Anda di halaman 1dari 2

Menjadi seorang dokter adalah cita-cita saya sejak kecil.

Awalnya saat kecil,saya ingin


menjadi seorang dokter karena terinspirasi untuk mengikuti jejak ayah saya yang adalah seorang
dokter.Saya melihat ayah saya seperti pahlawan dan sangat keren ketika ia mengenakan jas putih dan
stetoskopnya.Permainan masa kecil saya pun,banyak dihabiskan dengan bermain dokter
dokteran.Disana saya berperan sebagai seorang dokter dan teman teman saya sebagai pasiennya.Hal
tersebut sangatlah seru dan menyenangkan untuk saya.Saya merasa seperti seorang dokter sungguhan
yang sedang mengobati pasien yang sedang sakit.Akan tetapi, seiring berjalannya waktu,saya semakin
menyadari bahwa ada kesenangan dan kebahagiaan tersendiri dalam batin saya jika saya bisa
membantu orang lain.Saat di tempat saya tinggal di Ruteng(Manggarai,NTT.)saya sering mengikuti
ayah saya dan teman teman dokter nya yang lain melakukan bakti sosial di desa desa
sekitar.Meskipun saya hanya menemani ayah saya atau sekedar mengambil gambar kegiatannya,saya
merasa banyak mendapat pelajaran dan pengalaman.Saya melihat bagaimana cara mereka melayani
pasien,mengobati pasien dan berinteraksi dengan masyarakat desa.

Ada suatu pengalaman dalam hidup saya yang semakin menginspirasi saya untuk menjadi
seorang dokter.Saya memiliki seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya yang telah pergi akibat
serangan jantung yang datang secara mendadak.Awalnya saya berpikir bahwa kematian itu datang
pada orang yang yang sudah tua, rentan, ataupun orang yang memiliki penyakit seperti kanker
stadium akhir.Ternyata kematian itu datang pada siapa saja,dalam waktu yang tidak dapat kita
tentukan.Dari hal tersebut,saya ingin untuk menjadi seorang dokter,agar saya bisa membantu orang
lain,mensosialisasikan bagaimana cara kita mencegah penyakit jantung dan penyakit lainnya,serta
memberikan pertolongan pertama pada penyakit tersebut.Karena saya tahu, pasti rasanya sangat
menyakitkan melihat kepergian orang yang sangat dekat dengan kita secara mendadak karena
serangan jantung.Dan saya berharap hal itu tidak dirasakan oleh orang lain,atau setidaknya saya bisa
meminimalkan kepergian seseorang secara mendadak akibat serangan jantung dan penyakit lainnya ,
jika saya menjadi seorang dokter.

Alasan lain saya ingin menjadi seorang dokter adalah saya ingin mendedikasikan perbuatan
baik saya terhadap orang lain sebagai bentuk terimakasih saya untuk orangtua, keluarga,dan untuk om
saya yang telah pergi.Saya ingin membuat mereka bangga terhadap saya dan mewujudkan harapan
mereka terhadap saya.Saya ingin membalas semua kebaikan mereka untuk saya.Meskipun orangtua
saya tidak pernah menampakkan kesusahan mereka di hadapan saya,saya sadar bahwa orangtua saya
berusaha untuk mendukung saya mengejar cita-cita saya dari segala kekurangan serta susah payah
mereka,dan selalu berusaha agar saya mendapatkan semua yang terbaik,meskipun belum tentu mereka
bisa selalu merasakan hal yang setiap hari saya rasakan.Mungkin saja mereka makan ala kadarnya di
rumah tanpa sepengetahuan saya,akan tetapi setiap hari mereka selalu memaksa saya untuk makan
makanan bergizi,daging,buah,sayur dan susu agar saya semakin berfokus dan semangat dalam
belajar.Mungkin saja mereka tidak membeli pakaian baru,sepatu baru,perhiasan atau apapun yang
menjadi kesenangan mereka demi berhemat untuk biaya kuliah saya yang tidak sedikit.
Saya sangat mencinta kedua orangtua saya.

Anda mungkin juga menyukai