre test didapatkan p value 0.06 dan pada post test didapatkan p value 0.002,
hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan fungsi kognitif lansia antara sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan. P value pada post test didapatkan 0.002, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara terapi senam otak dengan
fungsi kognitif lansia.